Koleksi Kartu Basket Edward Riady
Edward menyatakan bahwa ia senang mengumpulkan pernak-pernik basket lain, namun lebih memilih kartu basket dengan dalih karena kartu basket lebih terlihat keren dan simple. Kartu basket juga dianggap Edward tidak terlalu memakan tempat.
"Awal keseriusan saya untuk mengumpulkan kartu basket yaitu saat awal tahun 2010. Namun sekitar tahun 1994-1995 saya sudah mempunyai kartu basket, tapi hanya sekedar iseng ikut-ikut teman mengkoleksi kartu," ujar Edward.
Edward sangat mengidolakan Anfernee Hardaway [atau panggilan akrabnya Penny]. Oleh karenanya rentetan koleksi kartu milik Edward didominasi oleh kartu basket bergambar Anfernee Hardaway juga.
"Pertama kali saya menyukai NBA karena melihat gaya permainannya Penny, khususnya Finals NBA tahun 1995 saat Orlando Magic melawan Rockets. Walaupun Rockets kalah telak dengan Orlando Magic dengan skor 4-0 saat itu, namun Penny tetap bermain bagus," kilah Edward.
Saat ini koleksi kartu Anfernee Hardaway milik Edward sudah mencapai kira-kira 200-300 kartu. "Selain koleksi kartu Penny, saya juga punya koleksi beberapa kartu pemain lain, seperti: Kobe Bryant, Kevin Durant, Russell Westbrook, dan Michael Jordan. Namun total keseluruhan kartu koleksi saya tidak mencapai 1000 kartu, paling ratusan jumlahnya," jelas Edward.
Ragam kartu basket yang sejauh ini dimiliki oleh Edward cukup bervariasi, seperti Insert Card yang sifatnya hanya terdapat 1 kartu dari ratusan pack. Kemudian kartu Autograph Anfernee Hardaway keluaran akhir tahun 1996, dimana pada tahun 1996 tersebut lebih banyak kartu tanda tangan Penny saat bermain di Phoenix Suns dibandingkan dengan saat Penny bermain di Orlando Magic.
Kemudian jenis lain yaitu Autograph Card dengan tanda-tangan langsung Penny yang sifatnya authentic [langsung dari produsen yang memproduksi kartu tersebut, seperti keluaran Upper Deck - foto 6]. Selebihnya terdapat Insert Card seperti Noyz Boyz dan Golden Touch yang mempunyai tampilan keren dan menarik karena designnya dibuat dengan jenis refraktor [seperti cahaya pelangi].
Kartu Penny termahal yang pernah ada bisa mencapai $2000-$3000, namun saat ini Edward belum memilikinya. Kartu termahal properti Edward yang juga merupakan salah satu dari tiga kartu favoritnya adalah Game Worn Jersey Card Anfernee Hardaway [foto 1]. "Kartu ini merupakan kartu termahal saya karena ini merupakan Jersey Card perdana keluaran Upper Deck tahun 1997-1998. Kartu ini juga memiliki dua varian yaitu Home Jersey dan Away Jersey. Saat ini saya baru punya versi Away Jersey," tegas Edward.
"Kartu favorit kedua saya adalah salah satu Autograph Card Anfernee Hardaway edisi pertama. Yang terakhir yaitu kartu Ultra Stars Gold yang saya suka karena kelangkaannya [foto 5]," ujar Edward.
Sementara ini Edward tidak memiliki niat untuk menjual koleksi kartu Penny miliknya. "Kartu-kartu selain Penny bisa saya jual kalau bosan. Tapi untuk kartu-kartu Penny belum mau saya lepas," seling Edward dengan senyum lebar.
Selain mengoleksi sendiri kartu beserta aksesorisnya, ternyata Edward juga merangkap sebagai supplier kartu dan perangkatnya lewat online shop dengan alamat web www.nimitz-collectibles.com.
"Saya suka bantu teman-teman kolektor dengan menyediakan dan menyuplai kartu basket [dalam packaging berbentuk box] dan aksesorisnya [seperti pelindung kartu berbahan kaca, yang biasa disebut dengan istilah magnet]," jelas Edward.
Nah buruan, tunggu apa lagi. Kalau koleksi kartunya belum dilindungi oleh magnet kan sayang juga. Mendingan langsung beli aksesorisnya di www.nimitz-collectibles.com. Atau teman-teman ingin memacu adrenalin dengan membuka box berisi kartu basket [box break]? Langsung saja hubungi Edward!
"Awal keseriusan saya untuk mengumpulkan kartu basket yaitu saat awal tahun 2010. Namun sekitar tahun 1994-1995 saya sudah mempunyai kartu basket, tapi hanya sekedar iseng ikut-ikut teman mengkoleksi kartu," ujar Edward.
Edward sangat mengidolakan Anfernee Hardaway [atau panggilan akrabnya Penny]. Oleh karenanya rentetan koleksi kartu milik Edward didominasi oleh kartu basket bergambar Anfernee Hardaway juga.
"Pertama kali saya menyukai NBA karena melihat gaya permainannya Penny, khususnya Finals NBA tahun 1995 saat Orlando Magic melawan Rockets. Walaupun Rockets kalah telak dengan Orlando Magic dengan skor 4-0 saat itu, namun Penny tetap bermain bagus," kilah Edward.
Saat ini koleksi kartu Anfernee Hardaway milik Edward sudah mencapai kira-kira 200-300 kartu. "Selain koleksi kartu Penny, saya juga punya koleksi beberapa kartu pemain lain, seperti: Kobe Bryant, Kevin Durant, Russell Westbrook, dan Michael Jordan. Namun total keseluruhan kartu koleksi saya tidak mencapai 1000 kartu, paling ratusan jumlahnya," jelas Edward.
Ragam kartu basket yang sejauh ini dimiliki oleh Edward cukup bervariasi, seperti Insert Card yang sifatnya hanya terdapat 1 kartu dari ratusan pack. Kemudian kartu Autograph Anfernee Hardaway keluaran akhir tahun 1996, dimana pada tahun 1996 tersebut lebih banyak kartu tanda tangan Penny saat bermain di Phoenix Suns dibandingkan dengan saat Penny bermain di Orlando Magic.
Kemudian jenis lain yaitu Autograph Card dengan tanda-tangan langsung Penny yang sifatnya authentic [langsung dari produsen yang memproduksi kartu tersebut, seperti keluaran Upper Deck - foto 6]. Selebihnya terdapat Insert Card seperti Noyz Boyz dan Golden Touch yang mempunyai tampilan keren dan menarik karena designnya dibuat dengan jenis refraktor [seperti cahaya pelangi].
Kartu Penny termahal yang pernah ada bisa mencapai $2000-$3000, namun saat ini Edward belum memilikinya. Kartu termahal properti Edward yang juga merupakan salah satu dari tiga kartu favoritnya adalah Game Worn Jersey Card Anfernee Hardaway [foto 1]. "Kartu ini merupakan kartu termahal saya karena ini merupakan Jersey Card perdana keluaran Upper Deck tahun 1997-1998. Kartu ini juga memiliki dua varian yaitu Home Jersey dan Away Jersey. Saat ini saya baru punya versi Away Jersey," tegas Edward.
"Kartu favorit kedua saya adalah salah satu Autograph Card Anfernee Hardaway edisi pertama. Yang terakhir yaitu kartu Ultra Stars Gold yang saya suka karena kelangkaannya [foto 5]," ujar Edward.
Sementara ini Edward tidak memiliki niat untuk menjual koleksi kartu Penny miliknya. "Kartu-kartu selain Penny bisa saya jual kalau bosan. Tapi untuk kartu-kartu Penny belum mau saya lepas," seling Edward dengan senyum lebar.
Selain mengoleksi sendiri kartu beserta aksesorisnya, ternyata Edward juga merangkap sebagai supplier kartu dan perangkatnya lewat online shop dengan alamat web www.nimitz-collectibles.com.
"Saya suka bantu teman-teman kolektor dengan menyediakan dan menyuplai kartu basket [dalam packaging berbentuk box] dan aksesorisnya [seperti pelindung kartu berbahan kaca, yang biasa disebut dengan istilah magnet]," jelas Edward.
Nah buruan, tunggu apa lagi. Kalau koleksi kartunya belum dilindungi oleh magnet kan sayang juga. Mendingan langsung beli aksesorisnya di www.nimitz-collectibles.com. Atau teman-teman ingin memacu adrenalin dengan membuka box berisi kartu basket [box break]? Langsung saja hubungi Edward!
Koleksi Kartu Basket Edward Riady
Koleksi Kartu Basket Edward Riady - Beberapa koleksi kartu basket milik Edward
Koleksi Kartu Basket Edward Riady - Jersey Card milik Edward
Koleksi Kartu Basket Edward Riady - Edward bersama tiga kartu favoritnya
Koleksi Kartu Basket Edward Riady - Tiga kartu basket favorit koleksi Edward
Koleksi Kartu Basket Edward Riady - Autograph tanda tangan Anfernee Hardaway
Koleksi Kartu Basket Edward Riady - Anfernee Hardaway Golden Touch
Tidak ada komentar:
Posting Komentar