Jumat, Juli 01, 2011

Inilah Makanan - Makanan Thailand yang 'Kontroversial'

Tidak semua makanan Thailand memiliki tampilan yang menggoda dan aroma sensasional. Beberapa hidangan ada yang tidak hanya membuat orang asing mual, tapi juga orang Thailand sendiri. Meski menjijikkan bagi sebagian orang, makanan-makanan di bawah ini memiliki penggemar masing-masing.

Berikut beberapa hidangan Thailand kontroversial yang bisa Anda dapatkan :

Goong Ten
Arti harafiah dari goong ten adalah udang menari. Maka jangan heran jika binatang ini disajikan hidup-hidup. Berupa salad, goong ten akan disajikan di mangkuk logam. Udang-udang kecil yang bening itu akan berusaha bergerak-gerak (dengan sia-sia tentunya) untuk membebaskan diri.

Alasan menyukai hidangan ini : Saya akui, sesendok salad ini terasa menghibur sekaligus lezat. Saat digigit, udang ini akan mengeluarkan rasa asin dan ditutup dengan kerenyahan yang menyenangkan.

Larb Leuat Neua
Makanan ini berisi daging sapi mentah dengan taburan daun mint. Seakan tidak cukup berdarah, hidangan daging sapi ini ditambah lagi dengan siraman saus kental berupa darah mentah. Selama ini kita selalu dinasihati untuk tidak makan daging mentah dengan darah mentah, tapi hidangan ini membalikkan semua nasihat tersebut.

Alasan menyukai hidangan ini : Tak ada yang lebih maskulin daripada makan darah berbumbu dipasangkan dengan segelas bir dingin.

Som Tam Hoy Dong
Berupa tiram yang difermentasi, direndam lagi dengan saus kental warna merah darah. Tidak hanya orang asing, orang Thailand pun sering tidak berani menyantap hidangan yang berpotensi besar menyebabkan orang terkena diare ini.

Alasan menyukai hidangan ini : Dari kebanyakan penggemar, saya melihat mereka yang menyukai makanan ini sudah menyukai rasa kerang terfermentasi sejak kecil.

Gong Chae Nam Pla
Udang lipan mentah direndam dalam kecap ikan tampak mengerikan. Capit, tentakel dan matanya yang melotot terus-terusan melihat ke arah Anda yang tengah menyeruput dagingnya yang licin. Dan tenggorokan Anda bisa “tertusuk-tusuk” saat mencoba mengisap habis daging udang ini.

Alasan menyukai hidangan ini : Asin, amis, berbumbu dan licin. Jika Anda menyukai kombinasi tekstur dan rasa ini menggoda, maka Anda bisa menikmati goong chae nam pla.

Larb Mote Daeng
Semut merah dan telur-telurnya adalah benda berharga dalam beberapa hidangan Thailand. Coba saja, tutup mata seseorang, suapi mereka segigit larb semut merah, dan biasanya mereka akan mengakui makanan itu terasa lezat. Hanya saja, sayangnya, membayangkan makan telur semut bisa menjijikkan buat beberapa orang.

Alasan menyukai hidangan ini : Semut merah memakan daun mangga sehingga tubuh mereka terasa seperti perasan jeruk nipis. Sementara itu, telur semut terasa berlemak, seperti mentega asli yang kaya rasa.

Yam Kai Yeow Maa
Salad Thai ini memiliki campuran telur bebek yang sudah menghitam dan mengenyal karena proses pengawetannya. Kedengaran menjijikkan? Untuk sebagian orang, hidangan ini terasa betul-betul menjijikkan. Telurnya akan terasa seperti kapur, bahwa Anda sebenarnya sedang memakan sesuatu yang sudah harus dibuang beberapa waktu lalu.

Alasan menyukai hidangan ini : Bosan dengan telur rebus biasa, penggemar yam kai yeow maa menyukai tekstur dan rasa berbeda hidangan ini.

Kai Khao
Meski lebih terkenal di Filipina, Thailand ternyata punya versi mirip hidangan telur yang sudah menjadi embrio ini. Dari cangkangnya, telur ini terlihat seperti telur rebus biasa. Begitu dimakan, akan langsung terasa tekstur aneh-renyah yang bisa membuat Anda hampir muntah atau mencabut bulu dari antara gigi.

Alasan menyukai hidangan ini : Rasanya persis seperti telur rebus, hanya ada terdapat “tambahan” menarik yang bisa memberi keragaman rasa dan tekstur.

Gaeng Sataw
Akan selalu ada hambatan psikologis memakan makanan yang mengandung petai. Petai mengandung gas yang baunya tak jauh berbeda dengan kentut manusia.

Alasan menyukai hidangan ini : Bau petai lebih tajam ketika jauh dari Anda, daripada saat berada di meja di depan Anda. Meski rasa petai tak terlalu kuat, tapi kandungan gizinya banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar