Pesawat X-47B lebih dari sekedar pesawat pengangkut berbasis drone. Ada fitur tersembunyi.
                        
     Pesawat X-47B drone (US Navy/Space.com)
 
 VIVAnews - Tak mau kalah dari China yang makin  menggebu memproduksi senjata canggih, Amerika Serikat melengkapi armada  lautnya dengan sejumlah pesawat nirawak canggih.
Salah satunya adalah pesawat berekor robotik yang bentuknya mirip UFO  -- piring terbang yang gepeng di sisi pinggirnya. Di masa depan,  pesawat ini diprediksi bakal menimbulkan kesalahpahaman, masyarakat  mengira telah melihat UFO. Pesawat ini dijadwalkan akan ditempatkan ke  kapal induk AS pada 2013. 
Sebagai langkah menuju ke sana,  pesawat yang diberi nama X-47B drone baru-baru ini telah melakukan  penerbangan perdananya. Untuk diketahui pesawat drone adalah pesawat  yang dipandu dari darat. Dalam medan perang, penggunaan pesawat ini akan  memperkecil risiko korban jiwa dan mendukung kegiatan intelijen.  
Angkatan  Laut AS menyebut,  X-47B  -- yang didesain dengan fitur tersembunyi  oleh Northrop Grumman -- lebih dari sekedar pesawat pengangkut pertama  berbasis drone, juga merupakan uji platform pengisian bahan bakar  mandiri tanpa bantuan manusia yang ditargetkan tercapai pada tahun 2014.
"Penerbangan  minggu lalu memberi gambaran jelas pada kita soal kemampuan aerodinamis  sistem udara X-47B. Ini membuktikan semua prediksi kami," kata  Janis  Pamiljans, wakil direktur program Northrop Grumman, seperti dimuat 
Space.com.
Uji  terbang juga dimanfaatkan untuk mengetes sistem navigasi robotik, baik  perangkat keras maupun lunak. Otak robotik didesain untuk membantu X-47B  terbang dan mendarat di dek kapal induk. 
Tes yang dilakukan  tidak mencakup demonstrasi persenjataan dan sensir. Namun, belum ada  alasan jelas mengapa X-47B tidak ditujukan untuk mengangkut senjata di  masa depan. 
Militer AS telah mendemonstrasikan serangan  mematikan pesawat nirawak, Reaper dan Predator di Afghanistan, Irak, dan  Pakistan. Angkatan Laut telah mengumumkan rencana untuk menggunakan  helikopter tanpa awak yang dipersenjatai. 
Sebelumnya, Para  pengamat militer AS mengatakan bahwa pengembangan senjata baru adalah  salah satu langkah AS untuk mengimbangi perkembangan persenjataan China.  Terakhir, China telah mengembangkan misil penghancur kapal induk yang  terbukti berhasil dalam uji coba.
"Modernisasi militer China  adalah ancaman jangka panjang sehingga membuat AS harus bersiap untuk  wilayah Asia-Pasifik, meningkatkan kemampuan robotik, persenjataan udara  dan daratan," ujar Patrick Cronin, analis senior untuk lembaga New  American Security. (umi)