Selasa, Mei 03, 2011

Mengintip Kehidupan Ekstrim Suku ESKIMO



Eskimo adalah istilah yang dipakai untuk menyebut orang-orang yang menghuni daerah kutub bumi. Keberadaan mereka tersebar di sebagian besar daerah Siberia (Rusia), Alaska (Amerika Serikat), Kanada, dan Greenland. Saat ini tercatat ada dua suku bangsa Eskimo yang menghuni kawasan-kawasan tersebut.


Bangsa Eskimo yang hidup di lingkar atas kutub utara memiliki sebuah rumah unik yang bernama Igloo, di katakan unik karena seluruh bagian rumah terbuat dari es dan bentuknya setengah bundar ( Dome ) dan berpintu masuk berupa silinder. Seperti kebutuhan rumah manusia lainnya, orang orang eskimo juga memiliki alasan membuat Igloo untuk berlindung dari udara dingin, hewan buas ( hewan buas kutub seperti beruang ).

Hidup di -45F tidak menjadikan mereka berdiam diri untuk menghangatkan badan mereka!!! setidaknya mereka juga melakukan aktifitas dalam kehidupan kutub mereka yang jauh dari peradaban tekhnologi canggih

Pemukiman mereka di bangun seadanya alat gan, bahkan mereka hanya mendirikan tenda tenda seperti di pengungsian. Kerja mereka hanyalah berburu dan berburu!! karena itulah yang bisa diandalkan untuk hidup.

Spoiler:














Kalau ada salah satu warga yang meninggal dunia, ternyata mereka kuburkan di dalam es. kemungkinan mayat2.nya masih utuh gan, karena tak ada bakteri hidup di daerah bersuhu minus.

pict for kuburan
Spoiler:








Tak ada Kasur yang empuk seperti dirumah agan agan!! Apapun bisa jadi alas tempat untuk bermalam atau istirahat

Pict For Cara Tidur Penduduk Eskimo
Spoiler:







Gadis Kristen bertekad memakai jilbab selama satu tahun

Ana McKenzie mempunyai seorang teman yang mencoba untuk meniru gaya hidup wanita Muslim di Amerika. Namanya Spencer Wall, seorang gadis muda dari Texas Barat, siswa tahun keempat jurusan bahasa Inggris dan sosiologi. Ia berbagi cerita mengenai pengalaman gadis itu.



Saya pertama kali memperhatikan Spencer Wall di kelas agama dan masyarakat pada akhir semester lalu. Ia bukanlah tipe yang banyak bicara, tapi kain yang menutupi rambut, leher, dan pundaknya, membuat dirinya kelihatan menonjol di dalam kelas yang besar.

Biasanya saya hanya melihat dia sekilas saja, tanpa perhatian sama sekali. Tapi, ketika ia menceritakan kepada teman-teman di kelas mengenai keputusan yang ia buat pada 27 April, saya mulai memperhatikannya dengan seksama. Wall seorang gadis usia 20-an tahun. Ia memutuskan untuk mengikuti ciri khas dan cara berpakaian wanita Muslim selama 1 tahun yang dimulai pada akhir April kemarin.

Ia menggunakan kerudung dan busana dengan potongan longgar ke mana pun ia pergi dan tidak mengkonsumsi babi atau alkohol di tempat umum. Ia menghindari kontak mata dan fisik dengan laki-laki dan meniru kebiasaan anggun, seperti berjalan dengan lengan yang merapat di sisi tubuh atau menyilangkannya di depan untuk menutupi dadanya.

Saya melihat Wall melakukan aktivitasnya sehari-hari ketika kami bertemu di Kerbey Lane baru-baru ini.

Ia mengenakan kerudung dengan corak warna hijau dan biru, baju hitam berlengan panjang dan rok panjang berwarna aqua. Hanya memperlihatkan kulitnya beberapa inci saja.

Spoiler for 1:


“Beberapa orang yang melewati kami berusaha tidak menampakkan rasa ingin tahu mereka. Hanya berusaha melihat sekilas-sekilas. Tapi kebanyakan orang, bahkan tidak menyembunyikan pandangan yang berlebihan atau menyolok.”

Wall dilewati oleh sekelompok orang yang antri mencari tempat duduk, dan mereka semuanya memandangi belakang kepalanya ketika ia berlalu. Seorang pria bahkan memutar-mutar matanya.

“Hal itu tidak mengejutkan saya,” kata Wall ketika saya bercerita tentang kelompok itu. “Tapi, coba lihat ke sekeliling. Mereka bukan satu-satunya yang begitu,” ujarnya.

Quote:
Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukannya itu bukanlah sebuah eksperimen sosial, tapi lebih pada pengalaman belajar pribadinya. Sebagai seorang wanita kulit putih yang berasal dari sebuah kota kecil di Texas Barat, Wall mengatakan, ia ingin tahu seperti apa rasanya menjadi bagian dari komunitas “minoritas yang diamati.”

“Saya tidak mewakili wanita Muslim atau komunitas Muslim,” katanya. “Saya hanya ingin tahu seperti apa rasanya ‘berjalan dengan memakai sepatu mereka’ selama beberapa waktu.”

Sebelumnya, Wall sudah mempersiapkan diri untuk “pengalaman belajar”-nya, kalau-kalau orang bertanya kepadanya. Pertanyaan yang biasa diajukan, “Kamu berasal dari mana?”
Ia menghindari hal-hal seperti itu, maka sekarang jika orang bertanya mengenai pakaiannya, langsung saja dijawabnya bahwa ia bukan Muslim. Tapi, mengenakan hijab karena ia memilih untuk melakukannya.

Penjelasan seperti itu tidak seluruhya keliru, sebab sebagaimana Wall bilang, ia tidak bisa keluar rumah tanpa mengenakannya.

“Beberapa waktu lalu saya pernah mencoba untuk tidak mengenakan kerudung selama 24 jam,” katanya. “Saya malah tidak sanggup melakukannya, meskipun selama kurang dari setengah hari.”

Spoiler for Aneka reaksi:
Wall mengatakan, ia mendapatkan reaksi yang berbeda-beda ketika mengenakan hijab. Suatu waktu pernah seorang pria menabrak displai barang di Wal-Mart karena pria itu memandanginya. Lain hari sekelompok laki-laki langganan restoran tempatnya bekerja menolak dilayani olehnya. Kelompok itu juga memanggilnya dengan sebutan yang menghina. Tapi, seringkali ia dihindari dengan cara yang terhormat.



“Saya tidak bilang tidak ada pria yang mendekati saya. Mereka mendekati saya, tapi dengan cara yang berbeda sekarang.” katanya. “Lebih sopan, tidak terlalu terang-terangan.”

Pengalaman telah mengajarkan Wall untuk memperhatikan hal-hal kecil yang membuat gaya hidup Muslim tradisional sulit diikuti di Amerika Serikat.

Quote:
Suatu hari di toko pakaian, Wall harus meminta selembar penutup untuk menutupi lubang antara lantai dan pintu kamar pas, agar ia bisa menutupi kakinya ketika berganti pakaian. Pekerjaannya sebagai pelayan juga harus menghadapi situasi yang canggung karena sifat pekerjaannya yang harus melakukan kontak fisik dengan orang asing, yang mana hal itu terlarang untuk wanita Muslim.

Wall akhirnya bisa memahami privasi semacam itu dan menghormatinya. Mungkin hasil yang tidak terduga dari pengalamannya adalah keyakinannya yang bertambah terhadap agama Kristen yang ia anut.
Agama Islam memerintahkan pengikutnya untuk shalat lima kali sehari, ibadah pertama dimulai pukul 5 pagi. Meskipun Wall belum meniru kebiasaan itu, ia mengatakan mungkin di waktu depan ia akan melakukannya dan lebih sering.

“Kamu kan tahu, kita hidup dalam masyarakat yang tidak acuh terhadap aktivitas keagamaan harian,” katanya. “Dari pengalaman ini, saya semakin peduli dengan Tuhan.”



http://3.bp.blogspot.com/-l1QLoe5RkM0/Tb7RKk7w61I/AAAAAAAAHN4/DLrOz_dtigo/s1600/Dhini%2BLagi%2BBelanja%2BBaju%2BNih____.jpg


Dari semua apa yang kami bicarakan, saya ingin mendiskusikan sesuatu yang penting dengannya, tapi saya masih terus menimbang-nimbang. Apakah ia merasa sesak atau bahkan tertekan dengan kebiasaan-kebiasaan yang ia coba tiru itu?

Keterusterangan Wall untuk mendiskusikan masalah-masalah seperti itu membuat saya terkesan padanya. Berkali-kali ia meyakinkan saya agar bertanya, bahkan tentang pertanyaan yang sifatnya menyelidik dan menimbulkan perdebatan. Hal itu menggambarkan kedewasaan dan kecerdasannya yang tidak umum dimiliki gadis usia 20-an.

“Pengalaman ini mengajarkan saya untuk menghormati keputusan seorang wanita, apakah ia ingin tinggal di rumah bersama anak-anaknya, atau mengenakan hijab atau berkarier di luar rumah dan menjadi seorang CEO,” kata Wall.

Ia menghentikan bicaranya, saat seorang gadis memperhatikan belakang kepala Wall.

Mata gadis itu sejenak mengikuti garis-garis kerudung yang berwarna cerah, kemudian segera berlalu. Sepertinya gadis itu memandang bukan karena kasihan kepada Wall atau karena ia merasa dendam, marah atau takut, melainkan karena tertarik dengan kerudungnya.

Wall mengatakan, ia hanya akan memperlihatkan rambutnya di ruangan yang tertutup. Saya mengakui bahwa saya agak iri dengan seseorang yang bisa menghargai sesuatu, yang mana saya anggap hal itu biasa saja.


Melihat Pencakar Langit Burj Dubai Dari Atas



Burj Khalifa adalah sebuah pencakar langit di Dubai, Uni Emirat Arab yang diresmikan pembukaannya pada 4 Januari 2010. Ketinggian pencakar langit ini adalah 828 meter. Burj Khalifa adalah bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia. Dimulai dari melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia pada 21 Juli 2007.

Pada tanggal 12 September 2007, Burj Khalifa berhasil melewati ketinggian CN Tower sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi di dunia dan pada tanggal 7 April 2008 struktur tertinggi di dunia dari Menara KVLY-TV yang berada di Blanchard, North Dakota, Amerika Serikat berhasil dilewati. Struktur tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia, Menara Radio Warsawa 645,4 m (2.120 kaki) dibuat pada 1974 (namun runtuh pada saat renovasi pada 1991) berhasil dilewati pada 1 September 2008.









Mengintip Isi Cockpit Pesawat



Dengan Kamera semua bisa diabadikan. Dari ruangan pilot pesawat terbang terlihat pemandangan yang begitu indah.


Airbus

Cockpit airbus


Cockpit Boeing


F-15 Cockpit


Cockpit Helicopter


P15 Mustang


Dasboardnya Cockpit Pesawat

Patung yang Keren Abiss Dari Ban BEKAS


Nggak sangka juga kalo barang2 bekas bisa dibuat sebagus ini. Gambar di bawah adalah patung2 yang terbuat dari ban bekas.
Mungkin ketimbang dibakar buat demonstrasi ya… bagus untuk kreasi seperti ini ya? Mana tau ada yang nawar ya… jadi uang dech….
























karya di jalanan yang indah dan menakjubkan

(anda bisa juga lihat di google gambar ketik street art 3d)

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler:

Spoiler: