Jumat, April 15, 2011

USS Carl Vinson (CVN 70)





Designation: USS Carl Vinson (CVN 70)
Classification Type: Nuclear-Powered Aircraft Carrier
Ship Class: Nimitz-class
Country of Origin: United States
Initial Year of Service: 1982
Number in Class: 10



USS Carl Vinson adalah satu dari sepuluh kapal induk bertenaga-nuklir kelas Nimitz yang dioperasikan oleh AL AS dengan seri terakhirnya USS Ronald Reagan dan USS George W. Bush. Kelas Nimitz kemudian dipecah menjadi tiga subkelas, yaitu subkelas Nimitz, subkelas Theodore Roosevelt dan subkelas Ronald Reagan. USS Carl Vinson sendiri merupakan bagian dari subkelas Nimitz.

Propulsi USS Carl Vinson dihasilkan oleh reaktor nuklir kembar Westinghouse-brand A4W sebagai tambahan 4 x turbin uapnya. Mesin ini memutar empat propeler besar yang menghasilkan 260.000 shp yang memungkinkan dia melaju dengan kecepatan 30knots. Dia mempunyai berat mati 97.000 ton.

Seperti halnya kapal induk kelas Nimitz yang lain, Vinson membutuhkan ribuan awak untuk beroperasi dalam efisiensi penuh. Sekitar 2.480 airmen mendukung 90 pesawat yang diangkutnya termasuk helikopter. Persenjataannya termasuk 2 launcher misil permukaan-ke-udara Sea Sparrow dan 2 launcher misil RIM rolling airframe. Sebagai tambahan, 3 Close-In Weapon Systems (CIWS) Phalanx yang mempunyai kemampuan anti-pesawat/misil jarak pendek.

Carl Vinson pertama kali dipesan pada 1974, mulai dibangun pada 1975 dan diluncurkan pada 1980. Mulai beroperasi pada 1982 dan mempunya homeport di Norfolk, Virginia. Dia mempunyai banyak julukan seperti "Starship Vinson", "Chuckie V", "the USS Chuck Wagon" dan "Carl Prison". Saat artikel ini ditulis, kapal induk ini masih beroperasi.


Specifications: USS Carl Vinson (CVN 70)

Dimensions:
Length: 1092ft (332.84m)
Beam: 252ft (76.81m)
Draught: 41ft (12.50m)

Performance:
Surface Speed: 30kts (35mph)
Submerged Speed: 0kts (0mph)
Range: (160,933km)

Structure:
Complement: 5,680
Displacement: 97,000tons

Power:
Engine(s): 2 x Westinghouse A4W nuclear reactors and 4 x steam turbines feeding 4 x propeller shafts at 260,000shp.

Weapons Suite:
2 x Sea Sparrow Mk 57 Mod 3 surface-to-air missile launchers
2 x RIM-116 Rolling Airframe Missile short-range surface-to-air missile launchers
3 x 20mm Phalanx CIWS

Air Arm:
Up to 90 aircraft of various types.



Peace All

USS George Washington (CVN 73)





Designation: USS George Washington (CVN 73)
Classification Type: Nuclear-Powered Aircraft Carrier
Ship Class: Nimitz-class
Country of Origin: United States
Initial Year of Service: 1992
Number in Class: 10



The USS George Washington (CVN 73) adalah kapal induk bertenaga nuklir yang sampai saat ini masih beroperasi untuk AL AS. Dia merupakan represntasi keenam dari kapal induk sekelasnya, Nimitz, di AL AS dan diberinama sesuai dengan nama presiden AS pertama. Dia menjadi bagian penting bagi AS untuk pertahanan dan penyerangan dalam rangka Perang Global melawan teroris...(hmmm masak sih..sok ah)

Untuk beroperasi, dia didukung 5.680 awak untuk mengoperasikan berbagai macam sistem dan subsistem. Jumlah ini termasuk personel air arm sebanya 2.480 untuk memanage pesawat tempur, helikopter dan pesawat transport. Sama seperti kapal induk setipenya, dia dilengkapi dengan reaktor nuklir kembar Westinghouse brand A4W yang memberi tenaga untuk empat turbin uapnya dengan besaran 260,000 shaft horsepower. Kecepatan maksimal yang dapat dicapainya adalah 30 knot.

Untuk pertahanannya, kapal induk ini dilengkapi dengan berbagai macam sistem pertahanan, yaitu dua peluncur misil permukaan-ke-udara Sea Sparrow, dua launcher RAM (Rolling Airframe Missiles) RIM-166 dan tiga Close-In Weapon Systems (CIWS) Phalanx 20mm. Peralatan elektroniknya dikendalikan dengan sebuah sistem Countermeasures SLQ-25A(V)4. Radarnya termasuk radar pencarian udara AN/SPS-48E 3-D, pencari target AN/SPQ-9B dan kontrol lalu lintas udara AN/SPN-46 kembar.

USS George Washington pertama kali dipesan pada 1982 dan mulai dibuat pada 1986. Dia diluncurkan pada 1990 dan mulai dioperasikan secara resmi pada 1992. Menariknya, dia mempunyai homeport di Yokosuka Naval Base, Yokosuka, Jepang dan dia dikenal dengan panggilan “GW”.


Specifications: USS George Washington (CVN 73)

Dimensions:
Length: 1092ft (332.84m)
Beam: 252ft (76.81m)
Draught: 41ft (12.50m)

Performance:
Surface Speed: 30kts (35mph)
Submerged Speed: 0kts (0mph)
Range: (160,933km)

Structure:
Complement: 5,680
Displacement: 97,000tons

Power:
Engine(s): 2 x Westinghouse A4W nuclear reactors and 4 x steam turbines powering 4 x propeller shafts and generating 260,000shp.

Weapons Suite:
2 x Sea Sparrow Mk 57 Mod 3 surface-to-air missile launchers
2 x RIM-166 RAM (Rolling Airframe Missile) launchers
3 x 20mm Phalanx CIWS

Air Arm:
Up to 90 aircraft of various types including helicopters.


Official Google Reader Blog: The Android Google Reader app is here!

Official Google Reader Blog: The Android Google Reader app is here!

Iran Produksi Massal Rudal Berdaya Ledak Tinggi


Iran Produksi Massal Rudal Berdaya Ledak Tinggi
Iran memproduksi massal rudal-udara yang akan dipasang dipesawat tempur yang dilengkapi radar yang mampu menghancurkan target dengan tingkat ketepatan tinggi.
Hal itu dikonfirmasikan oleh Wakil Komandan Angkatan Udara Iran, Jenderal Sayyed Mohammad Alavi, kepada IRNA hari ini (16/3). Dikatakannya, "Para ahli Angkatan Udara Iran mulai memproduksi secara massal rudal dilengkapi radar yang kemampuannya telah dioptimalkan dan dipasang pada jet tempur."
pada hari Rabu.
Ditambahkannya bahwa tingkat ketepatan rudal radar sangat tinggi dalam menghancurkan target. Selain daya jangkaunya, daya rusaknya pun juga telah ditingkatkan.
Pejabat militer Iran itu menegaskan bahwa kemampuan Angkatan Udara Iran meningkat pesat, bahkan kemampuan armada Angkatan Udara Iran di atas rata-rata kemampun negara-negara regional.
Jenderal Alavi menjelaskan bahwa rudal tersebut telah diujicoba di berbagai operasi dan hasilnya sangat memuaskan.
Iran telah memulai program kemandirian dalam industri pertahanan negara dan memprakarsai sejumlah proyek produksi perangkat keras militer, termasuk memproduksi kendaraan militer udara dan laut seperti kapal selam, kapal tempur, dan berbagai jenis rudal.(irib)

Piring Terbang Buatan Iran

Ilmuwan Iran belakangan mengklaim telah menciptakan piring terbang pertama, meskipun belum jelas seberapa tinggi objek itu mampu terbang. Media menyebut pesawat itu mirip UFO.
Sebenarnya piring terbang hasil karya manusia sudah pernah dibuat, seperti halnya Haunebu besutan NAZI (Baca: http://oediku.wordpress.com/2010/12/29/nazi-dan-sepak-terjangnya-yang-spektakuler/#more-2945). Namun, Iran telah memulai program kemandirian dalam industri pertahanan negara dan memprakarsai sejumlah proyek produksi perangkat keras militer, termasuk memproduksi kendaraan militer udara dan laut seperti kapal selam, kapal tempur, dan berbagai jenis rudal.
Pada hari Rabu (16/3-2011) waktu setempat, Iran memamerkan “piring terbang” buatan sendiri dalam sebuah ajang pameran teknologi strategis, demikian dilaporkan kantor berita tak resmi, Fars.
Zohal (Saturnus) adalah sebuah perangkat yang didesain dan dikembangkan secara gabungan antara Farnas Aerospace Company dan Iranian Aviation and Space Industries Association (IASIA). Benda terbang tersebut dilengkapi dengan sistem autopilot, GPS (Global Positioning System) dan dua sistem pengambil foto terpisah dengan kualitas gambar full high definition (HD) 10 megapixel. Selain itu, “piring terbang” tersebut memiliki sistem penstabil foto.
Menurut rencana, Zohal akan dipergunakan untuk melaksanakan sejumlah misi, sebagian besarnya terkait dengan data foto di udara. Perangkat tanpa awak tersebut juga mampu mengambil dan mengirimkan foto secara bersamaan.
Zohal juga memiliki perangkat navigasi dan sistem pengawasan portabel yang bisa dipergunakan untuk mentransmisikan data dan foto. Zohal bisa diterbangkan di dalam dan luar ruangan.
“Piring terbang” tanpa awak tersebut diluncurkan dalam sebuah upacara yang turut dihadiri oleh pemimpin tertinggi Revolusi Islam, Ayatullah Sayyed Ali Khamenei.
Kemudahan transportasi, peluncuran, dan penerbangan yang tidak berisik menjadi keunggulan tersendiri dari perangkat tersebut. Selain itu, ada proyek kedua yang juga diungkapkan kepada publik, yakni sebuah pesawat ringan untuk olahraga. Pesawat olahraga tersebut dirancang dan dikembangkan Dorna Aerospace Company. Pesawat tersebut bisa dipergunakan untuk penerbangan pribadi, patroli udara, dan pengintaian.
Oktober tahun lalu, Iran mengembangkan kapal laut yang bisa diterbangkan. Iran dan Amerika Serikat sama-sama terlibat aktivitas membangun kendaraan-kendaraan terbang hibrida yang diduga akan dimanfaatkan untuk patroli dan mata-mata.
Saat AS dikabarkan siap memamerkan sebuah Jip Humvee yang bisa terbang seperti helikopter, Iran dikabarkan sudah memiliki sejumlah skuadron pesawat-kapal pengintai kecil yang dinamai Bavar 2. Kedua jenis kendaraan “cangkokan” tersebut memang dirancang untuk dapat bergerak di dua medan dengan mudah. Di darat dan udara untuk helikopter Humvee AS dan udara serta air untuk pesawat-kapal milik Iran.
Fungsi dasar kendaraan milik AS tampaknya adalah sebuah Jip Humvee yang memiliki kemampuan tinggal landas dan mendarat secara vertikal. “Kapal terbang” milik Iran dirancang untuk dipergunakan dalam kegiatan patroli maupun pengintaian. Kendaraan itu agaknya juga mampu menghindari radar, diduga dengan terbang rendah.
“Gelombang tinggi tidak berpengaruh terhadap kapal-kapal itu, mereka bisa dipergunakan untuk operasi-operasi pengintaian dengan menggunakan kamera-kamera night vision dan sistem-sistem elektronik,” kata Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi seperti dikutip dari laman News.com.au.
Meski sejumlah pakar berpendapat bahwa kendaraan-kendaraan tersebut secara teknis mungkin saja lemah, dan dengan itu bisa bergerak dengan tanpa terdeteksi, kendaraan-kendaraan Iran membuat negara itu lebih unggul dalam kompetisi kombinasi kendaraan hibrida melawan Amerika, yang baru saja menandatangani konsep baru militer mereka.
***
Sungguh, persaingan teknologi akan kian ketat dari waktu ke waktu. Betapa tidak, sekarang satu per satu negara bermunculan dalam menunjukkan kemampuan teknologinya. Contohnya Iran sebagaimana penjelasan di atas, mereka telah menemukan jati dirinya seperti sedia kala (zaman kejayaan Persia dan Islam). Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa nanti akan menggeser dominasi Barat dalam kemajuan teknologi di masa yang akan datang.
Sekarang, bagaimana dengan Indonesia sendiri? Apakah kita khususnya generasi muda berniat untuk ambil bagian dalam percaturan teknologi dunia? Atau minimal lebih termotivasi untuk turut kreatif dan terus berusaha memajukan peradaban bangsa? Atau hanya akan selalu menjadi penonton dan konsumen?
Yogyakarta, 23 Maret 2011
Mashudi Antoro (Oedi`)
Referensi: http://konspirasi.com/peristiwa/iran-luncurkan-piring-terbang-mata-mata/

Penemuan Dahsyat Ilmuwan Islam yang Dilupakan Sejarah Dunia

Tulisan saya kali ini akan membahas tentang penemuan-penemuan spektakuler dari para ilmuwan Islam di abad pertengahan. Meski saat ini masih ada yang beranggapan keliru dengan mengatakan bahwa “Rentang waktu kala itu adalah masa yang sia-sia”, ternyata pada dasarnya di dunia Islam telah muncul mutiara peradaban yang tidak terkira gemilangnya.
Kejayaan peradaban Islam pernah di wakili oleh Baghdad, Mesir, Andalusia, India dan lainnya. Di tempat itu lahirlah karya-karya yang luar biasa sehingga dapat menggetarkan dunia. Para ilmuwan, cendikiawan, sarjana, ahli fiqih bahkan para penguasanya pernah dengan sungguh-sungguh terobsesi pada ilmu pengetahuan. Akibatnya, muncullah sebuah tatanan kehidupan yang baik dan maju dalam sejarah dunia.
Banyak yang telah dilahirkan oleh peradaban Islam bagi dunia. Hingga saat ini, manfaatnya masih bisa dirasakan dan terus dilakukan pengembangan lebih lanjut demi kemudahan. Dan untuk lebih jelasnya mari kita telusuri beberapa penemuan dari para ilmuwan Muslim tersebut. Di antaranya:
1. Teori Relativitas Al-Kindi
Teori relativitas ternyata telah lama dicetuskan oleh ilmuwan Muslim di abad ke 8 Masehi. Dialah Abu Yusuf bin Ashaq al-Kindi. Ia adalah seorang ilmuwan dan filsuf Muslim keturunan Yaman dan lahir di Kufah tahun 185 H/796 M. Ilmuwan yang di kenal sebagai Alkindus di Barat ini menyatakan bahwa manusia adalah makhluk relatif dan terbatas. Walaupun semua makhluk individu tidak terbatas banyaknya, namun waktu, gerak, badan dan ruang adalah terbatas. Intinya, Al-Kindi hendak menyatakan bahwa “Waktu itu ada (eksis) karena ada gerak. Gerak itu adak karena badan/tubuh yang bergerak…. Jika tidak gerak, ada tubuh yang diperlukan untuk bergerak; jika ada badan, ada gerakan yang dilakukan”. Dengan kata lain, ruang, waktu, gerakan dan benda itu bersifat relatif satu sama lain dan tidak dapat berlaku sendiri (independent) atau absolut. Seluruhnya bersifat relatif terhadap objek-objek lain dan terhadap si pengamat.
Teori yang di gagas Einstein juga hampir sama. Ia menyatakan bahwa “Eksistensi-eksistensi dalam dunia ini terbatas, walaupun eksistensi itu sendiri tidak terbatas”. Tentu saja karena kedua ilmuwan ini hidup dan berkarya di zaman yang berbeda, maka temuan dari Einstein akan lebih mendetail dan dijelaskan dengan dukungan penelitian dan pengujian ilmiah. Bahkan telah terbukti dengan adanya ledakan bom atom di Nagasaki dan Hiroshima. Namun yang jelas, ternyata teori relativitas yang di gagas oleh Albert Einstein pada abad ke 20 telah lebih dulu di temukan oleh ilmuwan Muslim yaitu Abu Yusuf bin Ashaq al-Kindi sekitar seribu seratus tahun sebelumnya.
Gambar: Al-Kindi
Sesungguhnya, konsep tentang relativitas ruang dan waktu ini sudah tidak asing lagi bagi kalangan ilmuwan Islam terdahulu. Karena di dalam Al-Qur`an telah disebutkan berbagai ayat yang mengisyaratkan relatifnya ruang dan waktu, seperti:
“Sesungguhnya sehari disisi Allah adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS. Al-Hajj [22] : 47).
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (Urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS. As-Sajdah [32] : 5)
Jadi, sekarang apakah kita tidak bangga dan termotivasi untuk mengembalikan kejayaan Islam itu.
2. Observatorium buatan Nasir ad-Din at-Tusi (Malagha) dan Ulugh Beg
Menurut catatan sejarah, observatorium pertama yang di buat manusia adalah yang di bangun pada zaman Yunani kuno oleh seorang asronom yang bernama Hipparchus pada tahun 150 SM. Sejak saat itu di seluruh dunia membangun observatorium hanya mencontoh mentah-mentah bangunan ini hingga belakangan ilmuwan Islam lah yang mengoreksinya. Tahun 1259 M, Nasir ad-Din at-Tusi lah yang melakukan hal itu. Ia memimpin beberapa astronom Muslim untuk membangun sebuah observatorium di Malagha. Observatorium itu pun dilengkapi dengan perpustakaan yang koleksi bukunya mencapai 400 ribu judul lebih.
Gambar diri Nasir ad-Din at-Tusi dan ilustrasi observatorium Malagha
Selain itu, sebuah obsernatorium yang lebih canggih dibangun di Samarkand dengan nama Ulugh Beg. Seorang ahli astronomi Barat, Kevin Krisciunas dalam tulisannya berjudul The Legacy of Ulugh Beg mengungkapkan, obserbatorium termegah yang dibangun sarjana Muslim adalah Ulugh Beg. Observatorium itu di bangun seorang penguasa keturunan Mongol yang bertahta di Samarkand bernama Muhammad Taragai Ulugh Beg (1393-1449). Dia adalah pejabat yang menaruh perhatian terhadap astronomi. Ketertarikannya itu bermula ketika dia mengunjungi observatorium di Malagha yang di bangun oleh astronom terkemuka, Nasir ad-Din at-Tusi.
Foto: Observatorium Ulugh Beg di Samarkand
Geliat pengkajian astronomi di Samarkand mulai berlangsung pada tahun 1201 M. Namun aktivitas astronomi yang sesungguhnya di wilayah kekuasaan Ulugh Beg mulai berlangsung sejak tahun 1408 M. Sejak saat itu semangat pengkajian astronomi di Samarkand mencapai puncaknya ketika pejabat dan ahli astronomi itu memerintahkan membangun sebuah observatorium Ulugh Beg (sesuai dengan namanya) untuk kepentingan penelitian. Namun sayang, setelah Ulugh Beg meninggal maka observatorium itu mulai di abaikan hingga akhirnya rusak dan terbengkalai.
3. Sistem air mancur temuan Banu Musa bersaudara
Dalam berbagai catatan sejarah, terungkap bahwa umat Islam menjadi umat pertama yang menggunakan media air dalam rancangan sebuah taman. Di samping itu, masjid, istana, rumah juga ikut menggunakan media air ini dalam mempercantik arsitekturnya. Namun sayang hanya sedikit atau bahkan tidak ada lagi yang pernah mengangkat hal ini, bahwa ilmuwan Muslim lah yang pertama-tama mengenalkan sistem air mancur.
Gambar: Banu Musa bersaudara
Banu Musa bersaudara telah meninggalkan warisan yang berharga bagi umat Islam, yaitu karya-karya yang terangkum di dalam kitab  Al-Hiyal (kitab perangkat mekanik) yang bermanfaat dalam perkembangan teknik dan arsitektur Islam. Dalam kitab ini Banu Musa bersaudara membuat rancangan air mancur dalam berbagai teknik. Prinsip-prinsip geometri dan fisika telah mereka terapkan dalam pembuatan air mancur dan mereka juga telah mampu membuat tujuh model rancangan air mancur. Sungguh menakjubkan.
4. Resep pembuatan sabun ala Ar-Razi
Sabun telah di kenal oleh umat Islam sejak abad ke 9 Masehi. Dikenalkan pertama kali oleh ilmuwan Muslim yang bernama Ar-Razi atau di Barat sebagai Razes. Menurut Razi untuk membuat sabun di butuhkan campuran beragam minyak tumbuhan (diantaranya minyak zaitun) dan mencampurnya dengan sodium hidroksida serta bahan-bahan aromatik seperti thyme.
Gambar: Ar-Razi
Betapa hebatnya para ilmuwan Muslim terdahulu. Mereka telah benar-benar menerapkan salah satu sabda Rasulullah SAW bahwa “Kebersihan itu sebagian dari iman”. Selain Ar-Razi, para ahli kimia Muslim abad pertengahan juga telah menemukan sabun wangi yang berwarna serta sabun cair. Bahkan baru-baru ini telah ditemukan sebuah manuskrip dari abas ke 13 yang berisi tata cara pembuatan sabun secara lebih mendetail. Berikut penjelasannya:
“Sediakan sejumlah minyak wijen, sedikit potash, alkali dan beberapa jeruk lemon. Kemudian, campur dan rebus bahan-bahan tersebut. Setelah masak, tuangkan campuran penas tersebut dalam cetakan lalu biarkan sampai menjadi dingin. Maka jadilah sabun batangan”
Sungguh mengherankan bila di Eropa pada abad pertengahan para raja dan kalangan bangsawan masih menggunakan air seni manusia untuk mencuci baju dan mandi, peradaban Islam telah menikmati sabun dalam bentuk batangan. Tapi ironisnya, sumbangsih peradaban Islam ini tidak disebutkan dalam banyak buku sejarah penemuan dunia. Kurun waktu dari abad ke 1 hingga 15 diloncati begitu saja seolah-olah lima belas abad itu tidak ada artinya.
6. Sampo buatan Sake Dean Mahomet
Tahukah Anda siapa yang memperkenalkan pertama kali sampo ke dunia Barat? Dialah seorang Muslim dari Benggali (India) bernama Sake Dean Mahomet yang membawa sampo ke daratan Eropa pada tahun 1759. Dia kemudian memperkenalkan sampo di Inggris dengan membuka “Mahomed`s Indian Vapor Baths” atau “Pemandian wangi gaya India milik Mahomet” di kawasan pelabuhan Brighton. Pemandian ini lebih mirip dengan pemandian gaya Turki atau Turkish Baths dimana ia juga menawarkan pijat terapi kulit kepala atau champi (mengeramas). Mahomet bahkan kemudian di tunjuk sebagai seorang ahli bedah khusus menyampo bagi raja George IV dan William IV.
Gambar: Sake Dean Mahomet
Sejak saat itu para penata rabut di Inggris kemudian mulai membuat sampo dengan cara merebuh sabun batangan dengan air matang yang di bubuhi dengan rempah-rempah untuk membuat rembut berkilau dan wangi.
***
Tulisan di atas hanya mengulas sedikit dari banyaknya temuan lain dari para ilmuwan Muslim terdahulu. Sungguh merupakan kebanggaan bagi penulis saat bisa membagikan informasi ini kepada para pembaca – khususnya umat Islam – dengan tujuan untuk membuka wacana baru dan memotivasi diri untuk lebih maju berkarya.
Namun sayang, banyak yang menduga pada era itu (abad pertengahan) adalah abad yang sia-sia. Kalau pun menyadarinya itu tidak benar, tidak sedikit yang menyembunyikan untaian mutiara ilmu pengetahuan itu dari sejarah dunia. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi adalah dari kita sendiri sebagai umat Islam, kita tidak lagi bangga dengan fitrah diri kita dengan mengabaikan fakta sejarah ini. Selain itu, kita tidak lagi menjadikan apa yang dilakukan oleh pendahulu kita sebagai contoh motivasi untuk lebih maju dan terus berkarya demi mengikuti persaingan dunia. Padahal kita memiliki modal untuk menjadi kaum yang paling berjaya di seantero dunia.
Mari dari sekarang kita berniat dan meneguhkan semangat usaha demi membangkitkan kejayaan umat Islam. Karena hakekatnya itu adalah wujud nyata dari menegakkan ajaran yang termaktub di dalam agama kita (Al-Qur`an dan As-Sunnah).
Yogyakarta, 05 April 2011
Mashudi Antoro (Oedi`)
[Referensi: buku "Sumbangan-sumbangan karya sains super dahsyat Islam abad pertengahan", karya; Diyan Yulianto & M.S Rohman]
Tulisan yang terkait dengan bahasan ini: http://oediku.wordpress.com/2010/04/05/peradaban-islam-obor-pengetahuan/#more-1817

Masjid dan Komunitas Muslim di Kutub Utara

Pada kesempatan kali ini, saya mengajak Anda sekalian untuk lebih jauh mengenal tentang dunia Islam. Dimana banyak keajaiban-keajaiban yang terus terjadi dengan tidak mempedulikan keadaan iklim, cuaca dan letak geografis. Dalam tulisan ini saya mengangkat tema tentang masjid yang di bangun oleh komunitas Muslim yang berada di belahan bumi Utara. Yang masuk dalam lingkaran Arctic (Antartika) atau biasa di sebut dengan kutub Utara.
Untuk lebih mengetahuinya, berikut ini diberikan penjelasan mengenai keadaan masjid-masjid dan komunitas Muslim yang ada disana:
1. Masjid Nurd Kamal (Norlisk – Rusia)
Kota Norilsk (Нори́льск) berada di negara bagian Krasnoyarsk Krai, Federasi Rusia, terletak di antara sungai Yenisey dan semenanjung Taymyr. Norilsk adalah kota paling utara di Siberia dan kota terbesar kedua di dunia setelah Murmansk Rusia untuk wilayah di pesisir lingkaran Arctic (Antartika).

Sebagai kota yang berada di lungkaran kutub utara, maka wajar bila cuaca di kota ini bisa bisa sangat dingin, sampai 50 derajat Celcius di bawah nol. Namun, hal yang menarik dari kota Norilsk ini adalah adanya sebuah Masjid Nurd Kamal yang dibangun pertama kali oleh Mukhtad Mekmeyev pada tahun 1998. Hal ini menunjukkan adanya komunitas muslim di kota ini yang di antaranya membentuk Muslim Eskimos Community Center (beralamat di 3 Amundsen Scott Station South Pole, South Pole – Amundsen-Scott Station South Pole, Antartica)

Kendati sepi jamaah, Masjid Nurd Kamal tetap buka (Catatan Majalah Gatra di Norilsk, 16 April 2007, 15:52)
Kakek Mukum Sidikov meninggalkan Norilsk setelah selamat dalam kamp perburuhan yang dibangun diktator Soviet Yosef Stalin. Sidikov adalah orang Rusia pengurus mesjid di Kutub Utara, yang mengikuti jejak kakeknya mencari penghidupan lebih layak di tempat paling utara di muka bumi ini. Menurutnya, diperkirakan kota itu dihuni sekitar 50 ribu Muslim, atau seperempat penduduk wilayah itu yang berjumlah 210 ribu jiwa. Mereka umumnya dari Azerbaijan dan Republik Dagestan, Rusia, dan bekerja sebagai pedagang atau pekerja bangunan.
“Namun, tingkat upah yang tidak sebanding dengan kota-kota Rusia lainnya dan sulitnya memasuki Nurislk bagi warga asing, membuat kaum Muslim tak lagi mendatangi kota ini,” kata Sidikov. “Penduduknya kian menyusut. Orang-orang meninggalkan kota ini,” ujar Sidikov, 40 tahun, yang dilahirkan di Uzbekistan dan besar di Kyrgizstan.
Masjid bernama Nurd Kamal itu terletak di pinggir kota modern Norislk, yang suhunya 50 derajat celsius di bawah nol. Angin kutub mendera atap emasnya dan tumpukan salju mengancam dinding batu pirusnya di musim dingin. “Orang-orang bekerja untuk sesuap nasi. Mereka datang ke sini dan hilang kesehatan mereka. Setiap detik ada orang sakit,” kata Sidikov.

Sebuah kota yang dibangun di atas sebuah area tambang logam terkaya dunia, pabrik peleburan logam pertama Norislk dibangun oleh para tahanan Gulag pada tahun 1930-an, dan kini tiga pabrik mengeluarkan asap tebal yang mengandung sulfur ke udara.
Kota ini pada tahun silam dimasukkan sebagai salah satu dari 10 kota paling tercemar di dunia oleh kelompok lingkungan hidup independen, Blacksmith Institut. Perusahaan induknya, Norislk Nickel, telah mengeluarkan banyak dana untuk mengurangi emisi.
Di Rusia terdapat 20 juta warga Muslim, sekitar 14 persen dari total 140 juta penduduk negeri itu. Warga Muslim Asia Tengah dan Dagastan umumnya penganut Sunni, sementara lainnya dari Azerbaijan umumnya Syi`ah.
Tidak ada permusuhan antara sekte sekte tersebut di Norislk dan Muslim Soviet tidak termasuk mereka yang rajin menjalankan ajaran Islam. “Di sana banyak Muslim, tapi hanya segelintir yang mendatangi masjid. Mereka bekerja seharian dan pada malamnya mereka capek,” papar Sidikov.
Masjid itu yang dibuka pada 1998 dibangun oleh Mukhtad Bekmeyev, seorang etnik Tartar, dan warga asli Norilsk kini bermukim di kota Laut Hitam, Sichi, sekitar 4.000 km dari tempat itu. Dia memberi nama masjid itu setelah orangtuanya membiayai pemugarannya pada tahun ini.
Sidikov, yang berkepala gundul dan mengenakan kopiah berwarna biru, meninggalkan kota Kyrtyz, Osh, untuk mencari kerja. Dia pernah menjalani dinas militer Soviet di Rusia dan tinggal di dua kota Siberia, sebelum menetap di Norilsk sejak tujuh tahun silam.
Gaji yang relatif tinggi dibanding kawasan lain di negara itu menarik minat para pekerja dari seantero Uni Soviet untuk ke Norilsk ketika usaha pertambangan dan peleburan logam tumbuh. Sidikov mengatakan, gaji rata-rata setiap bulan antara 25.000 – 30.000 roubel (962 dolar – 1.154 dolar) tidak cukup untuk hidup layak. Bukan hanya warga Muslim yang pergi meninggalkannya, penduduk tetap Norilsk berkurang sekitar 5.000 orang setiap tahun.
Warga non-Rusia, umumnya dari Azerbaijan dan bekas-bekas republik Soviet di Asia Tengah, telah merasakan lebih sulit memasuki Norilsk sejak 2002 setelah larangan perjalanan bagi warga asing diberlakukan. Mereka ini harus membutuhkan izin khusus untuk mengunjungi Norilsk. Meski Norilsk Nickel dan mantan pemimpin eksekutif Mikhael Prokhorov telah mengungkapkan rencana menahan para pekerja terlatih kota itu dan menarik wajah-wajah baru, Sidikov mengatakan, tidak ada tindakan khusus telah dilakukan untuk membantu warga Muslim.
Namun warga Muslim Norilsk, katanya, telah berbaur secara baik dengan komunitas luas dan tidak mengalami banyak diskriminasi. Selama beberapa generasi, sejumlah pendatang dari kawasan Kaukasus Rusia telah memeluk Kristen Ortodoks, kata warga setempat. Sidikov tetap membuka masjid itu hingga larut malam setiap hari untuk memberi kesempatan bagi mereka yang ingin belajar al-Quran. Sekitar 500-600 orang terlihat melakukan shalat Jumat. “Warga Muslim seharusnya mendatangi masjid setidaknya sekali sepekan. Kita tidak menemukan di sini,” kata seorang warga. [TMA, Ant]
2. Masjid An-Nuur Reykjavik Iceland (Islandia)
Iceland (Islandia) adalah sebuah negara pulau di belahan kutub utara yang tanahnya banyak dipenuhi vulkanik aktif dan suhunya relatif sangat dingin karena termasuk dalam lingkaran Antartika.

Komunitas muslim di Iceland lebih banyak terkonsentrasi di ibukota negara ini, Reykjavik. Terdapat dua organisasi muslim di Iceland yaitu Islamic Cultural Centre of Iceland (ICCI) dan Félag Múslima á Íslandi (Islamic Association of Iceland). Terdapat sebuah masjid yang dikelola oleh Félag Múslima á Íslandi di kota Reykjavik, An-Nuur Moskan í Reykjavík (Masjid An-Nuur Reykjavik).

Menurut informasi dari pengelola masjid ini, total komunitas muslim di Iceland berjumlah sekitar 1.200 orang, 300 di antaranya merupakan penduduk asli Iceland, sedangkan sisanya kebanyakan imigran atau warga asing yang jadi mualaf. Sebuah foto lain yang juga memperlihatkan sebuah masjid di kota Reykjavik namun tidak ada informasi detail mengenai masjid ini:
SEKRETARIAT DKM AN-NUUR REYKJAVIK DAN KOMUNITAS MUSLIM ICELAND:
Alamat: Ármúli 38, 3rd floor (entrance from Selmúli), 108 Reykjavik, Iceland
President/Imam: Salmann Tamimi (imigran dari Palestina)
Telepon: +354 895-1967
Email: salmannt@gmail.com, islam@islam.is
Website: www.islam.is
3. Masjid Tawheed (Greenland)
Greenland adalah sebuah pulau di Samudra Atlantik bagian utara di arah timur laut Kanada. Penduduk asli Tanah Hijau adalah orang Inuit atau Eskimo. Sementara ada pula orang Denmark dan campuran antara orang Inuit dan Denmark yang disebut sebagai Orang Tanah Hijau. Agama yang paling banyak dianut penduduknya adalah Kristen Protestan aliran Lutheran, sama seperti di Denmark.

Tapi tahukah anda bahwa terdapat sebuah Masjid di Kota Nuuk yang bernama Mosque of Tawheed, yang terletak di Denmark Street, Nuuk, Greenland, Phone: 0039-3476693003, di tempat ini selain untuk beribadah kaum muslim, juga terdapat madrasah untuk orang yang ingin mempelajari al-Qur’an.
4. Masjid Alnor Senter (Norwegia)
Tromsø termasuk kota paling utara di Norwegia yang merupakan ibukota distrik Troms. Kota ini termasuk kota kuno bahkan habitat di kota ini sudah ada sejak akhir jaman es. Peradaban pertama yang muncul di kota ini disebut Sámi. Sebagaimana diketahui, Norwegia termasuk negara-negara Skandinavia yang terkenal dengan kaum Viking.

Tak disangka di Tromsø terdapat sebuah Masjid yang semula bernama Masjid Al Noor kemudian pada tahun 2006 berganti nama menjadi Masjid Alnor Senter. Selain masjid, komunitas mulsim di kota tersebut membentuk pula Islamic Center yang bernama Tromsø Islamske Senter. Tromsø Islamske Senter kemudian bertransformasi menjadi sebuah Alnor Foundation (beralamat di Storgata 132, Postbox 3447, 9276 Tromsø)
Gedung Alnor Senter
Suasana Sholat Jum’at
Ruang Madrasah Laki-laki
Ruangan Khusus Wanita
Ruang Makan
Sebenarnya komunitas muslim tersebar di Norwegia di antaranya seperti di kota Oslo, Møhlenpris, Bergen, dll. Komunitas Islam di kota Bergen yang mencapai 2.500 orang. Salah satu masjid di kota Bergen, Norwegia, “Bergen Mosque” berada di Jekteviksbakken 27, Bergen, Hordaland 5006, Norway:

5. Masjid Alaska
Alaska adalah salah satu negara bagian Amerika Serikat. Menurut luas wilayah, Alaska adalah negara bagian AS yang terbesar, dan terkaya sumber alamnya.

Muslim di Alaska berjumlah sekitar 2.000 sampai 3.000 dan dalam waktu tidak lama lagi di Alaska akan dibangun sebuah Masjid pertama di Anchorage, Alaska. Selama ini umat muslim di Alaska beribadah di sebuah Mushola kecil di Anchorage. Selain Mushola,di Alaska terdapat restoran dan toko yang menjual makanan halal.

***
Sungguh menakjubkan bahwa di belahan bumi paling utara pun Masjid tetap ada sebagai tempat umat Islam melakukan ibadah shalatnya. Bahkan terdapat pula tempat belajar mengajar (Madrasah) bagi mereka yang berminat memperlajari Al-Qur`an dan Islam secara lebih mendalam.
Untuk itu saudaraku, tanyakan lagi pada diri kita (yang Islam) tentang sebatas mana tingkat kecintaan kita dalam memakmurkan masjid? Apa saja yang telah kita perbuat untuk menebarkan kebaikan cinta dengan memakmurkan masjid? Minimal dengan sering shalat berjamaah di masjid dan bukan hanya shalat Jum`atnya saja. Karena jika tidak, maka masjid pun tidak lebih hanya sebagai simbol yang tidak akan ada artinya.
Yogyakarta, 03 April 2011
Mashudi Antoro (Oedi`)
Sumber:
* http://dokter-hanny.blogspot.com/2010/09/masjid-di-kutub-utara.html
* http://www.gatra.com/2007-04-16/artikel.php?id=103858
* http://www.islamicfinder.org/getitWorld.php?id=101043〈=
* http://www.lihatberita.com/2010/08/subhanalloh-di-kutub-utara-arctic-ada.html