HARTA karun  peninggalan mantan  presiden  Soekarno selama ini masih misteri, bahkan  tak sedikit yang   meragukannya. Kasus kegagalan pencarian harta  peniggalan Prabu   Siliwangi di Istana Batutulis beberapa waktu lalu,  sepertinya memupus   harapan orang untuk memercayai hal-hal yang sulit  dibuktikan   kebenarannya.
Namun lelaki yang menyebut diri satria piningit bernama Soenuso Goroyo Soekarno mengaku dapat mengangkat peninggalan Presiden Pertama RI itu. Bentuknya berupa ratusan keping emas lantakan, platinum, sertifikat deposito obligasi garansi, dan lain-lain. ”Ini baru sampel dan silakan mengecek kebenarannya. Jika bohong, saya siap digantung,” katanya, Jumat kemarin, kepada pers.
Mantan anggota TNI  yang  dahulu bernama Suwito itu sengaja mengundang  wartawan di rumahnya,   Perumahan Cileungsi Hijau, daerah perbatasan  Bogor-Bekasi, untuk   menyaksikan temuannya. Di rumahnya yang cukup megah  disiapkan hidangan   layaknya orang hajatan. Maklum, Goroyo, begitu dia  biasa disapa, juga   mengundang Pangdam Jaya, Kapolda, dan anggota  Muspida. Tetapi dari   mereka, tak ada pejabat datang.Namun lelaki yang menyebut diri satria piningit bernama Soenuso Goroyo Soekarno mengaku dapat mengangkat peninggalan Presiden Pertama RI itu. Bentuknya berupa ratusan keping emas lantakan, platinum, sertifikat deposito obligasi garansi, dan lain-lain. ”Ini baru sampel dan silakan mengecek kebenarannya. Jika bohong, saya siap digantung,” katanya, Jumat kemarin, kepada pers.
Kepada tamunya, suami RA Lastika ini memperlihatkan peti besar berisi ratusan keping emas lantakan, masing-masing beratnya 8 ons bergambar Soekarno dan di baliknya ada gambar padi dan kapas. Pada satu sisinya ada tulisan 80 24K 9999. Sementara itu emas putih (platinum) juga berbentuk lantakan berlogo tapal kuda putih bertulisan JM Mathey London. Logam itu dibungkus emas dan bersertifikat emas pula.
Meskipun   bersertifikat dan diyakini keasliannya, pada kesempatan itu  tidak   dihadirkan orang yang mengetahui emas atau pakar yang bisa  memastikan   asli atau tidak harta benda tersebut.
Peninggalan lain berupa sertifikat deposito bertanggal 16 Agustus 1945 yang dikeluarkan oleh BPUPKI yang menyebut sejumlah harta yang disimpan di suatu tempat. Ada pula sertifikat berbahasa Inggris yang juga disegel dan ditulis di atas lembar kuningan. Sertifikat itu ada yang bertuliskan ”Hibah Substitusi” yang dipercayakan kepada R Edi Tirwata Dinata (108).
Yang terakhir ini,  konon karena sudah tua,  lantas memberikan kuasa  kepada R Anton Hartono  untuk mengurus harta  benda yang disimpan di  Swiss. Bentuknya mikrofilm,  dua lembar dokumen,  anak kunci boks deposit  di JBS, Jenewa, dan dua buah  koin. Di dalam  sertifikat itu disebutkan,  ada dana berjumlah 126,2  miliar dolar AS  dan 63,10 miliar dolar AS.Peninggalan lain berupa sertifikat deposito bertanggal 16 Agustus 1945 yang dikeluarkan oleh BPUPKI yang menyebut sejumlah harta yang disimpan di suatu tempat. Ada pula sertifikat berbahasa Inggris yang juga disegel dan ditulis di atas lembar kuningan. Sertifikat itu ada yang bertuliskan ”Hibah Substitusi” yang dipercayakan kepada R Edi Tirwata Dinata (108).
”Insya Allah, jika saya diberi izin, semua harta peninggalan Bung Karno ini bisa membayar utang kita. Saya yakin bisa melaksanakannya,” ungkap Goroyo sembari membantah dirinya paranormal. Dia juga membantah berambisi menjadi presiden atau jabatan politis lain. ”Semua saya lakukan dan beberkan untuk membangun negara kita,” tegasnya.


 
 






 
    
































