Korea
Utara sedang bersiap untuk meluncurkan sebuah rudal jarak jauh yang
mampu mencapai target di Amerika Serikat. Satelit recoinnassance telah
mengidentifikasi rudal besar pada fasilitas penelitian dan pengembangan
pemerintah Korea Utara di Pyongyang, kata sumber pemerintah Korea
Selatan kepada surat kabar Chosun ilbo. Analis memperkirakan senjata
yang panjangnya 130 kaki dan dilengkapi dengan unit pendorong yang kuat,
mampu mengantarkan hulu ledak lebih dari 6.200 mil.
Pyongyang telah meningkatkan ketegangan dengan pengumuman rencana mereka untuk meluncurkan roket di bulan ini untuk menempatkan satelit ke orbit.
Washington, Seoul dan Tokyo percaya bahwa peluncuran tersebut sebenarnya adalah tes rahasia dari rudal jarak jauh. Intelijen mendapatkan informasi bahwa roket Korea Utara yang sedang dipersiapkan untuk diluncurkan di fasilitas Tongchang-ri Aerospace ini memiliki panjang 105 kaki, identik dengan panjang rudal Taepodong-2 yang ditembakkan pada April 2009. Dengan jangkauan 4.163 mil, rudal Taepodong-2 menjadikannya rudal yang apling ampuh dalam sistem persenjataan Korea Utara.
Korea Selatan dan pejabat Amerika Serikat yakin
Pyongyang akan memamerkan rudal baru yang lebih besar pada parade
militer 15 April untuk menandai peringatan 100 tahun kelahiran Kim
Il-Sung, pendiri bangsa atau pada tanggal 25 April yang menandai hari
lahirnya Angkatan Bersenjata Korea Utara.
Sumber-sumber resmi mengatakan mereka belum dapat mengetahui secara pasti apakah rudal tersebut fungsional atau seukuran "mock-up".
Tokyo menanggapi serius ancaman rencana peluncuran peluncuran roket oleh Korea Utara yang kemungkinan akan dilaksanakan pada 12-16 April nanti. Tokyo mengirimkan 450 pasukan ke pulau selatan Ishigaki sebagai "man interceptor missiles".
Tokyo adalah menyebarkan state-of-the-art kapal perang Aegis di Laut China Timur untuk memantau peluncuran.
Pemerintah Jepang telah menyatakan akan menembak jatuh rudal tersebut jika mengancam wilayah Jepang. Sebelumnya Tokyo sudah menugaskan sebuah kapal perang Aegis di Laut Cina Timur untuk memantau peluncuran tersebut.
Kembali ke Indonesia, pemerintah kita juga turut khawatir dengan peluncuran roket Korea Utara tersebut. Bukan karena terlalu khawatir dengan stabilitas perdamaian di semenanjung Korea (dari dulu ya gitu-gitu aja) tapi karena menurut beberapa analisis pertahanan, bangkai roket tersebut diperkirakan akan jatuh ke wilayah Indonesia. Kita harapkan hal ini tidak terjadi.
Pyongyang telah meningkatkan ketegangan dengan pengumuman rencana mereka untuk meluncurkan roket di bulan ini untuk menempatkan satelit ke orbit.
Washington, Seoul dan Tokyo percaya bahwa peluncuran tersebut sebenarnya adalah tes rahasia dari rudal jarak jauh. Intelijen mendapatkan informasi bahwa roket Korea Utara yang sedang dipersiapkan untuk diluncurkan di fasilitas Tongchang-ri Aerospace ini memiliki panjang 105 kaki, identik dengan panjang rudal Taepodong-2 yang ditembakkan pada April 2009. Dengan jangkauan 4.163 mil, rudal Taepodong-2 menjadikannya rudal yang apling ampuh dalam sistem persenjataan Korea Utara.
Taepodong 2 |
Sumber-sumber resmi mengatakan mereka belum dapat mengetahui secara pasti apakah rudal tersebut fungsional atau seukuran "mock-up".
Tokyo menanggapi serius ancaman rencana peluncuran peluncuran roket oleh Korea Utara yang kemungkinan akan dilaksanakan pada 12-16 April nanti. Tokyo mengirimkan 450 pasukan ke pulau selatan Ishigaki sebagai "man interceptor missiles".
Tokyo adalah menyebarkan state-of-the-art kapal perang Aegis di Laut China Timur untuk memantau peluncuran.
Pemerintah Jepang telah menyatakan akan menembak jatuh rudal tersebut jika mengancam wilayah Jepang. Sebelumnya Tokyo sudah menugaskan sebuah kapal perang Aegis di Laut Cina Timur untuk memantau peluncuran tersebut.
Kembali ke Indonesia, pemerintah kita juga turut khawatir dengan peluncuran roket Korea Utara tersebut. Bukan karena terlalu khawatir dengan stabilitas perdamaian di semenanjung Korea (dari dulu ya gitu-gitu aja) tapi karena menurut beberapa analisis pertahanan, bangkai roket tersebut diperkirakan akan jatuh ke wilayah Indonesia. Kita harapkan hal ini tidak terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar