Sabtu, Februari 12, 2011

Anies Baswedan Tokoh Dunia Berpengaruh






Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan terpilih sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang oleh Majalah Foresight yang terbit di Jepang akhir April ini.

Dalam edisi khusus yang berjudul "20 Orang 20 Tahun" itu, Foresight mengulas 20 tokoh yang diperkirakan bakal menjadi perhatian global karena mereka akan sangat berperan dalam perubahan dunia dua dekade mendatang, kata Direktur Marketing & Public Relatios Universitas Paramadina, Syafiq Basri Assegaff, di Jakarta, Jumat.

Nama Anies dicantumkan bersama 19 tokoh dunia lain seperti Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Menlu Inggris David Miliband, anggota Parlemen dan Sekjen Indian National Congress India Rahul Gandhi, serta politisi muda Partai Republik dan anggota DPR AS, Paul Ryan.

Majalah bulanan berbahasa Jepang itu menulis bahwa cucu almarhum AR Baswedan -- tokoh yang ikut andil dalam meraih kemerdekaan Republik Indonesia -- itu merupakan salah satu calon pemimpin Indonesia masa mendatang.

"Anies adalah seorang muslim moderat yang sampai saat ini tetap konsisten pada pendiriannya untuk tidak memihak pada kekuatan (politik) tertentu," tulis Foresight.

Menurut majalah itu, karena citranya yang netral, adil, serta memiliki pandangan yang berimbang itulah, Anies berhasil meraih kepercayaan luar biasa dari masyarakat luas, termasuk banyak tokoh politik.

Anies sendiri tidak ingin membanggakan diri. Ayah empat anak yang dikenal sederhana dan selalu optimistis itu menganggap bahwa berbagai penghargaan kelas dunia yang diterimanya sebenarnya menunjukkan makin besarnya perhatian dunia terhadap Indonesia.

Anies yang dalam beberapa bulan belakangan ini bicara di berbagai forum dunia merasakan hal itu. "Saya mendapat kesan bahwa dunia kini makin memperhatikan Indonesia," kata Anies yang belum lama ini menjadi pembicara di pelbagai pertemuan internasional di Tokyo, London, Copenhagen dan Madrid.

Pada 2 hingga 6 Mei mendatang Anies juga diundang menjadi pembicara asal Indonesia pada pertemuan puncak tokoh muda dunia, Young Global Leaders Summit, di Tanzania, Afrika.

Syafiq menyatakan bahwa apresiasi Foresight itu menjadi sinyal bahwa dunia pendidikan di Indonesia mempunyai peran penting.

"Sebab beliau bukan saja satu-satunya orang dari Asia Tenggara yang disebut di situ, melainkan juga merupakan satu-satunya pendidik dalam daftar di Foresight itu," kata Syafiq.

Menurut dia, penghargaan itu bukan saja menjadi tantangan bagi Anies secara pribadi tetapi sekaligus menjadi tantangan bagi seluruh staf di Paramadina untuk menunjukkan tekad serius mencapai mutu kelas dunia dalam berbagai aspek.

Ditambahkannya, pihak Paramadina patut bersyukur atas prestasi baru ini setelah dua kali penghargaan kelas dunia berturut-turut diterima rektornya selama dua tahun sebelumnya.

Pada April 2008 Majalah Foreign Policy, Amerika, pernah memilih Anies sebagai satu-satunya orang Indonesia yang masuk dalam daftar "100 Tokoh Intelektual Dunia" bersama Noam Chomsky, Al Gore, Francis Fukuyama, Samuel Huntington, Vaclav Havel, Thomas Friedman, Bernard Lewis, Lee KuanYew dan pemenang Nobel asal Bangladesh, Muhammad Yunus.

Tahun 2009 Anies juga mendapatkan penghargaan sebagai salah seorang "Young Global Leaders 2009" dari Forum Ekonomi Dunia (The World Economic Forum, WEF). Namanya disejajarkan bersama 230 orang pemimpin muda dunia yang dianggap memiliki prestasi dan komitmen kepada masyarakat, serta mempunyai potensi untuk berperan dalam memperbaiki dunia di masa mendatang.

Tokoh dunia lain yang juga masuk daftar Pemimpin Muda Dunia di antaranya adalah pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg, pegolf Tiger Woods, Anchor CNBC-India Shireen Bhan, CEO YouTube Chad Hurley dan pebalap F-1 Michael Schumacher.

Majalah bulanan Foresight diterbitkan salah satu penerbit tertua Jepang, Shinchosha, dan merupakan majalah berkualitas prima yang mengulas berita dan analisa politik dan ekonomi internasional dan domestik Jepang.

Pertama kali terbit pada Maret 1990 -- bersamaan dengan berakhirnya Perang Teluk I, Foresight memiliki jaringan yang tersebar di 30-an negara di dunia. Majalah ini menjadi rujukan para pengambil keputusan, pengusaha, diplomat dan wartawan berpengaruh di dalam dan luar Jepang, karena mengulas isu-isu penting seperti ekonomi China, terorisme, hubungan China-Taiwan, Perang di Irak, dan industri otomotif Jepang.

Majalah ini memiliki kontributor kenamaan seperti Gerlad Curtis dari Columbia University, Lester Brown dari the World Watch Institute, Victor Cha dari Georgetown University, dan Muhammad Yunus dari Grameen Bank Bangladesh. Adapun di antara kontributor Jepang termasuk novelis Nanami Shiono dan Haruki Murakami. Juga Dr. Takeshi Yoro, kolumnis Nikkei Yasuhiro Tase dan Prof. Shinichi Kitaoka yang kini menjadi Dubes Jepang di PBB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar