Senin, November 22, 2010

Mutiara Permata Salaf



 
 
 
( 1.) Orang yang bisa mengalahkan syahwat dan amarahnya maka setan akan takut walau hanya bayangannya. Namun barang siapa dikalahkan oleh syahwat dan amarahnya,dia akan takut dengan khayalannya.

( 2 ). Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu,maka allah akan memudahkan jalannya menuju surga.dan sungguh para malaikat meletakkan sayap – sayap mereka sebagai rasa ridho mereka atas apa yang mereka lakukan.dan sesungguhnya para penghuni langit dan bumi sampai ikan paus di lautan memohon ampun bagi orang yang berilmu. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan seorang ahli ibadah laksana cahaya bulan di bandingkan cahaya bintang – bintang.dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris nabi dan nabi tidak pernah mewariskan dirham dan tidak pula dinar,sesungguhnya mereka hanya mewariskan ilmu, dan barang siapa yang mengambilnya maka ia telah mendapat bagian yang besar.
(Hr. Abu Dawud & At – Tirmidzi )

( 3. )Wanita diciptakan dari tulang rusuk,bila dibiarkan maka di akan terus bengkok,namun bila dipaksa maka dia akan patah.maka mengertilah mereka

( 4 ).Ibarat sebuah permata yang sangat berharga ,   ditempatkan ditempat yang bagus,yang tak gampang terjamah . itulah wanita dalam Islam.

( 5 ).Iman adalah ucapan dengan lisan , keyakinan dengn hati , dan amalan dengan anggota badan.iman juga adalah ucapan dan amalan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

( 6 ) .Syukur adalah sebuah istilah yang digunakan pada pengakuan | pengetahuan akan sebuah nikmat.

( 7 ) .Sesungguhnya orang – orang mukmin itu adalah orang yang apabila di sebut nama Allah gemetarlah hati mereka,dan bila dibacakan kepada mereka ayat – ayat  Nya bertambahlah iman mereka,dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.
( QS. Al – Anfal  ayat 2 – 4 )

( 8 ) .Sebuah pohon akan kokoh jika akarnya menghujam ke tanah.Demikian juga keimanan akan kokoh jika pondasinya kuat tertanam di dalam relung hati manusia.

( 9 ). Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan , dan sebaik – sebaik perhiasan dunia adalah wanita atau istri yang sholihah.                                                                                                                      ( HR.Muslim )

( 10 ).Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin kelak di hari kiamat daripada budi pekerti yamg baik . Dan sungguh allah membenci orang yang suka berkata keji , berucap kotor / jelek.
(Hr. At – Tirmidzi )

( 10 ). Mukmin yamg paling sempurna imannya adalah yamg paling baik  akhlaknya dan sebaik – baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri – istrinya.
(Hr.At –Tirmidzi )


( 11. ) Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan dan pada harta terdapat penyakit yang sangat banyak.

( 12 ).Kelebihan dunia adalah kekejian di sisi Allah .SWT  pada hari kiamat.

( 13 ) Keimanan dapat dianalogikan dangan lampu. Seringkali menyala dengan baik namun terkadang juga meredup.ia tiba – tiba bisa demikian terang namun esoknya bisa putus atau mati.


( 14 )  Iman itu memiliki 60 cabang . cabangnya yang paling utama adalah ucapan ‘ laa ilaaha illallah ‘ dan cabangnya yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan , dan sifat malu itu juga adalah bagian dari iman.
(Hr. Muslim, { dari sahabat Abu Hurairah } ).

( 15 ). Sesungguhnya kelembutan bila melekat pada sesuatu tidak akan membuatnya menjadi indah. Dan bila terlepas dari sesuatu,akan membuatnya menjadi buruk.
(Hr. Muslim )

( 16 ). Tiga hal yang apabila ada pada diri seseorang muslim ,maka ia akan merasakan manisnya iman ,yang pertama adalah ia mencintai Allah dan Rasulullah melebihi cintanya pada siapapun. Yang kedua adalah dia mencintai seseorang hanya karena Allah , yang ketiga dia benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya  dari kekafiran itu.

(17). “Kearah manapun kamu menghadap,maka                                di sana ada wajah Allah “.
(QS. Al – Baqarah : 115 )

( 18 ). Kalau seandainya orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat mengetahui apa yang akan menimpanya (begitu besar dosanya), niscaya ia akan memilih berdiri selama 40 tahun karena itu lebih baik baginya dari pada lewat di depan orang yang sedang shalat .

(19).Allah Ta’aala akan senantiasa menghadap kepada hambanya ketika shalat,selama ia tidak menoleh. Bila hamba tersebut memalingkan wajahnya maka Allah pun akan berpaling darinnya. ( HR. Abu Dawud )

( 20 ). “ Shalatlah seperti shalat orang yang hendak meninggal, yakni seakan – akan engkau melihat Allah, jika engkau tidak mampu melihat- Nya maka sesungguhnya Allah melihatmu. “

( 21 ). Hiasilah Al – Qur ‘ an dengan suara – suara kalian. (Karena suara yang indah lagi merdu akan menambah keindahan Al – Qur ‘ an).

(22). Kerusakan akhlakmu kepada Allah,karena kerusakan akidahmu.

(23). Tidaklah kita hidup melainkan dalam suatu tutupan. Andaikata tutupan itu disingkap,maka niscaya akan memperlihatkan suatu perkara yang besar,yakni kejujuran niat.


(24).   “ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.”
 (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu)

























( 1.) Orang yang bisa mengalahkan syahwat dan amarahnya maka setan akan takut walau hanya bayangannya. Namun barang siapa dikalahkan oleh syahwat dan amarahnya,dia akan takut dengan khayalannya.

( 2 ). Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu,maka allah akan memudahkan jalannya menuju surga.dan sungguh para malaikat meletakkan sayap – sayap mereka sebagai rasa ridho mereka atas apa yang mereka lakukan.dan sesungguhnya para penghuni langit dan bumi sampai ikan paus di lautan memohon ampun bagi orang yang berilmu. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan seorang ahli ibadah laksana cahaya bulan di bandingkan cahaya bintang – bintang.dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris nabi dan nabi tidak pernah mewariskan dirham dan tidak pula dinar,sesungguhnya mereka hanya mewariskan ilmu, dan barang siapa yang mengambilnya maka ia telah mendapat bagian yang besar.
(Hr. Abu Dawud & At – Tirmidzi )

( 3. )Wanita diciptakan dari tulang rusuk,bila dibiarkan maka di akan terus bengkok,namun bila dipaksa maka dia akan patah.maka mengertilah mereka

( 4 ).Ibarat sebuah permata yang sangat berharga ,   ditempatkan ditempat yang bagus,yang tak gampang terjamah . itulah wanita dalam Islam.

( 5 ).Iman adalah ucapan dengan lisan , keyakinan dengn hati , dan amalan dengan anggota badan.iman juga adalah ucapan dan amalan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

( 6 ) .Syukur adalah sebuah istilah yang digunakan pada pengakuan | pengetahuan akan sebuah nikmat.

( 7 ) .Sesungguhnya orang – orang mukmin itu adalah orang yang apabila di sebut nama Allah gemetarlah hati mereka,dan bila dibacakan kepada mereka ayat – ayat  Nya bertambahlah iman mereka,dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.
( QS. Al – Anfal  ayat 2 – 4 )

( 8 ) .Sebuah pohon akan kokoh jika akarnya menghujam ke tanah.Demikian juga keimanan akan kokoh jika pondasinya kuat tertanam di dalam relung hati manusia.

( 9 ). Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan , dan sebaik – sebaik perhiasan dunia adalah wanita atau istri yang sholihah.                                                                                                                      ( HR.Muslim )

( 10 ).Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin kelak di hari kiamat daripada budi pekerti yamg baik . Dan sungguh allah membenci orang yang suka berkata keji , berucap kotor / jelek.
(Hr. At – Tirmidzi ))

( 10 ). Mukmin yamg paling sempurna imannya adalah yamg paling baik  akhlaknya dan sebaik – baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri – istrinya.
(Hr.At –Tirmidzi ))


( 11. ) Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan dan pada harta terdapat penyakit yang sangat banyak.

( 12 ).Kelebihan dunia adalah kekejian di sisi Allah .SWT  pada hari kiamat.

( 13 ) Keimanan dapat dianalogikan dangan lampu. Seringkali menyala dengan baik namun terkadang juga meredup.ia tiba – tiba bisa demikian terang namun esoknya bisa putus atau mati.


( 14 )  Iman itu memiliki 60 cabang . cabangnya yang paling utama adalah ucapan ‘ laa ilaaha illallah ‘ dan cabangnya yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan , dan sifat malu itu juga adalah bagian dari iman.
(Hr. Muslim, { dari sahabat Abu Hurairah } ).

( 15 ). Sesungguhnya kelembutan bila melekat pada sesuatu tidak akan membuatnya menjadi indah. Dan bila terlepas dari sesuatu,akan membuatnya menjadi buruk.
(Hr. Muslim )

( 16 ). Tiga hal yang apabila ada pada diri seseorang muslim ,maka ia akan merasakan manisnya iman ,yang pertama adalah ia mencintai Allah dan Rasulullah melebihi cintanya pada siapapun. Yang kedua adalah dia mencintai seseorang hanya karena Allah , yang ketiga dia benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya  dari kekafiran itu.

(17). “Kearah manapun kamu menghadap,maka                                di sana ada wajah Allah “.
(QS. Al – Baqarah : 115 )

( 18 ). Kalau seandainya orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat mengetahui apa yang akan menimpanya (begitu besar dosanya), niscaya ia akan memilih berdiri selama 40 tahun karena itu lebih baik baginya dari pada lewat di depan orang yang sedang shalat .

(19).Allah Ta’aala akan senantiasa menghadap kepada hambanya ketika shalat,selama ia tidak menoleh. Bila hamba tersebut memalingkan wajahnya maka Allah pun akan berpaling darinnya. ( HR. Abu Dawud )

( 20 ). “ Shalatlah seperti shalat orang yang hendak meninggal, yakni seakan – akan engkau melihat Allah, jika engkau tidak mampu melihat- Nya maka sesungguhnya Allah melihatmu. “

( 21 ). Hiasilah Al – Qur ‘ an dengan suara – suara kalian. (Karena suara yang indah lagi merdu akan menambah keindahan Al – Qur ‘ an).

(22). Kerusakan akhlakmu kepada Allah,karena kerusakan akidahmu.

(23). Tidaklah kita hidup melainkan dalam suatu tutupan. Andaikata tutupan itu disingkap,maka niscaya akan memperlihatkan suatu perkara yang besar,yakni kejujuran niat.


(24).   “ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.”
 (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu)
























( 1.) Orang yang bisa mengalahkan syahwat dan amarahnya maka setan akan takut walau hanya bayangannya. Namun barang siapa dikalahkan oleh syahwat dan amarahnya,dia akan takut dengan khayalannya.

( 2 ). Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu,maka allah akan memudahkan jalannya menuju surga.dan sungguh para malaikat meletakkan sayap – sayap mereka sebagai rasa ridho mereka atas apa yang mereka lakukan.dan sesungguhnya para penghuni langit dan bumi sampai ikan paus di lautan memohon ampun bagi orang yang berilmu. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding dengan seorang ahli ibadah laksana cahaya bulan di bandingkan cahaya bintang – bintang.dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris nabi dan nabi tidak pernah mewariskan dirham dan tidak pula dinar,sesungguhnya mereka hanya mewariskan ilmu, dan barang siapa yang mengambilnya maka ia telah mendapat bagian yang besar.
(Hr. Abu Dawud & At – Tirmidzi )

( 3. )Wanita diciptakan dari tulang rusuk,bila dibiarkan maka di akan terus bengkok,namun bila dipaksa maka dia akan patah.maka mengertilah mereka

( 4 ).Ibarat sebuah permata yang sangat berharga ,   ditempatkan ditempat yang bagus,yang tak gampang terjamah . itulah wanita dalam Islam.

( 5 ).Iman adalah ucapan dengan lisan , keyakinan dengn hati , dan amalan dengan anggota badan.iman juga adalah ucapan dan amalan bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

( 6 ) .Syukur adalah sebuah istilah yang digunakan pada pengakuan | pengetahuan akan sebuah nikmat.

( 7 ) .Sesungguhnya orang – orang mukmin itu adalah orang yang apabila di sebut nama Allah gemetarlah hati mereka,dan bila dibacakan kepada mereka ayat – ayat  Nya bertambahlah iman mereka,dan mereka hanya bertawakal kepada Rabbnya.
( QS. Al – Anfal  ayat 2 – 4 )

( 8 ) .Sebuah pohon akan kokoh jika akarnya menghujam ke tanah.Demikian juga keimanan akan kokoh jika pondasinya kuat tertanam di dalam relung hati manusia.

( 9 ). Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan , dan sebaik – sebaik perhiasan dunia adalah wanita atau istri yang sholihah.                                                                                                                      ( HR.Muslim )

( 10 ).Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin kelak di hari kiamat daripada budi pekerti yamg baik . Dan sungguh allah membenci orang yang suka berkata keji , berucap kotor / jelek.
(Hr. At – Tirmidzi ))

( 10 ). Mukmin yamg paling sempurna imannya adalah yamg paling baik  akhlaknya dan sebaik – baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri – istrinya.
(Hr.At –Tirmidzi ))


( 11. ) Cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan dan pada harta terdapat penyakit yang sangat banyak.

( 12 ).Kelebihan dunia adalah kekejian di sisi Allah .SWT  pada hari kiamat.

( 13 ) Keimanan dapat dianalogikan dangan lampu. Seringkali menyala dengan baik namun terkadang juga meredup.ia tiba – tiba bisa demikian terang namun esoknya bisa putus atau mati.


( 14 )  Iman itu memiliki 60 cabang . cabangnya yang paling utama adalah ucapan ‘ laa ilaaha illallah ‘ dan cabangnya yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan , dan sifat malu itu juga adalah bagian dari iman.
(Hr. Muslim, { dari sahabat Abu Hurairah } ).

( 15 ). Sesungguhnya kelembutan bila melekat pada sesuatu tidak akan membuatnya menjadi indah. Dan bila terlepas dari sesuatu,akan membuatnya menjadi buruk.
(Hr. Muslim )

( 16 ). Tiga hal yang apabila ada pada diri seseorang muslim ,maka ia akan merasakan manisnya iman ,yang pertama adalah ia mencintai Allah dan Rasulullah melebihi cintanya pada siapapun. Yang kedua adalah dia mencintai seseorang hanya karena Allah , yang ketiga dia benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya  dari kekafiran itu.

(17). “Kearah manapun kamu menghadap,maka                                di sana ada wajah Allah “.
(QS. Al – Baqarah : 115 )

( 18 ). Kalau seandainya orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat mengetahui apa yang akan menimpanya (begitu besar dosanya), niscaya ia akan memilih berdiri selama 40 tahun karena itu lebih baik baginya dari pada lewat di depan orang yang sedang shalat .

(19).Allah Ta’aala akan senantiasa menghadap kepada hambanya ketika shalat,selama ia tidak menoleh. Bila hamba tersebut memalingkan wajahnya maka Allah pun akan berpaling darinnya. ( HR. Abu Dawud )

( 20 ). “ Shalatlah seperti shalat orang yang hendak meninggal, yakni seakan – akan engkau melihat Allah, jika engkau tidak mampu melihat- Nya maka sesungguhnya Allah melihatmu. “

( 21 ). Hiasilah Al – Qur ‘ an dengan suara – suara kalian. (Karena suara yang indah lagi merdu akan menambah keindahan Al – Qur ‘ an).

(22). Kerusakan akhlakmu kepada Allah,karena kerusakan akidahmu.

(23). Tidaklah kita hidup melainkan dalam suatu tutupan. Andaikata tutupan itu disingkap,maka niscaya akan memperlihatkan suatu perkara yang besar,yakni kejujuran niat.


(24).   “ … seandainya salah seorang wanita penduduk Surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk Surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita Surga yang ada di kepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.”
 (HR. Bukhari dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu)



Mungkinkah Indonesia Membuat Pesawat Tempur Sendiri

Mungkin judul diatas terkesan terlalu berlebihan bila mengaca pada kondisi negara kita saat ini, tetapi bila melihat pembelian pesawat tempur beberapa tahun belakangan ini, yang sepertinya tidak memiliki blue print yang baik, sehingga pembelian tersebut terkesan tanpa adanya perencanaan yang matang, nampaknya perlu dipikirkan sebuah upaya untuk membuat pesawat tempur buatan Indonesia. Kita ambil contoh pembelian 2 Su 27 dan 2 Su 30 yang sampai detik ini belum dipersenjatai, walaupun pernah terdengar adanya isu yang menyatakan bahwa proses pembelian persenjataan untuk ke empat Sukhoi sudah dilakukan dan tinggal menunggu kedatangan dari Rusia saja. Atau kalau kita mau mengingat pembelian 6 pesawat Sukhoi yang dilakukan dan diumumkan kepada publik pada pameran kedirgantaraan di Rusia beberapa waktu yang lalu, yang hingga kini tidak jelas kelanjutannya. Atau sebuah berita hangat yang tiba-tiba muncul tidak terduga yang menyatakan bahwa TNI- AU sedang mengkaji pembelian 24 Mirage 2000 dari Qatar.

Apakah Indonesia memiliki kemampuan untuk membuat pesawat tempur sendiri? Well, saya bukanlah seorang yang memiliki kemampuan untuk membuat pesawat, saya hanyalah satu dari sekian banyak masyarakat Indonesia yang prihatin tentang kondisi pesawat TNI AU saat ini yang tidak mampu melindungi wilayah Indonesia yang sangat luas. Jika kita berbicara tentang pesawat maka kita akan berbicara tentang PT Dirgantara Indonesia (PTDI), dan mampukah PTDI membuat pesawat tempur?? Mari kita “mengosongkan” pikiran tentang masalah-masalah yang masih menghinggapi PTDI dan berpikiran positif “bahwa dimana ada kemauan maka disitu ada jalan”. Sebagai perusahaan yang mempu merakit body pesawat komersil pesanan pabrikan luar negeri, tentu tidak ada masalah saat PTDI merakit body pesawat tempur. Lantas bagaimana dengan kemampuan PTDI untuk merancang bangun pesawat tempur? Apakah PTDI mampu membuat rancang bangun sebuah pesawat? Tentu kita tidak akan terlalu berharap bahwa pesawat tempur produksi PTDI yang pertama akan memiliki kemampuan seperti F-16 apalagi Su-30, memiliki kemampuan setingkat F-5 atau A-4 saja sudah lebih dari cukup, untuk yang satu ini saya sangat yakin para ahli yang bekerja di PTDI mampu membuatnya. Tetapi bagaimana kalau ternyata PTDI tidak mampu merancang bangun pesawat sendiri? Kalau kita mau memperhatikan perkembangan kemampuan Negara-Negara lain untuk membuat pesawat tempur sendiri, maka kita akan melihat bahwa Israel dan China sekalipun pernah mengcopy pesawat tempur yang diproduksi Negara lain yang kemudian diterapkan untuk pesawat tempur buatannya sendiri. Saat ini kita masih memiliki F-5 yang masih aktif maupun A-4 yang sudah digrounded, bagaimana kalau pesawat-pesawat itu dibawa ke hangar PTDI kemudian “dibedah” isinya sehingga PTDI bisa merancang bangun sebuah pesawat sendiri. Dan kalau mencopy kita anggap sebagai suatu hal yang tabu, maka tentu PTDI harus merombak dibeberapa tempat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki PTDI dan bisa meminta saran kepada pilot pesawat tempur TNI AU. Jika Negara seperti Israel dan China saja berani mengcopy pesawat tempur buatan Negara lain, kenapa kita tidak berani dan mau melakukannya?

Setelah urusan body pesawat selesai, kita akan berbicara tentang mesin, radar, kursi lontar dan senjata yang mampu diusungnya. Untuk hal yang satu ini tentu PTDI akan bekerjasama dengan pabrikan diluar negeri, toh pesawat tempur yang diproduksi Lockheed Martin, mesinnya dibuat oleh pabrikan lain. Dan kalau ternyata Negara eropa barat tidak berkenan bekerjasama dengan PTDI, maka kita tentu dapat berpaling ke Rusia untuk memenuhi kebutuhan itu. Saya termasuk seseorang yang percaya bahwa “jika seorang anak tidak berani jatuh saat belajar berjalan, maka ia tidak akan pernah mampu untuk berjalan”, artinya jika dalam pembuatan pesawat tempur buatan Indonesia ini mengalami hambatan atau setelah pesawat ini jadi ternyata performanya mengecewakan, hendaknya tidak berpikiran bahwa kita tidak mampu membuat pesawat tempur sendiri, tetapi menjadi pembelajaran bagi kita untuk membuat pesawat yang lebih baik.
Dalam tulisan saya diatas, saya tidak menyinggung soal dana pembuatan pesawat ini, karena orang terkaya di Indonesia sekalipun tidak memiliki kekayaan melebihi kekayaan pemerintah, maka tentu saja pendanaan kembali bergantung kepada pemerintah. Untuk yang satu ini saya hanya bisa berharap perekonomian Negara kita bisa lebih baik di masa yang akan datang, sehingga bisa menyisihkan anggaran untuk program ini dan dalam jangka panjang semoga Negara ini lebih memiliki kepedulian yang besar terhadap industri pertahanan dalam negeri.
Pembaca Angkasa yang budiman, sebagai pembaca majalah Angkasa tentu anda memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang kondisi pesawat TNI AU dibanding masyarakat lain, maka saya berharap teman-teman yang bekerja di PTDI, Media, Parlemen, di Departemen-Departemen terkait dan Pemerintah Pusat mau menggelorakan semangat kemandirian untuk membuat pesawat tempur sendiri. Atau jika 5, 10 atau 20 tahun nanti dimasa yang akan datang ada teman-teman pembaca Angkasa yang menjadi Dirut PTDI atau bahkan menjadi Presiden Republik Indonesia saya berharap teman-teman dapat memimpin proyek pembuatan pesawat tempur buatan Indonesia.
Akhir kata, kita adalah bangsa yang besar, tetapi kemampuan kita untuk melindungi diri sendiri pada saat ini berada pada titik nadir, jika bukan kita yang menjaga bangsa ini lalu siapa??
Foto : -Sukhoi, indoflyer.net Photos Division – Image copyright (Eddy Feebruanto Putra)
- A-4, Image copyright (Deon)

Minggu, November 21, 2010

Aku dan Onassis

x
Neoliberal, kata-kata ini banyak kita dengar saat berlangsung masa kampanye Pilpres 2009. Kata-kata ini sekan tercipta untuk menghancur leburkan Pasangan Capres dan Cawapres SBY-Budiono.
Yang menjadi pertanyan adalah, sejak kapan bangsa yang baru berumur 64 tahun mengenal apa yang disebut Neoliberal.
Menjawab pertanyaan ini tiada salah kiranya kalau kita mundur sejenak menuju Indonesia tahun 1964, bulan Oktober. Dalam kunjungan kerja ke Roma, Bung Karno tiba-tiba saja diundang oleh miliarder kapitalis Aristoteles Onasis ke kapalnya yang mewah, “Christina”. Hingga hari ini tak pernah terungkap, siapa pemrakarsa pertemuan Presiden Republik Indonesia itu dengan Onasis, mengingat keduanya tidak pernah menjalin persahabatan sebelumnya.
Hanya sebuah epekulasi yang mengatakan, besar kemungkinan, kalangan seniman (pelukis, bintang film) yang menjembatani pertemuan itu. Mengingat dalam hampir setiap kunjungannya ke Roma, Bung Karno selalu meluangkan waktu bertemu para seniman setempat.
Singkatnya, kapal mewah “Christina” berlajar menuju Laut Tengah. Onasis didampingi Maria Callas, bintang opera bersuara emas yang cantik jelita. Sekilas, pertemuan itu berlangsung sangat akrab, laiknya perjumpaan dua karib lama. Di atas kapal itu pula terjadi serangkaian pertemuan yang sangat produktif, mulai dari jamuan makan sampai pertemuan empat mata Bung Karno – Onasis.
“Saya tidak mengira, mereka (Onasis dan Callas) mengetahui begitu banyak tentang Indonesia dan diri saya,” ujar Bung Karno tak lama setelah pertemuan usai.
Tentang materi pertemuan, Bung Karno menyinggung sekilas, bahwa intinya, Onasis menjajagi kemungkinan menanamkan modalnya di Indonesia dalam berbagai bidang, utamanya pertambangan. Onasis bahkan siap menanamkan uangnya bermiliar-miliar dolar AS di bumi Indonesia. Terlebih, dalam Undang Undang Penanaman Modal Asing tahun 1958, cukup banyak peluang asing berinvestasi di bumi Indonesia.
Dalam pertemuan itu, Onasis terang-terangan menghendaki adanya jaminan dari Presiden Sukarno bahwa perusahaan dan modalnya tidak akan dinasionalisasikan dalam jangka 35 tahun. Syarat itulah yang tidak serta merta diterima Bung Karno. Sebab, bunyi Undang Undang memang membatasi semua izin usaha sempai 10 – 15 tahun, dengan catatan dapat diperpanjang hanya jika perusahaan itu menguntungkan negara dan rakyat Indonesia. “Jangan sampai modal asing atau modal domestik swasta menduduki posisi yang dapat menentukan perekonomian kita,” tandas Bung Karno.
Sikap Bung Karno jelas, kemandirian ekonomi harus menjadi tiang utama bangsa ini. Tidak heran jika Bung Karno banyak menunda izin penanaman modal asing, sebelum jelas gambaran untung dan ruginya dalam kaitan kelestarian alam, perluasan daerah pertanian, transmigrasi, dan sebagainya.
Hingga titik paragraf di atas, tegas tersimpulkan, Bung Karno tidak anti modal asing, tetapi setiap investasi asing, harus menguntungkan negara dan rakyat Indonesia. Jika investasi asing justru mengakibatkan ketergantungan serta hanya memperkaya sekelompok kaum kapitalis, Bung Karno akan tegas menolak.

Aku Bukan Santri, Tapi Aku Muslim Sejati



Aku Bukan Santri, Tapi Aku Muslim Sejati
Bagian: 1
Bila seorang muslim adalah orang yang selalu memakai sarung, maka Bung Karno bukan seorang muslim.
Bila seorang muslim adalah mereka yang selalu menggunakan surban, jelas Bung Karno bukan seorang muslim.
Tapi apabila anda berpendapat bahwa seorang muslim adalah mereka yang menjalankan perintah Allah Swt serta menjauhi larangannya, maka dapat saya katakan bahwa Bung Karno seorang muslim yang taat beragama.
Bung Karno bukan sosok seorang Islam santri. Itulah saebabnya ia tidak diakui sebagai seorang pemimpin Islam. Bung Karno tak kalah banyaknya menulis tentang Islam, bahkan ia lebih banyak menulis dan berpidato mengenai Islam, yang mengeluarkan pemikiran-pemikiran keislaman, katimbang Dr. Sukiman yang justru lebih banyak berbicara mengenai nasionalisme Indonesia. Karena itu dari sudut sejarah perlu dipertambangkan kembali kedudukan Bung Karno sebagai, paling tidak, seorang pemikir Muslim, yang turut menyumbang, secara cukup berarti, dalam wacana keislaman. Bahkan Bung Karno boleh di bidang telah berjasa sangat besar dalam da’wah Islam.
Tidak banyak yang tahu, bahwa Bung Karno, adalah orang kunci dalam berdirinya Masjid Salman di kampus ITB. Pada suatu waktu, panitia pendirian masjid Salman pada tahun 1960-an, telah gagal menempatkan pembangunan masjid tersebut di dalam kampus. Tapi tiba-tiba Bung Karno menanyakan status rencana pembangunan tersebut dan menanyakan pula gambarnya dan memanggil panitia pembangunan. Setelah berdiskusi dan memberi komentar, maka ia menulis dalam rancana itu aku namakan masjid ini Masjid Salman, dengan inisial Soek.
Itu berarti Bung Karno selaku Presiden RI, telah menyetui pendirian sebuah masjid di kampus. Padahal, pihak rektorat telah menolaknya yang meminta agar masjid tersebut dibangun di luar kampus. Dengan demikian, maka Salman adalah masjid kampus di universitas negeri yang pertama di Indonesia, yang baru kemudian diikuti dengan berdirinya masjid Arief Rahman Hakim, di kampus UI, Salemba, masjid Salahuddin, di kampus UGM atau masjid Raden Patah, di kampus Universitas Brawijaya. Selanjutnya pendirian masjid kampus itu diikuti oleh hampir semua universitas yang memiliki kampus. Masjid model Salman ini mengikuti visi masjid modern yang tidak saja merupakan pusat ibadah (tempat sholat saja), tetepi juga pusat kebudayaan dan kegiatan da’wah di ka langan terpelajar, khususnya mahasiswa.
Pemberian nama Salman tidak pula sembarangan. Ini mencerminkan pengetahuan Bung Karno mengenai Islam. Dalam sejarah Islam, sahabat Salman dari Parsi, dianggap sebagai seorang arsitek, yang mengusulkan dan memimpin pembangunan benteng berupa parit dalam Perang Chandaq (Perang Parit). Interpretrasi historis terhadap tokoh Salman ini diterima oleh kalangan cendekiawan maupun ulama dan menjadi interpretrasi populer yang diucapkan dalam ceramah-ceramah dan khutbah-khutbah jum’at dalam wacana da’wah. Sejak munculnya nama Salman sebagai arsitek sahabat Nabi, maka profesi arsitek Muslim diakui dan menjadi populer. Pola arsi-tektur masjid modern, juga berkembang, walaupun juga berkat kreativitas Ir. Noekman, yang sangat dikenal sebagai arsitek Muslim dari Masjid Salman ITB. Dalam kaitan ini, tidak bisa dilupakan, bahkan Bung Karno sen diri adalah seorang arsitek.
Tapi jasa Bung Karno sebagai pemikir budaya tidak sampai di situ. Ia menerima pula ide Haji Agus Salim, yang dijulukinya The Grand Old Man,julukan itu juga diterima dan menjadi populer dalam wacana gerakan Islam di Indonesia , walaupun Haji Agus Salim pernah memberikan kritik tajam terhadap gagasan nasionalisme Bung Karno, untuk membangun Masjid Baitul Rahim, sebuah masjid di halaman istana negara dengan arsitektur yang indah, yang seringkali dibandingkan dengan gereja. Visi Bung Karno tentang masjid mencapai puncaknya dengan pendirian masjid Istiqlal, yang merupakan pengakuan terhadap jasa umat Islam dalam perjuangan kemerdekaan, karena Istiqlal artinya adalah kemerdekaan, yang arsteknya adalah seorang Nasrani, Ir. Silaban. Itu semua mencerminkan pandangan keagamaan Bung Karno yang luas dan terbuka. Sulit menemukan pandangan seorang pemikir Muslim yang se liberal Bung Karno.
Namun demikian, Bung Karno tetap saja tidak diakui sebagai seorang pemimpin Islam atau pemimpin umat Islam dan juga tidak diakui sebagai seorang pemikir Islam. Atau dalam rumusan yang lebih kena, seperti kata Bambang Noorsena, para pengritiknya dari kalangan politisi Islam, meragukan kemurnian keislaman Bung Karno. Syed Husein Alatas, seorang sosiolog Malaysia, yang lama mengajar di Universitas Singapore, pernah menulis buku tentang Islam dan Kita, dan dalam buku itu ia menampilkan empat tokoh nasional Indonesia dan kaitannya dengan Islam. Di situ ia menyebut Bung Karno sebagai seorang pemimpin Muslim namun tidak memiliki komitmen perjuangan Islam dan bahkan secara politis menantang Islam. Tokoh yang disebutnya pemimpin Islam yang ideal adalah Syafruddin Prawiranegara, seorang terpelajar yang mempunyai pemikiran tentang Islam dan memiliki komitmen pula terhadap gerakan dan politik Islam. Ada dua orang tokoh lagi yang ia bahas, yaitu Sutan Syahrir dan Tan Malaka. Syahrir adalah seorang yang lahir dari keluarga Muslim di Minangkabau, tempat kelahiran banyak pemimpin Islam, antara lain Haji Agus Salim dan Mohammad Natsir, tetapi ia ketika telah menjadi pemimpin telah tercerabut (uprooted) dari lingkungan masyarakatnya dan menjadi tak acuh (indefferent) ter-hadap Islam. Sedang Tan Malaka adalah seorang yang masih mengaku Muslim, mempunyai pengetahuan dan pemi-kiran menganai Islam, tetapi pada dasarnya ia adalah seorang komunis yang ingin memperalat Islam dan kaum Muslim untuk mencapai tujuan perjuangan komunisme di Indonesia.
Bung Karno, sebagai seorang Muslim adalah kebalikan dari Syahrir. Ia memang berasal dari keluarga abangan dan baru pada umur 18 tahun berkenalan dengan Islam. Namun kemudian ia berkembang menjadi seorang Muslim, walaupun belum bisa atau mungkin juga tidak mau disebut santri. Walupun begitu, orang seperti A. Hassan atau Mohammad Natsir, tidak meragukann keyakinannya terhadap Islam. Barangkali ia tepat disebut sebagai seorang muslim marginal.
Ada beberapa faktor yang membentuk persepsi orang terhadap Bung Karno. Pertama ia dianggap memiliki latar belakang dan masih dipengaruhi agama Hindu dan Buddha, atau mungkin masih dipengaruhi oleh apa yang disebut oleh antropolog Clifford Geertz, agama Jawa. Ajaran pewayangan masdih nampak mempengaruhinya, walaupun ia adalah seorang yang mendapatkan pendidikan modern Barat. Kedua, ia sering menyatakan dirinya sebagai penganut Marxisme atau paling tidak mempergunakan (sebagian) teori Marxis dalam analisis-analisis nya Dalam suatu rekaman wawancara yang diberi judul Tabir adalah lambang Perbudan (Panji Islam, 1939), ia pernah berkata dengan bangga:
Saya adalah murid dari Historische School van Marx. Pernyataan ini sangat berani, karena pengakuannya itu dikeluarkan justru ketika ia sedang berebicara mengenai Islam , khususnya pandangan Islam mengenai perempuan.
Satu hal yang tidak bias kita abaikan adalah Bung Karno mendapatkan gelar doktor honoris causa di bidang tauhid, oleh sebuah lembaga pendidikan agama yang prestisius, IAIN Syarif Hidayatullah, bahkan juga mendapat gelar honoris causa di bidang filsafat oleh Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Gelar itu tidak mungkin diberikan oleh sebuah universitas Islam seperti Al Azhar, jika lembaga itu meragukan iman Bung Karno dalam ketauhidan.
Pada waktu muda, Bung Karno pernah menjadi anggota Sarekat islam dan Partai Sarekat Islam. Memang ia kemudian keluar dari partai itu dan mendirikan sendiri PNI bersama-sama dengan kawan-kawan nasionalis yang sepaham yang menganut aliran nasionalis sekuler. Tapi ia tetap mempertahankan citranya sebagai seorang Muslim, antara lain dengan bergabung dengan Muhammadiyah, sebuah organisasi yang berfaham tauhid keras (hard tauhid). Ia bahkan aktif sebagai anggota pengurus lokal, ketika berada dalam pembuangannya di Berkulu. Sebagai anggota dan aktivis Muhyammadiyah, Bung Karno pernah mengeluarkan semboyan yang kemudian menjadi sangat populer dan menjadi semboyan semua anggota Muhammadiyah, yaitu Sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah. Konon ia pernah berwasiat, jika meninggal dunia, ia diusung dalam keranda yang di-tutup dengan bendera Muhammadiyah. Soekarno muda memang banyak berkenalan dan dipengaruhi oleh Islam aliran Persatuan Islam yang diasuh oleh A. Hassan, dimana seorang pemimpin Islam terkemuka, Mohammad Natsir dididik. Ia pernah pula mengaku tertarik dan belajar banyak dari pemikiran Ahmadiyah. Tapi pilihan ter-akhirnya adalah Muhammadiyah yang beraliran sebersih-bersih tauhid.
Bung Karno mulai belajar Islam secara serius, ketika ia meringkuk di penjara sukamiskin, Bandung, dari mana ia membaca terbitan-terbitan Persatuan Islam, yang kini mungkin disebut sebagai aliran fundamentalisme Islam, sebagaimana Al Islam, Solo, dimana M. Amien Rais pernah lama belajar. Kegiatan belajarnya makin intensif ketika ia berdiam di Endeh, Flores. Di situ dan pada waktu itulah ia berkorespondensi dengan A. Hassan, pemimpin lembaga pendidikan Persatuan Islam yang mula-mula berpusat di Bandung tapi kemudian berpindah ke Bangil, Jawa Timur hingga sekarang ini yang dikenal sebagai penerbit majalah Al Mu-slimun.
Tapi, sebelum masa Surat-surat dari Endeh itu, Soekarno muda sudah memiliki persepsi tentang Islam, yang agaknya ia peroleh dari guru dan sekaligus mertuanya, H.O.S. Tjokroaminoto. Persepsinya mengenai Islam adalah, bahwa Islam adalah sebuah agama yang sederhana, rasional dan mengandung gagasan kemajuan (idea of pro-gress) dan egaliter.
Di balik perhatiannya terhadap islam sebagai ajaran, Soekarno muda sebenarnya menaruh perhatian terhadap masyarakat Islam atau kondisi umat Islam, dalam konteks kolonialisme dan imperialisme. Di samping ingin memperdalam ajaran-ajaran Islam, baik dari segi ibadah maupun siyasah (politik) dan mu’amalah (sosial-ekonomi), Soekarno menaruh perhatian terhadap aspek masyarakat dan paham-paham keagamaannya. Dalam melihat segi-segi kemasyarakatan, Soekarno yang terlibat dan memimpin pergerakan nasional dan mempelajari ilmu-ilmu sosial dan sejarah, termasuk membaca karya-karya Karl Marx, merasa kecewa dan tidak menyetujui paham-paham Islam tradisional. Soekarno muda, walaupun masih dan ingin belajar tentang Islam, namun sudah berani menyatakan pendapat-pendapatnya yang kritis.
Soekarno muda yang sangat energetik itu, menyerang doktrin taklid dan sikap menutup pintu ijtihad. Ia menantang kekolotan, ketakhayulan, bid’ah dan anti-rasionalisme yang dianut oleh masyarakat Muslim Indonesia. Ia berpendapat, bahwa Islam telah disalah-tafsirkan, karena umat Islam dan para ulamanya lebih percaya dan berpedoman kepada hadist-hadist dan pendapat ulama, dari pada berpedoman kepada al Qur’an. Ia pernah meminta kiriman buku kunpulan hadist Bukhari, karena ia mencurigai beredarnya hadist-hadist palsu yang bertentangan dengan al Qur’an. Di sini Soekarno muda sudah memasuki pemikiran kritik hadist, yang hanya baru-baru ini saja menjadi perhatian studi akademis. Pandangan Soekarno itu memang tidak baru, karena tema-tema itulah yang telah dibawa oleh gerakan Muhammadiyah yang beraliran moderbis. Karena itu, maka Soekarno muda sebenar-nya adalah penganut paham Islam modernis.
Salam Revolusi

Persetan Dengan Eisenhower


Persetan Dengan Eisenhower
Dalam beberapa tahun terakhir Amerika semakin arogansi menunjukkan jati diri sebagai “Negara besar.” Dan yang lebih mengiris perasaan adalah sikap Negara kecil atau Negara ke 3 atau apapun istilahnya seakan-akan mengamini sikap arogansi Amerika.
Saat Obama terpilih sebagai orang nomer satu di Gedung Putih semua media masa sibuk meliputnya, bahkan mungkin lebih sibuk dibanding meliput bencana yang ada dinegeri masing-masing.
Pertanyaannya adalah : Bagaimana Soekarno dari Indonesia menghadapi arogansi Amerika? Sekelumit tulisan ini dapat kiranya menjadi sebuah gambaran bagi kita.
Sikap Bung Karno yang tegas dalam politik luar negeri, membuat Amerika Serikat tidak nyaman. Karena itu pula, dalam sejarah perjalanan bangsa di bawah kepemimpinan Bung Karno, hubungan Indonesia dan Amerika Serikat bisa dibilang tidak mesra. Pada dasarnya, Bung Karno sendiri anti kapitalisme-liberalisme, tapi dia juga bukan seorang komunis. Sukarno hanyalah seorang nasionalis, bahkan ultra nasionalis.
Dalam hubungan dishamonis antara Indonesia – Amerika Serika, tergambar dalam ketegangan hubungan antara Presiden Sukarno dan Presiden Dwight D. Eisenhower. Suatu hari di tahun 1960, Bung Karno diundang ke Washington. Tapi apa yang terjadi? Sesampai di Washington, Eisenhower tidak menyambutnya di lapangan terbang. Bung Karno cuma membatin, “Baiklah.” Bahkan ketika sampai di Gedung Putih, Eisenhower pun tidak menampakkan batang hidungnya. Untuk itu pun, Bung Karno masih membatin, “Baiklah.”
Akan tetapi, ketika Eisenhower membuat Bung Karno menunggu di luar, di ruang tunggu, menanti yang tak pasti, hati Bung Karno terbakar… “Keterlaluan,” gumam Bung Karno, geram. Tapi toh Bung Karno, sebagai tamu negar, dia masih bisa bersabar. Ketika satu jam hampir berlalu, habis sudah kesabaran Bung Karno. Ia segera menghampiri kepala protokol dan berkata tajam, “Apakah saya harus meunggu lebih lama lagi? Oleh karena, kalau harus begitu, saya akan berangkat sekarang juga!”
Kepala protokol itu pucat, dan memohon Bung Karno menahan barang satu-dua menit. Sejurus kemudian, keluarlah Eisenhower. Sama sekali tidak ada permintaan maaf. Bahkan ketika mengiringkan Bung Karno masuk pun, tidak ada kata maaf dari Eisenhower kepada tamu negara dari Republik Indonesia, Sukarno.
Itu kali pertama Bung Karno merasakan penghinaan Eisenhower. Rupanya tidak berhenti di situ. Ada peristiwa kedua, yang dianggap Bung Karno merupakan penghinaan, yaitu ketika Eisenhower berkunjung ke Manila, Filipina, dan dia menolak untuk berkunjung ke Indonesia. “Boleh dikata dia sudah berada di tepi pagar rumahku, dia menolak mengunjungi Indonesia,” ujar Bung Karno, seperti dituturkan kepada Cindy Adams.
Adakah pemimpin negeri ini yang berani mengambil sikap seperti Presiden Soekarno? Jawabannya adalah “Tidak” sekali lagi “Tidak”

Persahabatan Bung Karno dan Mao Zedong

mao zedong dan bung karno
Sebagi Diplomat ulung sampai kini posisi BungKarno belum tergantikan. Hal ini Nampak saat beberapa kali kunjungan ataupun menerima tokoh-tokoh dunia. Dalam menghadapi tokoh dunia yang seide Bung Karno akan tampil begitu manisnya, tapi dia akan begitu garang bila menghadapi tokoh-tokoh Negara besar yang tidak memberikan rasa hormatnya kepada Indonesia.
Nah, ini adalah sekelumit pujian Bung Karno kepada Mao. Pertama, ia memuji Mao sebagai seorang pemimpin yang cerdik. Dikisakan, pada satu periode, Negeri Tirai Bambu itu terancam bahaya kelaparan. Tanaman padi, jagung, dan gandung yang ditanam para petani, terancam gagal panen.
Ancaman terhadap produksi bahan pakan negeri dengan penduduk terbesar di dunia itu, datang dari jutaan burung pipit yang hidup liar di seantero negeri. Betapa tidak, tatkala bulir-bulir padi mulai ruah, kawanan burung pipit menyerbunya habis. Pohon padi yang siap panen pun menjulang tanpa isi. Sebuah ancaman kelaparan sungguh tampak di pelupuk mata.
Mao Zedong menerapkan strategi jitu guna menuntaskan hama burung pipit di negerinya. Mao tahu, burung pipit hanya punya kemampuan terbang terus-menerus selama empat jam. Maka, pada suatu ketika, Mao memerintahkan rakyatnya yang waktu itu berjumlah 600 juta, untuk secara serentak memukul tong-tong dari bambu, mengoyak-oyak pepohonan, berteriak-teriak atau berbuat sesuatu untuk menghalau burung pipit.
Perintah Mao dipatuhi. Alhasil, suatu hari, sejak pukul lima pagi hingga jam sembilan, ratusan juta rakyat di seluruh penjuru negeri melaksanakan perintah Mao. Gaduhlah negeri itu. Syahdan… jam sembilan lebih 30 menit, kurang lebih, jutaan burung pipit berjatuhan, lemas menggelepar di tanah. Sontak jutaan rakyat Cina menangkap, memungut, menggoreng dan memakannya. Persoalan pun teratasi.
Bung Karno sangat sering menyitir kejadian di atas dalam banyak kesempatan, di banyak negara. Tak heran jika sebagian orang yang tidak menangkap substansi, langsung menuding Bung Karno berbaik-baik dengan tokoh komunis. Bahkan tidak sedikit yang menuding adanya kecenderungan Bung Karno menjadi komunis.
Atas tudingan sampah tadi, Bung Karno lewat buku yang ditulis Cindy Adams menukas, “Aku akan memuji apa yang baik, tak pandang sesuatu itu datangnya dari seorang komunis, Islam, atau seorang Hopi Indian. Akan tetapi, betapa pun, pandangan dunia luar, maka terhadap persoalan apakah aku akan menjadi komunis atau tidak, jawabnya ialah: T-I-D-A-K!”
Bahwa ia bersahabat baik dengan Moskow dan Beijing, Bung Karno bardalih karena memang kedua negara –yang kebetulan komunis– itu begitu menghormati dan mengagungkan Bung Karno. Ia mengambil contoh, saat berkunjung ke Moskow, 150 orang Rusia berbaris untuk menyanyikan lagu “Indonesia Raya” sebagai penyambutan terhadap kedatangan Bung Karno di lapangan terbang, sungguhpun Bung Karno datang dengan pesawat terbang Amerika (PanAm). Atas peristiwa itu, Bung Karno mengaku terharu, bahkan air matanya berlinang-linang.
Demikian pula ketika Bung Karno berkunjung ke Cina. Di Beijing, rakyat Cina menyambut kedatangan Bung Karno dengan arak-arakan pawai raksasa serta tembakan penghormatan. Bung Karno bahkan bisa merasakan, orang-orang yang ikut dalam rombongannya, ikut merasakan bangga. Bangga karena bangsa Indonesia yang telah diinjak-injak, kini telah mengambil tempatnya, berdiri di antara bangsa-bangsa besar.


Salam Revolusi

Diplomasi Pemilihan Pesawat Terbang Ala Bung Karno

Diplomasi Pemilihan Pesawat Terbang Ala Bung Karno
Akhir-akhir ini kita dengar tragedi para tekhnisi pesawat Sukhoi yang meninggal di Indonesia. Entah apa yang akan terjadi di balik peristiwa tersebut, sesak rasanya fikiran untuk mengkajinya.
Dari pada berbicara masalah tragedi perakitan pesawat Sukhoi mungkin akan lebih segar rasanya kalau kita berbicara tentang pesawat terbang dan kaitannya dengan Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
Tahun 60-an, saat usia kemerdekaan kita masih berbilang belasan tahun, Indonesia –dan Bung Karno– sudah menjadi bangsa dan negara yang dihargai oleh para pemimpin negara besar, utamanya penguasa Blok Kapitalis (Amerika Serikat) dan Blok Komunis (Rusia atau Uni Sovyet).  Kedua negara adidaya yang terlibat perang dingin karena beda ideologi tadi, saling berebut pengaruh terhadap Indonesia.
Sikap Bung Karno? Sangat jelas, dia menyuarakan kepada dunia sebagai negara nonblok. Sekalipun begitu. bukan berarti Indonesia adalah negara yang istilah Bung Karno hanya “duduk thenguk-thenguk” tanpa berbuat apa-apa bagi peradaban dunia. Nonblok yang aktif. Karena itu pula, Bung Karno berhasil menggalang kekuatan-kekuatan baru yang ia wadahi dalam NEFO (New Emerging Forces), sebuah kekuatan baru, terdiri atas negara-negara yang baru merdeka, atau sedang berkembang.
Nah, ini cerita tentang pesawat terbang. Dalam berbagai lawatan ke luar negeri, pemerintah Indonesia menyewa pesawat komersil Pan America (PanAm), lengkap beserta kru untuk rombongan Presiden Sukarno. Ini sempat jadi masalah diplomatik, ketika Bung Karno hendak berkunjung ke Rusia, memenuhi undangan Kamerad Nikita Kruschev. Sebab waktu itu, tidak ada satu pun perusahaan penerbangan Amerika Serikat yang mempunyai hubungan tetap dengan Moskow.
Rusia terang-terangan keberatan bila Bung Karno datang menggunakan PanAm dan mendarat di Moskow. Karena itu, pihak pemerintah Rusia mengajukan usul, akan menjemput Bung Karno di Jakarta menggunakan pesawat Rusia yang lebih besar, lebih perkasa, Ilyushin L.111.
Sudah watak Bung Karno untuk tidak mau didikte oleh pemimpin negara mana pun. Termasuk dalam urusan pesawat jenis apa yang hendak ia gunakan. Karenanya, atas usulan Rusia tadi, Bung Karno menolak. Bahkan jika kedatangannya menggunakan PanAm ditolak, ia dengan senang hati akan membatalkan kunjungan ke Rusia.
Pemerintah Rusia pun mengalah. Ya… mengalah kepada Sukarno, presiden dari sebuah negara yang belum lama berstatus sebagai negara merdeka, lepas dari pendudukan Belanda dan Jepang.
Akan tetapi, tampaknya Rusia tidak mau kehilangan muka sama sekali, dengan mendaratnya sebuah pesawat Amerika –musuhnya– di tanah Moskow. Alhasil, ketika pesawat PanAm jenis DC-8 mendarat di bandar udara Moskow, petugas traffic bandara langsung mengarahkan pesawat yang ditumpangi Sukarno dan rombongan parkir tepat di antara dua pesawat terbang “raksasa” buatan Rusia, jenis Ilyushin seri L.111. Seketika, tampak benar betapa kecilnya pesawat Amerika itu bila dibanding dengan pesawat jet raksasa buatan Rusia.
Belum cukup dengan aksi “unjuk gigi” tadi, Kruschev yang menjemput Bung Karno di lapangan terbang, masih pula menambahkan, “Hai, Bung Karno! Itukah pesawat kapitalis yang engkau senangi? Lihatlah, tidakkah pesawat-pesawatku lebih perkasa?”
Mendengar ucapan itu, Bung Karno hanya tersenyum lebar dan menjawab, “Kamerad Kruschev, memang benar pesawatmu kelihatan jauh lebih besar dan gagah, tetapi saya merasa lebih comfortable dalam pesawat PanAm yang lebih kecil itu.”
Satu hal yang dapat kita petik dari tulisan ini adalah: Betapa kokohnya Presiden Soekarno dalam mempertahankan prinsip dan sangat antinya Pemimpin Besar Revolusi ini untuk diatur bangsa lain, jangankan politik atau batas wilayah Negara, masalah pesawat terbangpun Presiden Soekarno tidak mau dicampuri. Pertanyaan besar yang ada sekarang adalah: “Mampukah Presiden pasca Soekarno memiliki keteguhan prinsip seperti Soekarno.” Saya yakin anda para pembaca lebih tahu jawabannya.