Minggu, Desember 04, 2011

IRAN

  1. Republik Islam IRAN, Kekuatan Baru di Pentas Dunia !

    Militer Iran Swasembada Terpedo

    Republik Islam Iran kembali menunjukkan kekuatannya swasembada dan berdikari di bidang industri militer dengan memproduksi berbagai jenis terpedo dan rudal buatan dalam negeri. Seorang komandan senior militer Iran mengatakan angkatan laut negara ini berhasil memproduksi torpedo dari pantai ke laut dan dari laut ke laut.

    Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari kemarin (Senin,6/12) mengungkapkan, Angkatan laut juga berhasil meremajakan peralatan militernya.

    "Iran siap bekerjasama dengan negara tetangga untuk memberikan keamanan bagi perairan strategis di kawasan,"tegas Sayyari, sebagiman dikutip PressTV hari ini.

    Kekuatan angkatan laut Iran telah memperluas misinya di laut dalam menghadapi meningkatnya pembajakan di Teluk Aden dan Selat Bab-el-Mandeb.

    "Kapal selam Iran, kapal perusak Jamaran, dan frigat Sina secara aktif terlibat dalam misi angkatan laut,"tambah Sayyari.

    Sebelumnya, Departemen Pertahanan Iran mengumumkan rencana untuk produksi massal misil dari pantai ke laut dan rudal laut dan sistem pertahanan elektronik.

    Angkatan Laut Iran sejauh ini berhasil menguji berbagai macam rudal dengan menggunakan teknologi laser selama latihan di Teluk Persia.

    Rudal Nasr, Nour, Saeqeh, Fajr III, dan Fajr V, memiliki presisi tinggi dengan jangkauan 45 kilometer hingga 300 kilometer.(IRIB/PH/LV)


    sumber :
    http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18

    Abad ini adalah Abad kebangkitan Kaum Tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-musawi Al-Khomeini}



    Iran Berhasil Produksi Obat Bioteknologi

    Republik Islam Iran masuk dalam jajaran negara maju dengan keberhasilannya memproduksi obat bioteknologi. Obat jenis ini akan dipasarkan di dalam negeri mulai tahun depan, demikian ditandaskan Menteri Kesehatan Marzieh Vahid Dastjerdi. Mulai tahun depan Iran akan memasarkan 12 jenis obat bioteknologi.

    "Kini Iran tengah memproduksi 12 jenis obat bioteknologi dan vaksin termasuk obat-obatan untuk penyakit kanker dan asma. Obat-obatan ini mulai dipasarkan di dalam negeri tahun depan," ungkap Dastjerdi Ahad (28/11) seperti dilaporkan IRNA.

    Dastjerdi menandaskan, obat bioteknologi adalah obat-obatan yang berbasis pada tumbuh-tumbuhan. Ia mencontohkan, obat bioteknologi bagi penyakit kanker hanya mengobati sel-sel yang terinveksi tanpa merusak sel yang sehat. Ia mengingatkan, obat-obatan seperti ini memiliki efek samping yang lebih sedikit, namun harganya sedikit lebih mahal.

    Menurut Menkes Iran, bioteknologi medis dan farmasi adalah cabang baru di bidang kedokteran dan termasuk kebutuhan mendesak bagi kesehatan masyarakat dunia dewasa ini. "Saat ini indek nilai ekonomis obat di dunia melampaui 120 miliar dolar dan 53 miliar dolar di antaranya berkaitan dengan produksi obat bioteknologi dan vaksin," tambah Dastjerdi.

    Ia menambahkan, secara global di dunia saat ini tercatat 140 obat yang diproduksi melalui bioteknologi dan 85 persen produksi obat jenis ini hanya ditangani 12 negara. Dan di Asia hanya terdapat lima negara yang menjadi produsen obat bioteknologi. Iran termasuk lima negara tersebut setelah Jepang, Korea Selatan, Cina dan India.

    Lebih lanjut Menkes Iran mengatakan, di Iran saat ini tengah diproduksi sembilan obat bioteknologi dan vaksin termasuk obat Hepatitis B dan berbagai jenis interferon alpha, gamma dan beta. Produksi obat-obatan ini di dalam negeri telah menghemat anggaran belanja sebesar 250 miliar tuman. Interferon adalah hormon berbentuk sitokina berupa protein berjenis glikoprotein yang disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bakteri, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya.

    Dastjerdi menyatakan, setiap tahunnya Iran harus mengeluarkan anggaran sebesar 150 miliar tuman untuk mengimpor delapan jenis obat bioteknologi. Di sisi lain, obat-obatan bioteknologi adalah obat yang mahal, misal saja untuk obat Herceptin bagi penderita kanker payudara kita harus mengeluarkan dana sekitar 50 juta tuman (sekitar 500 juta rupiah).

    Selain itu, rekomendasi bagi penggunaan obat ini masih banyak yang keliru, namun jika pasien memerlukan obat ini maka ia harus siap merogoh koceknya dan mengeluarkan dana yang besar. "Jika kita saat ini tidak mampu memprogam dengan baik untuk memproduksi obat bioteknologi maka lima tahun kedepan kita terpaksa mengeluarkan dana miliaran tuman untuk mengimpor obat jenis ini. Dana sebesar ini akan membuat sektor kesehatan dan farmasi dalam negeri lumpuh," tandas Dastjerdi.

    Meski di Iran saat ini investasi di bidang produksi obat bioteknologi berkembang pesat dan presiden melalui wakilnya di bidang sains juga mendukung penuh, namun investasi yang ada belum mencukupi. Oleh karena itu, kita masih membutuhkan investasi di bidang ini. Demikian ditegaskan Menkes Dastjerdi.

    Terkait tenaga ahli di bidang obat bioteknologi, Dastjerdi mengatakan, 15 tahun lalu di Iran hanya terdapat empat spesialis obat bioteknologi, namun kini kita memiliki lebih dari 109 tenaga ahli di bidang obat ini. Tahun lalu di Iran telah dicetak 500 artikel ilmiah terkait obat bioteknologi.

    Perusahaan yang berminat memasuki pasar produksi obat bioteknologi di Iran akan mendapat dukungan dan kemudahan dari pemerintah. Hal ini dimaksudkan untuk menggalakkan produksi obat berbasis tumbuh-tumbuhan. (IRIB/IRNA/MF/SL)


    sumber :
    http://indonesian.irib.ir/index.php?...line&Itemid=88

    Abad ini adalah Abad Kebangkitan Kaum Tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}

    Dampak Sanksi PBB kepada Iran

    Dijatuhi Sanksi,
    Iran Malah Siap Ekspor Bensin


    Republik Islam Iran tahun depan siap bergabung dengan negara-negara eksportir olahan minyak. Hal ini diungkapkan Deputi Menteri Perminyakan dan Direktur Eksekutif Perusahaan Nasional Distributor dan Pengilangan Minyak Iran (NIORDC) Alireza Zeighami.

    Republik Islam Iran berniat meningkatkan produksi bensinnya hingga akhir tahun depan menjadi 30 juta liter per hari. Selain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri, peningkatan produksi ini diharapkan membuat Iran menjadi salah satu eksportir bensin. Demikian ditandaskan Zeighami seperti dilaporkan IRNA.

    "Kerja keras industri perminyakan nasional berhasil menjadikan sanksi sebagai kesempatan dan kita setiap hari menyaksikan keberhasilan di sektor minyak, gas dan petrokimia," ungkap Zeighami Sabtu (16/10). Ia mengungkapkan, di Iran terdapat 170 pusat suplai minyak dan Tang-e Fani memiliki posisi khusus mengingat kerja keras para personil di lokasi ini di era perang pertahanan suci," tegas wakil Menteri Perminyakan Iran.

    Zeighami menandaskan, setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menerapkan sanksi bensin terhadap Iran, Tehran langsung mengoperasikan enam pengilangan bensin dan saat ini kami tidak menghadapi kendala kekurangan bensin untuk kebutuhan dalam negeri.

    Ia menambahkan, untuk mewujudkan proyek produksi bensin 30 juta liter per hari maka kapasitas pengilangan Imam Khomeini di Shazand, Tehran dan Abadan hingga akhir tahun ini ditambah sekitar 15 juta liter per hari. Sementara pengilangan di Tabriz, Bandar Abbas, Lavan dan Isfahan akan memproduksi bensin mulai tahun depan.

    Menyikapi penunjukan menteri perminyakan Iran sebagai ketua OPEC, Zeighami mengatakan, hal ini menunjukkan ketangguhan politik dan ekonomi Iran di tingkat dunia. (IRIB/IRNA/MF/LV)


    sumber berita :
    http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18

    Abad ini adalah Abad Kebangkitan Kaum Tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}

    Stabilitas ekonomi iran

    Inilah “Revolusi Ekonomi” Ala Ahmadinejad

    Dimulainya implementasi Undang-Undang Subsidi Terarah yang disebut-sebut sebagai langkah awal menuju transformasi besar perekonomian Iran, belakangan ini santer dibicarakan di berbagai media. Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam wawancara dengan Kanal 1 TV IRIB Sabtu lalu (18/12) mengumumkan secara resmi penerapan UU Subsidi Terarah.

    Pada tahap awal, implementasi UU tersebut akan dimulai dengan penyesuaian harga komoditas energi dan pencabutan subsidi di bidang energi. Proses itu akan dilanjutkan dengan penyesuaian harga barang di sektor-sektor lainnya secara bertahap. Sebagai ganti pencabutan subsidi, Pemerintah Iran memberikan bantuan tunai langsung kepada setiap warga sebesar 440 ribu rial atau sekitar 44 dolar per bulan.

    Lantaran begitu strategis dan berpengaruhnya implementasi UU Subsidi Terarah bagi kehidupan masyarakat Iran, kalangan media pun gencar memberitakan isu tersebut dan menyajikan beragam analisa para ekonom dari berbagai sudut pandang. Televisi BBC yang menyorot secara khusus isu tersebut, membedah kebijakan fenomenal yang diterapkan oleh Pemerintahan Ahmadinejad itu.

    BBC menilai, proyek subsidi terarah yang diterapkan di Iran dengan skala begitu masif itu sulit dicari bandingannya di dunia. Masih menurut BBC, pencabutan subsidi di bidang energi menyulut kekhawatiran banyak pihak. Akibat pencabutan itu, harga bensin pun melonjak dari 40 sen per liter menjadi 70 sen diikuti dengan kenaikan tarif dasar listrik dari 5 dolar per bulan menjadi 20 dolar. Tak ketinggalan, harga gas juga dipastikan melambung tinggi.

    Ironisnya di saat yang sama, BBC bersama media-media Barat lainnya selama 20 tahun terakhir ini kerap melontarkan pandangan para ekonom yang menekankan perlunya Iran menerapkan kebijakan harga yang "realistis". Media-media Barat bahkan menyebut implementasi UU Subsidi Terarah itu merupakan harapan besar pemerintah Iran periode-periode sebelumnya yang belum sanggup mereka realisasikan. Dan kini, harapan besar itu justru ditunaikan oleh Pemerintahan Ahmadinejad.

    Implementasi UU Subsidi Terarah yang dimulai dengan penyesuaian harga, merupakan langkah pertama memasuki tahap rasionalisasi harga secara real. Suatu langkah penting yang juga disepakati oleh banyak ekonom di Iran maupun di dunia. Ironisnya, kebijakan itu pun menjadi bahan propaganda media-media Barat untuk menyudutkan pemerintahan Iran. Sebagian pihak menilai, pencabutan subsidi merupakan imbas dari sengketa internal di tubuh pemerintahan Iran mengenai program nuklirnya. Sementara sebagian lagi menyebut penerapan subsidi terarah itu sebagai bukti bahwa Tehran kini tengah berada dalam kebuntuan akibat sanksi sepihak yang diterapkan AS dan sekutunya.

    Padahal jika memang benar bahwa perekonomian Iran didera krisis, tentu tidak tepat rasanya Tehran menerapkan transformasi ekonomi besar-besaran di saat negaranya dilanda krisis ekonomi seperti yang diklaim oleh sejumlah media Barat selama ini. Sebab sebagaimana yang dituturkan oleh banyak ekonom, proyek pencabutan subsidi hanya bisa diterapkan ketika didukung oleh fundament dan stabilitas ekonomi yang tangguh. Namun nyatanya, Iran mampu melakukannya bahkan di saat menjalani sanksi sekalipun.(IRIB/LV/NA)


    Abad ini adalah Abad Kebangkitan Kaum Tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
  2. Kingdom of Solomon, Tawaran Baru Sinema Iran



    Para nabi adalah manusia-manusia agung dan teladan sempurna bagi umat. Tak berlebihan jika perjalanan hidup mereka banyak diabadikan dalam kitab-kitab suci. Tentu saja penukilan kisah-kisah tersebut bukan sekedar untuk memberikan hiburan tetapi merupakan sarana untuk membeberkan kehidupan nyata para nabi dan tujuan luhur dakwahnya.

    Sebagaimana dalam kitab-kitab suci lainnya, al-Quran juga banyak memiliki kisah para nabi seperti Nabi Adam as, Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as, dan Nabi Muhammad saw. Dalam kisah-kisah itu diceritakan mengenai langkah-langkah besar para Nabi as dalam memandu umat manusia. al-Quran bukan hanya bercerita tetapi juga mengemasnya dengan begitu indah dan apik. Sebagai misal, al-Quran menyuguhkan kisah Nabi Yusuf as dengan sangat indah dan menyentuh dan menyebutnya sebagai Ahsanul Qashash, kisah terbaik.

    Salah satu kisah nabi yang tak kalah menariknya dalam al-Quran adalah kisah Nabi Sulaiman as. Dalam surat an-Naml, kisah nabi yang bisa berbicara dengan bahasa hewan itu dibedah dari berbagai sisi. Kisah itu dimulai dengan ayat-ayat yang menceritakan mukjizat dan keistimewaan yang diberikan Allah swt kepada Nabi Sulaiman as.

    Dalam kisah Nabi Daud dan Sulaiman as dengan jelas diceritakan bagaimana keberhasilan bapak dan putranya itu dalam memerangi kesyirikan dan penyembahan berhala di zamannya hingga mewujudkan sebuah kerajaan Ilahi yang adil dan sejahtera. Sebuah kerajaan yang perangkat utamanya adalah ilmu pengetahuan dan makrifat. Kerajaan Nabi Sulaiman as bukanlah kerajaan biasa. Kerajaan Nabi Sulaiman berpadu dengan kekuatan mu'jizat. Kemampuan Nabi Sulaiman dalam menguasai burung-burung, jin, dan angin merupakan sebagian dari mu'jizat yang membuat kerajaan Nabi Sulaiman disegani oleh semua bangsa dan tersohor di mana-mana.

    Di sepanjang sejarah, banyak seniman yang mengisahkan perjalanan hidup Nabi Sulaiman as dalam bentuk puisi, drama, dan lukisan. Seiring dengan munculnya teknologi sinema, kisah nabi Sulaiman as pun di usung ke layar lebar. Kisah Nabi Sulaiman as untuk pertama kalinya difilemkan pada tahun 1909 oleh Stuart Blackton berjudul The Judgement of Solomon. Namun film berdurasi pendek dan hanya hitam-putih itu tak mampu menampilkan kisah Nabi Sulaiman itu dengan apik. Berikutnya pada tahun 1959 King Vidor menggarap kisah nabi bani Israel itu dalam film Solomon and Sheba. Film ini menyoroti secara khusus kedengkian kakak Nabi Sulaiman atas diangkatnya Sulaiman sebagai pewaris tahta kerajaan Nabi Daud as. Sayangnya film yang dibintangi oleh Yul Brynner ini menampilkan kisah Nabi Sulaiman versi yahudi yang banyak memuat penyelewengan sejarah.

    Pada tahun 1997, kisah Nabi Sulaiman dikemas dalam film televisi oleh Roger Young, namun film ini pun sangat kental dengan perspektif yahudi. Dimensi spiritual Nabi Sulaiman tidak banyak disorot dalam film yang berjudul Solomon ini dan banyak menyisipkan penyimpangan sejarah.

    Kini di tengah monopoli film-film bertemakan kisah para Nabi dari perspektif yahudi, para sineas Iran berusaha menggugat monopoli tersebut dan menawarkan alternatif baru dari sudut pandang Islam dan al-Quran. Film Kingdom of Solomon garapan Shahriar Bahrani merupakan film produksi Republik Islam Iran yang baru saja ditampilkan di layar lebar. Film ini mengetengahkan sebagian dari perjalanan hidup Nabi Sulaiman dengan bersumberkan dari riwayat al-Quran dan hadis.

    Film yang berhasil menyabet 5 penghargaan utama dalam Festival Film Fajr 2010 Tehran itu dimulai dengan kisah pengangkatan Nabi Sulaiman sebagai Raja pasca wafatnya sang ayah, Nabi Daud as. Kala itu muncul ramalan yang mengisyaratkan bahwa setan-setan dan jin berencana menghancurkan dunia manusia. Nabi Sulaiman segera mengumpulkan para rohaniawan dan ilmuwan bani Israel untuk menghadapi konspirasi tersebut. Ironisnya mereka justru sering melakukan perbuatan zalim dan memakan harta riba dari rakyatya. Mereka bahkan menuding Nabi Sulaiman sebagai pengkhayal dan bodoh. Melihat kenyataan itu, Nabi Sulaiman as lantas memberi tugas kepada para saudara dan orang-orang terdekatnya untuk melindungi rakyat.

    Namun sebagaimana yang diramalkan, pasukan setan dan jin akhirnya menyerang negeri Bani Israel. Banyak rakyat yang kerasukan jin dan menderita penyakit aneh sampai-sampai istri Nabi Sulaiman as pun turut dibunuh. Allah swt segera menurunkan bantuannya dan Nabi Sulaiman as diberi mukjizat berupa kemampuan untuk menguasai angin. Akhirnya Nabi Sulaiman as pun berhasil memenangkan peperangan. Lantas dengan kekuatannya yang makin bertambah, Nabi Sulaiman as memutuskan untuk mendirikan kerajaan yang lebih besar dan kuat guna menegakkan ajaran Ilahi.

    Kisah tadi merupakan cuplikan singkat dari seri pertama Film Kingdom of Solomon. Rencananya kelanjutan dari kisah Nabi Sulaiman itu akan ditampilkan dalam seri kedua dan ketiganya yang segera akan digarap. Sebelumnya, Shahriar Bahrani, sutradara film ini juga sempat membuat film bertema keagamaan seperti film serial televisi Saint Mary yang mengisahkan perjalanan hidup Bunda Mariam, ibunda Nabi Isa as menurut perspektif al-Quran.

    Dalam menggarap film Kingdom of Solomon, Bahrani banyak menampilkan bintang-bintang ternama Iran dan menggunakan teknologi visual-digital CGI (Computer-Generated Imagery) berupa pencitraan grafik komputer tiga dimensi. Bahkan film ini terbilang sebagai pengalaman pertama para sineas Iran dalam menggunakan teknologi pencitraan digital.

    Sebenarnya penggarapan Film Kingdom of Solomon telah dimulai sejak tahun 2005 melalui riset, pembangunan lokasi dan pentas film, dan pemilihan para pemain film. Efek visual film ini digarap di Hongkong dan terbilang sebagai film terdepan Iran dari sisi sinematografi, dekorasi film, rancangan busana, dan tata rias wajah.

    Saat digelarnya Festival Film Internasional Fajr ke-28, Kingdom of Solomon berhasil meraih 9 nominasi dan terbilang pencetak rekor terbaru. Film garapan Shahriar Bahrani ini memenangkan 5 penghargaan utama Festival Film Fajr 2010 dalam kategori tata rias terbaik, musik latar terbaik, efek suara terbaik, efek visual terbaik dan pemeran pembantu terbaik. Kingdom of Solomon juga berhasil mendapat penghargaan khusus Bendera Emas Festival Film Fajr selaku film terbaik penyebar ajaran Ilahi.

    Kingdom of Solomon yang telah dirilis di bioskop-bioskop Iran semenjak 6 Oktober lalu itu mendapat sambutan luas masyarakat Iran bahkan telah memecah rekor penonton terbanyak di Iran. Film yang mengangkat kisah al-Quran ini bahkan berhasil mendorong orang-orang yang tidak pernah datang ke bioskop turut bertandang ke gedung sinema untuk menontonnya.

    Sutradara film, Shahriar Bahrani menuturkan, "Dari sisi penceritaan dan diskripsi kenyataan, Kingdom of Solomon sama sekali tidak memiliki titik gelap. Kami semua berusaha mengerjakan karya kami ini berdasarkan informasi sejarah. Saya pikir film ini memiliki jutaan penonton di seluruh dunia yang ingin menyaksikan gambaran kehidupan Nabi Sulaiman as di layar lebar".

    Menyinggung relevansi film yang digarapnya itu dengan realitas dunia saat ini, Bahrani menjelaskan, "Saat ini ekonomi dunia telah dinodai dengan riba dan kejahatan finansial benar-benar telah menjadi masalah serius. Dalam perspektif Islam, harta yang bersih dan halal merupakan pondasi kehidupan yang baik sementara riba penoda kehidupan. Saya dalam film ini ingin menegaskan bahwa riba di masa lalu juga telah menghancurkan moral dan spiritualitas di dalam masyarakat dan seorang nabi seperti Sulaiman berusaha bangkit menentangnya. Sebagian dari setan yang ditampilkan dalam film ini merupakan segolongan setan yang berhasil bertahan hidup lantaran perilaku riba sekelompok kalangan".

    Selain memilik tampilan dan efek visual yang memukau, Kingdom of Solomon merupakan film yang sarat dengan pelajaran hidup. Karena itu film ini tidak hanya memiliki daya tarik visual yang menawan tetapi juga layak menjadi tontonan edukatif bagi semua kalangan. Rencananya dalam waktu dekat, Kingdom of Solomon juga akan diputar di pelbagai negara. (IRIB/LV)


    sumber berita:
    http://indonesian.irib.ir/index.php?...sial&Itemid=69

    Abad ini adalah Abad Kebangkitan Kaum Tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}



    Jiwa dan Tabiat Revolusi Islam Iran

    Revolusi Islam Iran menorehkan kemenangannya di penghujung abad ke-20. Sejarah membuktikan, tak ada satupun revolusi yang bisa mengubah suatu sistem kekuasaan tanpa dilandasi dengan paradigma pemikiran dan ideologi. Kaidah ini menjadi prinsip dasar seluruh revolusi dunia. Meminjam ungkapan seorang pemikir Perancis, Revolusi Islam Iran telah menunjukkan jalan pengetahuan satu abad ke depan, yang menghendaki perubahan mendasar dalam sistem yang mendominasi dunia saat ini seperti modernisme dan liberalisme.

    Di masa lalu, para pemikir sosiologis seperti Emil Durkheim dan Karl Marx meyakini bahwa sekulerisme merupakan suatu keniscayaan yang tak bisa dihindari. Mereka meyakini, agama-agama ilahi tidak lagi memiliki pemikiran dan solusi baru dalam mengatur tatanan politik dan sosial umat manusia. Peran agama bakal kian terpinggirkan. Namun dengan kemunculan Revolusi Islam Iran, teori tersebut pun tinggal omongan belaka dan Revolusi Islam berhasil membuktikan kemampuan agama kepada dunia. Daniel Pipes, pemikir neokons AS, menyatakan, "Kita harus akui, sebelum Revolusi Islam, kita tak pernah membuka ruang bagi pemikiran agama. Namun mulai sekarang, bagi kita, publik Amerika, sangat urgen untuk menelaah dan meneliti beragam isu seputar agama".

    Imam Khomeini dengan bersandar pada pemikiran luhur Islam, menggugat beragam pemikiran yang memarjinalkan agama. Lewat tawaran pemikiran barunya ia pun membuktikan bahwa agama dan spiritualitas bisa memainkan peranan konstruktif dalam kehidupan politik dan sosial. Pesan utama Revolusi Islam dalam ihwal ini adalah memadukan akal dengan agama dan menyandingkan etika dan politik. Dengan demikian Republik Islam atau demokrasi religius garapan Imam Khomeini menjadi suatu model alternatif dan langka di ranah politik dan tata negara.

    Kini, banyak masyarakat dunia yang mengakui bahwa Islam sejatinya bertujuan untuk mengantarkan manusia menuju kebahagiaan dan kesempurnaan sejati. Di sini, Revolusi Islam berhasil menampilkan gambaran Islam yang aktual dengan tuntutan zaman dan sejarah. Analis politik Jerman, Peter Schulater menandaskan, "Kini, kebangkitan kembali pada agama dan madinah fadhilah telah dimulai, berkat Revolusi Islam masyarakat dunia menjadi tersadarkan bahwa Islam merupakan satu-satunya jalan kebahagiaan".

    Selama lebih dari tiga dekade, Revolusi Islam Iran mampu bertahan di tengah beragam tekanan dan ancaman. Dalam beberapa bulan terakhir, Iran kembali diuji dengan beragam rangkaian aksi kerusuhan pasca pilpres 12 Juni lalu. Namun demikian, Revolusi Islam masih di luar jangkauan pemikiran Barat dan tetap melaju menapakkan langkahnya.

    Filosof kontemporer Iran, Syahid Muthahhari menyebut Revolusi Islam Iran serupa dengan revolusi Islam pada masa Rasulullah saw lantaran keduanya sama-sama beresensikan ajaran Islam, sebuah revolusi yang spiritual dan politik yang memperjuangkan keadilan dan kebebasan. Kemenangan Revolusi Islam sendiri berhasil ditorehkan lantaran mengikuti jejak revolusi Nabi Muhammad saw dan memberikan jiwa keagamaan pada seluruh aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, sosial, hingga budaya.

    Dalam Revolusi Islam, keberadaan seorang pemimpin yang bijak dan berpengaruh merupakan salah satu karakter utama yang membedakannya dengan revolusi-revolusi yang lain. Di sepanjang kepemimpinan Imam Khomeini, Revolusi Islam menjadi sasaran beragam konspirasi dan tekanan musuh yang berupaya untuk melencengkan langkah revolusi ataupun memusnahkannya secara total. Namun, semua tantangan itu berhasil dilumpuhkan oleh kepemimpinan Imam Khomeini. Sampai-sampai banyak analis politik yang menyebutnya sebagai tulang punggung dan ruh Revolusi Islam. Terkait hal ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatollah Al-Udzma Sayid Ali Khamanei menuturkan, "Imam Khomeini, sang pemimpin bijak dan faqih itu adalah pelopor gerakan iman dan amal. Keimanannya mampu membasahi seluruh jiwanya hingga kalbu-kalbu tak beriman dan wadah-wadah hampa terpenuhi dengan luapan iman yang bersumber darinya pada tataran amal."

    Revolusi Islam dibangun di atas tiga landasan utama, yaitu agama, kepemimpinan dan persatuan rakyat. Sejak masa-masa awal perjalanannya, revolusi ini telah menjadikan kehormatan manusia dan mencapai kehidupan yang suci dan bahagia sebagai misi perjuangannya. Lewat slogan kemerdekaan dan kebebasan, revolusi berhasil mendirikan sebuah negara Islam yang independen. Dalam kebijakan politiknya, Imam Khomeini menjadikan slogan "Tidak Timur dan Tidak Barat" sebagai strategi politik revolusi Islam. Dengan kemenangan revolusi Islam, rakyat Iran berhasil meraih kemerdekaannya sebagai tuntutan dasar hingga mampu mengguncang hegemoni AS dan Uni Soviet di era perang dingin. Tak ayal, keberhasilan Iran melepaskan dirinya dari kekuasaan AS merupakan satu keberhasilan besar. Namun demikian, untuk mempertahankan kemerdekaan itu, ada banyak hal yang mesti diperjuangkan dan dikorbankan.

    Di mata Revolusi Islam, kemerdekaan bukan hanya diraih dengan melepaskan diri dari kekuasaan asing. Tapi kemerdekaan itu harus menyebar ke seluruh sendi-sendi kehidupan mulai dari politik, ekonomi, pemikiran, hingga budaya. Imam Khomeini percaya, selama negara belum merdeka maka upayanya yang lain pun tidak akan pernah tercapai dengan baik. Revolusi Islam sebagai revolusi yang independen, bebas, dan berkeadilan senantiasa menjadi perhatian publik dunia. Sebab semua bangsa menghendaki kebebasan dan keadilan. Mereka menjadikan Revolusi Islam sebagai model perjuangan sehingga suara Revolusi Islam pun menyebar ke seluruh dunia.

    Keadilan sosial merupakan cita-cita seluruh bangsa di dunia. Setiap manusia yang berakal sehat niscaya menginginkan keadilan dan bisa merasakannya. Karena itu, tercapainya keadilan sosial merupakan cita-cita mendasar perjuangan Revolusi Islam. Imam Khomeini sebagai arsitek revolusi berkeyakinan bahwa eksploitasi kekayaan bangsa-bangsa lain oleh penjajah merupakan pemicu terbelakangannya bangsa-bangsa di dunia. Dia berpendapat, selama sistem politik dan ekonomi dunia dijalankan secara tidak adil, maka keadilan sosial pun tidak akan bisa terwujud.

    Kini pada dekade keempat Revolusi Islam, pemerintah Iran mencanangkannya sebagai dekade kemajuan dan keadilan. Namun demikian, dalam literatur Revolusi Islam, kemajuan yang dimaksud berbeda dengan apa yang selama ini didefinisikan Barat. Karena kemajuan yang dikehendaki Revolusi Islam adalah kemajuan yang berkeadilan. Sebab tanpa keadilan, kemajuan hanya akan memperlebar jurang ketimpangan sosial yang akan berujung pada hancurnya tatanan masyarakat. Sebaliknya keadilan yang ada juga mesti dibarengi dengan kemajuan. Karena jika tidak, maka keadilan yang dicapai sama saja dengan menyerah pada keterbelakangan. Tentu saja untuk merealisasikan tujuan mulia itu memerlukan proses panjang dan kerja keras.

    Saat ini, Republik Islam Iran makin optimis melangkah ke depan. Negeri ini telah merancang visi jangka panjangnya meliputi upaya untuk memberantas akar-akar kemiskinan dan mengubah tatanan ekonomi dan sosial menjadi suatu tatatan yang berkeadilan. Pengalaman selama 31 tahun Revolusi Islam membuktikan bahwa revolusi ini masih menyimpan potensi tinggi untuk meraih cita-cita luhur Republik Islam Iran.


    __________________________________________________ ______________________
    Abad ini adalah Abad Kebangkitan Kaum Tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


    Ahmadinejad, Pendulum Ekonomi dari Tehran Timur

    Sejumput rumput menyembul dari bola basket warna merah tua yang dikerat ‎manis, terpampang persis di samping tulisan selamat tahun baru, Sal-e ‎Nou Mobarak. Papan reklame sebuah perusahaan saus terbesar ‎pendukung olahraga Iran ini terbentang lebar di jalan raya Chamran, tepat ‎menuju pintu gerbang utara kantor IRIB, Radio dan Televisi Iran, tempat ‎saya bekerja. Meski bulan pertama tahun baru Iran sudah berjalan dua ‎puluh hari, suasana Tahun Baru Nouruz masih melekat di hati masyarakat ‎Iran.‎

    Seiring merekahnya tangkai bunga dan hijaunya dedaunan di awal musim ‎semi, masyarakat Persia berbinar-binar memasuki tahun baru dengan ‎gunungan harapan. Dentang pergantian tahun menorehkan optimisme ‎baru bagi bangsa Iran, mulai dari supir taksi hingga presiden. Persis ‎seperti sapaan hangat di antara mereka yang sarat harapan, ‘Selamat ‎tahun baru, semoga menjadi tahun yang baik bagimu.'‎

    Bagi Presiden Iran, tahun 1389 Hs menjadi momentum yang tepat untuk ‎merombak struktur ekonomi negeri Persia ini. Ahmadinejad acapkali ‎menyuarakan urgensi reformasi ekonomi Iran. Tidak tanggung-tanggung, ‎doktor transportasi jebolan Universitas Elm va Sanat Tehran ini ‎menggulirkan ide kontroversial, subsidi terarah, hadafmand kardan-e ‎yaraneh.‎

    Pria bersahaja putra tukang besi ini gregetan menyaksikan besarnya ‎anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk mendanai impor bensin dari ‎negara lain. Belum lagi, negeri para Mullah ini, terus-menerus digencet ‎embargo ekonomi Gedung Putih, termasuk larangan ekspor bensin bagi ‎perusahaan-perusahaan AS ke Iran.‎

    Produksi bensin dalam negeri Iran hingga kini belum mampu memenuhi ‎tingginya kebutuhan bensin di negeri kaya minyak ini. Pasalnya, perang ‎delapan tahun yang dipaksakan rezim Baath Irak terhadap Iran memporak-‎porandakan instalasi minyak dan produk olahannya. Belum lagi, lonjakan ‎kuantitas mobil-mobil pribadi yang berseliweran memadati ruas-ruas jalan ‎Tehran terus-menerus menguras gelontoran bensin dari pom-pom bensin ‎yang buka 24 jam. Prosentasi kepemilikan mobil di Tehran terbilang ‎fantastis. Konon, satu dari sembilan warga Iran di Tehran memiliki satu ‎buah mobil.Terang saja, kemacetan kian membengkak menghantui kota ‎metropolitan ini.‎

    Lima tahun lalu, bensin adalah komoditas yang lebih murah dari sebotol ‎kecil air mineral. Semenjak Ahmadinejad menjabat sebagai presiden Iran, ‎mantan walikota Tehran ini menerapkan kebijakan kontroversial dengan ‎menaikan harga bensin dari 80 toman menjadi 100 toman (sekitar 1.000 ‎rupiah).‎

    Tidak hanya itu, dua tahun kemudian, Ahmadinejad malah menaikan harga ‎dasar bensin menjadi 400 toman. Meski harga bensin dinaikan, namun ‎setiap warga Iran yang memenuhi syarat diberi jatah subsidi bensin ‎sebesar 100 liter perbulan dalam kartu bensin masing-masing. ‎

    Sebagai kompensasi kenaikan harga bensin, pria brewok kurus ini ‎mengalokasikan dana subsidi untuk perbaikan infrastruktur dan jaring ‎pengaman sosial di Iran, terutama di daerah. ‎

    Di Tehran utara, wilayah papan atas Iran, kebijakan Ahmadinejad memicu ‎protes dari kalangan menengah ke atas. Imbasnya, pada pilpres 2009 ‎silam, perolehan suara Ahmadinejad di Tehran kota, terutama Tehran ‎Utara kalah tipis dari pesaing utamanya Mousavi. Namun, perolehan suara ‎mantan Walikota Ardabil di Tehran besar, terutama di wilayah menengah ‎ke bawah jauh mengalahkan mantan perdana menteri Iran itu. ‎

    Putra keluarga pandai besi ini senantiasa mendapat sambutan hangat ‎rakyat dalam setiap safari provinsinya. Bagi orang daerah, naiknya ‎Ahmadinejad adalah durian runtuh yang ditunggu-tunggu. Lima tahun ‎menjabat sebagai presiden, Ahmadinejad telah menyulap desa-desa Iran. ‎Selama lima tahun, pria yang membuat politisi Gedung Putih mencak-‎mencak ini, memfokuskan pembangunan di daerah-daerah, terutama ‎perbaikan fasilitas umum, hingga ke desa-desa terpencil. Bagi ‎Ahmadinejad, Iran bukan hanya untuk Tehran, Iran untuk seluruh bangsa ‎Iran.‎

    Lebih dari separuh bulan pertama tahun baru Iran dilalui. Penerapan ‎program subsidi terarah makin bergulir kencang. Koran Donya Eghtesad ‎dalam editorialnya baru-baru ini menyoroti penerapan subsidi terarah di ‎Iran. Harian ekonomi berbahasa Farsi terbesar di Iran ini menyebut ‎penyesuaian harga menjadi harga riil merupakan salah satu agenda utama ‎reformasi Iran. Harga riil komoditas yang dimaksud adalah titik equilibrium, ‎pertemuan antara supplay dan demand. Hingga kini, parlemen dan ‎pemerintah masih membahas penerapan penuh program itu.Pemerintahan ‎Ahmadinejad bertekad menjalankan penuh program subsidi terarah ini. ‎


    Saat menumpang metro membelah jantung kota Tehran, tidak sengaja ‎saya mendengarkan percakapan warga Iran yang datang dari daerah ‎tentang Ahmadinejad, Ou, mardom az jins mardom ast, dia adalah rakyat ‎dari kalangan jelata. ‎

    Sejatinya, pembangunan, bagaimanapun adalah keberpihakan. Lalu, apa ‎yang sedang diperjuangkan dan yang sedang dibela oleh Ahmadinejad? ‎Bagi jutaan warga Iran di pelosok negara ini, Ahmadinejad adalah hero ‎bagi mereka.‎

    Di tengah pro kontra mengenai penerapan penuh program subsidi terarah, ‎Ahmadinejad tetap optimis, penerapan penuh subsidi terarah adalah ‎terobosan besar bagi Iran yang akan membawa negara ini mengulang ‎masa keemasan dinasti Persia. Mungkinkan Ahmadinejad akan senasib ‎dengan Deng Xiaoping, program ekonominya dikecam sekolompok orang ‎pada masa hidupnya, dan dipuja setelah menutup hayatnya.‎

    Seperti merekahnya Sabzi, hijaunya rumput dan membuncahnya harapan ‎yang sesekali diselipi kecemasan kecil, Iran terus membangun dengan ‎caranya sendiri di tengah himpitan sanksi negara-negara arogan global. ‎Jika Elvis Presley masih hidup, barangkali ia akan menghibur Ahmadinejad ‎dengan mengatakan, It's Now or Never, Tomorrow will be too late.‎


    Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


    Dinas Intelijen IRAN Obrak-Abrik Jaringan Mossad

    Menteri Intelijen Republik Islam Iran, Haidar Moslehi mengucapkan selamat atas keberhasilan dinas intelijen Iran membongkar serta menangkap pelaku teror Massoud Ali Mohammadi, ilmuwan fisika nuklir.

    "Ini adalah keberhasilan besar di mana Iran mampu mengalahkan sistem intelijen sangat kuat yang didukung oleh negara Barat dan Amerika Serikat (AS)," tambah Moslehi seperti dilaporkan IRNA, Selasa (11/1)

    Ia menambahkan, agar musuh Iran mengetahui kemampuan kami terhadap jaringan mata-mata dan teroris maka di sini saya tandaskan bahwa Dinas Rahasia Israel merekrut agen-agennya dengan menggunakan sistem sel dijaringan tanpa disadari sendiri oleh agen tersebut.

    Seraya mengisyaratkan syahidnya Dr. Massoud Ali Mohammadi oleh pelaku teror pengendara motor, Moslehi mengatakan, sebagai contoh di teror ini orang yang bertugas membeli motor sama sekali tidak mengetahui jika motor tersebut dilengkapi dengan remote control, siapa yang memasang dan siapa yang membawa motor ini ke dekat rumah Ali Mohammadi. Sampai-sampai si pembeli motor juga tidak mengetahui siapa yang menyewa rumah di dekat rumah korban dan siapa yang merakit bom.

    Moslehi mengingatkan, ini adalah sebuah jaringan dan bukan aksi individu. Jaringan ini dikendalikan dari luar. Ia menyebut keberhasilan ini berkat peran agen-agen rahasia Iran (Sohibu Al-Zaman af) dengan menggunakan teknologi canggih yang sepenuhnya ditangani teknisi dalam negeri. (IRIB/IRNA/MF)


    Sumber Berita :
    http://indonesian.irib.ir/index.php?...ticle&id=28577

    Kronologi Teror Pakar Fisika Nuklir Iran




    Pakar nuklir fisika Iran, Profesor Massoud Ali Mohammadi dan para ilmuan lain negara ini tidak pernah terlintas di pikiran mereka bahwa suatu hari akan diteror oleh Dinas Intelijen Zionis Israel (Mossad). Ia termasuk mahasiswa pertama doktor fisika setelah kemenangan Revolusi Islam Iran pimpinan Imam Khomeini ra. Sebenarnya ini merupakan tunas yang ditanam oleh Imam Khomeini RA pada tahun 1979 di atas puing-puing reruntuhan rezim pro-Barat dan Israel.

    Pembunuhan dosen Universitas Tehran itu menjadi incaran Mossad ketika The International Centre for Synchrotron-Light for Experimental Science Applications in the Middle East (SESAME) mengkonfirmasikan keberadaan para ilmuan Iran di Yordania. Selama ini Mossad dikenal aktif menggelar operasi intelijen di Yordania dan melalui pengaruhnya di SESAME, para agen Zionis mulai mengetahui tanggal kehadiran tim ilmuwan Iran di negara tersebut. Karena itu, Mossad mampu mengontrol seluruh percakapan dan email mereka dengan menggunakan peralatan super canggih.

    Bersamaan dengan itu, komandan operasi Mossad di Yordania memberi perintah kepada para ilmuan Israel untuk mendekati Ali Mohammadi dan rekan-rekannya dengan alasan menggelar pertemuan tingkat pakar. Mereka diminta untuk membujuk para ilmuwan Iran agar bersedia menjadi agen Mossad melalui kerjasama ilmiah.

    Meski Mossad optimis dengan skenarionya itu, namun tidak satu pun tim Iran yang membiarkan dirinya didekati oleh para ilmuan Zionis. Setelah kembali dari pertemuan SESAME, tim operasi dan para ilmuan Israel melaporkan bahwa Ali Mohammadi dan rekan-rekannya tidak bisa diperalat. Dalam laporannya, mereka juga mengakui kemampuan Profesor Ali Mohammadi dan tim kerjanya seperti Doktor Majid Shahriari dan memperkirakan bahwa pemerintah fundamentalis Iran tidak punya pilihan lain kecuali mempertahankan orang-orang nasionalis seperti itu untuk meraih kemajuan sains. Ini jelas sebagai ancaman serius bagi rezim Zionis Israel, satu-satunya rezim yang dituntut dihapus dari peta dunia oleh bangsa Iran.

    Para pemimpin Tel Aviv akhirnya berkesimpulan bahwa perlu mempersiapkan daftar para ilmuan Iran untuk dieksekusi. Setelah Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mensahkan daftar sangat rahasia ini, Mossad mulai melancarkan operasinya dan mengumpulkan informasi dan data. Mengingat para ilmuwan Iran minim melakukan perjalanan ke luar negeri, akhirnya diputuskan operasi itu harus digelar di ibukota Iran sehingga semua pihak beranggapan teror para ilmuan, merupakan aksi balas dendam kelompok-kelompok politik lokal pasca pemilu Presiden.

    SAYAN, tim pendukung di Tehran berhasil mengumpulkan informasi tentang aktivitas Profesor Ali Mohammadi di ibukota Iran dan menyerahkan kepada penghubungnya di Mossad. Setelah itu para agen dari unit KIDAN mengambil alih kelanjutan operasi dan mengirim orang-orang ahli untuk melakukan latihan operasi teror di kamp-kamp rahasia. Tujuannya adalah menghapus nama Profesor Ali Mohammadi dari lembaran kehidupan.

    Setelah lama mengintai aktivitas Ali Mohammadi, tanggal 12 Januari 2010 ditetapkan sebagai waktu pelaksanaan operasi tersebut. Pada malam sebelumnya, sebuah sepeda motor yang sudah dipasang bom, ditempatkan di samping pintu rumah ilmuan itu. Ketika Profesor Ali Mohammadi keluar dari rumahnya di pagi hari, bom yang dikontrol dari jarak jauh itu diledakkan dan ilmuwan fisika nuklir Iran ini pun menemuai ajalnya. (IRIB/RM/SL)


    Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


    Realita Iran di Mata Seorang Penulis Rusia

    Sejak kemenangan revolusi Islam di Iran, negara ini banyak disorot dan menjadi perhatian media massa. Faktor utamanya mungkin karena revolusi ini adalah yang terbesar di abad 20 apalagi dengan membawa slogan-slogan agama. Revolusi Islam Iran juga dikenal dunia karena ikrarnya yang menentang kezaliman di dunia.

    Kemenangan revolusi Islam di Iran tahun 1979 sungguh telah menyentak dunia. Dampak pertama adalah munculnya gerakan gelombang kebangkitan melawan kezaliman. Hegemoni Barat yang imperialis terutama Amerika Serikat di Iran pupus dengan kemenangan revolusi ini. Menyaksikan tangannya tak lagi bisa mengeruk kekayaan nasional Iran, AS mengerahkan mesin-mesin dan corong-corong propagandanya untuk memburukkan citra Iran yang Islami. Media Barat mengesankan Iran sebagai negara yang buruk, terbelakang dan dipenuhi pelanggaran HAM dan kekerasan.

    Sepanjang 32 tahun ini, media Barat menyebut Republik Islam Iran sebagai negara tanpa kebebasan, demokrasi dan kemerdekaan. Wanita Iran dikesankan sebagai kelompok warga yang tertindas, terpasung, dan tersingkirkan dari kegiatan sosial. Iran dituduh telah melanggar dan menistakan hak-hak kaum perempuan. Media Barat menutup mata dari semua fakta tentang kemajuan sains dan teknologi yang dicapai Iran. Dengan berbagai cara termasuk dengan menggunakan trik-trik distorsi dan dusta, media Barat berusaha mengesankan bahwa sukses yang dicapai Iran tak lebih dari keberhasilan kecil dan tak penting.

    Meski propaganda dari media Barat sedemikian gencar, tapi masih banyak orang yang bersikap obyektif memandang semua pemberitaan itu. Mereka berkunjung ke Iran untuk menyaksikan dari dekat realita sebenarnya yang ada di negara ini. Kunjungan itu tentu akan membuktikan kebohongan media-media Barat yang secara tendensius memberitakan segala hal yang berkaitan dengan Iran. Salah satu dari mereka adalah DR Alexander Prokhanov, penulis Rusia yang bekerja sebagai pimpinan redaksi koran Rusia, Zavtra dan sekaligus anggota Sekretariat Persatuan Penulis Rusia. Di penghujung tahun 2010, Prokhanov mengunjungi Iran. Dalam sejumlah wawancara dan tulisannya, ia menjelaskan apa yang ia saksikan sendiri di Iran.


    DR Alexander Prokhanov saat memberikan gambaran umum tentang Iran mengatakan, "Kota-kotanya modern dan jalan-jalannya bagus dengan arus kendaraan yang padat. Gedung-gedung pencakar langit nampak bertengger di persimpangan jalan dan bolevar yang padat penduduk. Ayatollah Khomeini, Pemimpin Besar Iran yang telah memimpin kemenangan revolusi agama paling spektakuler di dunia dan membuat Iran menjadi negara yang disorot sebagai pusat peradaban ternyata tinggal di sebuah rumah yang kecil dan sederhana. Di sana ada masjid-masjid dan makam-makam yang bersinar menawan bak pualam dengan kubah-kubah keemasan yang menghiasi langit."

    Dengan kemenangan Revolusi Islam yang dipimpin Imam Khomeini (ra) kekuasaan rezim Syah tumbang dan berdirilah sebuah sistem pemerintahan Islam yang didasarkan pada prinsip demokrasi agama. Sejak saat itu, Pemimpin Revolusi, Presiden dan para anggota parlemen dipilih oleh rakyat lewat mekanisme pemilihan umum, baik secara langsung maupun tidak. Dalam sistem pemerintahan Islam yang demokratis ini, agama dan politik terkombinasikan dengan baik, sementara para pejabat negara hanya berpikir untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Tak heran jika Iran menjadi negara yang maju dengan pesat di berbagai bidang.

    Mengenai sistem negara, Alexander Prokhanov menjelaskan, "Keadilan adalah asas utama filsafat keagamaan dan sistem kenegaraan Islam. Keadilan inilah yang melahirkan satu bentuk demokrasi di Iran. Pemilihan umum adalah salah satu aturan di Iran yang mengikat dan tidak bisa diubah. Pemilu ini meliputi pemilihan anggota parlemen, presiden maupun untuk memilih pemimpin spiritual. Ayatollah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran adalah sosok pemimpin yang memegang kekuasaan spiritual di Iran. Dia tidak datang dari langit, tapi dipilih lewat mekanisme pemilihan di lingkungan rohaniawan. Pemerintahan Iran tidak mengenal keputusan individu. Kebijakan yang diputuskan diambil lewat musyawarah dan koordinasi yang ketat antara berbagai pusat kekuasaan. Koordinasi secara kontinyu terkait kepentingan Iran inilah yang membuat iklim politik di negara ini terkendali, serasi dan tidak ekstrim."

    Prokhanov menyinggung pertemuannya dengan sejumlah pejabat, menteri, cendekiawan dan kalangan jurnalis di Iran. Ia sempat berkunjung ke kota Qom dan bertemu dengan para ulama besar. Prokhanov mengatakan, "Saya mengunjungi pusat komputer yang menyediakan berbagai program komputer dengan menggunakan peralatan canggih. Pusat itu menyediakan naskah al-Qur'an yang dilengkapi dengan penjelasan dan berbagai tafsirnya. Saat mengunjungi kampus, pusat penelitian ilmiah dan sekolah-sekolah agama maupun ketika melihat jalan-jalan dan kota-kota di Iran saya menyaksikan energi dan gairah muda yang memancar di negeri ini.


    Pengelola negara dan penanggung jawab urusan sosial memahami besarnya energi ini dan memanfaatkan dengan benar. Energi ini bisa melahirkan lompatan besar dalam meraih kemajuan sains dan pemikiran, serta kekuatan militer dan kearifan spiritual. Ayatollah Khomeini telah menghidupkan energi ini. Dia adalah sosok manusia saleh yang datang kembali ke Iran setelah menjalani masa pengasingan. Dialah yang memimpin jutaan warga Iran yang beriman dan pendamba kebenaran untuk meraih kemenangan melawan mesin-mesin perang rezim Syah."

    Menurut Dr Prokhanov, warga Iran hidup di bawah payung nilai dan bimbingan agama. Dikatakannya, faktor utama yang memicu permusuhan AS terhadap Iran bukan hanya ambisinya untuk mengeruk kekayaan minyak Iran atau menguasai kawasan yang vital ini. Tetapi, kebencian dan kecemasan Barat itu disebabkan oleh tindakan Iran yang menyoal sistem negara dan sosial Dunia Barat yang tak lebih dari dunia yang lemah, congkak, agresor dan kian rapuh.

    Penulis Rusia ini melanjutkan dengan mengkritik gaya hidup di Dunia Barat yang menjauhkan kaum mudanya dari spiritualitas dan menjerumuskan mereka ke dalam fasad dan kerusakan moral. Sementara, di Iran kaum muda tumbuh dan berkembang di lingkungan yang menjunjung tinggi etika dan moral. Dr Prokhanov memuji lingkungan spiritual dan normatif seraya mengatakan, "Di Iran energi manusia tidak disalurkan untuk aktivitas gila atau pemuasan hawa nafsu, tapi digunakan untuk meraih kematangan spiritual, mengembangkan kreativitas dan menyesuaikan kehidupan duniawi dengan kehidupan ilahi yang tak berbatas."


    Mengenai hak-hak kaum wanita di Irak dan kebebasan bagi kaum hawa, Prokhanov menepis pemberitaan media Barat yang menyebut Iran memperlakukan perempuan layaknya warga kelas dua. Prokhanov menyatakan bahwa Iran bukan negara yang hanya dimiliki oleh kaum pria muda yang aktif. Di negara ini bisa dijumpai pula perempuan-perempuan muda yang berdandan dengan bebas. Wanita Iran bukan wanita yang bermuka masam, tanpa hak dan hidup terpasung. Wanita di Iran adalah kelompok warga yang hidup dan aktif dalam kehidupan sosial. Di sisi kaum pria, mereka terlibat dalam kegiatan politik, ilmu dan budaya. Mereka juga mengenyam pendidikan hingga level yang tinggi.

    Revolusi Islam adalah gerakan kebangkitan Islam yang mengambil inspirasi dari gerakan kebangkitan Imam Husain (as). Semangat revolusioner di Iran tumbuh dari nilai suci perang melawan kezaliman dan membela kaum tertindas. DR Prokhanov menyinggung kecintaan warga Iran kepada Imam Husain (as) dan pengaruh besar acara duka Asyura pada kehidupan masyarakat Iran. Prokhanov mengatakan, saya sempat mengikuti acara berkabung untuk Imam Husain di hari Asyura. Dalam menyemarakkan acara ini, ribuan orang turun ke jalan-jalan sambil melangsungkan acara duka untuk Imam Husain. Saya ikut mengiringi gerakan ratusan ribu massa yang sedang berkabung. Mereka bukan hanya bersedih karena kesyahidan Imam Husain tetapi juga berbelasungkawa dengan semua orang yang dizalimi dan hak-haknya dilecehkan.

    Prokhanov merasa tercengang sekaligus memuji partisipasi luas para pemuda Iran dalam acara berkabung Asyura. Karena itulah ia memuji pemerintahan agama yang berkuasa di Iran. Dr Prokhanov lebih lanjut mengambil kesimpulan bahwa Iran saat ini memang memiliki bom yang dahsyat. Bom itu adalah wajah rakyat Iran dan sistem tatanan sosial dan politik serta kehidupan spiritual negara ini yang telah menyentuh dunia setelah kemenangan revolusi Islam. Bom inilah yang mengguncang sistem kuasa di dunia. (IRIB/AHF/SL)


    sumber :
    http://indonesian.irib.ir/index.php?...8618&Itemid=18

    Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}

    Kemajuan teknologi iran

    Maret, Iran Luncurkan Satelit Baru



    Pemerintah Iran berencana meluncurkan satelit pengintai akhir Maret mendatang. Satelit buatan lokal ini diklaim lebih irit bahan bakar sehingga dapat bertahan di luar angkasa lebih lama.

    Pengumuman itu disampaikan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, Rabu 12 Januari 2011. Ahmadinejad mengatakan bahwa satelit itu untuk mendukung pertahanan negara tersebut dari luar angkasa.

    "Satelit ini akan diluncurkan ke luar angkasa dari landasan peluncuran di Iran dan akan dipantau oleh stasiun pengendali Iran," ujar Ahmadinejad yang dikutip kantor berita Fars dan laman stasiun televisi CNN.

    Pada Desember 2010, Menteri Pertahanan Ahmad Vahidi mengatakan bahwa satelit Fajr ini bertenaga surya dan digunakan sebagai sarana pengintai dari luar angkasa.

    "Satelit ini berbeda dari satelit sebelumnya. Satelit ini memiliki sistem bahan bakar yang lebih baik dan dapat bertahan di luar angkasa lebih lama," ujar Vahidi dilansir dari kantor berita IRNA.

    Sebelum peluncuran satelit Fajr, Vahidi mengatakan Iran juga akan meluncurkan satelit Rasad I pada peringatan ke-32 revolusi Islam 1972 yang jatuh pada tanggal 11 Februari 2011. Satelit Rasad I ini merupakan satelit komunikasi yang akan berada di bawah pengawasan Kementerian Komunikasi Iran.

    Sebelumnya pada 2009, Iran juga telah meluncurkan satelit buatan dalam negeri pertamanya keluar angkasa. Satelit bernama Omid atau harapan ini sukses memutari orbit bumi sebanyak 700 kali selama tujuh minggu tanpa kendala apapun. Satelit ini kembali ke bumi pada April tahun lalu.

    Ahmadinejad mengatakan pada Oktober 2010 lalu bahwa Departemen Luar Angkasa Iran (ISA) akan mengirimkan astronotnya ke luar angkasa dalam waktu 10 tahun. Hal ini oleh ISA dianggap tidak mustahil.

    "Berdasarkan perintah presiden dan studi pendahuluan yang telah dilakukan, mengirimkan astronot Iran ke luar angkasa akan dapat terwujud dalam waktu sepuluh tahun," ujar Mohammad Mardani, juru bicara ISA.(IRIB/vivanews)
    ]


    SUMBER:
    http://indonesian.irib.ir/index.php?...esia&Itemid=59


    1. Perang Software Melanda Iran

      Stuxnet Telah Diuji di Dimona Sebelum Dilepas ke Iran

      Dinas Intelijen Zionis Israel dan Amerika Serikat telah bekerjasama dalam mengembangkan malware berbahaya yang dikenal sebagai virus komputer, Stuxnet, dengan tujuan mengganggu program nuklir Republik Islam Iran.

      Koran New York Times melaporkan pada hari Sabtu (15/1) bahwa Israel telah menguji efektivitas virus Stuxnet di fasilitas nuklirnya di kompleks Dimona, Gurun Pasir Negev sebelum melepaskannya.

      Laporan yang mengutip keterangan pakar intelijen dan militer itu, menyatakan bahwa upaya untuk menciptakan virus Stuxnet adalah proyek bersama AS-Israel, yang juga melibatkan Inggris dan Jerman.

      "Untuk memeriksa malware itu, Anda harus mengetahui sistem komputer," kata seorang ahli AS. "Alasan virus itu bekerja efektif, karena Israel telah mencobanya," tambahnya.

      Stuxnet, yang pertama kali diidentifikasi oleh pejabat Iran pada bulan Juni 2010, merupakan perangkat lunak berbahaya, atau malware, yang umumnya menyerang sistem kontrol industri yang dibuat oleh perusahaan Jerman Siemens. Para ahli mengatakan virus tersebut dapat digunakan untuk kegiatan mata-mata atau sabotase.

      Pada bulan Juli 2010, laporan media menyatakan bahwa Stuxnet telah dirancang untuk menyerang industri komputer di seluruh dunia dengan Iran sebagai target utama.

      Para pejabat AS dan Israel mengklaim upaya mereka untuk mengembangkan virus komputer yang merusak, memiliki dampak buruk terhadap program nuklir Iran.

      Para pejabat Iran menolak keras klaim tersebut, mengatakan bahwa para ahli Iran telah mendeketsi dini virus Stuxnet dan tidak menyebabkan kerusakan serius pada situs industri di negara itu.

      Mereaksi serangan cyber itu, Menteri Telekomunikasi Iran Reza Taqipour mengatakan pada bulan November, "Komputer Iran tidak lagi menghadapi ancaman Stuxnet."

      "Malware itu masuk ke sistem industri melalui alat penyimpan data, USB flash disk dan bukan melalui jaringan," kata Taqipour. (IRIB/RM/AR)


      sumber:
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18

      Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
      Reply With Quote

      Revolusi Tunisia Ancaman Monarki Arab



      Asharq Alawsat: Andai Iran Negara Arab!

      Abdurrahman Rashid, penulis kolom surat kabar Asharq Alawsat menilai Revolusi Islam bangsa Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra satu-satunya revolusi yang pernah terjadi di Timur Tengah dan didukung oleh rakyat. Abdurrahman di akhir artikelnya menyayangkan mengapa Iran bukan sebuah negara Arab agar revolusi mereka juga tercatat dalam sejarah Arab. Demikian diberitakan situs Farda News Senin (17/1) mengutip harian regional Arab Saudi Asharq Alawsat.

      Menyusul kebangkitan rakyat Tunisia, para penulis Arab setelah bertahun-tahun putus asa mengharapkan bangkit aksi protes bangsa-bangsa Arab terhadap pemerintah-pemerintah Arab yang tidak becus, kini mereka mulai mendapat angin segar dan munculnya kembali harapan. Mereka mulai menulis tentang penaklukan Arab-Islam dan berbicara mengenai sikap bungkam pemerintah dan bangsa Arab.

      Abdurrahman Rashid, penulis kolom Asharq Alawsat terkait kebangkitan rakyat Tunisia menulis, kita di dunia Arab tidak pernah memiliki sebuah revolusi hakiki. Perubahan kekuasaan biasanya dilakukan lewat kudeta atau reformasi internal.

      Dalam tulisannya, Abdurrahman Rashid menyebut Revolusi Islam bangsa Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra sebagai satu-satunya revolusi yang pernah terjadi di Timur Tengah yang didukung oleh rakyat. Di akhir tulisannya ia menyayangkan mengapa Iran bukan sebuah negara Arab agar revolusi mereka juga tercatat dalam sejarah Arab.

      "Kebangkitan rakyat Tunisia telah membuat semua terpana. Karena sebelumnya tidak ada analisa yang memprediksikan kebangkitan rakyat Tunisia ini. Sementara dunia lebih mengharapkan terjadi revolusi di Mesir," ungkap Abdurrahman Rashid.

      Penulis Arab ini menambahkan, kebangkitan Tunisia belum dapat dikatakan sebuah revolusi. Karena apa yang terjadi di sana secara tiba-tiba tanpa diorganisir. Tidak seperti revolusi Iran yang memiliki tahapan-tahapan sesuai dengan definisi revolusi. Artinya, pada hakikatnya rakyat turun ke jalan-jalan dengan tujuan melengserkan kekuasaan tapi tanpa pemimpin khusus.

      Di halaman lain dari harian Asharq Alawsat ada catatan penting lainnya mengenai kebangkitan rakyat Tunisia. Penulisnya menyinggung soal bungkamnya bangsa Arab di hadapan kezaliman para penguasa dan bahkan diamnya negara-negara Arab di hadapan kezaliman Israel. Ditulisnya, sangat disayangkan rakyat kita (Arab) tidak bangkit dan melakukan revolusi disebabkan kehormatannya sebagai manusia yang diinjak-injak oleh penguasa zalim, tapi mereka turun ke jalan setelah harga-harga naik dan mahal. Darah mereka menjadi tumbal atas keinginan dan tuntutan mereka sendiri. (IRIB/SL)


      sumber:
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...line&Itemid=88


      Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
       Iran Buat Robot Berbentuk Manusia ‘Sorena 2’‎
    2. Tehran-Iran membuat gebrakan baru dengan memproduksi Robot Sorena 2. Robot yang berbentuk ‎manusia ini bisa melakukan berbagai pekerjaan vital menggantikan posisi manusia. Robot Sorena 2 ‎dirancang dan dibuat oleh 20 ahli robotik Universitas Tehran. Robot ini dipamerkan secara resmi dalam ‎sebuah acara yang dihadiri Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad di gedung Konferensi ‎Tingkat Tinggi di Tehran Kamis, seiring dengan peringatan "Hari Industri dan Pertambangan Iran."

      Robot Sorena 2 menggunakan teknologi tinggi dengan kemampuan melangkah dan bergerak perlahan ‎seperti manusia. Gerakan dan perilaku robot ini didesain menyerupai manusia.‎‎

      Teknologi pembuatan robot humanoid menjadi perhatian pusat-pusat teknologi dan perguruan tinggi di ‎seluruh dunia. Robot ini diperlukan untuk menggantikan kerja tenaga manusia dalam melakukan tugas-‎tugas vital atau membantu pekerjaan manusia.‎

      Sorena 2 yang beratnya 45 kg dan memiliki tinggi 1,45 meter, dapat berjalan seperti manusia tetapi ‎lebih lambat.

      Dua tahun lalu, para ahli di Iran sudah membuat robot Sorena 1 yang mampu berjalan di jalur yang ‎telah diprogram sebelumnya dengan menggunakan motor penggerak D30 dan sistem radar serta dapat ‎melakukan berbagai pekerjaan yang digerakkan lewat operator. Sorena 1 juga mampu mengucapkan ‎teks mengikuti program yang sudah disusun.(IRIB/AFH/SL)‎‎ ‎


        Robot Operasi Bedah Iran Segera Dipamerkan

      Deputi Riset dan Teknologi Kementerian Kesehatan Republik Islam Iran, Doktor Mostafa Qaneii, mengkonfirmasikan pameran robot baru di bidang kedokteran pada Pekan Fajar Kemenangan Revolusi Islam.

      Mehr melaporkan, menurut Qaneii, selain robot itu juga akan diperkenalkan tiga obat baru untuk penyakit pernafasan, anti-kanker, dan darah yang diteliti oleh para ilmuwan Iran.

      Ditambahkannya, "Menyusul finalisasi produksi, maka pengenalan obat-obat tersebut akan dilakukan pada peringatan Pekan Fajar Kemenangan Revolusi Islam, dan kami optimis obat-obatan itu dapat diperkenalkan sesuai jadwal."

      Lebih lanjut Qaneii menjelaskan, Kementerian Kesehatan Iran akan memperkenalkan robot generasi baru yang akan membantu para dokter dalam operasi pembedahan. Dikatakannya bahwa robot tersebut sepenuhnya produksi dalam negeri. (IRIB/MZ/SL)


      sumber :
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18


      Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
    3. Kekuatan baru negara super power abad 21

      Militer Iran Swasembada Terpedo
      Republik Islam Iran kembali menunjukkan kekuatannya swasembada dan berdikari di bidang industri militer dengan memproduksi berbagai jenis terpedo dan rudal buatan dalam negeri. Seorang komandan senior militer Iran mengatakan angkatan laut negara ini berhasil memproduksi torpedo dari pantai ke laut dan dari laut ke laut.

      Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari kemarin (Senin,6/12) mengungkapkan, Angkatan laut juga berhasil meremajakan peralatan militernya.

      "Iran siap bekerjasama dengan negara tetangga untuk memberikan keamanan bagi perairan strategis di kawasan,"tegas Sayyari, sebagiman dikutip PressTV hari ini.

      Kekuatan angkatan laut Iran telah memperluas misinya di laut dalam menghadapi meningkatnya pembajakan di Teluk Aden dan Selat Bab-el-Mandeb.

      "Kapal selam Iran, kapal perusak Jamaran, dan frigat Sina secara aktif terlibat dalam misi angkatan laut,"tambah Sayyari.

      Sebelumnya, Departemen Pertahanan Iran mengumumkan rencana untuk produksi massal misil dari pantai ke laut dan rudal laut dan sistem pertahanan elektronik.

      Angkatan Laut Iran sejauh ini berhasil menguji berbagai macam rudal dengan menggunakan teknologi laser selama latihan di Teluk Persia.

      Rudal Nasr, Nour, Saeqeh, Fajr III, dan Fajr V, memiliki presisi tinggi dengan jangkauan 45 kilometer hingga 300 kilometer.(IRIB/PH/LV)


      sumber :
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18

      Abad ini adalah Abad kebangkitan Kaum Tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-musawi Al-Khomeini}

      Prinsip Keadilan dan Persamaan Hak adalah Komitmen Republik Islam Iran

      Ahmadinejad:
      Penindasan di Muka Bumi Harus Berakhir




      Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, bangsa Iran akan berdiri teguh sampai arogansi diberantas di seluruh dunia.
      "Bangsa Iran akan tetap gigih sampai penindasan di dunia berakhir. Musuh senantiasa berharap Iran akan mengambil langkah mundur dalam hal ini," tegas Ahmadinejad kemarin (Ahad,23/1) seperti dilaporkan IRNA.

      Ahmadinejad menandaskan bahwa musuh percaya bisa menghentikan kemajuan Iran, tapi mereka tidak berhasil. Ditambahkannya, "Musuh melakukan berbagai kejahatan dan bahkan melanggar peraturan dan batasan yang mereka buat sendiri."

      Sebelumnya, Ahmadinejad menyarankan enam kekuatan dunia untuk tidak mengikuti ambisi rezim Zionis Israel. Ditandaskannya, beberapa kekuatan arogan Barat, termasuk Amerika Serikat, tidak tertarik menyelesaikan berbagai isu dengan Iran.

      Dia kembali menyarankan kelompok 5+1 untuk menyingkirkan tekanan Zionis jika ingin perundingan membuahkan hasil. Seraya menekankan bahwa perundingan harus didasarkan pada keadilan dan sikap saling menghormati, Ahmadinejad menandaskan, negosiasi harus mengarah pada pengakuan hak-hak legal bangsa Iran dan bangsa-bangsa lain. (IRIB/RM/SL)


      Hadapi Kapal AS, Iran Kirim Kapal Perusak ke Mediterania

      Dalam beberapa hari ke depan, tentara Republik Islam Iran untuk pertama kalinya akan mengerahkan kapal perusak ke Laut Merah dan Mediterania. Wakil Panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Gholam-Reza Khadem Bigham kepada kantor berita Fars, Ahad (23/1), menyinggung mekanisme pengiriman unit permukaan dan bawah permukaan angkatan laut Iran ke perairan jauh. Dikatakannya, misi angkatan laut Iran senantiasa dibarengi oleh dua hingga empat kapal, dua kapal perang dan dua lainnya sebagai pendukung.

      Bigham menjelaskan, unit bawah permukaan angkatan laut Iran punya kekuatan untuk bertindak mandiri dalam berbagai jarak dan tidak memerlukan kapal pendukung, namun dalam misi yang sangat jauh, unit pendukung juga akan menyertai operasi mereka.

      Seraya mengkonfirmasikan bahwa pengiriman unit bawah permukaan ke tempat yang jauh sebagai program kerja angkatan laut, Bigham menandaskan, rencana ini akan segera direalisasikan dan secara alamiah unit pendukung akan menyertai misi jauh unit bawah permukaan.

      Sebelumnya, situs Debkafile yang berafiliasi dengan rezim Zionis Israel, memberitakan pengerahan kapal-kapal perang Amerika dan Perancis ke perairan Lebanon. Menurut situs ini, dua kapal perang Amerika dan Perancis yang berada di Laut Mediterania mulai bergerak menuju perairan Lebanon. (IRIB/RM/AR)


      sumber berita:
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18

      Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
    4. Reply With Quote
      Ahmadinejad: Iran Pantang Mundur Meski Hanya Sejengkal



      Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad menegaskan bahwa dalam masalah nuklir Iran pantang mundur. Hal itu ditegaskan Ahmadinejad hari ini (27/7) dalam wawancara dengan Press TV. Presiden Iran mengatakan, "Semua bisa melangkah maju bersama dengan persahabatan dan perdamaian yang menguntungkan semua pihak."

      Ahmadinejad menyatakan bahwa Barat tidak bisa memaksa Iran mundur dari prinsipnya. Karena itu, Barat menggunakan media untuk memutarbalik fakta demi mengesankan bahwa Iran mundur selangkah dalam isu nuklir.

      Menyinggung Deklarasi Tehran yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Iran, Turki, dan Brazil, Ahmadinejad menandaskan, "Beberapa waktu lalu sudah ada wacana yang diterima semua pihak tentang pertukaran bahan bakar nuklir yang tentunya bisa menjadi langkah menuju kerjasama yang lebih luas. Sayangnya, pihak yang lain di sana sengaja menghalangi proses yang positif ini."

      Presiden Iran menambahkan, "Deklarasi Tehran disusun dalam kerangka yang logis, legal dan adil. Namun AS bersama Inggris, dan sejumlah negara tidak menyambutnya secara positif malah mengupayakan lahirnya resolusi 1929 Dewan Keamanan PBB yang menyudutkan Iran." (IRIB/AHF)





      Jika Berani Serang Iran, dalam Tiga Langkah AS akan Bertekuk Lutut

      Kepala Dinas Operasi Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Ali Shadmani ‎menyatakan, dengan tiga langkah saja Washington akan bertekuk lutut, jika ‎Amerika Serikat berani menyerang Iran. ‎

      Sebagaimana dilaporkan Press TV, Ali Shadmani mengatakan, Angkatan ‎bersenjata Iran yang dipimpin Pemimpin besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid ‎Ali Khamenei senantiasa siap siaga. Ditegaskannya, dalam tiga langkah AS akan ‎bertekuk lutut, jika menyerang Iran. ‎

      Shadmani menuturkan, langkah pertama jika AS nekad menyerang Iran adalah ‎menutup Selat Hormuz dan tidak akan mengizinkan siapapun melakukan gerakan ‎di wilayah tersebut. Kedua, mengontrol penuh pasukan AS yang berada di kamp ‎militer Afghanistan dan Irak, tegas Shadmani.‎

      Kepala Dinas Operasi Staf Angkatan Bersenjata Iran ini mengungkapkan, langkah ‎ketiga yang akan dilakukan Iran jika AS benar-benar menyerang adalah membuat ‎rezim Zionis kocar-kacir, karena Israel adalah halaman belakang AS. ‎Ditegaskannya, saat ini kekuatan angkatan bersenjata Iran berada dalam kondisi ‎prima.(IRIB/PH)


      sumber berita:
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...18#comment-407




      Tel Aviv: Rudal Iran Capai Israel Dalam 10 Menit

      Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Rezim Zionis Israel menyatakan khawatir dengan kemajuan Iran dan moqawama dalam mengembangkan kemampuan peluru kendalinya.

      Koran Jerusalem Post menulis dalam edisi terbaru, dokumen rahasia yang sempat dibocorkan oleh situs WikiLeaks menyebutkan bahwa Kepala Staf Gabungan Angkatan Senjata Israel, Gabi Ashkenazi dalam pertemuan dengan delegasi dari Kongres AS tanggal 15 November 2010 menyebut kemampuan peluru kendali Iran dan moqawama saat ini sudah jauh lebih mengancam Israel dibanding kondisi di masa lalu.

      Ashkenazi menambahkan, Iran saat ini memiliki 300 peluru kendali yang bisa mencapai sasaran di Israel dalam masa 10 sampai 12 menit.

      Dokumen rahasia ini juga menyatakan bahwa Ashkenazi menyebut Gerakan Hamas dan Hizbullah lebih berbahaya bagi Israel mengingat keberadaan mereka di dekat Israel.

      Kepala Staf Gabungan Angkatan Senjata Israel menafikan kemampuan militer Zionis dalam menangkap serangan rudal. Karena itu, Ashenazi mengusulkan untuk mengirim pesawat tanpa awak ke wilayah Lebanon guna mendeteksi sasaran alternatif apa saja yang mesti dihancurkan saat terjadi perang. (IRIB/AHF/AR)


      sumber:
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18

      Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


      Ayatollah Khamenei Bahas Perkembangan Mesir

      Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini (4/2) dalam khotbah Jum'at di kota Tehran menyebut Sepuluh Hari Fajar Kemenangan Revolusi Islam tahun ini sebagai fenomena yang punya nilai penting. Beliau mengatakan, "Setelah berjuang bertahun-tahun, bangsa Iran kini menyaksikan gaung gerakan ini telah terdengar dengan keras di berbagai belahan lain dunia Islam."
      Menyinggung pergolakan yang terjadi saat ini di kawasan Afrika utara seperti Mesir, Tunisia dan sejumlah negara lainnya, beliau menyebutnya sebagai fenomena yang memiliki makna lain dan khusus bagi rakyat Iran.

      Ayatollah al-Udzma Khamenei menegaskanya, "Inilah yang selama ini saat memperingati kemenangan revolusi besar di Iran selalu disebut-sebut sebagai kebangkitan Islam."

      Ayatollah al-Udzma Khamenei mengulas berbagai faktor yang melahirkan gerakan massa di negara-negara kawasan khususnya Tunisia dan Mesir seraya mengatakan, kesulitan ekonomi memang ada tapi faktor utama yang melahirkan kebangkitan rakyat di Tunisia dan Mesir adalah kehinaan yang dirasakan rakyat di negara-negara itu akibat perilaku para pemimpinnya.

      Mengenai Tunisia beliau menjelaskan kebergantungan diktator terguling Zine El Abidine Ben Ali kepada Amerika Serikat (AS) dan dinas intelijen CIA. Ben Ali secara terbuka menjalankan kebijakan yang anti Islam. Rahbar mengatakan, suatu bangsa akan merasa kesulitan untuk menerima kepemimpinan seseorang yang menjadi pelayan resmi AS dan selama bertahun-tahun menjalankan kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat termasuk kebijakannya yang anti agama.

      Meski demikian, beliau mengingatkan rakyat Tunisia bahwa apa yang sudah terjadi di negara itu masih berupa perubahan di permukaan. Karena itu rakyat Tunisia harus bersikap cerdas untuk melakukan perubahan yang mendasar.

      Menyinggung soal Mesir, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut Mesir sebagai negeri yang subur dengan gerakan keislaman, resisten menghadapi budaya Barat dan gigih melawan rezim Zionis Israel. Beliau menandaskan, "Meski demikian, selama tiga puluh tahun Hosni Mubarak telah menghinakan bangsa yang besar ini. Sebab dia adalah musuh kebebasan dan rekanan, relasi, serta kepercayaan bahkan pelayan kaum zionis."

      Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, negeri yang dulu menjadi ilham bagi Dunia Arab untuk melawan Zionisme, selama dipimpin Mubarak berubah menjadi negara yang justeru menzalimi rakyat Palestina dan bekerjasama dengan Israel dalam memblokade Gaza.

      Seraya menegaskan bahwa dalam gerakan kebangkitannya saat ini rakyat Mesir mengusung slogan-slogan agama dan Islam, Rahbar mengatakan, "Dalam kondisi seperti ini, AS dan Israel kelimpungan. Sebab, kemenangan rakyat Mesir berarti kekandasan besar bagi kebijakan AS di kawasan." (IRIB/AHF/MF)


      sumber berita :
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...arta&Itemid=58


      Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}

      Rakyat Mesir Inginkan Revolusi Ala Iran



      Barat Mulai Kaji Pengaruh Iran Terkait Revolusi Rakyat Mesir

      US Institute of Peace (USIP), sebuah organisasi perdamaian Amerika dalam laporannya terkait analisa revolusi rakyat Mesir mulai mengkaji transformasi terbaru di Negara Piramida ini dan pengaruh Iran terhadap kebangkitan ini. Organisasi ini menyebut kubu Islam dan oposisi sebagai pemain terkuat di Mesir.

      Daniel Brumberg, pengamat di USIP dalam sebuah artikelnya mengkaji peran Iran dalam revolusi rakyat Mesir. Dalam tulisannya, Daniel mengisyaratkan pidato terbaru Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dan mengatakan, Pemimpin tertinggi Iran mengetahui dengan jelas kesadaran dan kebangkitan rakyat Mesir. Beliau mengatakan, bangsa Mesir berhasil mendapatkan banyak kehormatan selama perjuangan Islam mereka dan memajukan ideologi keislaman, tak diragukan lagi banwa bangsa ini tidak akan membiarkan pengkhianatan pemimpin mereka dan pasti akan bangkit melawan pemimpin zalim.

      Daniel menambahkan, Rahbar dalam pidatonya juga menekankan bahwa Iran tidak akan mencampuri urusan internal Mesir.

      Pengamat USIP ini dalam tulisannya menyebutkan sejumlah faktor kebangkitan rakyat Mesir.menurutnya, pemerintah Kairo adalah pemerintahan sekular dan tidak memiliki ideologi pasti. Undang-undang di Mesir selama ini merupakan gabungan dari nasionalisme dan Arabisme. Selain itu, friksi di antara elit politik membuka peluang untuk merundingkan pemindahan kekuasaan.

      Daniel Brumberg menambahkan, kubu Islam memainkan peran vital dalam percaturan politik dan masyarakat Mesir, namun kubu sekular, nasional dan aktivis buruh juga tak boleh dilupakan peran mereka. Apalagi 10 persen warga Mesir adalah umat Kristen.

      Bisa jadi kubu Islam merupakan kelompok oposisi terbesar, namun mereka hanya mengejar pengaruhnya di kancah politik nasional khususnya di dibang moral, undang-undang dan pendidikan. Kelompok Islam ini tidak menunjukkan minatnya untuk berkuasa secara langsung.

      Ikhwanul Muslimin hanya menuntut undang-undang kemasyarakatan dan bahkan gerakan ini menyatakan tidak akan mencalonkan kandidatnya dalam pemilu presiden di negara ini. (IRIB/Fars/MF)


      sumber:
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18

      Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}

      Perayaan Revolusi Islam Iran ke 32

      Iran Kuasai Teknologi NANO



      Kini perkembangan sains dan teknologi berjalan begitu cepat. Salah satu ilmu baru yang menjadi perhatian dunia saat ini adalah sains nano. Lalu apa keistimewaan sains baru ini, dan sejak kapan sains ini merambah teknologi baru dunia?

      Untuk menjawab berbagai pertanyaan ini, tampak perlu melacak urgensi dan peran teknologi nano bagi disiplin ilmu dan kemajuan teknologi. Nano dalam sebuah pengertian sederhana didefinisikan sebagai kemampuan mengontrol materi melalui perubahan molekul dan produksi materi baru dengan karakteristik yang sesuai harapan. Berdasarkan definisi ini, teknologi Nano memiliki berbagai kegunaan di beragam disiplin ilmu dan teknologi medis dan industri elektronika.

      Teknologi nano menjadi perhatian para ilmuwan fisika pada permulaan dekade enam puluhan.Teknologi diimpementasikan secara gradual satu dekade kemudian. Akhirnya, teknologi nano menjadi primadona di berbagai riset dan menjadi perhatian utama beragam para saintis di berbagai jurnal ilmiah di universitas-universitas terkemuka dunia. Teknologi nano menjadi pemantik revolusi baru di bidang sains yang berpengaruh terhadap ekonomi berbagai negara dunia. Kebanyakan negara-negara maju menjadikan teknologi nano sebagai prioritas riset di berbagai universitas dan institusi riset.

      Dari definisi sederhana teknologi nano yang berkembang beberapa dekade lalu itu, kini terjadi lompatan perkembangan dan penerapan teknologi nano di berbagai bidang dalam beberapa dekade terakhir ini. Tampaknya gelombang baru
      teknologi nano menandai perubahan besar abad 21. Teknologi nano semakin urgen dan menjadi teknologi kunci yang menggerakkan gelombang ketiga inovasi sains dan teknologi modern.

      Tidak mengherankan jika para pakar menyebut teknologi nano sebagai masa depan. Karena teknologi nano sebagai revolusi yang terus-menerus menyempurna dan mendongkrak kemajuan berbagai negara-negara yang menguasai teknologi tinggi itu.

      Berbagai riset menunjukkan bahwa sebelum berakhirnya pertengahan abad 21 akan banyak produk yang menggunakan teknologi nano. Saat ini produk-produk teknologi nano terus membanjiri pasar dengan nilai yang mencapai satu triliun dolar. Dengan berjalannya waktu, kontribusi teknologi nano kian hari semakin meningkat dari sebelumnya. Untuk itu, kebijakan negara-negara maju memprioritaskan kebijakannya di bidang sains dan teknologi dan mengarahkan arus ilmiah demi kepentingan ekonomi global.

      Kini dengan memanfaatkan teknologi nano dibuat sebuah bahan yang susunan molekulnya lebih kuat tujuh kali lipat dari baja. Demikian pula, teknologi nano menyumbangkan peran besar di bidang medis, petrokimia, industri pertahanan elektronik dan komputer. Selain itu, teknologi nano juga digunakan dalam berbagai produk seperti tekstil, cat dan konstruksi dan kaca tahan benturan dan sinar ultraviolet serta berbagai produk lainnya.

      Sebagai negara yang sedang tumbuh dan berkembang, Iran menjadikan teknologi nano sebagai prioritas dalam program pengembangan sains dan teknologi. Sekitar satu dekade lalu, teknologi tingkat tinggi dan kompleks ini merambah industri, medis dan riset.Teknologi nano menjadi sebuah teknologi strategis dan perhatian khusus dalam Repelita Iran.Dengan berjalannya waktu, tekad baja dan usaha keras bangsa Iran di bidang pengembangan teknologi nano mulai membuahkan hasil.

      Pertumbuhan sains nano di Iran termasuk 20 negara dunia di garda depan dalam pengembangan teknologi tinggi ini. Kini, Iran berhasil menerapkan teknologi nano di berbagai industri mulai dari otomotif, minyak, tekstil, medis, pertanian, konstruksi hingga energi. Selain itu, teknologi nano juga dipergunakan untuk berbagai produk perdagangan yang membanjiri pasar-pasar dalam negeri.

      Diprediksi, dengan bertambahnya pakar dan praktisi teknologi nano di Iran, maka jumlah produksi industri dalam negeri yang memanfaatkan teknologi nano semakia membanjiri pasar. Saat ini di bidang medis terdapat berbagai kemajuan signifikan berkat pemanfaatan teknologi nano. Di antaranya adalah produksi nano farmasi dengan diproduksinya obat Imod untuk mengobati penyakit aids.

      Di bidang teoritis, meskipun tergolong muda dan pendatang baru di bidang pengembangan teknologi nano, akademisi Iran berhasil memainkan posisi strategis dalam perkembangan teknologi baru ini. Kini akademisi Iran termasuk paling maju di bidang di Timur tengah. Tidak hanya itu, Iran juga termasuk mitra di bidang pengembangan teknologi nano bagi bersama Brazil dan Afrika Selatan.

      Dari sisi perdagangan, produk yang memanfaatkan teknologi nano di Iran kian hari semakin berkembang. Kini, lebih dari 70 perusahaan Iran yang menyatakan kesiapannya memamerkan produknya di pameran teknologi nano. Menengok perjalanan kemajuan riset teknologi nano dalam beberapa tahun terakhir di Iran menunjukkan bahwa peringkat Iran di bidang teknologi nano semakin mapan. Pada tahun 2000, posisi Iran di bidang teknologi nano hanya menempati urutan 60 dunia, dan peringkat enam di tengah negara-negara Islam. Namun pada tahun 2009, posisi Iran melesat naik menempati urutan 14 dunia dan urutan pertama negara Islam.

      Kini, sejumlah univerisitas Iran membuka jurusan nanophysics dan nanochemical yang berimplikasi terjadnya perubahan besar dalam perkembangan sains dan teknologi di negara ini. Teknologi nano menyebabkan berbagai produk semakin tinggi kualitasnya dan lebih berumur panjang serta ramah lingkungan.

      Saat ini hanya tiga negara dunia yang menjadikan teknologi nano sebagai bagian dari progam nasional. Kini Iran termasuk dari ketiga negara tresebut. Program strategis Iran di bidang teknologi nano telah disahkan Dewan Tinggi Kebudayaan Islam dan program rencana pembangunan 10 tahun telah diterapkan dengan kerjasama institusi pengembangan teknologi nano.

      Pertumbuhan teknologi nano selama beberapa tahun terakhir di Iran mengalami percepatan luar biasa. Terkiat hal ini di bidang industri nano dan nano medis, para saintis Iran menulis dan mengemukakan berbagai hasil penelitiannya di berbagai jurnal dan forum internasional. Mereka tahu, teknologi nano bukan bagian dari masa depan, tetapi seluruh masa depan itu sendiri.

      Menariknya keberhasilan besar Iran di bidang teknologi nano terjadi dalam beberapa tahun terakhir, di saat negara ini berada dalam tekanan sanksi yang semakin gencar dari Amerika dan negara-negara Barat. Sejatinya sanksi tersebut gagal menjegal kemajuan Iran. Bahkan sebaliknya semakin membuat Iran lebih maju dan mandiri.(IRIB/PH/)


      sumber berita :
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...tif&Itemid=101

      Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}



      Bukan Basa-Basi! Iran Pecundangi AS di Irak

      Apa yang terjadi di Irak saat ini merupakan pesan tegas bagi Kelompok 5+1. Irak menegaskan bahwa penekanan Iran terhadap perundingan dalam penyelesaikan masalah global, bukan sekedar "basa-basi" politik melainkan mengisyaratkan pada kondisi yang tengah berlaku di negara-negara Barat dan masalah yang mereka hadapi di kawasan.

      Selama bertahun-tahun Iran bertanya kapan pemerintahan diktator Saddam yang telah memaksakan perang kepada Iran selama delapan tahun dengan dukungan Amerika Serikat itu akan runtuh. Juga pertanyaan tentang bagaimana pemerintahan diktator yang pasca perang delapan tahun itu menumpas dan menindas kaum Syiah Irak itu akan runtuh.

      Penantian lama Iran itu diakhiri tahun 2003 oleh Amerika Serikat dan berdasarkan laporan Wikileaks, Washington mengeluarkan 704 milyar dolar hasil pendapatan pajaknya untuk menjawab pertanyaan Iran tentang Irak.

      Meski serangan Amerika Serikat dan Inggris ke Irak sangat arogan, kasar, dan dengan tetap menjaga seluruh aspek propaganda, bahkan menurut menlu Inggris kala itu, Jack Straw, "Mereka datang untuk memetik buah dari serangan ke Irak pada perundingan nuklir Saad Abad, Tehran." Namun kelihaian manajemen Iran dalam beberapa tahun terakhir yang juga didukung kerjasama pemerintah dan rakyat Irak, pada akhirnya mengubah Irak menjadi salah satu negara pendukung kuat Iran di kawasan. Tentu ini semua tidak akan terwujud tanpa bantuan ‘ketidakmatangan' politik Amerika Serikat.

      Rentetan kegagalan Amerika Serikat di Irak khususnya pada proses pemilu parlemen, menyimpan banyak pelajaran berhaga bagi para pemimpin Kelompok 5+1. Setelah tujuh bulan friksi dan tarik ulur antarfraksi politik Irak pasca pemilu parlemen, akhirnya jabatan perdana menteri mendatang negara ini akan dipegang oleh tokoh yang dalam masa tugasnya empat tahun lalu telah membuktikan solidaritas dan persatuannya dengan Iran.

      Uang dan Senjata vs Manajemen Iran

      Iyad Allawi, eks anggota partai Saddam, Baath dan pro Amerika Serikat, yang gagal merebut kursi perdana menteri, mengancam akan melancarkan gelombang instabilitas dahsyat di Irak jika partainya tidak menang dalam pemilu. Namun kini, Allawi tampak lebih "jinak" setelah menerima usulan bijak Iran. Bahkan ia kini menyatakan ikut bertanggung jawab atas kedaulatan negaranya.

      Kenyataannya adalah bahwa aliansi dua partai Syiah Irak, Negara Hukum dan Aliansi Nasional, yang juga dibarengi oleh partai Kurdistan, dengan sendirinya mampu membentuk pemerintahan baru tanpa melibatkan List al-Iraqiya pimpinan Allawi. Akan tetapi terang kondisi seperti itu akan membuka lebar peluang munculnya fitnah dan campur tangan bengis Amerika Serikat dengan menunggangi situasi. Jika hal itu terjadi, maka untuk selamanya bangsa Irak akan merugi karena akan selalu menjadi mangsa penyalahgunaan Amerika Serikat dalam menebar instabilitas untuk mendukung kubu yang tersingkir di Irak.

      Menghadapi kondisi tersebut, Republik Islam Iran mengusulkan bahwa pemerintahan mendatang Irak harus merefleksikan pemerintahan yang stabil dan mencakup seluruh kelompok politik negara ini dan List al-Iraqiya diberi wewenang untuk memilih sejumlah menteri di kabinet. Usulan Iran itu pada saat yang sama menobatkan Amerika Serikat sebagai pihak yang kalah dalam pemilu Irak.

      Meski telah mengeluarkan dana besar dan menggunakan berbagai macam senjata dalam perang Irak, Amerika Serikat kalah di hadapan manajemen Iran, dan akhirnya terpaksa menyerahkan kancah politik Irak kepada Iran. Dalam hal ini, ada beberapa poin yang masih sulit dicerna oleh para pejabat Gedung Putih. Selain dimensi budaya, fakta bahwa hanya politik persatuan yang dapat direalisasikan di Irak. Atas dasar itu, Republik Islam Iran mengusulkan bergabungnya List al-Iraqiya ke dalam kabinet Irak dan memisahkan kelompok tersebut dari Amerika Serikat.

      Pengakuan Media Massa Atas Kemenangan Iran di Irak

      Tak ayal kemenangan manajemen Iran atas senjata dan uang Amerika Serikat sontak menjadi ‘buah bibir' di media massa internasional. Politics Daily dalam laporannya menyatakan, "Banyak pengamat yang berpendapat bahwa pemenang senjata di kancah politik Irak bukan Amerika Serikat melainkan Republik Islam Iran."

      Adapun Progresive Involvement menyinggung masuknya kubu Allawi dalam kabinet mendatang Irak menulis, "Kini Baghdad berada di bawah pengaruh penuh Syiah yang bersekutu dengan Iran."

      Pengakuan yang sama juga dilontarkan oleh Long Report. Di lain pihak, Gulf Today menulis, "Setelah tujuh bulan tarik ulur, Iran berhasil tampil sebagai pemenang di kancah politik Irak."

      Namun faktor yang perlu dicermati adalah bahwa keberhasilan Iran tersebut tidak terbatas pada pemilu parlemen Irak saja, melainkan jauh sebelum pemilu. 23 September 2005 misalnya, Times Online menyebut Iran sebagai pemenang tanpa tanding dalam proses penyingkiran Saddam dari arena kekuasaan di Irak.

      Indie Media bahkan menilai Amerika Serikat dan Inggris sebagai pihak yang kalah dalam perang Irak. Kandungan serupa juga secara implisit diakui oleh The Guardian dalam laporannya 16 Maret 2008.

      Pelajaran Bagi Kelompok 5+1

      Rangkaian koleksi kegagalan Amerika Serikat di Irak dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa para pejabat Gedung Putih benar-benar membutuhkan peran urgen Iran di kawasan. Mereka juga tidak memiliki pilihan lain kecuali mengakui fakta tersebut.

      Para penguasa Negeri Paman Sam itu mungkin saja menepis peran Iran di kawasan dengan kembali menghamburkan 700 milyar dolar tambahan di Irak. Namun apakah ada jaminan bahwa hasilnya tidak seperti pasca pemilu Irak?

      Dengan demikian, tawaran Iran kepada Kelompok 5+1 agar mempertimbangkan peran dan partisipasi Tehran dalam upaya menyelesaikan krisis global, sebelum kedua pihak berunding, bukan sekedar "basa-basi" politik belaka.

      Namun apakah para penguasa Gedung Putih yang cenderung menyelesaikan segala masalah dengan cara-cara ala ‘koboi' itu dapat menerima kenyataan tersebut dengan lapang dada?
      (IRIB/MZ/SL)


      sumber :
      http://indonesian.irib.ir/index.php?...8#comment-1028




      1. Persatuan di bawah Bayangan Revolusi Islam

        Konferensi Persatuan Internasional yang setiap tahunnya digelar di Tehran, Iran merupakan simbol persatuan umat Islam. Konferensi ini digelar di bulan kelahiran Rasulullah Saw dan diikuti oleh berbagai kalangan mazhab dan tokoh agama. Dalam konferensi ini mereka memiliki satu tujuan. Konferensi persatuan ini diprakarsai oleh Forum Internasional Pendekatan Antar-Madzhab dari Iran. Panitia mengundang berbagai cendikiawan dan tokoh agama dari berbagai negara untuk bersama-sama merundingkan persatuan Dunia Islam dan upaya merealisasikannya. Mereka juga mengkaji solusi guna menyelesaikan kendala yang dihadapi umat Islam.

        Konferensi persatuan yang digelar selama beberapa kali di Iran hingga kini diikuti oleh pemikir, cendikiawan dan ulama baik dari kalangan Sunni maupun Syiah dari berbagai belahan dunia. Di antara hasil positif pertemuan ini adalah meningkatnya semangat pendekatan pemikiran dan masyarakat Islam, menyelesaikan kendala umat Islam, menyelesaikan sejumlah friksi antar mazhab Islam serta memberi dukungan terhadap kelompok minoritas.

        Namun demikian Konferensi Persatuan Internasional ke 24 kali ini yang digelar pada 19-21 Februari 2011 sedikit berbeda. Pasalnya kebangkitan Islam baru-baru ini di kawasan Timur Tengah yang menjadi acuan konferensi membuat para peserta semakin antusias. Tak diragukan lagi bahwa transformasi terbaru di negara Arab yang kita saksikan saat ini merupakan gelombang kebangkitan Islam yang semakin luas.

        Meluasnya kebangkitan rakyat di Timur Tengah akibat kegagalan pemerintahan yang bergantung pada Barat menunjukkan kegagalan politik anti Islam. Di sisi lain, maraknya Islamphobia dan dukungan terhadap kubu sekular untuk berkuasa merupakan upaya untuk mencegah terulangnya kembali revolusi Islam seperti di Iran. Pasalnya revolusi Islam di Iran yang terjadi 32 tahun lalu mempercepat kebangkitan Islam di seluruh dunia. Kebangkitan rakyat Iran dengan bersandar pada Islam berhasil menggulingkan rezim despotik dan mengakhiri pengaruh AS serta kroni-kroninya di negara ini.

        Meski dinas rahasia Barat berusaha keras mencegah tersebarnya pemikiran revolusi Islam beserta pengaruhnya di dunia, namun gelombang besar kebangkitan rakyat Timur Tengah mengindikasikan pesatnya gerakan anti strategi arogan kekuatan besar dunia. Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani saat membuka Konferensi Persatuan Internasional mengisyaratkan upaya keras Barat membendung kebangkitan Islam.

        Dikatakannya, kebangkitan rakyat membuat pengaruh Barat di kawasan terancam. Dalam kondisi seperti ini kita harus mencegah Barat untuk menamcapkan kukunya kembali di kawasan dengan memanfaatkan friksi-friksi. Menurut Larijani, metode Barat dalam hal ini dengan membuka front baru bagi muslimin yang tengah bangkit. Oleh karena itu menurutnya umat Islam saat ini lebih membutuhkan persatuan dibanding dengan waktu-waktu sebelumnya.

        Menyikapi kebijakan Republik Islam Iran terhadap kelompok Islami, Larijani menandaskan, Iran bangga atas revolusi rakyat Mesir dan Hamas dari kubu Sunni dan Hizbullah Lebanon dari kelompok Syiah. Menurut ketua parlemen Iran, masalah Iran bukan antara Syiah dan Sunni. Kebijakan Iran menentang pengaruh AS dan Israel atas bangsa-bangsa kawasan.

        Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar Mazhab Islam, Ayatullah Muhammad Ali Taskhiri saat membuka Konferensi Persatuan Internasional menandaskan, Barat di kawasan dan Dunia Islam tengah berusaha meloloskan tiga ambisinya, menebarkan fitnah dan mencerai-beraikan Dunia Islam, mempertahankan keterbelakangan umat Islam dan memisah agama dari kehidupan. Namun Republik Islam adalah jawaban atas ambisi Barat dan mencegah terealisasinya tujuan busuk tersebut.

        Ayatullah Taskhiri menambahkan, Revolusi Islam menyerukan persatuan. Dan persatuan ini sangat tampak dalam syiar-syiar Imam Khomeini, undang-undang dasar dan pidato Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei. Pemerintahan Islam pasca kemenangan revolusi berhasil mencapai kemajuan di bidang sains yang cukup pesat. Karena pemerintahan ini sangat menekankan produksi sains. Republik Islam Iran juga menjadi lawan utama sekularisme. Ajaran agama di negara ini menjadi urat nadi kehidupan. Oleh karena itu wajar jika pesan-pesan relijius revolusi pemerintahan Islam sangat mudah merasuk ke sanubari setiap manusia.

        Dr. Kamal Halbawi, anggota senior Ikhwanul Muslimin dalam pidatonya menyebut kebangkitan rakyat Mesir mengikuti seruan al-Qur'an untuk menegakkan keadilan dan kebebasan. Ia menandaskan, seluruh slogan kebangkitan rakyat Mesir bersumber dari ruh Islam. Al-Qur'an menyebutkan bahwa seluruh mukmin harus bersatu dan saling menghormati. Dengan kemurahan Allah swt, umat mukmin berhasil menumbangkan diktator serta menjalin hubungan dengan saudara seiman lainnya. Kini jalur penyeberangan Rafah menuju Jalur Gaza telah dibuka. Tembok pemisah antara Mesir dan Palestina kita tidak berfungsi. Dua bangsa, Mesir dan Palestina kini bersatu.

        Dalam kesempatan tersebut, Dr. Kamal Halbawi mengkritik sikap cendikiawan yang bertentangan dengan ulama Mesir. Dikatakannya, ulama Islam harus seperti Imam Khomeini dan Imam Khamenei yang berperan dalam mengarahkan opini publik bangsa. Kita harus memanfaatkan konferensi ini untuk menggalang persatuan negara-negara Islam serta kita harus membentuk umat yang satu.

        Anwar Wardah, cendikiawan asal Suriah dalam pidatonya mengatakan, ulama dan cendikiawan harus melatih kreatifitas tulisannya di berbagai bidang. Mereka harus mulai menulis cerita dan roman untuk mendekatkan antar mazhab serta kelompok Islam. Buku-buku tentang bahaya strategi adu domba musuh harus banyak ditulis dan disebarkan. Ulama dan cendikiawan juga memikul tugas berat untuk membongkar program serta peran baik langsung maupun tidak musuh umat Islam.


        Di bagian lain pidatonya, Anwar Wardah menyebut penting fatwa terbaru Rahbar terkait pengharaman mencaci sahabat Rasulullah dan menghina istri-istri beliau. Ia menekankan, fatwa Rahbar dan pidato beliau sangat berkesan di hati para ulama dan cendikiawan muslim. Fatwa Rahbar ini juga berhasil membungkam para pendusta agama, ungkap Anwar Wardah.

        Dr. Ali Ramadhan Al-Awsi, ketua Islamic Center London dalam pidatonya menandaskan, pendekatan antar mazhab memiliki musuh, namun sebelum bergerak kita harus mendukung hasil gemilang upaya ini. Hal inilah yang mendorong kita dari berbagai negara untuk hadir dalam forum ini. Ia menambahkan, jika kita mengamati berbagai kendala dan ancaman Islamphobia maka kita harus merevisi pola pikir kita. Karena Barat mempropagandakan Islam sebagai agama kekerasan, anti perdamaian,anti perempuan dan anak-anak serta menolak hidup berdampingan secara damai dengan umat lain. Apakah ini bukannya ancaman besar dan menjadi faktor pendorong untuk kita berkumpul mendekatkan pandangan dan menggalang persatuan, tambah al-Awsi.

        Ia menjelaskan, persatuan merupakan dasar kehidupan duniawi. Beragam jalan terbentang di depan kita untuk berdialog dan menghormati mazhab orang lain dengan menahan diri untuk tidak saling mengkafirkan dan menghina kesucian pihak lain. Ayat-ayat suci al-Qur'an banyak menjelaskan persatuan dan persaudaraan serta bersikap netral. Karena Allah swt menyebut kita sebagai umat netral. Menyikapi radikalisme dan adu domba di tengah umat Islam, al-Awsi mengatakan, saya hidup di Inggris dan saya sering menyaksikan muslim radikal yang berusaha merusak upaya pendekatan antar mazhab. Jika kita mengamati berbagai kendala dan ancaman Islamphobia maka kita harus merevisi pola pikir kita. Kita harus bersatu. Sangat disayangkan khatib-khatib shalat Jum'at jarang menyeru persatuan. Namun sebaliknya, mimbar-mimbar shalat Jum'at justru menjadi ajang untuk mengadu domba umat Islam.

        Di akhir Konferensi Persatuan Internasional ke 24 ditekankan kemenangan terbaru umat Islam. Di statemen konferensi ini juga ditegaskan pentingnya kebersamaan para ulama dan cendikiawan dengan rakyat. Hal ini juga ditekankan oleh Rahbar dalam berbagai pidatonya. Rahbar dalam pertemuan dengan masyarakat, duta besar, dan perwakilan dari negara-negara Islam, serta para pejabat tinggi dan militer Iran menandaskan,"Jika kaum Muslim mampu memperkenalkan Islam dengan baik melalui ucapan dan perilaku mereka, maka pasti kecenderungan terhadap Islam akan mendunia, dan tentu masalah ini membuat tugas umat Islam dalam membenahi pemikiran dan perilaku mereka semakin berat."

        Ayatullah Khamenei menuturkan bahwa hal-hal yang dapat disaksikan dari kebangkitan di sejumlah negara Islam termasuk Mesir dan Tunisia, merupakan tanda-tanda dari kemarahan umat manusia. Rahbar menekankan, "Kaum imperialis dunia mencampuri urusan kehidupan, ekonomi, pemahaman, budaya, dan perspektif masyarakat, serta menyesatkan mereka, yang hasilnya adalah kehidupan berada dalam kegelapan, padahal kegelapan bertentangan dengan fitrah manusia." Beliau mengatakan, "Namun pada akhirnya fitrah manusia akan bangkit seperti yang tengah terjadi di dunia."

        sumber:
        http://indonesian.irib.ir/index.php?
        option=com_content&view=article&id=29948&Itemid=18



        Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}

        Perkembangan Militer Iran

        Iran Siap Luncurkan Jet Tempur Baru Saingan F/A-18



        Angkatan Udara Republik Islam Iran telah meluncurkan sebuah proyek untuk merancang dan membuat jet tempur tercanggih di negara itu.

        Brigadir Jenderal Mohammad Reza Karshki kepada kantor berita Fars mengatakan bahwa Angkatan Udara Iran akan menggalang kerjasama dengan Departemen Pertahanan dalam proyek tersebut dan saat ini proyek itu masih berada pada tahap awal.

        Komandan senior Angkatan Udara Iran itu menambahkan bahwa proyek pesawat tempur baru tersebut adalah generasi baru dari jet temput buatan pertama Iran Saeqeh (Thunderbolt) dengan fitur yang disempurnakan.

        Menurut laporan Press TV, kemampuan jet tempur baru Iran itu mirip dengan pesawat tempur F/A-18 buatan AS namun penampilannya mirip dengan F-5E/F Tiger II.

        Pesawat pembom berkursi tunggal itu memiliki kemampuan untuk melacak pesawat musuh, terlibat dalam pertempuran, membidik target di darat, dan membawa berbagai jenis senjata dan peledak.

        Pada September 2010, Iran meluncurkan skuadron pertama dari pesawat pembom Saeqeh dalam suatu manuver pertunjukan udara.





        Agen CIA: Iran Imperium Baru di Teluk Persia

        Robert Baer, mantan petinggi Dinas Intelijen AS (CIA) mengatakan, transformasi terbaru di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara mengokohkan posisi Republik Islam Iran.

        "Jika kita menengok realitas yang terjadi di Irak, Lebanon dan Bahrain maka kita dapat menyaksikan bertambahnya kekuatan Iran," demikian kata Baer seperti dilaporkan IRNA.

        Di salah satu bukunya, Baer mengkaji perubahan Iran menjadi salah satu kekuatan besar di kawasan. Menjawab pertanyaan apakah transformasi regional terbaru mengubah pendapatnya, Baer menandaskan, saat ini Iran telah mengirim dua armara lautnya melintasi Terusan Suez dan ditempatkan di Laut Mediterania. Hal ini malah menguatkan pendapat saya soal kekuatan Iran.

        Menyikapi runtuhnya rezim-rezim Arab yang bergantung pada Amerika dan dampaknya bagi kebijakan luar negeri serta keamanan AS, Baer mengatakan, runtuhnya rezim yang mengandalkan uang untuk menyelesaikan krisis internal harus sudah dipahami sejak dulu oleh Barat bahwa mereka telah kehilangan sekutu lamanya. Ambruknya rezim-rezim ini berperan dalam perubahan struktur kekuatan di kawasan.

        Baer pernah menjabat sebagai pengamat dan salah satu direktur CIA antara tahun 1876-1977. Terkait profesinya ini, Baer juga sempat menulis sejumlah buku. Selama bekerja untuk CIA, ia pernah ditugaskan di Irak utara, Maroko, Lebanon, Sudan, Perancis dan India.

        Agen CIA ini keluar dari dinas intelijen AS tahun 1997 dengan dalih tidak mampu meyakinkan pemerintahan Clinton untuk mendukung aksi demo rakyat Irak menentang diktator Saddam Hussein. Ia juga menguasai sejumlah bahasa seperti Arab, Persia, Perancis dan Jerman.

        Dalam bukunya, Baer menulis, Iran saat ini tengah berubah menjadi imperium di kawasan Teluk Persia dan kekuasaan besar Tehran ini harus diterima sebagai realita. Ditambahkannya, Amerika tidak memiliki pilihan kecuali harus bersedia berdamai dengan Iran dan berdialog dengan negara ini. Tak hanya itu, Washington juga harus membatalkan sanksi sepihaknya terhadap Tehran. (IRIB/IRNA/MF/AR)


        sumber:
        http://indonesian.irib.ir/index.php?...line&Itemid=88


        Revolusi Islam Iran Akan Menjadi Teladan di Timur Tengah

        "Kebangkitan bangsa-bangsa Islam di Timur Tengah merupakan indikasi dari kebangkitan Islam dan tidak diragukan lagi fenomena tersebut merupakan salah satu konsekuensi dari Revolusi Islam."

        Hal itu dikemukakan hari ini (13/3) oleh Menteri Dalam Negeri Republik Islam Iran, Mostafa Mohammad Najjar, dalam pidatonyadi di depan warga di utara Propinsi Gilan. Ditambahkannya bahwa musuh revolusi Islam di kawasan berupaya untuk mempengaruhi kebangkitan dan gerakan rakyat regional itu serta membajaknya melalui plot dan slogan-slogan "hak asasi manusia".

        Najjar menegaskan bahwa musuh takut Revolusi Islam Iran menjadi model bagi negara-negara lain, karena selama tiga dekade terakhir Revolusi Islam Iran mencapai prestasi signifikan.

        Dia menekankan bahwa Revolusi di Iran bukan hanya fenomena teoritis tetapi peristiwa realistis yang berasaskan dasar-dasar Islam dan konstitusi negara yang membawa kehormatan dan kemenangan di berbagai bidang termasuk ilmu ruang angkasa, energi nuklir dan stem sel.

        Dalam dua bulan terakhir, gerakan kebangkitan telah menyebar di seluruh dunia Arab.

        Bulan lalu di Tunisia, kemarahan rakyat akhirnya berhasil menumbangkan kekuasaan rezim despotik Zine El Abidine Ben Ali dan memaksanya lari ke Arab Saudi.

        Pada 11 Februari revolusi jutaan umat di Mesir, yang dimulai sejak 25 Januari, berakhir menggilas kekuasaan diktator dukungan Amerika, Hosni Mubarak.

        Kini aksi protes dan gerakan revolusi serupa terjadi di Libya, Bahrain, Yaman, Arab Saudi, Aljazair, Yordania dan Oman, dan bahkan Kuwait.(IRIB/MZ)



        ************************************************** **************



        Gates Akui Iran Tidak Mencampuri Kebangkitan Rakyat Timur Tengah

        Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Robert Gates kemarin (12/3) setelah bertemu dengan Raja Bahrain, mengakui tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Republik Islam Iran berada di balik instabilitas di Bahrain dan negara-negara lain di kawasan.

        Kantor berita Fars melaporkan, Gates berharap pemerintah Bahrain dapat segera memulihkan kondisi dan mewujudkan reformasi. Seraya mengakui tidak adanya bukti terkait keterlibatan Iran di balik instabiltias di Bahrain dan di negara-negara regional, Gates menyatakan bahwa Tehran tetap dapat mengintervensi politik Bahrain.

        Mayoritas rakyat Bahrain bermazhab Syiah yang selama beberapa pekan terakhir bangkit memprotes rezim monarki menuntut perubahan undang-undang dan pengakhiran kekuasaan rezim monarki.

        Sejak dimulainya kebangkitan rakyat di Timur Tengah, Amerika Serikat mulai mengirim para diplomatnya ke negara-negara regional dalam rangka mengontrol kondisi. Washington khawatir kepentingannya di kawasan terancam.

        Gates menilai reformasi yang telah dilakukan oleh pemerintah Bahrain tidak cukup dan harus dilakukan reformasi lebih mendasar di negara itu.

        Amerika Serikat memiliki sejumlah pangkalan militer di Bahrain dan dikhawatirkan transformasi terbaru di negara itu akan membahayakan keberadaan pangkalan AS. (IRIB/MZ)


        sumber :
        http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=31334 :gates-akui-iran-tidak-mencampuri-kebangkitan-rakyat-timur-tengah&catid=17:berita3&Itemid=18

        Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}

      2. Sanksi yang dipaksakan PBB gagal dalam menekan kemajuan Republik Islam Iran


        Barat Kaget, Pertumbuhan Sains Iran Melesat

        Prestasi Iran di bidang sains dan teknologi mengejutkan banyak kalangan terutama negara-negara Barat. Situs Newscientist baru-baru ini melaporkan publikasi ilmiah Republik Islam itu menduduki posisi tertinggi di dunia.

        "Meski hubungan politik Iran dan AS tegang, tampaknya hubungan ilmuwan kedua negara justru semakin dekat. Buktinya, jumlah paper kolaboratif di antara mereka meningkat hampir lima kali lipat dari 388 menjadi 1831 selama periode yang sama (1996-2008),"Tulis Andy Coghlan, sebagaimana dikutip News Scientist (28/3).

        UK' Royal Society, Inggris dalam sebuah laporan yang dipublikasikan pekan lalu membandingkan publikasi global negara-negara dunia, dan menyebut Iran berada di garda depan di bidang publikasi ilmiah di Timur Tengah.

        Laporan kredibel yang membandingkan publikasi ilmiah antara tahun 1993 -2003, dan 2004-2008 ini, memperlihatkan geliat pertumbuhan paper ilmiah di Iran yang sedang getol mengejar ketertinggalannya di bidang sains dan teknologi.

        Sebelumnya, Institute for Scientific Information (ISI) melaporkan, Iran menyabet peringkat pertama dari kategori umum laju pertumbuhan paper ilmiah. ISI menegaskan, Saat ini, pertumbuhan ilmu pengetahuan di Iran 13 kali rata-rata tingkat dunia.

        Perusahaan riset Kanada, Science-Metrix tahun lalu menempatkan Iran di peringkat teratas dunia dari kategori pertumbuhan produktivitas karya ilmiah dengan indeks pertumbuhan 14,4.

        Kini, si bawah tekanan sanksi internasional, perkembangan sains dan teknologi di Iran melesat jauh dibandingkan satu dekade lalu.(IRIB/Newscientist/PH/LV)



        Iran-Amerika Latin Mesra, AS Kalut

        Amerika Serikat semakin khawatir atas meningkatnya hubungan antara Republik Islam Iran dan negara-negara Amerika Latin.

        Jenderal Douglas Fraser, kepala Komando Kawasan Selatan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, Selasa (5/4) mengatakan, Iran memperluas hubungannya dengan Amerika Latin, di luar hubungan dekat dengan Venezuela.

        Sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP, Fraser mengungkapkan, Iran menambah hampir dua kali lipat jumlah kedutaan besar dan pusat budayanya di kawasan ini.

        "Jumlah kedutaan besar Iran di kawasan Amerika Latin meningkat dari enam pada tahun 2005 menjadi sepuluh pada tahun 2010. Tidak hanya itu, Iran juga membangun pusat-pusat budaya di 17 negara,"tegas komandan senior militer AS itu.

        "Saya khawatir melihat kenyataan adanya penerbangan langsung antara Iran dan Venezuela secara periodik, dan visa tidak diperlukan untuk masuk ke Venezuela, Bolivia atau Nikaragua," kata pejabat militer Amerika itu.

        Bulan lalu, Washington memperingatkan Presiden Venezuela Hugo Chavez yang 'melanggar' sanksi terhadap Iran, namun para pejabat AS mencatat bahwa tidak ada bukti Venezuela telah melanggar sanksi-sanksi.

        Pekan lalu, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan rekan sejawatnya dari Paraguay Fernando Lugo Mendez membahas cara-cara untuk memperluas hubungan antara Teheran dan Asuncion, sekaligus menyerukan kerjasama lebih erat antara kedua negara.

        Ahmadinejad memperluas kerjasama antara Iran dan negara-negara Amerika Latin semenjak menjabat sebagai presiden pada tahun 2005 lalu.

        Promosi kerjasama besar-besaran dengan negara-negara Amerika Latin menjadi salah satu prioritas utama kebijakan luar negeri Republik Islam itu.

        Data statistik yang dikeluarkan Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan bahwa perdagangan Iran dan Amerika Latin mengalami kenaikan siginifikan sejak tahun 2008.

        Brazil termasuk mitra terkemuka perdagangan Iran di benua Amerika, diikuti oleh Argentina. Peru juga merupakan importir utama produk Iran ke wilayah tersebut. Tidak hanya itu, perdagangan Iran dengan Ekuador melonjak tajam, bersama terjadinya peningkatan perdagangan Iran dan Venezuela.

        Tehran juga mengalami kemajuan signifikan dalam perdagangan dengan mitra lain di kawasan Amerika Latin, termasuk Chile, Meksiko, Peru dan Uruguay.(IRIB/PH/LV)


        sumber berita:
        http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32113 :iran-amerika-latin-mesra-as-kalut&catid=17:berita3&Itemid=18


        Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


        Hubungan Baru Mesir dan Iran Punahkan Peran Arab Saudi

        Arab Saudi baru-baru ini menyatakan kekhawatirannya atas kian dekatnya hubungan antara Republik Islam Iran dan Mesir. Mayoritas media massa negara ini pun ikut-ikutan mempropagandakan kekhawatiran ini.

        Sementara itu, statemen menlu Mesir, Nabil el-Arabi soal kesiapan Kairo mendekati Iran mendapat reaksi positif media massa dalam negeri. Koran al-Ahram dalam laporannya menulis, pernyataan Nabil el-Arabi terkait hubungan Kairo-Tehran sangat tepat. Koran ini menambahkan, pernyataan el-Arabi soal kebijakan baru hubungan dengan negara kawasan termasuk Iran menekankan bahwa Mesir memiliki peran signifikan di tingkat regional dan internasional.

        Namun demikian menurut al-Ahram, pandangan baru dunia internasional terhadap Mesir sangat membantu peran Kairo baik di tingkat regional maupun internasional. Pandangan ini melihat seakan-akan Mesir terlahir kembali dan memiliki wajah baru.

        Media massa Arab Saudi gencar menyerang hubungan mesra Iran dan Mesir. Hal ini banyak diliput berbagai media termasuk Koran al-Quds al-Arabi. Koran ini menilai pernyataan terbaru menlu Mesir mengindikasikan Kairo khawatir kehilangan peranan di kawasan. Menurut berbagai pemberitaan, pernyataan Nabil el-Arabi untuk memperbaiki hubungan Mesir dengan Iran membuat Arab Saudi ketakutan perannya di tingkat regional memudar.

        Ternyata bukan hanya Arab Saudi yang ketakutan membaiknya hubungan antara Mesir dan Iran beserta Suriah, namun Amerika Serikat yang memiliki kepentingan besar di kawasan juga dibuat khawatir. Para pengamat menyakini bahwa kebijakan luar negeri baru Mesir menjadikan Gedung Putih tak tenang, karena sikap Dewan Tinggi Militer Mesir sebagai pemerintah transisi menunjukkan perubahan koalisi negara ini di tingkat regional.

        Akhir-akhir ini peran Arab Saudi di tingkat regional semakin memudar mengingat kegagalannya dalam menyelesaikan sejumlah krisis. Kegagalan intervensi Riyadh di Lebanon dan Irak termasuk sejumlah kecil prestasi buruk Arab Saudi. Namun demikian yang membuat citra Riyadh semakin rusak di mata publik Arab adalah kerelaan negara ini menampung para diktator terguling seperti mantan Presiden Tunisia, Zein el-Abidine bin Ali.

        Sementara itu menurut Koran al-Quds al-Arabi, Mesir meyakini peran Iran yang semakin besar di kawasan memudarkan peran Arab Saudi, khususnya pasca revolusi rakyat di Mesir dan negara Arab. Oleh karena itu, Kairo kini memandang Riyadh bukan lagi sekutu yang bisa diandalkan. Faktor lebih penting lain menurut koran ini adalah pengaruh besar Tehran di kawasan, sedangkan Arab Saudi selama ini senantiasa gagal.

        Di sisi lain, publik Arab dalam sebuah jajak pendapat yang digelar televisi al-Jazeera Qatar menyambut hubungan baik Mesir-Iran seperti yang dinyatakan oleh Nabil el-Arabi. Sebagian responden menilai peran Iran di kawasan tidak dapat dipungkiri. Mereka berharap terbentuknya kekuatan koalisi baru di kawasan yang terdiri dari Iran, Mesir, Suriah, Turki dan Irak. (IRIB/IRNA/MF)


        sumber:
        http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32191 &Itemid=18

        Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


        Ahmadinejad: Ajal Israel Sudah Dekat

        Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad memperingatkan upaya Amerika Serikat dan sekutu Baratnya untuk menciptakan konflik Iran-Arab dan perang Syiah-Sunni dalam usaha menyelamatkan rezim Zionis Israel, yang tengah runtuh.

        Berpidato di tengah warga kota Kermanshah, barat Iran, Kamis (7/4), Ahmadinejad mengatakan, klaim Amerika tentang pembentukan dua pemerintahan di Palestina bermaksud untuk menyelamatkan Israel dan merusak front muqawama.

        "Mereka mengatakan satu pemerintah Israel dan satu pemerintah Palestina. Slogan ini ditujukan untuk menyelamatkan pemerintah Zionis yang lemah," jelas Ahmadinejad seperti dilaporkan IRNA.

        Presiden Iran mencatat bahwa skenario musuh yang "sangat rumit" bertujuan menebarkan perselisihan dan mengubah wajah Amerika di tengah negara-negara regional. Dia juga meminta negara dan bangsa kawasan untuk tetap waspada.

        Seraya menyinggung upaya Barat, terutama Amerika Serikat, untuk membagi wilayah Yordania, Ahmadinejad menandaskan, musuh berniat untuk memecah Yordania. Mereka bahkan tidak bersedia memberikan sebagian wilayah Palestina yang diduduki demi mewujudkan kebohongannya.

        "Anda harus tahu bahwa rezim Zionis Israel hampir runtuh dan tidak ada kekuatan yang dapat menyelamatkan rezim itu dari kehancuran," tegasnya. "Zionis tidak memiliki tempat di antara negara-negara regional dan juga negara-negara yang sudah mengenal wajah asli Amerika dan sekutunya," tambah Ahmadinejad.

        "Era kolonialisme, perbudakan dan penjarahan sudah berakhir. Bangsa Iran berdiri bahu-membahu dengan bangsa-bangsa regional untuk melawan kekuasaan musuh dan membuat mereka putus asa," tandasnya. (IRIB/RM/MF)


        sumber :
        http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32141 :ahmadinejad-ajal-israel-sudah-dekat&catid=17:berita3&Itemid=18


        Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
      3. Reply With QuoteRahbar: Analis Dunia Akui Pengaruh Besar Iran di Kawasan dan Dunia



      4. Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei hari ini dalam pertemuan dengan sejumlah perwira tinggi dan komandan di jajaran militer dan kepolisian menjelaskan bahwa kerja keras, usaha yang giat tanpa kenal lelah, inovasi, dan pandangan yang jauh ke depan yang diiringi dengan tawakkal kepada Allah Swt adalah sumber berkah pada perputaran hari dan tahun serta perjalanan bangsa.

        Beliau mengatakan, gerakan penuh berkah yang saat ini sudah dimulai di kawasan adalah buah dari resistensi, tekad kuat dan keberanian bangsa Iran yang telah mengerahkan segenap kemampuan, kemauan, dan semangatnya ke tengah medan, dan ke depan, akan datang perkembangan-perkembangan yang lain.

        Seraya menyinggung keistimewaan musim semi dan Nouruz yang disertai dengan fenomena pertumbuhan dan kemekaran, Rahbar menandaskan, manusia bisa menyesuaikan diri dengan alam dan memanfaatkan fenomena pertumbuhan dan kemekaran untuk bekerja, berinovasi dan berkreasi.

        Menurut beliau gerakan menuju cita-cita ilahiyah dan keyakinan akan bantuan Allah akan membuka jalan bagi pertumbuhan dan kemekaran. "Optimisme kepada Allah, keimanan Ilahi, tidak pesimis dalam menghadapi kesulitan serta berpandangan jauh dan historis adalah kunci meraih kemajuan. Jiwa seperti ini harus semakin diperkuat," imbuh beliau.

        Salah satu contoh dari pertumbuhan dan kemekaran itu adalah kemenangan revolusi Islam di Iran dan resistensi bangsa Iran dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tekanan. Menyatakan hal itu, Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, hampir semua analis dunia mengakui bahwa transformasi yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini dipengaruhi oleh kebangkitan rakyat Iran.

        Beliau menyinggung pengaruh kemenangan revolusi Islam dalam mengubah perimbangan kekuatan dan peta politik di tingkat regional dan internasional termasuk yang berkaitan dengan isu Palestina dan keruntuhan wibawa arogansi dunia, seraya mengatakan, transformasi saat ini adalah hasil dari pengendapan motivasi, pemikiran dan keputusan yang baru sekarang menemukan kesempatan untuk mengemuka. Masalah ini terjadi berkat resistensi dan kegigihan bangsa Iran serta tanda-tanda kemajuan yang dicapai Iran yang Islami ini.


        Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, ibarat syajarah tayyibah atau pohon yang baik, revolusi Islam Iran dengan resistensinya selama 32 tahun telah menumbuhkan buah berupa harga diri bangsa, kehormatan politik bagi pemerintahan Islam, kemajuan dan inovasi di berbagai medan keilmuan dan ekonomi, serta ketangguhan dalam menghadapi kekuatan-kekuatan arogan, dan ini telah menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain di kawasan.

        Salah satu contoh resistensi bangsa Iran adalah sikap bangsa ini dalam isu nuklir. "Dalam masalah nuklir, kekuatan-kekuatan adi daya dan arogan telah mengerahkan segenap kemampuan politik, propaganda, dan ekonomi untuk memaksa Republik Islam Iran mundur dari pendiriannya lewat tebaran isu, tekanan dan embargo. Tapi sekarang, setelah delapan tahun bekerja keras dan resisten menghadapi berbagai tekanan, Iran yang Islami berhasil mengungguli kubu arogansi. Selain mengukir keberhasilan yang mencengangkan di bidang nuklir, bangsa ini telah menunjukkan bahwa di medan perang tekad dan kemauan, ia lebih tangguh dibanding kekuatan adi daya dunia," tegas beliau.

        Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan bahwa dalam perang yang berlangsung selama 32 tahun ini Republik Islam bukan hanya tak menyerah kepada sistem kezaliman dunia, bahkan melangkah lebih maju, sementara kubu lawan khususnya Amerika Serikat (AS) semakin lemah dan rentan dibanding kondisi tahun-tahun yang lalu.

        Di bagian lain pembicaraannya, Rahbar yang juga Panglima Besar Seluruh Korps Angkatan Bersenjata mengimbau barisan angkatan bersejata untuk memperkuat semangat, kinerja, usaha tanpa henti dan kedisiplinan yang benar dalam mengatur sarana dan logistik. Beliau mengatakan, di jajaran angkatan bersenjata sudah ada gerakan ke depan yang baik dan gerakan ini harus semakin dipacu dan dilanjutkan dengan penuh semangat.

        Pemimpin Besar Revolusi Islam juga mengimbau berbagai hal termasuk peningkatan pelatihan, kesiapan fisik dan keterampilan pertahanan. "Angkatan Bersenjata di pemerintahan Republik Islam adalah benteng yang kokoh bagi rakyat, dan benteng ini harus selalu dipertahankan kekokohannya," seru beliau.

        Di awal pertemuan, Mayor Jenderal Feiruz Abadi Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata dalam laporannya menjelaskan kinerja korps angkatan bersenjata sepanjang tahun yang lalu.

        Pertemuan itu diakhiri dengan shalat Dhuhur dan Ashar berjamaah yang dipimpin oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Khamenei.


        sumber:
        http://indonesian.khamenei.ir/index.php?option=com_content&task=view&id=683

        Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


        Delegasi HMI : Revolusi Iran Kian Membahana

        HMINEWS.COM- Semangat revolusi itu masih membara, itulah kesan yang kami tangkap di Teheran ketika bersama dengan panitia lokal ikut melaksanakan shalat jumat di Central of Tehran University. Berbeda dengan di Indonesia di mana shalat jumat dapat diselenggarakan di setiap masjid mana saja, di Iran dalam satu kota besar shalat jumat hanya boleh didirikan di satu tempat yang ditunjuk oleh pemerintah.

        Di sini (Teheran), shalat Jumat hanya boleh dilaksanakan di Tehran University yang dihadiri bukan hanya oleh kaum laki-laki, namun juga perempuan. Demikian penjelasan yang sampaikan Panitia kepada Delegasi HMI.

        Anda bisa bayangkan jumlah penduduk Teheran hampir mencapai 12 juta dan hanya ada satu tempat untuk mendirikan shalat jumat. Tentu saja sangat padat. Apalagi hari Jumat merupakan hari libur di Iran. Oleh karena itu, pada hari jumat kompleks Universitas Teheran ditutup untuk kendaraan dan kita harus berjalan kaki cukup jauh untuk sampai di Central University dari pintu depan universitas, tambah Imam Subkhan, Ketua Komisi Hubungan Internasional PB HMI yang juga bagian dari delegasi HMI.

        Central University itu mirip GOR atau hall universitas yang disulap menjadi tempat shalat. Karena luas bangunan Central University terbatas, maka jamaah shalat jumat meluber ke seluruh halaman terbuka kompleks universitas bahkan sampai ke jalan-jalan menuju universitas.

        “Saya lebih melihat shalat jumat di Teheran seperti shalat idul fitri di Indonesia yang terpusat di satu tempat, di mana ada banyak pintu masuk universitas, dan di setiap pintu masuk terdapat check point atau tempat pemeriksaan,” ujar Imam

        Ini mengingatkan saya di jalan-jalan Mindano Philipina atau di Aceh zaman DOM. Setiap orang yang masuk kawasan universitas harus lolos pemeriksaan dengan alat detektor. Semua alat komunikasi dan elektronik tidak diperkenakan dibawa ke tempat shalat, dan di pintu luar telah disediakan tempat penitipan, tambah Imam

        Dari kejauhan ketika saya berjalan menuju kompleks universitas terdengar suara gemuruh meneriakan yel-yel dalam bahasa persia. Saya merasakan ini seperti aksi-aksi demontrasi yang terorganisir dengan baik dan terpusat di satu tempat.

        Sebagai tamu kehormatan, kami di antar panitia masuk ke lokasi melalui pintu khusus yang menuju ke barisan shof depan di Central University. Kelompok barisan depan ini terdiri dari pejabat, menteri, anggota parlemen bahkan presiden Ahmadinejad jika kebetulan ada di Teheran.

        Sayangnya hari itu beliau sedang di luar kota. Kami langsung duduk di shaf kedua dari kelompok barisan kedua dari depan. Saya duga ini kelompok shof tamu asing dan dugaan saya benar setelah panitia membagikan alat receiver yang menerjemahkan bahasa persia ke Inggris atau Arab.

        Tepat sekitar jam 13.00, kami masuk ke lokasi dan sempat mendengar pidato terakhir dari seseorang sebelum khatib jumat naik. Saat berpidato beberapakali dia meneriakan yel-yel dan shalawat yang disambut dengan gemuruh oleh ribuan jamaah sambil mengepalkan tangan ke atas.

        Saya mendapat informasi jamaah jumat sudah mulai berkumpul sejak jam 10-an. Sambil menunggu masuk waktu shalat, ada banyak pidato-pidato yang berisi kecaman-kecaman terhadap Amerika, Israel dan kompradornya di Iran.

        Pidato-pidato itu disampaikan untuk mengingatkan dan menjaga nilai-nilai revolusi. Demikian juga khutbah yang disampaikan khatib yang dalam doa di penghujung khutbah berisi doa-doa hancurnya Amerika, Israel dan musuh-musuh Islam.

        Shalat jumat di Iran bukan sekedar seremonial ibadah rutin, namun menjadi forum rakyat untuk mengkonsolidasikan dan menjaga semangat revolusi yang telah dicanangkan Ayatullah khomeini sejak 30 tahun yang lalu. Dan saya masih merasakan api itu. [] Imam Subkhan/dhani/nm


        sumber:
        http://hminews.com/news/delegasi-hmi-revolusi-iran-kian-membahana/


        Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
      5. Reply With Quote


        Militer Iran Siap Patahkan Setiap Ancaman

        Panglima Angkatan Darat Republik Islam Iran, Brigjend Ahmad Reza Pourdastan menyatakan bahwa kini pasukan trans-regional sudah tidak punya kemampuan untuk membuka front baru di kawasan. Ditegaskannya, "Kami akan mematahkan setiap ancaman di kawasan."

        Brigjend Pourdastan, kepada wartawan IRNA, Sabtu (5/3) menuturkan, pasukan trans-regional telah menelan kekalahan berat selama kehadiran mereka di Afghanistan dan Irak dan mereka telah gagal.

        "Namun itu bukan berarti prosentase kesiapan militer Republik Islam Iran menurun atau kami lalai dalam mengawasi ancaman-ancaman musuh," tegasnya. Menurut keterangan Pourdastan, militer Iran mengawasi seluruh ancaman di sekitar garis perbatasan atau di luar wilayah itu serta memantau ancaman-ancaman internasional dan punya kesiapan sesuai dengan bentuk ancaman.

        Lebih lanjut, Pourdastan menandaskan, "Kini Angkatan Bersenjata Iran memiliki kapasitas yang sangat besar, termasuk di angkatan darat. Kapasitas itu akan memungkinkan mereka menghadapi segala bentuk ancaman baik darat, udara ataupun laut."

        Berbeda dengan teori para pakar militer yang meyakini bahwa perang di masa mendatang akan terfokus pada peralatan tempur, Pourdastan menjelaskan, "Pengalaman perang modern membuktikan bahwa dalam perang, manusia masih menjadi poros dan pembuat keputusan. Berdasarkan pengalaman ini, kami memberi perhatian khusus kepada sumber daya manusia."

        "Menurut salah satu fokus utama aktivitas angkatan darat Iran adalah terpusat pada penguatan semangat keimanan dan keyakinan personil serta memberi motivasi kepada mereka," ujarnya.

        Pada bagian lain pernyataannya, Pourdastan menandaskan, "Dari sisi lain, industri pertahanan militer Iran kini punya kemampuan dan kekuatan prima. Dan memperhatikan hubungan baik antara industri pertahanan dan universitas, maka kebutuhan-kebutuhan militer akan terpenuhi." Ditambahkannya, sekarang angkatan darat militer Iran dapat berbangga, karena kebutuhan signifikan mereka terhadap senjata dan peralatan tempur sudah diproduksi dalam negeri. (IRIB/RM/PH)


        sumber:
        http://indonesian.irib.ir/index.php?...lam&Itemid=122



        Jangan Mencoba! Kekuatan Iran Prima

        Tehran, IRIB News-Menteri Pertahanan dan Dukungan Logistik Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Ahmad Vahidi menyatakan, "Berkat berbagai latihan dan semangat juang yang tinggi, Angkatan Bersenjata Iran saat ini berada di puncak kesiapannya dalam membela negara."

        Hal itu dikemukakan hari ini (24/7) oleh Vahidi seraya menekankan bahwa kondisi pertahanan Republik Islam Iran mencapai titik prima. Menyinggung program yang diratifikasi oleh Senat Amerika soal dukungan Washington terhadap Israel jika terjadi serangan ke Iran, Vahidi menegaskan, "Atmosfer ancaman perang yang mereka ciptakan di kawasan lebih mengacu pada kepentingan propaganda mereka saja dari pada kenyataan."

        Di sisi lain, Israel menurut Vahidi juga tengah menghadapi gelombang protes dan tekanan dari masyarakat dunia, dan mereka menggunakan propaganda serangan untuk menjauhkan krisis yang mereka hadapi.

        Vahidi menandaskan, "Sebelumnya para pengamat militer Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel berulangkali menyatakan bahwa kekuatan pertahanan dan serangan Iran tidak bisa dientengkan, dan kami juga mengimbau mereka untuk tidak memperkeruh kondisi di kawasan.

        Ditanya tentang perluncuran satelit Sanjesh ke orbit bulan serta pengiriman manusia ke angkasa Vahidi mengatakan, "Tahun ini kami merencanakan sejumlah peluncuran yang akan diumumkan pada waktunya. Namun terkait pengiriman manusia ke angkasa, program itu untuk tahun-tahun mendatang." (IRIB/MZ/SL)



        1. IRGC Iran:
          Militer Iran Tidak Bisa Ditembus Musuh


          Seorang komandan senior Iran Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan militer Iran adalah sebuah benteng yang tak tertembus musuh-musuh negara.

          "Kini, IRGC sebagai bagian dari Angkatan Bersenjata Iran menjadi sebuah benteng tak tertembus dan kuat melawan musuh," kata Wakil Komandan IRGC, Brigadir Jenderal Hossein Salami.

          "Hari ini, IRGC memiliki struktur pertahanan besar, dan rudal dengan jangkauan lebih dari ribuan kilometer yang mampu mencapai target," tegas Salami sebagaimana dikutip IRNA.

          Dia menekankan bahwa pasukan IRGC hadir di Teluk Persia, serta Laut Oman demi menjaga stabilitas kawasan, dan memantau setiap gerak musuh.

          Sebelumnya, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Ali Jafari mengungkapkan bahwa, pangkalan militer Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel di Timur Tengah berada dalam jangkauan rudal Iran.
          Selama ini, Israel dalam berbagai kesempatan mengancam akan menyerang Iran dan sasaran utama adalah fasilitas nuklir damai negara ini.

          Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah menorehkan prestasi besar di bidang pertahanan dan mencapai swasembada peralatan penting militer. Sejak kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, negara ini telah memulai kampanye untuk kemandirian dalam industri pertahanan dan meluncurkan proyek-proyek militer.

          Pada tanggal 16 April lalu, Iran berhasil menguji coba sistem pertahanan rudal baru yang diberi nama Sayyad-2 (Hunter II) dan dalam waktu dekat akan dilibatkan dalam operasi militer. Rudal ini memiliki kemampuan bersaing dalam perang elektronik dan juga dapat diandalkan dalam menghadapi sistem radar musuh.
          Sayyad-2 adalah versi penyempurnaan dari sistem pertahanan rudal Sayyad-1.

          Sistem ini terdiri dari rudal dua tahap yang dapat menarget semua jenis pesawat tempur, termasuk pesawat pembom, di jarak menengah dan tinggi. Sistem tersebut juga dilengkapi dengan hulu ledak 200 kilogram dan dapat bergerak menuju sasaran dengan kecepatan 1.200 meter per detik.

          Iran menegaskan bahwa kekuatan militernya bukan ancaman bagi negara lain dan doktrin militer negara ini didasarkan pada pertahanan.(IRIB/PH)


          sumber:
          http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18



          Ahmadinejad Peringatkan Jika Berani Serang Iran

          "Tidak ada kekuatan apa pun di dunia yang cukup mampu menyerang Iran karena kami lebih berpengalaman dan lebih kuat dari sebelumnya," kata Ahmadinejad.
          TEHERAN, KOMPAS.com — Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan kepada para peserta parade militer di Teheran, Selasa, bahwa Iran akan "memutus tangan" siapa pun juga yang menyerang negaranya.

          "Pasukan angkatan bersenjata Iran akan memutuskan tangan para penyerang sebelum mereka menarik pelatuk senjatanya," katanya dalam pidato pada parade militer yang disiarkan di televisi negara, dalam memperingati dimulainya perang Iran-Irak September 1980.

          "Tidak ada kekuatan apa pun di dunia yang cukup mampu menyerang Iran karena kami lebih berpengalaman dan lebih kuat dari sebelumnya," kata Ahmadinejad.

          Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya berusaha untuk memberlakukan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran berkaitan dengan sengketa program nuklir negara itu.

          Negara-negara Barat khawatir jika Iran membangun senjata nuklir, sedangkan Iran telah berulang kali membantah tuduhan ini.

          Iran mengulangi lagi kecamannya terhadap kehadiran militer AS dan negara-negara sekutunya di negara-negara tetangganya.

          "Akar dari semua konflik di kawasan ini adalah kehadiran tentara-tentara asing itu," kata Ahmadinejad.

          Washington dan Israel tidak memerintahkan tindakan militer terhadap Iran berkaitan dengan masalah nuklir tersebut.

          Teheran akan mengadakan perundingan pada 1 Oktober dengan negara-negara kuat yang cemas terhadap strategi nuklir republik Islam itu.


          Kekuatan Militer Iran Tak Terbayangkan

          Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi telah menyoroti kemampuan penangkal rudal balistik Iran dan memperingatkan musuh agar tidak mengambil tindakan militer terhadap Republik Islam.

          Dalam sebuah pidato kepada sekelompok komandan dan personil dari Korps Pengawal Revolusi Islam di Tehran pada hari Minggu, Vahidi berkaata bahwa kekuatan penangkal Iran, dalam hal ini kemampuan rudal, adalah di luar apa yang bisa bayangkan musuh .

          "Meskipun kampanye negatif dan propaganda yang meracuni suasana dimana musuh-musuh berusaha menciptakannya untuk mempengaruhi opini publik, kekuatan Iran dimaksudkan untuk menjamin keamanan nasional dan regional dan juga untuk menahan setiap kemungkinan serangan musuh dengan sistim pertahanan Islam," Vahidi menyatakan.

          Iran telah memperoleh keahlian dalam produksi rudal kecepatan tinggi dalam beberapa tahun ini, dan dengan demikian sering melakukan latihan untuk menguji-coba prototipe terbaru.

          Iran berhasil menguji generasi kedua dari rudal Sejjil dan telah memulai produksi massal pada bulan Desember. Bahan bakar padat, rudal dua-tahap Sejjil-2 memiliki rentang yang lebih panjang daripada rudal Shahab-3, yang dapat mencapai target 2.000 kilometer (1.250 mil).

          sumber :
          1. http://female.kompas.com/read/2009/0....terhadap.iran

          2. http://www.islamtimes.org/vdcb8fb8.rhbwapnqur.html


          Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
          Pasdaran: Pangkalan AS dan Israel dalam Jangkauan Rudal Iran
        2. Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Ali Jafari mengatakan, pangkalan militer Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel di Timur Tengah, semua berada dalam jangkauan rudal Iran.

          "Meskipun kami mampu meningkatkan jangkauan rudal kami, tapi kami tidak berpikir itu diperlukan, karena saat ini musuh ekstra-regional, Zionis Israel, berada dalam jangkauan rudal kami," tegas Brigjend. Ali Jafari seperti dikutip Fars News Agency pada hari Jumat (22/4).

          "Sedangkan untuk pasukan Amerika, mereka akan lebih dekat kepada kita daripada Israel, sehingga mereka juga berada dalam jangkauan daya tembak kami," tambahnya.

          Selama ini, Israel dalam berbagai kesempatan mengancam akan menyerang Iran dan sasaran utama adalah fasilitas nuklir damai negara ini.

          Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah menorehkan prestasi besar di bidang pertahanan dan mencapai swasembada peralatan penting militer. Sejak kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, negara ini telah memulai kampanye untuk kemandirian dalam industri pertahanan dan meluncurkan proyek-proyek militer.

          Pada tanggal 16 April lalu, Iran berhasil menguji coba sistem pertahanan rudal baru yang diberi nama Sayyad-2 (Hunter II) dan dalam waktu dekat akan dilibatkan dalam operasi militer. Rudal ini memiliki kemampuan bersaing dalam perang elektronik dan juga dapat diandalkan dalam menghadapi sistem radar musuh.

          Sayyad-2 adalah versi penyempurnaan dari sistem pertahanan rudal Sayyad-1. Sistem ini terdiri dari rudal dua tahap yang dapat menarget semua jenis pesawat tempur, termasuk pesawat pembom, di jarak menengah dan tinggi. Sistem tersebut juga dilengkapi dengan hulu ledak 200 kilogram dan dapat bergerak menuju sasaran dengan kecepatan 1.200 meter per detik.

          Iran menegaskan bahwa kekuatan militernya bukan ancaman bagi negara lain dan doktrin pertahanan negara didasarkan pada pertahanan. (IRIB/RM)


          sumber:
          http://indonesian.irib.ir/index.php?...line&Itemid=88

          Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
          Amerika Pernah Rasakan Sakitnya Kekalahan Saat Serang Iran

        3. Membedah Misteri Peristiwa Tabas



          Carter menandaskan, "Masa kepemimpinan saya merupakan era kepresidenan AS yang terburuk. Pasalnya di masa itu, pemerintah AS di Iran ditawan oleh Ayatollah Khomeini".

          ____________________________________________
          Tanggal 25 April 1980 merupakan hari yang sungguh memalukan bagi AS. Namun bagi bangsa Iran, hari itu merupakan hari kemenangan. Pada hari itulah, langit memberikan pelajaran penuh hikmah kepada Washington. Kala itu pemerintah Amerika yang dipimpin oleh Jimmy Carter memerintahkan militer Amerika untuk menyerang Iran. Serangan ini dilakukan di pertengahan malam oleh pasukan elit Amerika yang diperlengkapi dengan berbagai persenjataan modern dengan didukung pesawat Hercules C-130 dan sejumlah helikopter. Sekitar 90 pasukan komando yang ikut dalam operasi Eagle Claw ditugaskan untuk membebaskan para mata-mata Amerika yang ditahan di Tehran.

          Mereka yang ditahan itu adalah para pegawai kedutaan Amerika di Tehran melakukan tugas rangkap sebagai mata-mata dan melakukan konspirasi anti revolusi dan rakyat Iran. Namun kelompok mahasiswa yang menamakan dirinya sebagai Daneshjuyan-e Peiruvan-e Khatt-e Emam (Mahasiswa Pendukung Garis Imam Khomeini) pada tanggal 4 November 1979 menduduki kedutaan Amerika yang telah menjadi sarang mata-mata Amerika dan menahan para pegawainya. Fakta-fakta dari kedutaan Amerika dengan baik menunjukkan bahwa tempat itu menjadi pusat operasi intelejen guna menumbangkan revolusi Iran.

          Pasukan Amerika berbulan-bulan melakukan latihan keras guna membebaskan para agen Amerika yang ditahan di Tehran. Pertama mereka berlatih di Arizona dan setelah itu Mesir yang kondisi geografinya punya banyak kesamaan dengan daerah Tabas. Dengan memperhatikan seriusnya latihan yang mereka lakukan dan persenjataan yang dimiliki oleh pasukan elit ini, mereka mulai melakukan aksinya dengan kepercayaan diri penuh. Hal itu ditambah lagi dengan anasir-anasir anti revolusi di Iran sendiri yang sejak awal telah menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dalam operasi Eagle Claw.

          Dalam perjalanan menuju gurun Tabas di timur Iran, dua helikopter mengalami kerusakan teknis, namun operasi tetap dilanjutkan. Sejumlah helikopter dan pesawat mendarat di tempat yang telah ditentukan dan siap melakukan tahapan operasi berikutnya, bergerak menuju Tehran.

          Namun Tabas menciptakan sebuah keajaiban. Kali ini kehendak Allah kembali menggagalkan kecerdikan para agresor. Saat tiba di sana, satu lagi dari helikopter Amerika mengalami kerusakan teknis yang berujung pada terhentinya operasi ini. Karena operasi rahasia ini membutuhkan sedikitnya enam helikopter, Presiden Jimmy Carter memutuskan untuk menghentikan operasi Eagle Claw dan memerintahkan agar semua pesawat dan helikopter segera kembali.


          Saat Carter tengah berpikir mengenai kegagalan serangan Amerika ke Iran, tiba-tiba datang berita yang membuatnya semakin cemas keheranan. Pesawat dan helikopter Amerika yang akan tinggal landas dari gurun Tabas saling bertabrakan terhempas oleh badai pasir yang tiba-tiba muncul. Ledakan dahsyat pun terjadi dan delapan komando amerika tewas, sementara mereka yang masih selamat dengan lari terbirit-birit dan ketakutan meninggalkan gurun Tabas dengan pesawat.

          Zbigniew Brzezinski, Penasihat Keamanan Nasional Jimmy Carter sebagai pendukung utama operasi ini di Gedung Putih saat melihat reaksi Carter setelah mendengar berita itu mengatakan, "Saat mendengar berita itu, Carter menekuk tubuhnya seperti ular yang terluka dan dari wajahnya tampak khawatir." Di sinilah kehendak Allah kembali menundukkan keinginan kekuatan-kekuatan sombong dan membuat mereka mencicipi pahitnya kegagalan dengan segala perlengkapan modern yang dimiliki.

          Imam Khomeini ra menyebut agresi Amerika ke Iran itu sebagai kejahatan dan pelanggaran hukum internasional. Beliau berkata, "Mereka tiba di Tabas dan berpikir mampu menurunkan pasukannya. Dengan alasan ingin membebaskan para tawanan mereka ingin menghancurkan Iran. Namun Allah swt mengalahkan mereka hanya dengan mengirimkan debu dan angin." Beliau menilai tawakkal kepada Allah dan keyakinan akan bantuan gaib merupakan senjata agung yang tidak mampu dipahami oleh negara-negara Barat. Selama perjuangan revolusi Iran melawan rezim penindas Syah Pahlevi dan dalam periode 8 tahun perlawanan rakyat Iran menghadapi agresi rezim Saddam Hussein, berkali-kali rakyat Iran menyaksikan bantuan ilahi. Janji Allah kepada setiap bangsa yang melangkah di jalan-Nya, bakal dibantu oleh-Nya.

          Kegagalan pasukan komando Amerika menyerang Iran sejatinya menjadi pelajaran berharga bagi para agresor. Operasi ini juga menjadi pelajaran bagi rakyat Iran untuk selalu siap menghadapi setiap kemungkinan agresi dari pihak asing. Dengan alasan inilah rakyat dan para pejuang berani Iran selama 8 tahun menghadapi pasukan Saddam Hussein yang didukung oleh negara-negara Barat dan mayoritas negara Arab. Rakyat Iran berhasil menggagalkan tujuan mereka. Sejak waktu itu hingga kini, Iran menjadi sasaran ancaman kekuatan-kekuatan asing seperti Amerika dan Rezim Zionis Israel. Untuk Iran terus berusaha meningkatkan kemampuan pertahanannya sehingga kini menjadi kekuatan terkuat di Timur Tengah.



          Mengomentari kegagalan misi operasi militer AS di Tabas, Komandan Operasi Eagle Claw, Kolonel Charlie Beckwith menuturkan, "Di sepanjang perjalanan pulang dari Tabas, saya benar-benar merasa hampa dan lunglai. Saya sungguh putus asa. Saya pun menangis terisak. Di saat itulah saya berkata kepada Yesus, "Engkau tahu betapa memalukan ini semua. Kami benar-benar membuat malu negara kami AS. Saya sungguh merasa hina. Saya tak ingin bicara lagi ataupun melakukan pekerjaan lainnya. Saya hanya merasa tak punya harga diri lagi".

          Tak ketinggalan, Jimmy Carter, Presiden AS di masa itu juga mengungkapkan betapa pahitnya kekalahan yang ia rasakan. Dalam pengakuannya yang dilansir koran al-Anba terbitan Kuwait, Carter menandaskan, "Masa kepemimpinan saya merupakan era kepresidenan AS yang terburuk. Pasalnya di masa itu, pemerintah AS di Iran ditawan oleh Ayatollah Khomeini".

          Tentu saja kemenangan besar Iran tersebut menjadi sumber inspirasi bagi negara-negara independen terutama negara-negara Islam untuk berani bangkit menentang hegemoni AS di saat negara adidaya terus mengalami kemunduran di kancah internasional dan kian frustasi menghadapi Revolusi Islam Iran.

          Meski demikian, kekalahan memalukan militer AS di gurun Tabas itu tak juga menjadi ibrah dan masih saja melanjutkan konspirasi anti-Republik Islam Iran. Dukungan AS terhadap rezim Saddam dalam perang 8 tahun melawan Iran merupakan bagian dari konspirasi Washington selama tiga dekade terakhir. Gagal menumbangkan Iran lewat cara-cara militer, AS pun berupaya mencari jalan lain lewat pelbagai sanksi dan embargo ekonomi. Dan kini upaya tersebut dipadu dengan perang lunak untuk melemahkan posisi dan mengucilkan Iran di kancah internasional.


          sumber:
          http://indonesian.irib.ir/index.php?...tif&Itemid=101

          Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
          Reply With Quote


          IRAN CAPAI SWASEMBADA TEKNOLOGI BENDUNGAN

          _______________________________________________
          Republik Islam Iran meraih posisi penting di bidang bendungan. Betapa tidak, Iran meraih posisi ketiga di bidang konstruksi bendungan, dan peringkat pertama dari sisi desainnya. Bersamaan dengan peresmian bendungan Karon 4, tidak lama lagi akan digelar festival swasembada industri bendungan. Kemajuan besar ini dicapai di saat Iran berada dalam tekanan sanksi AS dan Dewan Keamanan PBB. Lalu bagaimana, Iran menorehkan keberhasilan di bidang bendungan?
          Bangsa Iran sejak berabad-abad lalu telah menjalankan berbagai proyek bendungan, di saat teknologi modern belum banyak ditemukan. Sejumlah peninggalan proyek bendungan kuno menunjukkan bahwa bangsa Iran merancang dan menjalankan proyek bendungan yang mengungguli negara-negara lain kala itu.

          Lebih dari 2000 tahun lalu, bangsa Iran telah menemukan berbagai cara yang rumit untuk menyimpan air. Kini ratusan bendungan dengan usia 2400 tahun ditemukan di Iran. Ketika itu, tidak ada teknologi maju yang digunakan di negara lain yang melampaui proyek besar bendungan yang dirancang dan dibangun bangsa Iran.
          Saat inipun para ahli teknik sipil Iran berada di garda depan di bidang industri bendungan.

          Tidak diragukan lagi, keahlian bangsa Iran di bidang industri bendungan memiliki akar sejarah yang kokoh. Terkait kemampuan ahli teknik sipil Iran di bidang industri bendungan di pentas dunia, seorang pakar konstruksi beton Jerman mengatakan, "Selama menelaah sejarah bendungan di dunia, saya tidak bisa membayangkan Iran menjadi pembangun bendungan terbesar di dunia di masa lampau, di saat negara itu berada di wilayah yang kurang air."

          Tampaknya yang dimaksud pakar konstruksi beton Jerman ini adalah bendungan Korit, wilayah Tabas, timur laut Iran, yang dibangun pada abad 14 M. Di bagian lainnya, pakar teknik sipil Jerman ini mengungkapkan, "Menariknya, meskipun bendungan ini dilanda sejumlah bencana alam seperti gempa bumi, namun struktur bangunan ini tetap kokoh, dan selama bertahun-tahun menjadi bendungan terbesar di dunia. Kini pun bangsa Iran berada di posisi atas di bidang teknologi bendungan di tingkat dunia."

          Bendungan Korit dibangun di saat Eropa masih terlena di abad pertengahan. Hingga awal abad ke-20, bendungan Korit termasuk bendungan tertinggi di dunia. Ketika gempa berkekuatan 7,8 richter mengguncang Tabas pada tahun 1978, bendungan Korit tidak terpengaruh dan tidak terjadi kerusakan signifikan. Tidak hanya itu, bendungan inipun menjadi model bagi para pakar teknik sipil dunia. Contohnya, proyek besar Drand Dixence di Swiss dan Guri di Venezuela mengambil inspirasi dari metode yang diterapkan pada bendungan Korit. Fakta ini membuktikan keunggulan teknologi Iran di masa lalu di bidang industri bendungan.


          Sebelum kemenangan Revolusi Islam, hanya beberapa bendungan seperti bendungan Karaj, Sefid Rood, Zayande Rood dan Karon 1 yang dirancang dan dibangun oleh orang asing.

          Pasca kemenangan revolusi Islam, industri bendungan mengalami fase baru dan berhasil swasembada. Kini, Iran di bidang industri bendungan, baik dari sisi rancangan, dan pelaksanaan proyek mencapai swasembada. Tidak hanya itu, Iran juga berhasil mengekspor teknologi dan manajemen proyek bendungan di luar negeri. Saat ini, tenaga ahli Iran menangani berbagai proyek di bidang industri bendungan di luar negeri.

          Dewasa ini, teknisi Iran tengah sibuk membangun bendungan di 21 negara. Selain itu, seluruh perlengkapan untuk membangun bendungan sepenuhnya diproduksi di Iran. Dari sisi rancangan, Iran mengekspor teknologi untuk Timur Tengah dan sejumlah negara seperti Srilanka, Tajikistan, Kenya dan beberapa negara Afrika dan Amerika Selatan.

          Salah satu kebanggaan Iran di bidang industri bendungan adalah pembangunan dan operasional bendungan Karon 4, yang merupakan bendungan beton tertinggi di Iran. Bendungan ini diresmikan pada tahun 2010 oleh Presiden Mahmoud Ahmadinejad. Bendungan ini memiliki ketinggian 230 meter dan panjang 440 kilometer. Bersamaan dengan pembangunan bendungan ini, dibangun pula rangkaian bendungan kecil sepanjang sungai Karon di barat daya Iran. Saat ini sedang dibangun empat pembangkit listrik tenaga air berkekuatan 1000 megawatt dengan memanfaatkan bendungan besar Karon 4.

          Jurnal Hydropower & Dams menyebut Karon 4 sebagai bendungan terbesar kelima di dunia dan pembangkit listrik besar di dunia, dan bendungan beton terbesar di Timur Tengah. Pakar bendungan dari jurnal ilmiah ini mengungkapkan, "Pasca kemenangan revolusi Islam Iran, terutama dalam satu dekade terakhir, industri bendungan Iran mengalami kemajuan signifikan. Namun yang paling menarik bagi saya adalah seluruh tahapan dari rancangan hingga pembangunan bendungan besar ini yang tiada bandingannya di dunia, yang hanya dilakukan oleh teknisi dan pakar Iran."

          Salah satu kebanggaan Iran di bidang bendungan adalah pembangunan bendungan tertinggi di dunia di Provinsi Lorestan, Iran Barat. Bendungan Bakhtiari dengan ketinggian 315 meter tercatat sebagai bendungan beton tertinggi di dunia. Selain itu sedang dibangun bendungan Roodbar, barat daya Iran, dengan dua pembangkit listrik kekuatan 450 megawatt.


          Di saat Iran termasuk wilayah yang kering dan semi gurun dengan tingkat curah hujan sekitar sepertiga rata-rata dunia, negara ini membangun berbagai bendungan besar. Mengingat urgensi kontrol air permukaan dan urgensi penggunaannya, para ahli dalam negeri Iran dalam tiga dekade lalu membangun lebih dari 200 bendungan besar. Saat ini, sedang dibangun 150 bendungan baru, dan 16 bendungan dalam tahap rancangan.

          Sejatinya, posisi strategis Iran di bidang industri bendungan bukan diperoleh dengan mudah. Kemajuan ini dicapai di saat Iran berada dalam tekanan sanksi Barat. Bangsa Iran pasca kemenangan revolusi Islam berhasil meraih kemajuan besar, sekaligus mengalahkan tekanan sanksi Barat dan menjadikannya sebagai peluang dengan bersandar pada kemampuan putra bangsanya sendiri.(IRIB/PH/NA)


          SUMBER:
          http://indonesian.irib.ir/index.php?...tif&Itemid=101

          Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


          Dubes Iran: AS Tumpas Bonekanya Sendiri

          Amerika Serikat sangat berkepentingan menciptakan sosok Osama bin Laden.

          VIVAnews - Pemerintah Republik Islam Iran menyatakan, pemerintah Amerika Serikat tidak akan menghentikan permusuhan dengan umat Islam di seluruh dunia pasca tewasnya pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden.
          Duta Besar Republik Islam Iran, Mahmoud Farazandeh, menyatakan tewasnya Osama hanya merupakan alasan atau dalih bagi AS.

          "Untuk mengatakan, ini adalah kesuksesan yang telah kami capai. Tentu kerjaan mereka masih berlanjut. Proyek yang ingin mereka mulai, sudah mereka mulai dari dulu," ujar Mahmoud usai memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Selasa 2 Mei 2011.

          Pemerintah Iran, kata Mahmoud, tidak menanggapi serius pemberitaan tewasnya Osama. Dia menuturkan, Osama hanya 'boneka' yang sengaja diciptakakan AS untuk menghancurkan Islam. "Atas nama Islam, mereka [AS] memerangi Osama bin Laden. Dan ribuan isu lainnya yang menjadi tugas wartawan untuk menyampaikan kepada saya," katanya.

          Dijelaskannya, pada saat terjadi pertikaian Uni Soviet di Afganistan, Osama bin Laden dibawa ke apartemen di Afganistan dan kemudian dipindahkan ke Pakistan untuk membuat gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok milisi kecil untuk melawan milisi Arab agar mempengaruhi pertikaian yang terjadi.

          "Pada saat itu, Amerika membawa orang-orang Arab yang bertentangan dengan Uni Soviet untuk memerangi Soviet di Afghanistan. Setelah Uni Soviet runtuh, mereka [AS] baru mengumumkan bahwa Osama bin Laden membuat gerakan sendiri," tuturnya.

          Osama bin Laden, menurut Mahmoud, adalah salah satu anggota CIA. "Pada saat diumumkan oleh AS bahwa Osama melakukan serangan di AS. Itu pun menjadi pertanyaan bagi kami, bagaimana mungkin seseorang yang bekerja untuk CIA melakukan serangan ke AS itu sendiri," katanya.

          AS, kata Mahmoud, sangat berkepentingan menciptakan sosok Osama bin Laden. "Tentu saja mereka mengejar satu tujuan yaitu, menjelekkan nama Islam di mata orang-orang yang mempunyai pandangan netral. Secara sengaja, mereka sudah menghalangi atau mengganggu perluasan agama Islam yang secara terus menerus berlanjut tiap harinya," katanya.

          Lalu, apakah teror yang terjadi di Indonesia berkaitan dengan Al Qaeda? "Dalam hal ini, mereka sangat kompleks dengan isu. Sampai ada orang yang tidak memahami awal dan ujungnya," katanya.

          Diq menambahkan, dalam Islam, membuat kerusakan, menyakiti bahkan membunuh orang yang tak berdosa adalah sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Sehingga, orang Islam tidak akan melakukan sesuatu yang dilarang keras oleh Islam.

          "Membom tempat-tempat umum, membom masjid. Apa yang terjadi di Afganistan, apa yang terjadi di Pakistan meruntuhkan masjid-masjid, itupun merupakan teror. Ajaran Islam mengajari kita untuk berperilaku baik. Bukan cara menyerang. Kita harus memperlihatkan perilaku yang baik, agar mereka tertarik dengan perilaku yang diajarkan oleh Islam," katanya.


          sumber:
          http://dunia.vivanews.com/news/read/...ekanya-sendiri

          Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
        4. Reply With Quote


          Rahbar: Kebangkitan Ini Bakal Merambah Jantung Eropa

          Rahbar atau pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyebut gerakan kebangkitan rakyat di Asia Barat dan Afrika utara sebagai kelanjutan dari gerakan agung bangsa Iran. Beliau mengatakan, gerakan kebangkitan ini akan terus menyebar sampai ke jantung benua Eropa.

          Berbicara dalam pertemuan dengan ribuan guru dari seluruh penjuru negeri, hari Rabu ini (4/5) Rahbar menyebut kesadaran umat pasti bakal merambah Eropa seraya menegaskan, kebangkitan yang ada saat ini menunjukkan dalamya gerakan agung bangsa Iran. Jika ingin gerakan ini berlanjut dengan mantap dan cepat seperti sekarang, maka selain diperlukan aktualisasi seluruh potensi dan pendidikan insan-insan pejuang, keimanan, kearifan, wawasan dan ilmu harus diperkuat dan persatuan serta solidaritas harus diperkokoh.

          Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, bangsa-bangsa Eropa bakal bangkit melawan para politikus dan pemimpin yang telah menyerahkan mereka secara penuh kepada kebijakan budaya dan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan kaum zionis.

          Seraya mengingatkan pekerjaan besar bangsa Iran di bawah pimpinan Imam Khomeini yang tercatat sebagai fenomena agung dalam sejarah, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, ketika unsur-unsur kekuatan dan kekuasaan di dunia mengerahkan seluruh daya dan sarana mereka untuk melawan etika dan nilai keislaman dan kemanusiaan, bangsa Iran justeru bangkit sendirian untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tersebut dan kini bangsa ini telah meraih berbagai keberhasilan dan kemajuan besar.

          Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, "Jika Republik Islam Iran ingin tampil sebagai pemenang panji Islam, memakmurkan dunia dan akhiratnya serta menjadi penolong, saksi dan pemberi berita gembira bagi bangsa-bangsa lain, maka negara ini harus mencetak insan-insan yang mukmin, penuh tawakkal, mulia, kreatif, pemberani, penyabar, penuh bakat, dan memiliki kekuatan menanggung resiko."

          Beliau menambahkan, keniscayaan mencetak manusia-manusia seperti ini adalah bertindak sesuai dengan aturan Islam dan ajaran al-Qur'an.

          Seraya mengenang Syahid Ayatollah Morteza Motahhari dan peringatan hari ‘Guru', Rahbar menekankan untuk selalu menghargai kedudukan guru. Beliau menandaskan, "Yakinlah, berkat semangat yang tinggi, keimanan dan kuat, dan insan-insan yang tulus, Republik Islam Iran akan berhasil menundukkan puncak-puncak kebahagiaan dan kemajuan satu demi satu."

          Beliau menyebut Ayatollah Mutahhari sebagai figur yang menonjol, arif dan peduli dengan situasi dunia. "Figur yang agung dengan kriteria-keriterianya itu telah mendatangkan berkah yang berlimpah di ranah keilmuan, budaya, pengajaran dan pendidikan. Dan akhirnya, Allah menganugerahkan pahala yang agung berupa kematian syahid dan tetap membuatnya hidup setelah kematiannya," kata beliau.

          Mengenai kedudukan guru, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, guru adalah manusia yang mengendalikan masa depan negara dan pendidikan figur-figur besar, para pejuang jalan kebenaran dan para pengelola negara. Karena itu, semua orang harus menghargai kedudukan guru.


          sumber :
          http://indonesian.khamenei.ir/index....sk=view&id=692


          Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


        5. Dunia Berubah, Iran Jatuhkan Sanksi bagi AS

          Seorang anggota senior parlemen Iran mengatakan Parlemen Iran akan merilis daftar hitam nama 26 pejabat Amerika Serikat yang akan dijatuhi sanksi oleh Tehran.
          "RUU mengenai sanksi terhadap para pejabat Amerika yang memiliki sejarah pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional telah dibahas di Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri pada hari Minggu lalu," kata Hossein Ebrahimi.

          Wakil ketua Dewan Keamanan Nasional dan Komisi Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran ini menggambarkan RUU tersebut sebagai respon terhadap sanksi yang dijatuhkan secara sepihak oleh AS terhadap Iran.

          "Tuduhan Washington terhadap Tehran tidak berdasar, sementara menurut sumber-sumber intelijen, sebanyak 26 pejabat Amerika telah melakukan pelanggaran hukum dan HAM secara terang-terangan,"ungkap Ebrahimi.

          Komisi khusus di parlemen Iran tersebut akan membahas dan merampungkan RUU itu pada hari Selasa (24/5), dan mengumumkan nama-nama pejabat AS yang akan dikenai sanksi.

          Pada bulan Mei, Amnesti International mengkritik Amerika Serikat terkait penahanan tak terbatas di Afghanistan dan di penjara Guantanamo di Kuba, serta kelemahan sistem hukuman di negara yang mengklaim sebagai kampium HAM itu.

          Pada bulan Oktober 2010 lalu, UNHRC juga merilis laporan yang menyatakan keprihatinan serius tentang pelanggaran hak asasi manusia di AS.

          Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR) melaporkan sejumlah pelanggaran HAM dan kekhawatiran mengenai penyiksaan, kebrutalan polisi, dan diskriminasi luas yang dilakukan pemerintah AS.

          laporan tersebut juga menyinggung secara rinci mengenai pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa pelanggaran paling besar menimpa warga kulit hitam, kaum minoritas terutama Muslim, dan komunitas imigran di Amerika Serikat maupun di luar negeri.

          Penggunaan penyiksaan terhadap narapidana dan tahanan oleh personel militer di penjara Teluk Guantanamo, serta pusat-pusat penahanan di Irak dan Afghanistan, juga dikutuk dalam laporan tersebut.(IRIB/PH)

          sumber:
          http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18

          Menlu Iran: Kekuasaan Beralih dari Barat ke Timur !

          Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan Tehran selalu mendukung kerjasama regional untuk mewujudkan Uni Asia.

          "Republik Islam Iran selalu mendukung gagasan memperkuat kerjasama antar negara-negara Asia demi mendukung integritas Asia dan pembentukan Uni Asia," kata Salehi dalam sambutannya di Institut Studi International Cina (CIIS) di Beijing pada Senin (23/5).

          "Waktunya sudah matang bagi Asia untuk secara bertahap memainkan peran penting dalam sistem internasional," kata Salehi.

          Menteri luar negeri Iran mengatakan bahwa sejak runtuhnya tatanan bipolar, kini dunia sedang bergerak menuju multi-polaritas, seraya menambahkan kini peralihan kekuasaan dari Barat ke Timur telah dimulai.

          Salehi juga menggambarkan pembentukan Konferensi Majelis Parlemen Asia sebagai pengalaman yang berguna dalam menciptakan persatuan antarnegara Asia.

          "Dengan potensinya, benua Asia dapat mencapai posisi yang lebih pantas,"tegas Salehi.

          Menteri Luar Negeri Iran tiba di Beijing pada hari Minggu dalam kunjungan dua hari untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior Cina.


          sumber:
          http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18


          Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
        6. Reply With Quote
          Terimakasih atas artikel artikelnya, artikel artikel ini benar benar menginspirasi bagi kita semua untuk terus menata bangsa Indonesia ini dan mengelola negara ini untuk terus bangkit dan maju. Bangsa Iran saja yang miskin sumber daya alam mampu untuk bangkit dari keterpurukan setelah revolusi Islam Iran, seharusnya Indonesia pun harus mampu melebihi pencapaian Iran dalam kemajuan teknologi dan ekonomi mereka. Ayo Bangkit Indonesiaku.
        7. Mencoba rajin menulis di Media Kampus Indonesia.
          Reply With QuoteRahbar: Resistensi dan Istiqamah Bangsa Iran Teladan Umat Islam



          Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatollah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pidatonya kembali menekankan bahwa resistensi dan istiqamah bangsa Iran menumbuhkan harapan di hati bangsa-bangsa muslim.

          Rahbar Selasa kemarin (24/5) bertepatan dengan perayaan hari kelahiran Sayidah Fathimah az-Zahra as di hadapan para penyair dan pembaca kidung pujian kepada Ahlul Bait mengingatkan kembali soal resistensi dan istiqamah bangsa Iran. Beliau mengatakan, "Resistensi, istiqamah dan komitmen bangsa Iran terhadap nilai-nilai dan prinsip Revolusi Islam Iran menjadi penyebab tumbuh dan berkembangnya harapan di hati setiap bangsa Muslim.

          Sejarah tiga dekade Revolusi Islam menjadi bukti betapa bangsa Iran menghadapi pelbagai kesulitan, aksi penjegalan dan makar kekuatan-kekuatan arogansi dunia. Berkali-kali ujian berat dan sulit seperti perang Pertahanan Suci selama delapan tahun yang dipaksakan Irak terhadap Iran, aksi-aksi teror kelompok munafikin (MKO) dan segala bentuk sanksi ekonomi yang diberlakukan Barat. Namun setiap kali segala bentuk tekanan ini diterapkan, bangsa Iran selalu tampil sebagai pemenangnya. Bangsa Iran bahkan semakin kuat dan tegar berjalan di jalur nilai-nilai dan prinsip Revolusi Islam.

          Dalam proses transformasi kawasan Timur Tengah saat ini, sejarah Revolusi Islam Iran kembali terulang. Gerakan rakyat muslim di negara-negara Islam menjadi petanda kesadaran dan kebangkitan yang bersumber dari ajaran Islam. Menurut Rahbar, bila bangsa Iran mundur dari sikapnya saat menghadapi ancaman kekuatan arogansi dunia dan meninggalkan nilai-nilai yang diyakininya, maka sudah barang tentu tunas-tunas harapan yang ada di dalam hati umat Islam bakal layu dan mati.

          Lebih dari tiga dekade lalu bangsa Iran bersama pemimpinnya Imam Khomeini ra telah mengambil langkah yang pada akhirnya mengubah nasib bangsa Iran dan bangsa-bangsa di kawasan dan dunia. Bangsa Iran dengan bersandarkan pada nilai-nilai asli Islam tidak pernah tunduk pada sikap arogan musuh. Bangsa Iran juga tidak pernah termakan oleh tipu daya mereka.

          Bangsa-bangsa di Timur Tengah kini telah sampai pada sebuah era yang sulit dan kompleks. Saat ini mereka tengah berhadapan dan melawan sistem korup yang dipimpin oleh para diktator. Sementara pada saat yang sama kekuatan arogansi dunia bersiap-siap menyandera hasilnya dan mengaku keberhasilan perjuangan rakyat muslim berkat mereka.

          Tak syak, bersandar pada nilai-nilai murni Islam dan pasrah di bawah bendera ilahi akan mengantarkan umat Islam kepada kebebasan yang hakiki. Islam senantiasa menjadi jalan penyelamat para pejuang di negara-negara ini. Islam juga menjadi pelindung gerakan kebebasan mereka dari penyimpangan.

          Sebagaimana yang diungkapkan oleh Rahbar, "Mempertahankan slogan dan tujuan Revolusi Islam berkat pencerahan Imam Khomeini ra termasuk ciri khas Revolusi Islam Iran." Menurut beliau, "Tidak satupun kekuatan di dunia yang mampu menjegal jalan Revolusi Islam, terlebih bila disertai gerakan penuh harapan dan langkah kokoh." (IRIB/SL/NA)



          Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
        8. Reply With Quote


        9. IMF Ucapkan Selamat Kepada Ahmadinejad

          Dana Moneter Internasional (IMF) mengucapkan selamat kepada Iran atas prestasinya dalam mengurangi subsidi energi dan pangan tanpa menimbulkan inflasi yang lebih tinggi pada harga bahan bakar.

          Sebuah misi IMF untuk Iran menyatakan, Tehran telah berhasil mengatasi dampak awal dari kenaikan harga BBM pada tingkat inflasi.

          AFP melaporkan (14/6), tim IMF itu juga memuji pemerintah Iran yang telah mendistribusikan kembali pendapatan yang dihasilkan dari kenaikan harga BBM, kepada masyarakat.

          Program "Subsidi Terarah" usulan Ahmadinejad itu memungkinkan pemerintah Iran untuk memangkas subsidi energi secara bertahap selama lima tahun. Keluarga yang berpendapatan rendah akan mendapat bantuan uang tunai.

          Misi IMF juga menyatakan bahwa program pemerintah Ahmadinejad itu telah mengurangi kesenjangan dan meningkatkan daya beli masyarakat Iran.

          Tahap awal dari program Subsidi Terarah dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 setelah pemerintah menyalurkan uang bantuan tunai kepada rekening bank setiap kepala rumah tangga.

          Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyebut Subsidi Terarah itu sebagai "program ekonomi terbesar dalam 50 tahun terakhir" di negaranya..

          Ahmadinejad menyatakan bahwa sistem subsidi di masa lalu menciptakan kesenjangan sosial ekonomi yang besar dan menimbulkan "ketidakadilan ekonomi."

          Lebih lanjut, tim IMF menekankan bahwa program Ahmadinejad itu akan meningkatkan prospek ekonomi Iran pada jangka menengah melalui rasionalisasi penggunaan energi di dalam negeri dan dapat meningkatkan pendapatan ekspor.

          Perincian dari Subsidi Terarah adalah, pemerintah menarik subsidi energi dan pangan secara bertahap. Dengan demikian, harga barang-barang yang sebelumnya termasuk subsidi meningkat. Namun sebagai kompensasi kenaikan harga tersebut, pemerintah Iran mengalokasikan dana hasil dari kenaikan harga itu kepada masyarakat melalui bantuan uang tunai.

          Bantuan uang tunai tersebut dimasukkan ke nomor rekening bank setiap kepala keluarga setiap bulan. Jumlah bantuannya mencapai 40 USD perkepala.
          (IRIB/MZ/MF)


          sumber:
          http://indonesian.irib.ir/index.php?...ticle&id=33953



          1. Iran Lakukan Latihan Militer

            Manuver Rudal Nabi Besar VI

            Tak diragukan lagi, posisi Iran di perairan Teluk Persia mempunyai sensitifitas tersendiri. Apalagi Iran selama ini mampu membuktikan sebagai negara independen melawan kepentingan arogansi dunia di kawasan.

            Manuver Rudal Nabi Besar VI digelar mulai hari ini (Senin, 27/6/2011) selama sepuluh hari di perairan Teluk Persia. Dalam manuver itu akan diuji rudal-rudal jarak jauh, menengah dan pendek. Selain itu, rudal hasil inovasi terbaru Iran juga diluncurkan dengan sasaran darat dan laut.

            "Dalam manuver ini, serangkaian kemampuan rudal dan logistik terbaru seperti rudal Sijjil, Fateh, Qeyam, Khalej-e Fars, Shahab I, Shahab II, Zelzal akan diuji, " papar Panglima Angkatan Udara Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran), Brigjen Ali Haji Zadeh jelang Manuver Rudal Nabi Besar VI.

            Lebih lanjut Panglima Pasdaran itu menegaskan, "Kebijakan pertahanan Republik Islam berlandaskan pada prinsip defensif." Berdasarkan prinsip tersebut, angkatan bersenjata Republik Islam Iran berusaha aktif di wilayah-wilayah sensitif dengan sistem pertahanan canggih seperti rudal anti-udara dan jaringan pertahanan lainnya.

            Dengan manuver rutin yang digelar Pasdaran terbukti bahwa pasukan bersenjata Republik Islam Iran mempunyai kesiapan penuh dalam menghadapi segala ancaman militer dari musuh. Selain itu, manuver militer juga berupaya meningkatkan kemampuan personel di medan perang.

            Tak diragukan lagi, posisi Iran di perairan Teluk Persia mempunyai sensitifitas tersendiri. Apalagi Iran selama ini mampu membuktikan sebagai negara independen melawan kepentingan arogansi dunia di kawasan.

            Perbatasan perairan Iran sepanjang 3 ribu km. Bila dirincikan, 800 km ada di Laut Kaspia, 1000 km di Teluk Persia, 900 km di Laut Oman dan sebagian Samudera India.

            Mengingat urgensitas perairan di kawasan, Republik Islam Iran senantiasa menyerukan kerjasama dengan negara-negara tetangga untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan. Bahkan Tehran berulangkali mendorong negara-negara di kawasan mempunyai kepercayaan diri untuk menjaga keamanan masing-masing tanpa harus bergantung pada pihak asing. Lebih dari itu, Iran meyakini bahwa kehadiran kekuatan asing di kawasan malah menjadi sumber problema.

            Republik Islam Iran kini mampu membuktikan diri sebagai negara yang mampu berinovasi di bidang militer. Fakta membuktikan bahwa Iran menguji rudal dengan teliti dan detail. Bahkan rudal yang diuji mempunyai skala kemampuan yang beragam. Di antara teknologi yang dimiliki Iran adalah memproduksi rudal dengan spesifikasi yang rumit, radar, rudal balistik dan pesawat pendeteksi anti-radar Stels.

            Dengan kemampuan seperti ini, Iran tetap menunjukkan sikap kooperatif kepada negara-negara lain dengan menawarkan transfer teknologi. Inilah kemuliaan Iran yang disadari atas pentingnya kekuatan internal tanpa bergantung pada pihak asing. Manuver Rudal Nabi Besar VI mempunyai pesan perdamaian dan persahabatan Iran untuk negara-negara kawasan. Selain itu, Iran juga ingin membuktikan bahwa negara ini mampu menjaga wilayahnya tanpa harus bergantung pada kekuatan asing manapun.


            sumber :
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...arta&Itemid=58




            Iran Luncurkan Rudal Balistik Bawah Tanah

            Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) meluncurkan rudal balistik bawah tanah pada hari pertama manuver militer Nabi Besar 6.

            "Peluncuran rudal ini adalah bagian dari unit reaksi cepat dari Brigade rudal IRGC, kata juru bicara IRGC yang bertanggung jawab atas manuver militer ini, Jenderal Asghar Qelich-Khani, Senin (27/6).

            Qelich-Khani menegaskan kelebihan utama silo rudal adalah waktu peluncuran lebih efisien dan senjata tidak perlu dipindahkan sebelum peluncuran.

            Sebelumnya, Panglima Divisi Zona Udara IRGC Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh, Ahad (26/6) mengatakan manuver militer "Nabi Besar 6" akan dimulai pada Senin.

            Brigadir Jenderal Hajizadeh menambahkan bahwa rudal pendek, menengah dan rudal jarak jauh, yaitu Khalij Fars (Teluk Persia Teluk) , Sejjil, Fatih, Qiam, rudal Shahab-1 dan Shahab-2 akan dipergunakan selama latihan perang.

            Brigadir Jenderal Hajizadeh menekankan bahwa manuver militer Nabi Besar 6 bertujuan benar-benar defensif dan akan dipentaskan dengan mengusung pesan "perdamaian dan persahabatan."(IRIB/PH)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18

            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
            Reply With Quote

            Gambar: Parade Pasukan Pasdaran Iran Sambil Menginjak Bendera AS

            Iran Unjuk Gigi, Beranikah AS dan Zionis?

            "Rezim Zionis Israel berjarak 1.200 kilometer dari Iran dan kami mampu menarget Israel dengan menggunakan rudal dengan daya tempuh 2.000 kilometer yang ditembakkan dari Semnan dan Damghan. Musuh trans-regional kami adalah Amerika Serikat dan Israel, dan Iran tidak merasa terancam dari pihak-pihak lain, " tegas Haji Zadeh

            _________________________________________
            Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) meluncurkan lima rudal jarak menengah dan jarak jauh "Shahab" pada tahap kedua manuver keenam Nabi Besar Muhammad Saw, hari ini (Selasa, 28/6/2011). Dua dari lima rudal itu adalah tipe Shahab 1 jarak menengah, dua lainnya adalah Shahab 2 jarak menengah, dan sebuah rudal jarak jauh Shahab 3 yang menggunakan bahan bakar likuid. Lima rudal itu diluncurkan secara bersamaan tidak lama setelah peluncuran sembilan rudal dari darat ke darat Zelzal.

            Panglima Pasdaran, Brigjen Amir Ali Haji Zadeh mengkonfirmasikan kemampuan Pasdaran dalam memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh melebihi 2.000 kilometer. Dikatakannya, "Kami juga memiliki teknologi untuk memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh lebih jauh. Namun kami tidak merasa perlu untuk memproduksi rudal dengan daya tempuh di atas 2.000 kilometer, dan kami tidak akan memproduksinya."

            Menjawab pertanyaan wartawan soal apakah rudal-rudal yang diluncurkan oleh Pasdaran menjadi ancaman bagi negara-negara Eropa, Brigjen Haji Zadeh mengatakan, "Rudal-rudal Iran hanya memiliki daya tempuh 2.000 kilometer dan didesain untuk mengincar target milik Amerika Serikat di kawasan dan rezim Zionis Israel."

            "Rezim Zionis Israel berjarak 1.200 kilometer dari Iran dan kami mampu menarget Israel dengan menggunakan rudal dengan daya tempuh 2.000 kilometer yang ditembakkan dari Semnan dan Damghan. Musuh trans-regional kami adalah Amerika Serikat dan Israel, dan Iran tidak merasa terancam dari pihak-pihak lain, " tegas Haji Zadeh

            Di Afghanistan, Amerika mendirikan pangkalan yang hanya berjarak 120 kilometer hingga 700 kilometer dari perbatasan Afghanistan-Iran. Hajizadeh menambahkan , "Rudal Sejjil dan Shahab milik Iran termasuk di antara rudal yang memiliki daya jelajah hingga 2.000 kilometer."

            Sementara itu, media media massa Barat dan regional seperti AFP, Associated Press, New York Times, Scotsmannews, Newsmax, CNN, Aljazeera TV, Al-Entiqad.net dan al-Sharq al-Awsat, mereaksi manuver Nabi Besar Muhammad Saw keenam oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) dan liputan tentang berbagai silo (penyimpanan dan peluncuran rudal balistik) bawah tanah milik Iran.

            Kemarin (Senin, 27/6/2011), Pasdaran memamerkan berbagai silo bawah tanahnya. Mengenai silo-silo tersebut, jurubicara manuver Nabi Besar Muhammad Saw, Kolonel Asghar Qalichkhani mengatakan, "Teknologi pembangunan silo-silo tersebut sepenuhnya domestik dan dibangun oleh para ahli muda Iran."

            Menurutnya, teknologi pembangunan silo rudal balistik itu telah dimiliki Pasdaran 15 tahun lalu. Mengingat tingginya volume peluncuran rudal pada manuver kali ini, maka untuk pertama kalinya pengoperasian silo-silo tersebut diperlihatkan.

            Belum lama ini, Zionis Israel berulangkali mengintimidasi Iran sebagai sasaran berikutnya menyusul perang 33 hari di Lebanon dan perang 22 hari di Gaza. Tak dapat dipungkiri bahwa serangan itu tak akan dilakukan Zionis tanpa bantuan AS.

            Sementara itu, Washington telah mengepung Tehran dari berbagai sudut dengan membangun pangkalan militer di negara-negara tetangga Iran. Bahkan ada sebuah analisa yang menyebutkan penarikan mundur pasukan Afghanistan dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk menyerang Iran.

            Analisa lainnya menyebutkan bahwa gejolak di Timur Tengah adalah rekayasa AS dan kelinci percobaan Washington untuk membaca kekuatan militan terselebung di Timur Tengah yang tentunya diprediksikan akan bereaksi bila Iran diserang. Namun dengan unjuk giginya Iran dalam manuver militer Nabi Besar Muhammad Saw, AS dan Israel harus berpikir seribu kali untuk menyerang Iran. Meski demikian, Tehran tetap waspada. (IRIB/AR/NA)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...arta&Itemid=58


            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
          2. Reply With Quote

            Gambar: Parade Pasukan Pasdaran Iran Sambil Menginjak Bendera AS

            Iran Unjuk Gigi, Beranikah AS dan Zionis?

            "Rezim Zionis Israel berjarak 1.200 kilometer dari Iran dan kami mampu menarget Israel dengan menggunakan rudal dengan daya tempuh 2.000 kilometer yang ditembakkan dari Semnan dan Damghan. Musuh trans-regional kami adalah Amerika Serikat dan Israel, dan Iran tidak merasa terancam dari pihak-pihak lain, " tegas Haji Zadeh

            _________________________________________
            Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) meluncurkan lima rudal jarak menengah dan jarak jauh "Shahab" pada tahap kedua manuver keenam Nabi Besar Muhammad Saw, hari ini (Selasa, 28/6/2011). Dua dari lima rudal itu adalah tipe Shahab 1 jarak menengah, dua lainnya adalah Shahab 2 jarak menengah, dan sebuah rudal jarak jauh Shahab 3 yang menggunakan bahan bakar likuid. Lima rudal itu diluncurkan secara bersamaan tidak lama setelah peluncuran sembilan rudal dari darat ke darat Zelzal.

            Panglima Pasdaran, Brigjen Amir Ali Haji Zadeh mengkonfirmasikan kemampuan Pasdaran dalam memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh melebihi 2.000 kilometer. Dikatakannya, "Kami juga memiliki teknologi untuk memproduksi rudal yang memiliki daya tempuh lebih jauh. Namun kami tidak merasa perlu untuk memproduksi rudal dengan daya tempuh di atas 2.000 kilometer, dan kami tidak akan memproduksinya."

            Menjawab pertanyaan wartawan soal apakah rudal-rudal yang diluncurkan oleh Pasdaran menjadi ancaman bagi negara-negara Eropa, Brigjen Haji Zadeh mengatakan, "Rudal-rudal Iran hanya memiliki daya tempuh 2.000 kilometer dan didesain untuk mengincar target milik Amerika Serikat di kawasan dan rezim Zionis Israel."

            "Rezim Zionis Israel berjarak 1.200 kilometer dari Iran dan kami mampu menarget Israel dengan menggunakan rudal dengan daya tempuh 2.000 kilometer yang ditembakkan dari Semnan dan Damghan. Musuh trans-regional kami adalah Amerika Serikat dan Israel, dan Iran tidak merasa terancam dari pihak-pihak lain, " tegas Haji Zadeh

            Di Afghanistan, Amerika mendirikan pangkalan yang hanya berjarak 120 kilometer hingga 700 kilometer dari perbatasan Afghanistan-Iran. Hajizadeh menambahkan , "Rudal Sejjil dan Shahab milik Iran termasuk di antara rudal yang memiliki daya jelajah hingga 2.000 kilometer."

            Sementara itu, media media massa Barat dan regional seperti AFP, Associated Press, New York Times, Scotsmannews, Newsmax, CNN, Aljazeera TV, Al-Entiqad.net dan al-Sharq al-Awsat, mereaksi manuver Nabi Besar Muhammad Saw keenam oleh Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) dan liputan tentang berbagai silo (penyimpanan dan peluncuran rudal balistik) bawah tanah milik Iran.

            Kemarin (Senin, 27/6/2011), Pasdaran memamerkan berbagai silo bawah tanahnya. Mengenai silo-silo tersebut, jurubicara manuver Nabi Besar Muhammad Saw, Kolonel Asghar Qalichkhani mengatakan, "Teknologi pembangunan silo-silo tersebut sepenuhnya domestik dan dibangun oleh para ahli muda Iran."

            Menurutnya, teknologi pembangunan silo rudal balistik itu telah dimiliki Pasdaran 15 tahun lalu. Mengingat tingginya volume peluncuran rudal pada manuver kali ini, maka untuk pertama kalinya pengoperasian silo-silo tersebut diperlihatkan.

            Belum lama ini, Zionis Israel berulangkali mengintimidasi Iran sebagai sasaran berikutnya menyusul perang 33 hari di Lebanon dan perang 22 hari di Gaza. Tak dapat dipungkiri bahwa serangan itu tak akan dilakukan Zionis tanpa bantuan AS.

            Sementara itu, Washington telah mengepung Tehran dari berbagai sudut dengan membangun pangkalan militer di negara-negara tetangga Iran. Bahkan ada sebuah analisa yang menyebutkan penarikan mundur pasukan Afghanistan dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk menyerang Iran.

            Analisa lainnya menyebutkan bahwa gejolak di Timur Tengah adalah rekayasa AS dan kelinci percobaan Washington untuk membaca kekuatan militan terselebung di Timur Tengah yang tentunya diprediksikan akan bereaksi bila Iran diserang. Namun dengan unjuk giginya Iran dalam manuver militer Nabi Besar Muhammad Saw, AS dan Israel harus berpikir seribu kali untuk menyerang Iran. Meski demikian, Tehran tetap waspada. (IRIB/AR/NA)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...arta&Itemid=58


            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}



          3. Iran: Kesiapan Musuh Terlalu Lemah untuk Menyerang

            Bahwa Angkatan Bersenjata Iran akan membuat musuh menyesali serangan mereka karena respon Tehran akan sangat destruktif jika mereka berani menyerang.
            _____________________________________
            Seorang panglima Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) mengolok sanksi dan ancaman anti-Iran oleh Barat, seraya bersumpah bahwa respon Iran terhadap segala bentuk serangan akan sangat destruktif.

            Panglima Pasdaran, Brigjen Amir Ali Hajizadeh (Rabu, 29/6) mengatakan, "Kesiapan musuh untuk memaksa Republik Islam Iran bertukuk-lutut terlalu sedikit dan hanya mampu pamer kekuatan dan berbagai aksi parodi."

            Hajizadeh menambahkan, manuver Nabi Besar Muhammad Saww keenam di sela-sela kampanye Barat yang mengancam dan memberlakukan berbagai sanksi terhadap Iran, membuat bangsa lebih mampu, sadar dan bertekad solid. Menurutnya, manuver tersebut telah membuat angkatan bersenjata Iran lebih efektif di medan perang.

            Hajizadeh lebih lanjut memuji prestasi angkatan bersenjata Iran dan menilainya sebagai produk dari kombinasi kemampuan generasi muda dan para pakar militer negara di bidang pertahanan dan keamanan, serta pengalaman "strategis dari generasi tua. "

            Panglima Pasdaran itu mengolok ancaman-ancaman serangan musuh dan menilainya sebagai bukti dari ketidakmampuan mereka dalam mengatasi kehebatan pertahanan Iran.

            Lebih lanjut diperingatkannya bahwa Angkatan Bersenjata Iran akan membuat musuh menyesali serangan mereka karena respon Tehran akan sangat destruktif jika mereka berani menyerang.

            Ditegaskannya pula, "Kami tidak akan membiarkan adanya gangguan terhadap keamanan dan kedaulatan Republik Islam."


            sumber:
            http://origin.indonesian.irib.ir/ind...line&Itemid=88

            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


            Prestasi Membuktikan Keperkasaan Iran

            "Kerusakan dan kekalahan revolusi yang berbeda di dunia, yang memiliki akar Sosialis, Marxis dan lainnya, telah terbukti bagi masyarakat dunia bahwa gerakan-gerakan yang tidak memiliki asal-usul ilahi tidak akan pernah berhasil."

            _________________________________
            Pada hari Selasa, Panglima Angkatan Darat IRGC Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour memuji "Iran mencapai teknologi tinggi rudal dan fasilitas optik meskipun adanya sanksi musuh ," Fars News Agency melaporkan.

            Prestasi adalah "saksi keperkasaan" angkatan bersenjata Iran, katanya.

            "Kemajuan mematahkan gangguan, tujuan makar dan penyeimbangan musuh."

            Pejabat itu juga mengatakan "perlawanan bangsa Iran terhadap kekuatan arogan global" telah menjadi inspirasi bagi pemberontakan populer baru-baru di seluruh Afrika Utara dan Timur Tengah.

            "Kerusakan dan kekalahan revolusi yang berbeda di dunia, yang memiliki akar Sosialis, Marxis dan lainnya, telah terbukti bagi masyarakat dunia bahwa gerakan-gerakan yang tidak memiliki asal-usul ilahi tidak akan pernah berhasil."

            Dalam beberapa bulan terakhir, gelombang revolusi dan pemberontakan anti-pemerintah telah menyapu dunia Arab.

            Pada bulan Januari, sebuah revolusi di Tunisia mengakhiri pemerintahan despotik mantan Presiden Zine El Abidine Ben Ali.

            Pada bulan Februari, revolusi lain menyebabkan penggulingan penguasa Mesir Hosni Mubarak yang didukung AS setelah tiga dekade memerintah dengan otoriter.

            Pemberontakan lain telah meletus di Libya, Yaman dan Bahrain. [IT/r]






            Rusia Kagum Pada Upgrade Sistem Rudal S-200 oleh Para Pakar Iran

            "Sistem rudal S-200 itu sudah sangat berbeda dengan apa yang diproduksi oleh Rusia. Meski demikian perubahan tersebut diakui dan bahkan mengundang decak kagum pihak Rusia," tutur Esmaili.
            _________________________________
            Panglima pangkalan anti-udara Khatamul Anbiya, Brigjen Farzad Esmaili, menyinggung upgrade seluruh sistem rudal S-200 oleh para pakar dalam negeri dan menyatakan, "Perubahan tersebut diakui dan mengundang decak kagum pihak yang memproduksi rudal tersebut."

            Farsnews (12/7) melaporkan, Brigjen Esmaili mengatakan, "Bahkan dalam waktu dekat, kami mungkin akan mengubah nama tersebut." Menyinggung kemampuan pangkalan anti-udara Khatamul Anbiya yang terus meningkat, Brigjen Esmaili mengatakan, "Upgrade pada sistem rudal jarak jauh S-200 itu sedemikian besar sehingga kami bahkan dapat mengubah namanya."

            "Sistem rudal S-200 itu sudah sangat berbeda dengan apa yang diproduksi oleh Rusia. Meski demikian perubahan tersebut diakui dan bahkan mengundang decak kagum pihak Rusia," tutur Esmaili.

            Di bagian lain, Brigjen Esmaili menyinggung kemampuan radar dan deteksi pesawat-pesawat siluman di pangkalan Khatamul Anbiya, dan mengatakan, "Kini kami memiliki sistem yang dapat dengan mudah mendeteksi pesawat-pesawat anti-radar dan siluman musuh serta merekam seluruh pergerakannya."

            Terkait berbagai wilayah yang tidak terjangkau radar, Brigjen Esmaili menjelaskan, "Kami lebih mengenal medan di negara ini dibanding siapa pun, dan jika pada masa lalu kami hanya menggunakan radar permanen, sekarang kami menggunakan radar berjalan, yang akan dapat menjangkau seluruh medan yang sebelumnya tidak terjangkau radar."
            (IRIB/MZ)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...ticle&id=34626



            __________________________________________________ ____________
            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
          4. Reply With Quote


            Iran Tembak Jatuh Pesawat AS di Dekat Instalasi Nuklir Qom

            pesawat tanpa awak AS itu menjalankan misi mengidentifikasi lokasi instalasi pengayaan uranium Fordo dan mengumpulkan data-data tentang instalasi tersebut untuk Badan Intelijen AS (CIA).

            __________________________________
            Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (Pasdaran) telah menembak jatuh sebuah pesawat mata-mata tanpa awak AS yang terbang di atas Provinsi Qom, Iran.

            Seorang anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, Ali Aqazadeh Dafsari, kemarin (Selasa, 19/7) mengatakan, bahwa pesawat mata-mata tanpa awak Amerika Serikat terbang di dekat instalasi pengayaan uranium Fordo di Propinsi Qom. Namun unit pertahanan udara Pasdaran mampu menembak jatuh pesawat tersebut.

            Pejabat Iran itu menambahkan bahwa pesawat tanpa awak AS itu menjalankan misi mengidentifikasi lokasi instalasi pengayaan uranium Fordo dan mengumpulkan data-data tentang instalasi tersebut untuk Badan Intelijen AS (CIA).

            Pada hari yang sama, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast menyatakan bahwa Tehran telah memasang sentrifugal generasi baru untuk program pengayaan uranium dalam rangka meningkatkan program nuklir damai negara ni.

            Sebagai penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran berhak mengembangkan dan mendayagunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.

            Selain itu, IAEA juga telah melakukan berbagai peninjauan dan pengawasan secara konstan terhadap fasilitas nuklir Iran dan tidak pernah menemukan bukti adanya penyimpangan dalam program nuklir Iran yang mengacu pada tujuan militer.(IRIB/MZ/NA)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...ticle&id=34791


            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
          5. Reply With Quote


            Revolusi Islam Iran Mengilhami Kebangkitan Islam

            IslamTimes - "Perkembangan terbaru di kawasan jelas akan mempengaruhi masa depan dunia. Karena itu kita harus mengikuti transformasi ini dengan aktif dan mempelajari seluruh dimensinya dengan seksama."
            Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei saat berkunjung ke Departemen Intelijen menyempatkan diri untuk menyaksikan pameran aktivitas dan kemajuan yang dicapai oleh kementerian ini serta bertatap muka dengan para pejabat dan tim ahli di sana.

            Dalam pertemuan dengan para pejabat, petugas dan tim pakar Departemen Intelijen, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyampaikan penghargaan yang tinggi atas kerja keras, keuletan, ketulusan dan kepedulian para petugas intelijen. Beliau menyebut departemen ini sebagai salah satu dari instansi-instansi berjumlah terbatas yang lahir dari rahim revolusi Islam.

            Beliau mengatakan, "Berkat keberadaan orang-orang yang beriman, berkompeten, ahli, peduli dan revolusioner di dalamnya, Departemen Intelijen telah mempersembahkan pengabdian yang sangat besar untuk revolusi, dan sekarang departemen ini memainkan peran kunci sebagai pusat perjuangan dan jihad di medan perang intelijen dunia."

            Seraya menyinggung sejarah pembentukan badan intelijen Republik Islam Iran oleh para pemuda mukmin dan revolusioner, Ayatollah al-Udzma Khamenei menambahkan, salah satu keistimewaan badan intelijen Republik Islam Iran adalah pembentukannya dari dalam negeri tanpa meniru model intelijen manapun di dunia.

            Entitas yang lahir dari revolusi ini, kata beliau, adalah kombinasi dari kerja keras dan tawakkal. "Mengingat keistimewaannya ini Departemen Intelijen harus selalu terdepan dalam loyalitasnya kepada prinsip dan cita-cita revolusi serta selalu menjaga ketentuan syariat dan undang-undang," imbuh beliau.

            Ayatollah al-Udzma Khamenei mengimbau Departemen Intelijen untuk menjaga solidaritas internal dan mengedepankan prinsip yang mengetepikan perbedaan latar belakang politik dan kelompok serta tanggap dan jeli dalam menangkap gelagat penyusupan musuh atau penyebaran aliran-aliran sempalan, baik aliran pemikiran maupun politik. Beliau juga mendorong para pejabat dan petugas departemen Intelijen untuk menjalin keakraban dengan kitab suci al-Qur'an, shalat, kitab Nahjul Balaghah, dan Safihah Sajjadiyah serta menghias diri dengan akhlak Ilahi.

            Di bagian lain pembicaraannya, Rahbar menyampaikan penghargaan kepada Menteri Intelijen seraya menyinggung transformasi terkini di dunia Islam yaitu kebangkitan Islam yang semakin meluas di kawasan. Beliau menyebutnya sebagai fenomena yang sangat istimewa dan agung seraya mengatakan, "Perkembangan terbaru di kawasan jelas akan mempengaruhi masa depan dunia. Karena itu kita harus mengikuti transformasi ini dengan aktif dan mempelajari seluruh dimensinya dengan seksama."

            Beliau menyatakan bahwa kebangkitan Islam di kawasan saat ini diilhami oleh revolusi Islam di Iran dan buah dari ketabahan dan kegigihan perjuangan bangsa Iran. "Front arogansi terutama Amerika Serikat (AS) menyadari dengan benar bahwa gerakan-gerakan massa yang marak saat ini terinspirasi oleh revolusi Islam di Iran. Karena itu mereka berusaha keras mengesankan bahwa revolusi yang menjadi teladan ini telah gagal. Padahal justreru merekalah yang terpukul menyaksikan dukungan besar jutaan rakyat dalam pawai kemenangan revolusi Islam Iran 22 Bahman (11 Februari)," kata beliau.

            Di awal pertemuan Menteri Intelijen Hojjatul Islam wal Muslimin Heidar Moslehi dalam kata sambutannya menjelaskan raihan-raihan yang berhasil dicapai dalam beberapa tahun terakhir berkat kehadiran tenaga-tenaga muda di instansi ini yang bekerja bersama tenaga-tenaga revolusioner yang sudah berpengalaman.

            "Loyalitas kepada prinsip-prinsip revolusi Islam dan keberhasilan anak-anak bangsa dalam mengembangkan ilmu dan keahlian bidang intelijen adalah dua kriteria menonjol pada departemen intelijen Republik Islam yang menghasilkan perombakan mendasar dan signifikan pada teknik dan pengetahuan soal intelijen," katanya.

            Pertemuan Rahbar dengan para pejabat dan pegawai Departemen Intelijen juga dihiasi dengan shalat Dhuhur berjamaah yang dipimpin Ayatollah al-Udzma Khamenei.


            sumber :
            http://islamtimes.org/vdciuyaw.t1ayw28kct.html


            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
          6. Reply With Quote


            Kemampuan Militer Iran Menakutkan Israel

            ___________________________
            Mohammad Abbas, purnawirawan militer Lebanon mengisyaratkan kemajuan besar yang dicapai Republik Islam Iran di berbagai bidang. "Kemajuan Iran tersebut membuat Rezim Zionis Israel ketakutan," ungkap Abbas. Ditambahkannya, Iran baru-baru ini mampu memproduksi sistem radar yang menggantikan produk Rusia. Padahal Rusia hingga kini terkesan mengulur-ulur waktu penyerahan sistem radarnya kepada Iran.

            Saat diwawancarai IRNA, Mohammad Abbas menandaskan, peningkatan kemampuan dan peralatan militer serta pertahanan adalah hak legal Iran untuk menghadapi ancaman Rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat. "Apalagi AS dan Iran setiap hari senantiasa mengancam akan menyerang instalasi nuklir Iran," tambah Abbas.

            Menurutnya Iran berusaha sedapat mungkin mempersiapkan diri menghadapi agresi musuh. Ditekankannya, di sisi lain, Israel berusaha menghubungkan instalasi nuklir Tehran dengan peningkatan kemampuan militer Iran dengan harapan dapat menyelewengkan opini publik dunia sehingga negara Barat dan dunia lainnya memusuhi Iran.

            "Para petinggi Israel menebarkan propaganda anti Iran dengan menyatakan militer serta kemampuan Iran di bidang sistem anti rudal diklaim dapat mencapai seluruh Timur Tengah, London, Moskow dan mungkin sekitar AS. Hal ini ditempuh Israel untuk memprovokasi negara dunia agar memusuhi Iran, namun kita menyadari sepenuhnya bahwa Tel Aviv lihai dalam menebar propaganda menyimpang di dunia," ungkap Abbas. (IRIB/IRNA/MF)



            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
          7. Reply With Quote


            Koran India: Negara Dunia Harus Teladani Iran Melawan Hegemoni AS

            ___________________________________
            Koran Rashtriya Sahara cetakan India menyebut perlawanan Iran terhadap Barat yang dipimpin AS sebagai tindakan berani.
            Menurut laporan IRNA, Koran Rashtriya Sahara Jum'at (29/7) di sebuah artikelnya menekankan pentingnya negara-negara dunia untuk mengikuti jejak Republik Islam Iran melawan hegemoni Amerika.

            Koran India ini menuding media massa dunia mengikuti kebijakan propaganda palsu AS serta Israel. Media yang bekerja demi kepentingan Zionis mencitrakan negatif kemajuan Iran di bidang militer, nuklir, medis, sains dan pembangunan.

            Sebelumnya wakil Pakistan di PBB, Abdullah Husein Harun memuji perjuangan Iran melawan hegemoni AS. Seraya mengisyaratkan ancaman AS terhadam Pakistan, Harun menandaskan, Iran pelopor perlawanan anti imperialis AS dan Islamabad harus mencontoh strategi Tehran menghadapi AS serta seperti Iran yang independen. (IRIB/IRNA/MF)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18





            Disanksi Ekonominya Malah Maju, IMF Salut Terhadap Iran

            __________________________________
            Koran Bravada cetakan Rusia menulis, Dana Moneter Internasional (IMF) memuji laju perekonomian Republik Islam Iran yang mencengangkan.
            Seperti dilaporkan IRNA dari Moskow, Koran Bravada edisi Jum'at (29/7) dalam sebuah artikelnya menulis, IMF menilai keberhasilan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad melakukan reformasi ekonomi patut diperhitungkan.

            Di artiket tersebut dijelaskan, Dominic Guay, analis IMF terkait Iran menyambut baik transformasi perekonomian di Iran yang bukan hanya berkembang di sektor indek perekonomian negara ini namun juga kehidupan rakyat semakin membaik dengan program subsidi terarah, khususnya dari hasil penjualan minyak negara yang dibagi secara adil.

            Mengutip Dominic Guay, Koran Bravada menulis, negara-negara tetangga Iran yang perekonomiannya bertumpu pada penjualan minyak tidak pernah berhasil seperti Tehran. Di artikelnya Koran Bravada menyebut keberhasilan ini sebagai "Mukjizat Ekonomi Iran" dan Ahmadinejad sebagai "Reformis Besar Ekonomi".

            Koran ini menandaskan, mengingat keberhasilan Iran, struktur perekonomian negara ini dapat menjadi teladan bagi negara lain. Keberhasilan Iran di sektor ekonomi di tengah sanksi cukup mencengangkan dan patut diapresiasi, tulis Bravada.

            Koran cetakan Rusia ini menjelaskan, keberhasilan ekonomi Iran mengindikasikan bahwa sanksi terhadap negara ini tidak berdampak apapun dan tidak mencegah kemajuan bagi bangsa Iran. (IRIB/IRNA/Bravada/MF)


            __________________________________________________ ____________
            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


          8. Pasca Krisis London, dunia Islam tekan Inggris

            Inggris Kebingungan, Tehran Akan Kirim Pelapor HAM ke London

            "Parlemen Islam Iran siap mengirim tim HAM ke Inggris guna menyelidiki pelanggaran HAM yang terjadi di negara ini."
            _____________________________________
            Wakil Kepala Komisi Keamanan Nasional Parlemen, Hojjatul Islam Hussein Ibrahimi menuntut rezim Inggris supaya mengakhiri alasan yang dibuat-buat guna menghalangi delegasi parlemen Iran untuk menyelidiki pelanggaran HAM di Inggris.

            Ibrahimi dalam wawancaranya dengan Kantor Berita Farsnews seraya menyinggung penahanan ratusan pemuda pendemo di Inggris dan pembunuhan terhadap seorang pemuda berkulit hitam, mengatakan, "Parlemen Islam Iran siap mengirim tim HAM ke Inggris guna menyelidiki pelanggaran HAM yang terjadi di negara ini."

            "Kami meminta kepada pemerintah Inggris dan pejabat kedutaan negara ini di Tehran supaya membantu kehadiran tim pelapor HAM Iran ke Inggris dan menghindari segala alasan yang dibuat-buat untuk menghalangi kehadiran tim ini, " tegas Ibrahimi.

            Ibrahimi juga menjelaskan, "Para pelapor HAM utusan parlemen Iran rencananya akan berdialog langsung dengan para tawanan politik Inggris. Setelah terkumpul semua informasi lengkap terkait kerusuhan di Inggris, hasil penyidikan akan dilaporkan ke PPB."

            Aksi penembakan polisi terhadap seorang pemuda yang bernama Mark Duggan, Kamis lalu (4/8), memicu protes luas di Inggris. Sebelumnya, kasus penembakan Mark Duggan dilaporkan tengah diselidiki The Independent Police Complaints Commission (IPPC). IPPC melalui komisionernya mengatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan berbagai bukti yang diharapkan hasilnya bisa diumumkan dalam waktu dekat ini.

            Sementara itu, Koran Daily Mail, edisi hari ini (Selasa, 9/8/2011), melaporkan, kematian Mark Duggan di tangan polisi terungkap sebagai kebohongan. Pemberitaan ini diduga bukan fakta sebenarnya dan hanya berusaha meredakan situasi labil di Inggris. (IRIB/Farsnews/RA/AR)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...line&Itemid=88

            1. Ahmadinejad: Bekerjalah di Jalan Allah, Maka Semua Kesulitan Tidak Bermakna



              ____________________________________
              Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menyatakan, bekerja di jalan Allah Swt, mencintai dan menyayangi sesama, serta memperhatikan Imam Mahdi as merupakan salah satu pelajaran dari bulan Ramadhan.

              IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan Ahmadinejad kemarin (10/8) sebelum acara berbuka puasa di kantor presiden. Dikatakannya, "Bulan Ramadhan adalah anugerah terbesar untuk seluruh dunia yang di dalamnya terbuka kesempatan untuk menerima rahmat dan hidayah dari Allah Swt secara sempurna bagi seluruh umat manusia."

              Ahmadinejad menilai para pegawai kantor presiden termasuk tenaga yang paling banyak berkhidmat di negara. Seraya menyampaikan terima kasih atas seluruh upaya dan kerja keras mereka, Ahmadinejad menambahkan, "Dalam enam tahun terakhir, sebanyak 30 juta warga telah merujuk ke kantor ini untuk mengadukan permasalahan mereka, dan ini menunjukkan tingkat kerja yang tinggi kantor ini."

              Lebih lanjut dijelaskannya, "Kita harus menggunakan kesempatan untuk berkhidmat kepada rakyat dengan sebaik-baiknya dan menyadari betapa pentingnya tugas ini."

              Menyinggung keutamaan bulan Ramadhan, Ahmadinejad menegaskan, "Ketulusan dan bekerja di jalan Allah Swt merupakan pelajaran yang dapat diambil dari bulan ini. Masalah umat manusia adalah tidak berjalan di jalan Allah, karena jika semua urusan manusiawi dilakukan di jalan Allah Swt, maka tidak akan ada lagi diskriminasi, kezaliman, pengkhianatan, dan dendam di muka bumi."

              Terkait kelesuan dan keputusasaan umat manusia, Presiden Iran mengatakan, "Sebabnya adalah tidak bekerja dan melakukan semua urusan di jalan Allah. Jika berupaya demi keridhoan Allah swt, maka kekuatan-kekuatan lain akan memudar dan kesulitan tidak akan ada maknanya lagi."
              (IRIB/MZ)


              __________________________________________________ ____________
              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
              Reply With Quote


              Target Rahbar: 15 Juta Warga Iran Hafal Al-Quran

              Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei pada hari pertama bulan suci Ramadhan menghadiri acara tilawah al-Qur'an. Pada acara yang dihadiri oleh para qari, hafidz dan pengajar al-Qur'an itu, Rahbar dalam pidatonya mengatakan, menghafal al-Qur'an, menjalin keakraban dengan kitab suci ini dan merenungkan ayat-ayat Ilahi akan membawa negara ini kepada nuansa Qur'ani.

              Seraya menyatakan optimismenya terhadap kondisi yang mendukung dan kecintaan masyarakat kepada al-Qur'an, beliau menandaskan, "Gerakan Qur'ani yang di negara ini harus terus berlanjut dan diperluas sampai negeri ini memiliki sedikitnya 10 juta hafidz al-Qur'an yang membuat bangsa ini menjadi bangsa yang kuat."

              Kepada para pemuda yang berada di barisan terdepan gerakan umum masyarakat ke arah budaya Qur'ani, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, jika di negara ini ada 10 sampai 15 juta orang yang memahami kandungan al-Qur'an secara mendalam dan menghidupkan pelajaran, peringatan dan kabar gembira kitab suci ini dalam pikiran, hati dan perilaku mereka, maka akan tercipta masyarakat Qur'ani.

              Menyinggung peran al-Qur'an dalam memenuhi seluruh kebutuhan manusia dan membimbing bangsa ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat, beliau menambahkan, kelemahan, keterbelakangan dan kesulitan yang dihadapi umat Islam hanya bisa diatasi dengan mengenal dan mengamalkan al-Qur'an.

              Seraya mengungkapkan bahwa kekuasaan tahghut di Dunia Islam telah merampas sumber kekayaan dan kepentingan ekonomi serta identitas budaya bangsa-bangsa Muslim, Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan, "Al-Qur'an mengangkat kedudukan materi dan spiritual semua bangsa, dan bangsa Iran adalah contoh yang paling jelas akan fenomena bersejarah ini."

              Beliau menyebut potensi dan bakat besar yang dimiliki bangsa Iran sebagai kekayaan agung, seraya menambahkan, rezim-rezim thaghut di era kekuasaan Pahlevi dan Qajar telah mencegah aktualisasi potensi besar ini.

              Menurut Rahbar, para pemuda yang aktif dan penuh semangat saat ini menaruh kepedulian yang besar untuk membawa Iran kepada kehormatan dan kemuliaan dengan mengukir prestasi yang mengharumkan nama bangsa. Menurut Rahbar, semua itu adalah contoh kecil dari potensi besar bangsa ini yang telah membebaskan kekuasaan para thaghut di bawah naungan al-Qur'an kea rah kemajuan bangsa.

              Ayatollah al-Udzma Khamenei menandaskan, berkat gerakan Qur'ani, bangsa Iran saat ini telah menjadi salah satu bangsa yang paling hidup dan kuat di antara bangsa-bangsa di dunia. Berkat keteguhan mengemban Al-Qur'an, Allah Swt telah menganugerahkan kemuliaan, basirah dan kekuatan kepada bangsa ini.

              Pemimpin Besar Revolusi Islam menyambut gembira pekikan slogan keislaman di tengah bangsa-bangsa Muslim, seraya menyebutnya sebagai fenomena yang meniupkan kesegaran ke tubuh umat Islam.

              "Dengan bantuan Allah Swt dan berkat keistimewaan yang ada pada al-Qur'an, topik dan slogan ‘Islam dan al-Qur'an' marak dan mengakar di mana saja. Masyarakat akan semakin terlindungi dari pengaruh para musuh, kaum munafik dan kaki tangan mereka," tegas beliau.

              Pertemuan yang berlangsung selama empat jam itu diakhiri dengan shalat Maghrib dan Isya berjamaah yang dipimpin Ayatollah al-Udzma Khamenei. Para hadirin juga berbuka puasa bersama Pemimpin Besar Revolusi Islam. (IRIB/Khamenei.ir)


              sumber:
              http://indonesian.khamenei.ir/index....sk=view&id=728


              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
            2. Reply With Quote


              Rahbar: Revolusi Islam Iran Pengecualian Sejarah

              Tidak dapat dipungkiri bahwa Republik Islam Iran selama 32 tahun lalu menjadi teladan dan mendapat perhatian bangsa-bangsa bebas di dunia. Mereka melihat kehormatannya berkelindan erat dengan kemuliaan bangsa dan negara Iran. Saat ini pengaruh Iran di kawasan sudah lebih mendalam ketimbang sebelumnya. Sementara front hegemoni yang dipimpin oleh Amerika tahu benar bahwa Iran telah menjadi contoh gerakan rakyat di Timur Tengah.

              ________________________________________________
              Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatollah al-Udzma Sayid Ali Khamenei saat bertemu dengan para mahasiswa dari pelbagai universitas di seluruh negeri menegaskan bahwa Revolusi Islam Iran dilakukan dengan tujuan yang jelas. Menurut beliau, Revolusi Islam Iran merupakan satu pengecualian dalam sejarah, karena sampai saat ini terus menapaki tujuan dan nilai-nilai yang digagas dahulu tanpa menyimpang.

              Dalam pertemuan yang dilakukan Rabu sore (10/8) Rahbar menyinggung penyimpangan yang terjadi pada revolusi-revolusi di dunia lalu menjelaskan pengertian stabilitas dan kokohnya Revolusi Islam. Menurut Rahbar, Islam, anti penjajahan, penghormatan kepada manusia, membela orang teraniaya, kemajuan dan kejayaan Iran adalah tujuan utama Revolusi Islam. Rahbar menjelaskan juga bahwa khittah ini pasca 32 tahun terus berlanjut tanpa penyimpangan.

              Isyarat Rahbar membandingkan antara Revolusi Islam dengan revolusi-revolusi besar lainnya seperti Revolusi Perancis dan Rusia dengan jelas menunjukkan pengaruh sebuah revolusi bergantung pada penjagaan substansi dan tidak menyimpang dari nilai-nilai asal. Dengan cara pandang ini, Ayatollah Sayid Ali Khamenei menyebut Revolusi Islam Iran sebagai pengecualian dalam sejarah. Karena masih tetap mampu melanjutkan tujuan dan prinsip-prinsip asalnya dengan penuh kekuatan, keharmonisan dan keceriaan.

              Sejatinya, satu dari penyebab berlanjut dan kompleksitas permusuhan terhadap bangsa dan Republik Islam Iran adalah kekhawatiran mereka akan dinamis dan pengaruh Revolusi Islam sebagai teladan. Oleh karenanya, kekuatan-kekuatan hegemoni dalam prosesnya menghadapi Iran melakukan permusuhan terus menerus dalam front yang begitu luas. Permusuhan ini dilakukan tidak sendiri tapi dengan membagi kerja di antara kekuatan-kekuatan hegemoni. Menghadang gerakan kemajuan sains Iran termasuk satu dari tujuan musuh bangsa Iran yang diterapkan dengan melakukan aksi teror terhadap para ilmuwan Iran. Langkah-langkah seperti sanksi ekonomi, perang lunak, serangan budaya dengan berusaha menciptakan keretakan dalam prinsip-prinsip akhlak dan keyakinan para pemuda merupakan tujuan untuk menghentikan gerakan maju bangsa Iran.

              Jelas, universitas yang menjadi tempat asli tumbuhnya gerakan besar sains dan penjamin pertumbuhan yang stabil di tengah masyarakat, sejak awal kemenangan Revolusi Islam menjadi sasaran konspirasi dan kelompok-kelompok menyimpang. Universitas menjadi target agar bangsa Iran kembali menderita keterbelakangan. Itulah mengapa Rahbar menasihati organisasi-organisasi mahasiswa untuk melakukan kerja-kerja di bidang pemikiran dan budaya. Sementara untuk urusan politik Rahbar meminta mereka untuk melakukan kerja yang serius dan mendalam tanpa melibatkan emosi.

              Tidak dapat dipungkiri bahwa Republik Islam Iran selama 32 tahun lalu menjadi teladan dan mendapat perhatian bangsa-bangsa bebas di dunia. Mereka melihat kehormatannya berkelindan erat dengan kemuliaan bangsa dan negara Iran. Saat ini pengaruh Iran di kawasan sudah lebih mendalam ketimbang sebelumnya. Sementara front hegemoni yang dipimpin oleh Amerika tahu benar bahwa Iran telah menjadi contoh gerakan rakyat di Timur Tengah. Oleh karenanya, mereka berusaha keras untuk menampilkan keteladanan ini kurang berhasil atau bahkan gagal. (IRIB/SL/NA)


              sumber:
              http://indonesian.irib.ir/index.php?...arta&Itemid=58

              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}

            3. Perang Amerika VS Iran Terjadi, Menjadi Perang Penghabisan

              Seberapa Serius Amerika Berniat Menyerang Iran?

              Unsur yang paling penting lainnya adalah Iran dipastikan akan menarget Israel jika perang dimulai. Dan jika Israel terlibat dalam perang, maka akan sulit bagi Amerika Serikat untuk menyelamatkan nyawa rezim Zionis. Sejumlah negara regional seperti Suriah, Lebanon, Mesir, juga akan terlibat. Ditambah lagi dengan sentimen anti-Zionis yang makin meningkat di negara-negara regional.

              ____________________________________________
              Para pengamat Barat menyatakan bahwa perang Iran-Amerika Serikat akan menjadi perang penghabisan dan tidak dapat diprediksi. Selain itu, perang tersebut tidak akan terbatas pada dua negara itu saja. Para pakar militer dan analis menyatakan tidak mungkin memprediksi dampak buruk dari perang tersebut.

              American Interest dalam analisa yang ditulis oleh Jeffrey White, menyebutkan berbagai kriteria dalam perang Iran-Amerika, dan kebuntuan yang akan dihadapi Amerika.

              Pada bagian pertama analisa itu disebutkan bahwa saat ini pemerintah Amerika Serikat baik pada era Bush maupun Obama, berpendapat bahwa produksi senjata nuklir oleh Iran, tidak dapat ditolerir-sementara program nuklir Iran sepenuhnya berstatus sipil. Kedua, bahwa lebih baik bagi Amerika Serikat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Namun cara-cara seperti sanksi dan pelanggaran teknis, ternyata tidak berhasil menekan Iran.

              Di Amerika, ada dua kelompok yang saling bertentangan tentang Iran, Pertama, kelompok yang mengkhawatirkan program nuklir Iran ketimbang dampak perang. Kedua kelompok yang lebih memfokuskan pada dampak perang. Kelompok pertama membesar-besarkan pemanfaatan energi nuklir oleh Iran daripada dampak perang. Namun kelompok kedua justru kebalikannya. Dengan demikian belum ada kesepakatan di dalam negeri Amerika soal perang dengan Iran. Namun bagaimana perang mendatang Iran-Amerika dapat dianalisa secara jujur.

              Perang Iran-Amerika akan lebih sulit untuk dibayangkan dengan poin-poin berikut; pertama bahwa serangan sekecil apapun oleh Amerika akan berubah menjadi ajang tes kekuatan besar. Ajang tersebut tidak hanya melibatkan Iran dan Amerika, melainkan juga negara-negara sekutu dari kedua pihak. Kedua, Amerika tidak mengantongi informasi tentang kekuatan, teknis, dan kesiapan militer Iran dalam mereaksi setiap serangan.

              Tidak memiliki informasi tentang musuh akan memposisikan Amerika Serikat di sudut yang sangat sulit. Perang pada abad 21 berarti bentrokan di kancah politik strategi, operasi, dan taktik yang masing-masing juga terjadi empat sektor, militer, diplomatik, ekonomi dan sosial. Perang akan dimulai dari sektor militer dan dengan cepat akan merambat ke sektor lainnya. Dan jika perang terjadi apakah Amerika siap untuk menghadapi perang di sektor-sektor lain? Bagaimana dengan politik dalam negeri Amerika? Apakah rakyat Amerika akan berdiam diri menghadapi dampak langsung perang, termasuk kenaikan harga BBM dan anjloknya nilai saham?

              Opsi lainnya adalah perang aliansi Barat dengan Iran. Perang itu sangat tergantung pada kemampuan Amerika Serikat untuk merangkul negara-negara yang bersedia perang dengan Iran. Amerika harus mampu meyakinkan negara-negara sekutunya atas kemampuan militer AS untuk menghadang segala pembalasan dari Iran.

              Namun perang aliansi juga berdampak buruk bagi Amerika, mengingat kehadiran pasukan dari negara lain akan membatasi serangan dan kebebasan operasi militer Amerika. Kecil kemungkinan Amerika akan menyeret para sekutunya ikut berperang dengan Iran

              Unsur yang paling penting lainnya adalah Iran dipastikan akan menarget Israel jika perang dimulai. Dan jika Israel terlibat dalam perang, maka akan sulit bagi Amerika Serikat untuk menyelamatkan nyawa rezim Zionis. Sejumlah negara regional seperti Suriah, Lebanon, Mesir, juga akan terlibat. Ditambah lagi dengan sentimen anti-Zionis yang makin meningkat di negara-negara regional.

              Dengan berbagai kemungkinan seperti itu, apakah Amerika bersikeras memaksakan perang dengan Iran?
              (IRIB/MZ/NA)



              __________________________________________________ ____________
              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
              Reply With Quote


              Mantan Dubes Indonesia: Setiap Negara Independen Harus Mencontoh Iran

              __________________________________
              Mantan duta besar Indonesia untuk Iran, Prof. Dr. Basri Hasanuddin, memuji resistensi Republik Islam Iran di hadapan tuntutan tidak wajar negara-negara Barat, dan menyatakan bahwa resistensi Iran itu telah mematahkan boikot Barat.

              Dalam wawancaranya dengan kantor berita IRNA hari ini, Senin (15/8), Prof. Basri menegaskan bahwa setiap negara independen harus mempertahankan hak-hak internasionalnya seperti yang dilakukan Iran.

              Menurutnya, dewasa ini negara-negara Barat khususnya Amerika Serikat telah menyadari bahwa sanksi dan represi tidak dapat menyimpangkan sebuah bangsa dari jalan yang telah dipilih dan proyek pemberlakuan sanksi anti-Iran yang pasti akan menjadi pelajaran besar bagi kekuatan-kekuatan Barat untuk tidak berinteraksi dengan bangsa-bangsa dengan ancaman dan represi.

              Menyinggung kapasitas besar Republik Islam Iran, Prof. Basri mengatakan, "Negara-negara dunia melihat hubungan dengan negara-negara lain melalui jendela kepentingannya dan yang pasti tidak akan tunduk pada tuntutan Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat."

              Lebih lanjut dijelaskannya bahwa meski menghadapi sanksi Barat, namun Republik Islam Iran cukup berhasil dalam transaksi perdagangan energi khususnya gas alam, dan ini menunjukkan bahwa sanksi Barat tidak berpengaruh pada hubungan perdagangan Iran dengan berbagai negara.

              Prof. Basri menjelaskan bahwa seluruh upaya para pejabat Iran adalah agar bangsa ini menggapai teknologi mutakhir dan berdasarkannya membangun masa depan yang lebih cerah. Perjuangan tersebut hingga kini telah membuahkan hasil.

              Seraya memuji kemajuan yang dicapai Iran di bidang teknologi nuklir, Prof. Basri menekankan bahwa komitmen Iran untuk menyelesaikan masalah nuklirnya melalui jalur perundingan merupakan peluang bagi negara-negara terkait untuk memanfaatkannya. Alih-alih melontarkan berbagai tuduhan terhadap Iran, mereka seharusnya mengajukan bukti kongkret atas klaim mereka di meja perundingan dan menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut.


              sumber:
              http://indonesian.irib.ir/index.php?...line&Itemid=88

              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
            4. Reply With QuoteRahbar: Iran Menempati Posisi yang Terpandang di Dunia
            5. Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Ahad (7/8) dalam pertemuan dengan pimpinan tertinggi tiga Lembaga Negara, ketua Dewan Ahli Kepemimpinan, para anggota kabinet, anggota parlemen, pejabat berbagai instansi, para imam Jum'at, wakil Wali Faqih di berbagai provinsi serta para perwira tinggi angkatan bersenjata membicarakan tentang situasi regional dan global yang isimewa saat ini seraya menjelaskan kondisi Iran secara umum.

              Beliau mengatakan, penilaian yang obyektif akan kedudukan pemerintahan Islam setelah 32 tahun berdiri akan menunjukkan bahwa negara ini telah membukukan keberhasilan-keberhasilan besar yang tak terbayangkan. Fakta ini telah melahirkan optimisme dan mendorong untuk melanjutkan gerakan dengan proses yang pesat menuju puncak. Seiring dengan itu ada serangkain tugas penting dan prioritas yang belum terlaksana. Dengan solidaritas, kebersamaan, kerja keras siang dan malam serta keteguhan dalam memegang prinsip dan norma dan dengan memanfaatkan kepercayaan rakyat yang sangat besar kepada negara dan rasa percaya diri yang tinggi di tengah para pemuda, semua peluang yang ada harus dimanfaatkan secara optimal untuk mengantarkan Iran yang Islami ke tempatnya yang layak di tingkat regional dan global.


              Ayatollah al-Udzma Khamenei menekankan untuk secara fair dan obyektif menilai kondisi umum negara. "Untuk mencapai kesimpulan yang benar dan faktual tentang kondisi negara ini, kondisi kawasan dan dunia saat ini harus juga diperhatikan. Sebab kebangkitan Islam yang marak saat ini di kawasan dan krisis ekonomi yang secara mengejutkan mendera Dunia Barat serta berkembangnya aliran-aliran ekstrim di Barat, adalah fenomena yang belum pernah ada sebelumnya sejak kemenangan revolusi Islam," ungkap beliau.

              Beliau menambahkan, transformasi yang spektakuler di kawasan dan dunia ini adalah peluang besar bagi pemerintahan Islam. Jika tidak mengevaluasi kondisi negara secara fair dan faktual, peluang ini akan terbuang sia-sia dan bahkan bisa berubah menjadi ancaman.

              Pemimpin Besar Revolusi Islam melanjutkan, dalam menilai kondisi negara ini titik-titik kuat dan lemah harus dilihat bersamaan. Hindari pandangan yang mutlak negatif atau mutlak positif dalam memberi penilaian.

              Beliau mengeluhkan adanya sebagian pejabat negara dan elit politik yang memiliki pandangan negatif murni yang secara sosial akan melahirkan pesimisme dan keputusasaan di tengah masyarakat. "Amat disayangkan bahwa sebagian media massa yang didasari oleh tendensi tertentu selalu menyoroti hal-hal yang negatif. Ini tindakan yang salah," kata beliau.

              Sebaliknya, beliau juga menolak pandangan positif mutlak dan menyebutnya sebagai tindakan pemuasan palsu.

              Lebih lanjut Rahbar mengimbau untuk mempelajari seluruh sisi kuat dan sisi lemah di negara ini seraya menjelaskan, "Sisi-sisi positif menunjukkan potensi yang dimiliki negara ini sementara titik-titik lemah menunjukkan apa yang harus menjadi prioritas kerja. Dengan mencermati kedua sisi itu kita bisa mengenal jalan yang benar yang mengantarkan kita kepada kemajuan dan ketinggian."

              Mengenai sisi positif yang ada di negara ini, beliau mengatakan, titik-titik yang terang dan positif ini adalah hasil dari gerakan berkesinambungan pemerintahan Islam dalam 32 tahun ini, yang tentunya fluktuatif.

              Poin positif pertama yang disinggung beliau adalah kemampuan dalam mengatasi tantangan. Beliau menjelaskan, sejak awal kemenangan revolusi Islam sampai saat ini, pemerintahan Islam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang beragam dan sulit yang meliputi ancaman politik, keamanan, militer, dan ekonomi dari kekuatan-kekuatana adi daya dunia. Akan tetapi, berkat dukungan rakyat pemerintahanan ini bisa mengatasi semua tantangan itu.

              Poin kedua adalah kepercayaan kuat yang terbina antara rakyat dan pemerintahan yang menurut beliau jarang ditemukan bandingannya di dunia. Rahbar mencontohkan partisipasi 80 persen rakyat Iran dalam pemilihan umum dua tahun silam dan keikutsertaan rakyat dalam pawai akbar tahunan hari al-Quds Sedunia dan hari kemenangan revolusi Islam 22 Bahman. "Tahun inipun meski suhu udara panas menyengat, dunia akan kembali menyaksikan kebesaran rakyat Iran di bulan Ramadhan dan hari al-Quds," tegas beliau. [/COLOR]

              Beliau menyayangkan adanya pernyataan sementara kalangan yang secara lahirnya mengesankan kerapuhan kepercayaan rakyat. "Rakyat mencintai pemerintahan Islam dan akan selalu membelanya," kata beliau.

              Ayatollah al-Udzma Khamenei menegaskan, musuh berkoar tentang sanksi yang bisa melumpuhkan Iran. Namun di tengah himpitan embargo dan sanksi itu, Iran justeru telah membukukan banyak prestasi yang mencengangkan di berbagai bidang, sains dan teknologi.

              Poin positif berikutnya adalah kedudukan Iran di pentas internasional. "Hari ini, Republik Islam Iran adalah negara yang dihormati, berpengaruh, terpandang dan bermartabat di pentas internasional," kata beliau. Kemuliaan dan kedudukan ini didapatkan berkat resistensi dan keteguhan bangsa dan para pejabat Iran kepada prinsip dan slogan-slogan revolusi Islam.

              Sebaliknya, kata beliau, kebencian terhadap Amerika di tingkat regional dan global justeru semakin memuncak, dan saat ini, AS adalah rezim yang paling dibenci dan tak punya kedudukan di kawasan dan Dunia Islam. Di Eropa, jika rakyat di sana menyadari bahwa penyebab utama kesulitan mereka adalah hegemoni AS dan Rezim Zionis Israel, maka proses keterpurukan AS di Eropa akan berjalan lebih cepat, dan ini akan terjadi tidak lama lagi.

              Seraya menyinggung adanya upaya sebagian kalangan untuk mengesankan kemerosoran popularitas Republik Islam Iran di kancah dunia, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, sebagian orang berusaha meyakinkan bahwa popularitas Republik Islam Iran di pentas internasional anjlok karena keteguhan dalam memegang prinsipnya. Padahal, -amat disayangkan- pada beberapa periode ketika sejumlah pejabat bersikap lunak terhadap Barat, perlakuan terhadap Iran justeru semakin melecehkan.

              "Di saat sejumlah pejabat kita memuji para petinggi AS, Presiden AS justeru menyebut Iran sebagai poros kejahatan," tegas beliau.

              Rahbar mengingatkan kembali proses pengadilan untuk kasus pembunuhan di restoran Mikonos dan mengatakan, "Dalam satu periode, salah satu negara Eropa yang secara lahiriyah baik dan memuji Iran, justeru menggelar pengadilan untuk kasus pembunuhan di restoran Mikonos yang menuduh pejabat tertinggi Iran terlibat dalam insiden itu. Langkah tersebut lantas diikuti oleh sejumlah negara Eropa yang menarik Duta Besarnya dari Tehran dengan anggapan langkah itu bisa menjadi pukulan bagi Iran. Namun yang terjadi, justeru merekalah yang mendapat balasan dan merasakan tamparan yang lebih telak dari Husainiyyah ini."

              Beliau mengingatkan, setiap kali pemerintahan Islam melunak di hadapan AS dan Eropa, mereka akan semakin lancang. Dan setiap kali pemerintahan ini resisten dengan slogan dan prinsip revolusinya, Republik Islam akan semakin terhormat.

              Usai menjelaskan poin-poin positif, beliau mengungkapkan sisi-sisi lemah yang ada dan mengatakan, "Jika sisi-sisi lemah ini tidak diperhatikan pasti kita akan mendapat pukulan."

              Kelemahan, kelalaian, dan kekurangan yang ada di bidang politik, ekonomi dan budaya, kata beliau, disebabkan oleh kelalaian dalam menjalankan tugas.

              Seraya mengingatkan kisah kekalahan umat Islam dalam Perang Uhud, Ayatollah al-Udzma Khamenei menerangkan, "Menyibukkan diri dengan konflik dan polemik politik, kecenderungan kepada glamorisme dan kehidupan borjouis, lupa akan semangat jihad dan pengorbanan, lalai akan serangan budaya yang dilancarkan musuh, lalai akan lawan yang mengintai, lalai akan penyusupan lawan di dunia media dalam negeri dan ketidakpedulian kepada baitul mal, adalah contoh dari kelemahan-kelemahan itu."

              Beliau juga menyebutkan adanya masalah yang belum teratasi di bidang ekonomi seperti pengadaan lapangan kerja, inflasi dan budaya kerja, meski sudah ada banyak hal yang dilakukan.

              Beliau lebih lanjut mengimbau untuk semakin menyebarkan budaya sabar, syukur, dzikir, ihsan, kebaikan kepada orang lain, kecenderungan untuk melayani dan menghindari gangguan kepada pihak lain.

              Di bagian lain pembicaraannya, Rahbar membahas perkembangan di kawasan dan mengatakan, situasi di kawasan saat ini jauh dari bayangan dan perkiraan AS dan zionisme internasional.

              "Kekuatan adidaya dunia berniat melumpuhkan Iran lewat sanksi dan embargo ekonomi, tapi kini justeru merekalah yang didera krisis ekonomi," imbuh beliau.

              Pemimpin Besar Revolusi Islam menambahkan, "Lewat fitnah tahun 1388 (2009 M), mereka hendak melumpuhkan Republik Islam Iran dengan cara mendukung dan memperkuat gerakan fitnah, tetapi kini justeru rezim-rezim boneka AS di kawasan yang tumbang atau tergoncang satu persatu."

              AS dan kekuatan adidaya Barat, kata beliau, berniat mengepung Iran lewat agresi ke Afghanistan dan Irak, tapi yang terjadi saat ini justeru merekalah yang terjebak dalam kesulitan di kedua negara itu dan terkepung.

              Kebangkitan Islam di kawasan, menurut Rahbar, adalah fenomena yang sangat istimewa. "Hakikat sebenarnya dari apa yang terjadi di Mesir, Tunisia, dan Yaman tidak terkira. Kelak di masa mendatang hakikat yang sebenarnya akan terungkap," jelas beliau.

              Ayatollah al-Udzma Khamenei juga menyinggung pengadilan atas Hosni Mubarak yang ditempatkan dalam kurungan seraya menyebut kejadian ini sebagai peristiwa yang penuh arti, menakjubkan dan mendalam yang tentunya diikuti dengan semakin menyempitnya medan bagi rezim Zionis Israel.



              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}



            6. Kebangkitan Rakyat di Kawasan dan Kegagalan Strategi AS Anti Iran

              seluruh kubu anti Iran seperti Arab Saudi dan Bahrain kini juga mengalami kesulitan di dalam negeri. Mereka kini mendapat ancaman yang dapat melengserkan kekuasaannya. Ancaman ini bukan datangnya dari Iran, tapi malah datangnya dari rakyat mereka sendiri akibat kegagalan kebijakan ekonomi serta politik. Rezim ini juga menyadari ancaman dari kebijakan luar negeri yang mereka jalankan bertentangan dengan tuntutan rakyat.

              Situs lembaga riset CNAS dalam laporannya terkait kebijakan AS anti Iran menulis, strategi pemerintahan Barack Obama terhadap Iran mulai runtuh. Lembaga riset CNAS meyakini jika selama ini pemerintah Obama terus mengklaim kebijakan anti Irannya berhasil, namun kini strategi Washington menemui jalan buntu. Sementara itu, rezim yang menjadi tumpuan AS untuk membantunya menebarkan Iranphobia di kawasan seperti Hosni Mubarak di Mesir malah digulingkan rakyatnya. Hal ini mengakibatkan kebijakan Obama yang diterapkan di kawasan juga mengalami kehancuran.

              Laporan ini menambahkan, seluruh kubu anti Iran seperti Arab Saudi dan Bahrain kini juga mengalami kesulitan di dalam negeri. Mereka kini mendapat ancaman yang dapat melengserkan kekuasaannya. Ancaman ini bukan datangnya dari Iran, tapi malah datangnya dari rakyat mereka sendiri akibat kegagalan kebijakan ekonomi serta politik. Rezim ini juga menyadari ancaman dari kebijakan luar negeri yang mereka jalankan bertentangan dengan tuntutan rakyat.

              Di sisi lain, Amerika Serikat dan sekutunya selama 32 tahun mengerahkan segenap upanyanya baik dari sisi politik, keamanan,militer, ekonomi dan budaya memusuhi Iran. Washington beranggapan mampu melumpuhkan Republik Islam Iran sebagai sumber kebangkitan Islam, namun ternyata Iran mampu melawan konspirasi ini sehingga usaha yang mereka pupuk selama ini gagal total.

              Negara-negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Iran, kini mengalami krisis ekonomi. Di sisi lain, Iran yang selama ini diblokade malah mencapai berbagai kemajuan pesat, khususnya di bidang energi nuklir. Tak diragukan lagi bahwa kemajuan yang dicapai Tehran selama ini bukan hanya membuktikan bahwa saksi tidak berarti bagi Iran, namun juga menambah citra Republik Islam Iran di kancah internasional. Adapun AS kian dibenci di kawasan dan dunia. Washington kini berubah menjadi negara paling dibenci Dunia Islam dan kawasan. Citra AS di Eropa pun semakin menurun seiring dengan krisis ekonomi dan sosial yang semakin parah.

              Menurut analisa banyak pengamat, gelombang kebangkitan Islam membawa sistem politik baru ke perimbangan sistem internasional dengan dasar-dasarnya seperti keadilan dan demokrasi berasaskan nilai-nilai agama serta budaya bangsa. Oleh karena itu, peristiwa satu tahun terakhir khususnya di kawasan Timur Tengah yang berujung pada lengsernya diktator Mesir serta Tunisia membuat bangsa di kawasan terbebas dari cengkeraman rezim despotik. Selain itu, gerakan revolusi rakyat di kawasan juga menyulitkan kebijakan imperialisme AS.

              Kini mengingat kondisi di kawasan yang berubah, AS yang sebelumnya gencar memusuhi Iran dengan beragam cara termasuk perang lunak, mengobarkan fitnah di dalam negeri Iran, meningkatkan tekanan ekonomi serta Islamphobia untuk melemahkan Republik Islam Iran terpaksa mengakui bahwa seluruh upaya anti Iran yang mereka lancarkan selama ini gagal total. (IRIB/MF)


              sumber:
              http://indonesian.irib.ir/index.php?...arta&Itemid=58


              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
            7. Iran Incar Kemampuan Mencegat Seluruh Pesawat Moderen


              ___________________________________
              Iran menyatakan telah mencapai keberhasilan yang cukup pesat di bidang industri pertahanan dan Republik Islam tengah mengacu pada titik kemampuan menghadang seluruh pesawat moderen.

              "Sudah sejak lama kami memulai program produksi pesawat generasi baru dan kami telah mengambil langkah-langkah sukses di bidang ini," kata Wakil Panglima Angkatan Udara Republik Islam Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Alavi, kepada IRNA.

              Dijelaskannya bahwa Angkatan Udara Iran berusaha mengembangkan kemampuannya di segala sisi dalam memproduksi pesawat atau perlengkapan elektronik dan amunisi termasuk rudal tipe dari udara ke udara dan dari udara ke darat, agar mampu mencegat seluruh pesawat generasi baru di dunia.

              Hal itu dikemukakan Alavi, kemarin (13/9) menandai hari pertama dari tahap akhir manuver udara yang digelar di kota Tabriz, barat laut Iran.

              Dikatakannya bahwa pertahanan udara Iran akan memfokuskan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan pesawat Saeqeh, produk hasil kerja bareng Angkatan Udara dan Kementerian Pertahanan Iran. Menurut Alavi, Angkatan Udara Iran perlu meng-upgrade perlengkapan pesawat itu sesuai dengan berbagai macam ancaman.

              Alavi mengatakan, "Saeqeh telah dilengkapi berbagai peranti dalam perang elektronik, dan pesawat tersebut akan dites soal daya angkut amunisinya."
              (IRIB/MZ)


              sumber:
              http://indonesian.irib.ir


              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}

            8. Islamic Republic of Iran Air Force Bermanuver Bukti Kegagalan Sanksi Barat !

              Seorang komandan senior Republik Islam Iran mengatakan manuver militer udara membuktikan tidak efektifnya sanksi Barat terhadap Tehran.
              "Manuver militer "Fadaeeyan Harim Wilayat-3" (Pembela Wilayat-3) menunjukkan bahwa sanksi kekuatan arogansi global yang dipimpin oleh AS dan sekutu Eropa, selama tiga dekade terakhir terbukti sia-sia belaka,"kata Panglima Angkatan Udara Iran (IRIAF) Brigadir Jenderal Hassan Shah-Safi kepada wartawan pada hari Rabu (14/9).
              Dia mencatat bahwa IRIAF menampilkan prestasi besar itu selama 33 tahun terakhir baik dari segi kualitas dan kuantitas.

              Komandan Iran menyatakan bahwa latihan berniat untuk menggunakan senjata cerdas dan modern, termasuk rudal laser dan termal menengah dan jangka panjang dari udara-ke-udara.
              Pada hari pertama manuver udara terbesar itu, IRIAF telah menembakkan berbagai jenis rudal.

              "Jet-jet tempur Iran dalam taktik ofensif, telah melepaskan berbagai jenis rudal dari udara ke darat, termasuk bom serta rudal termal dan laser. Tembakan-tembakan itu berhasil mengenai target di bumi, kata juru bicara manuver," kata Hossein Chitforoush pada hari Selasa (13/9).

              Dia menambahkan bahwa manuver itu untuk menguji kinerja pasukan, pesawat pembom, pesawat pengangkut, dan penerbangan taktis serta pesawat tanpa awak.
              Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Iran Abdolrahim Mousavi dan Panglima IRIAF, Brigadir Jenderal Hassan Shah-Safi hadir dalam pembukaan tiga hari latihan utama yang bersandi "Fadaeeyan Harim Wilayat 3" pada hari Selasa (13/9/2011).

              Dilaporkan, jet tempur Saeqeh, F-4, F-5, Mig-29 dan Sukhoi-24 serta C-130 dilibatkan dalam manuver militer ini. Even besar militer kali ini dilengkapi dengan bom pintar, laser dan rudal termal dengan berbagai daya jangkau untuk mencapai target tetap dan bergerak.(IRIB/PH/AR)
          1. Genderang Kebangkitan Islam Ditabuh di Tehran


            "Kebangkitan Islam adalah lembaran baru dan tidak mungkin kembali ke belakang. Revolusi Islam bergerak untuk kebaikan dan pembenahan ummat Islam."
            (Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon, Sheikh Naeem Qasim)


            _____________________________________________
            Sekjen Gerakan Jihad Islam Palestina, Ramadan Abdollah, kembali memperingatkan konspirasi rezim Zionis Israel. "Kami tak akan menyerahkan sejengkal tanah ke pihak lain. Al Quds tetap menjadi ibukota Palestina, " tegas Ramadan Abdollah dalam Konferensi Kebangkitan Islam di Tehran, hari ini (Sabtu, 17/9/2011).

            Dalam pidatonya, "Zionis Israel dan AS sengaja mencampuri urusan internal negara-negara di kawasan untuk menggagalkan tekad revolusioner." Seraya menyinggungg saham besar bangsa Palestina dalam kebangkitan rakyat di kawasan, Ramadan Abdollah mengatakan, "Bangsa Palestina berjuang selama 60 tahun melawan Rezim Zionis Israel. Kini, proyek-proyek Zionis dihadapkan pada kegagalan melalui kebangkitan rakyat di kawasan."

            Ramadan Abdollah juga menjelaskan bahwa bangsa Palestina dan bangsa-bangsa di dunia memasuki periode baru dalam perjuangan. "Banyak bahaya dalam periode ini, Untuk itu, seluruh bangsa di dunia harus lebih waspada dan jangan tertipu dengan berbagai konspirasi musuh."

            Lebih lanjut Ramadan Abdollah menjelaskan, makar AS berusaha menggalang kekuatan, khususnya dari negara-negara kawasan, untuk mewujudkan perdamaian antara Palestina dan Zionis Israel. Dengan cara itu, Palestina dapat terlupakan dan Zionis Israel kian arogan di wilayah pendudukan Palestina. Hal itu juga terbukti dengan nota-nota kesepakatan yang terus dilanggar Zionis Israel. Berapa banyak kejahatan anti-kemanusiaan Zionis Israel yang ditoleransi oleh lembaga-lembaga internasional.

            Akan tetapi bangsa Palestina terus menyadari konspirasi musuh dan tak akan membiarkan pihak lain merampas wilayah Palestina. Ramadan Abdollah dalam konferensi tersebut juga menyinggung tekad kuat bangsa dan pemerintah Iran dalam mendukung Palestina.

            Dalam kesempatan itu, Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon, Sheikh Naeem Qasim, menyatakan bahwa kebangkitan Islam telah mulai dan tak mungkin dihentikan. Dikatakannya, "Kebangkitan Islam adalah lembaran baru dan tidak mungkin kembali ke belakang. Revolusi Islam bergerak untuk kebaikan dan pembenahan ummat Islam."

            Seraya menyinggung lahirnya revolusi dan jihad Islam, Shekh Naeem Qasim mengatakan. "Saat ini, Hizbullah lebih tangguh, kuat dan kokoh dari sebelumnya. Meski menghadapi berbagai tekanan, gerakan ini tetap mengambil langkah yang tidak mungkin untuk mundur. "

            Konferensi Internasional Kebangkitan Islam, hari ini (Sabtu, 17/9/2011) dimulai dengan pidato Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatollah Al Udzma Sayid Ali Khamenei. Menurut rencana, konferensi yang melibatkan lebih dari 700 politisi dan pemuka agama dari barbagai penjuru dunia, akan berlangsung selama dua hari. (IRIB/AR)

            ================================================== ==============
            ************************************************** **************




            Tehran Resmi Jadi Sekretariat Konferensi Kebangkitan Islam

            _______________________________________

            Sekretaris Komisi Konferensi Internasional Kebangkitan Islam, Ibrahim Ja'fari mengkonfirmasikan rencana pembentukan sekretariat tetap Konferensi Kebangkitan Islam di Tehran. Hal ini diungkapkannya di akhir konferensi kemarin (Ahad 18/9).

            "Di sekretariat ini juga diprogram pertemuan berikutnya Konferensi Kebangkitan Islam yang akan digelar dalam waktu dekat," ungkap Ja'fari kemarin seperti dilaporkan televisi al-Alam.

            Seraya mengisyaratkan lima komisi yang dibentuk di Konferensi Internasional Kebangktian Islam kali ini, Ja'fari menandaskan, sekretariat tetap termasuk keputusan yang diambil dalam pertemuan kali ini. (IRIB/al-Alam/MF)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/

            __________________________________________________ ____________
            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
          2. #62
            Roller Starter Roller Starter brahmana is on a distinguished road
            Join Date
            Dec 2010
            Location
            jakarta
            Age
            34
            Posts
            120


            Di AS, Ahmadinejad Pertanyakan Kotak Hitam 11 September

            Pada kesempatan itu, Ahmadinejad menuturkan, usulan Iran untuk memperbaiki kebijakan keliru Amerika pada tingkat internasional, tentu saja akan menguntungkan warga negara itu.
            "Pesan kami adalah jangan sampai pemuda-pemuda Amerika tewas di medan tempur dan juga jangan membantai warga di kawasan. Uang rakyat Amerika harus digunakan untuk kesejahteraan mereka," tutupnya.


            _________________________________________
            Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, bangsa-bangsa dunia punya pertanyaan atas peristiwa 11 September dan tidak puas dengan laporan-laporan yang diberikan. Ditambahkannya, perlu dibentuk sebuah tim investigasi independen untuk mempelajari dimensi peristiwa kontroversial itu.

            "Di dalam Kotak Hitam 11 September ada sesuatu yang belum diungkap dan pemerintah Amerika Serikat mengkhawatirkan hal ini serta tidak ingin menjelaskannya kepada publik," ujar Ahmadinejad.

            Presiden Iran dalam wawancara eksklusif dengan televisi NBC, Amerika, pada Selasa (20/9) menjelaskan beberapa pertanyaan seputar 11 September. Dikatakannya, "Dalam peringatan peristiwa itu beberapa waktu lalu, sejumlah warga Amerika berkumpul di Ground Zero dan memprotes klaim-klaim pemerintah Washington. Mereka menilai 11 Septermber sebagai peristiwa yang mencurigakan."

            "Polling yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen warga negara itu, tidak puas dengan masalah tersebut," ujarnya.

            "11 September merupakan sebuah peristiwa besar, yang merenggut nyawa 4 ribu manusia tak berdosa. Insiden itu juga telah menjadi alasan pendudukan dua negara lain dan lebih dari satu juta orang terbunuh. Apakah tidak pantas mengusut faktor-faktor terjadinya peristiwa sebesar itu, lalu memberi penjelasan kepada bangsa-bangsa dunia?," tanya Ahmadinejad penuh heran.

            Lebih lanjut, Ahmadinejad menuturkan, "Apakah kita harus menerima mentah-mentah setiap laporan versi pemerintah Amerika tentang peristiwa itu?," Ditambahkannya, jika dampak 11 September hanya terbatas di wilayah Amerika, mungkin laporan Washington dapat diterima, namun peristiwa itu adalah sebuah isu internasional dan karenanya dua negara diinvasi dan keamanan kawasan dirampas."

            "Jika laporan pemerintah Amerika benar, mengapa tidak mengizinkan sebuah tim independen juga melakukan investigasi atas peristiwa itu? Jika laporan itu benar, tentu saja tim independen juga akan mengkonfirmasikannya dan ini akan menguntungkan Amerika. Jika laporan itu keliru, hal ini juga akan menguntugkan Amerika dan mendorong mereka untuk memperbaiki kebijakan yang salah dan tidak lagi memperburuk citranya di tengah bangsa-bangsa," jelas Ahmadinejad.

            Pada kesempatan itu, Ahmadinejad menuturkan, usulan Iran untuk memperbaiki kebijakan keliru Amerika pada tingkat internasional, tentu saja akan menguntungkan warga negara itu.

            "Pesan kami adalah jangan sampai pemuda-pemuda Amerika tewas di medan tempur dan juga jangan membantai warga di kawasan. Uang rakyat Amerika harus digunakan untuk kesejahteraan mereka," tutupnya. (IRIB/RM/MZ)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/

            __________________________________________________ ____________
            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
            Last edited by brahmana; 09-23-2011 at 12:13 AM.
          3. #63
            Roller Starter Roller Starter brahmana is on a distinguished road
            Join Date
            Dec 2010
            Location
            jakarta
            Age
            34
            Posts
            120


            Ahmadinejad Ungkit Imperialisme Dunia, Wakil Barat Tinggalkan Sidang

            "Jika sejumlah negara Eropa dengan dalih holocaust setelah enam dekade masih terus memberikan ganti rugi kepada Israel, apakah pelaku perbudakan dan imperialisme tidak boleh memberikan ganti rugi kepada bangsa dunia," tandas Ahmadinejad

            _______________________________________

            Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menandaskan, dewasa ini kita menyaksikan maraknya kebangkitan Islam di dunia.

            Ahmadinejad dalam pidatonya di sidang Majelis Umum PBB ke 66 di New York, Amerika Serikat menekankan, kini kita menyaksikan maraknya kebangkitan Islam di dunia baik di Asia, Eropa dan Amerika serta setiap hari lingkup transformasi tuntutan keadilan dan kebebasan semakin lebar. Dalam kesempatan tersebut ia menyatakan kesiapan Iran untuk merealisasikan masalah ini demi kepentingan bangsa dunia.

            Presiden Iran seraya menyebutkan data statistik soal kemiskinan di dunia, perang, pembantaian massal dan instabilitas mengatakan, penguasa dunia memisahkan antara moral dan kehidupan sosial serta mengklaim bahwa kondisi ini disebabkan manusia mengikuti tuntunan para nabi dan kelemahan bangsa serta kinerja sejumlah kelompok. Menurut Ahmadinejad, penguasa dunia seperti ini mengaku ideologi dan kinerja mereka sebagai solusi untuk menyelamatkan umat manusia, padahal faktor utama dari kondisi ini harus ditemukan di sistem yang menguasai dunia saat ini dan mekanisme manajeman global.

            Ahmadinejad dalam kesempatan tersebut juga menanyakan kepada publik internasional soal pelaku dan pengobar perang dunia pertama, kedua, perang di Vietnam, pendudukan Irak serta Afghanistan. Saat menyampaikan pertanyaan ini, sejumlah wakil negara Barat meninggalkan ruang sidang.

            Ahmadinejad menandaskan,"Sangat jelas seperti terang di siang hari bahwa imperialis dunia dan pengobar perangan dunia pertama, kedua dan dalang instabilitas global sejak dahulu hingga kini dengan mengubah wajah mereka menguasai Dewan Keamanan PBB serta pusat-pusat utama ekonomi dan politik global. Apakah mereka ini memiki kelayakan untuk menguasai pusat-pusat tersebut dan apakah bisa diterima klaim mereka sebagai pelindung kebebasan dan demokrasi serta hak-hak berbagai bangsa dunia, sementara di sisi lain mereka dengan klaimnya menyerang serta menduduki negara lain ? Apakah bunga demokrasi dan kebebasan akan mekar dengan rudal serta bom pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ?"

            "Jika sejumlah negara Eropa dengan dalih holocaust setelah enam dekade masih terus memberikan ganti rugi kepada Israel, apakah pelaku perbudakan dan imperialisme tidak boleh memberikan ganti rugi kepada bangsa dunia," tandas Ahmadinejad.
            (IRIB/MF)


            sumber: http://indonesian.irib.ir/


            __________________________________________________ ____________
            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
            Last edited by brahmana; 09-25-2011 at 07:58 AM.
          4. #64
            Roller Starter Roller Starter brahmana is on a distinguished road
            Join Date
            Dec 2010
            Location
            jakarta
            Age
            34
            Posts
            120


            Republik Islam Iran Menembus Batas

            Iran Akan Kirim Armada Lautnya ke Dekat Perbatasan Amerika Serikat


            Sumber Rusia lainnya juga menyinggung pengiriman armada Angkatan Laut Iran ke perairan internasional dekat perbatasan Amerika Serikat. Langkah itu dinilai sebagai reaksi atas kehadiran militer Amerika Serikat di perairan Teluk Persia.
            _____________________________________________
            Sumber-sumber Rusia menyebutkan keputusan Iran untuk mengirim dan menempatkan armada militernya di dekat perbatasan Amerika Serikat sebagai aksi langkah preventif menghadapi ketamakan Negeri Paman Sam itu.

            Kantor berita IRNA (29/9) melaporkan, media massa Rusia mengkonfirmasikan pengiriman armada perang Iran ke perairan internasional di dekat perbatasan Amerika Serikat sebagai bukti kemampuan tinggi Angkatan Laut Republik Islam Iran.

            Radio Voice of Russia dalam laporannya menyinggung kemampuan militer Iran yang semakin meningkat seraya menyatakan, "Para pejabat Iran memutuskan mengirim armada angkatan lautnya ke dekat perbatasan Amerika Serikat."

            Sumber itu merujuk pada pernyataan Panglima Angkatan Laut Militer Republik islam Iran, Habibullah Sayyari yang mengatakan, "Pangkalan maritim Iran tidak hanya terbatas di Teluk Persia saja, melankankan akan terus memperkokoh kehadirannya di perairan internasional."

            Sumber tersebut menyinggung penentangan Iran atas kehadiran pasukan Barat di Teluk Persia yang dinilai hanya menyulut instabilitas regional.

            Sumber Rusia lainnya juga menyinggung pengiriman armada Angkatan Laut Iran ke perairan internasional dekat perbatasan Amerika Serikat. Langkah itu dinilai sebagai reaksi atas kehadiran militer Amerika Serikat di perairan Teluk Persia.

            Disebutkan pula bahwa Presiden Republik Islam Iran berencana merealisasikan program patroli di perairan internasional serta penempatan armada laut Iran di Samudera Pasifik. Untuk misi tersebut, Iran melengkapi armadanya dengan rudal-rudal Nur yang mampu menempuh jarak hingga 200 kilometer.

            Televisi RBK Rusia juga dalam tayangan beritanya menyebutkan bahwa dalam waktu dekat Angkatan Laut Iran akan berada di dekat perbatasan Amerika Serikat.

            Laporan tersebut mengemuka di saat para pejabat Iran belum mengkonfirmasikan rencana pengiriman armada ke dekat perbatasan Amerika Serikat.


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...ticle&id=36568


            __________________________________________________ ____________
            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
            Last edited by brahmana; 10-02-2011 at 08:51 PM.
          5. #65
            Roller Starter Roller Starter brahmana is on a distinguished road
            Join Date
            Dec 2010
            Location
            jakarta
            Age
            34
            Posts
            120


            Konferensi Internasional Mendukung Intifada Palestina di Tehran


            _________________________________________
            Pidato Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei di Konferensi Internasional Mendukung Intifada Palestina kelima disiarkan secara langsung oleh berbagai media massa internasional dan mendapat reaksi luas. Konferensi kali ini digelar dengan slogan "Palestina Bagi Rakyat Palestina".

            Menurut laporan Mehr News, televisi Aljazeera,Mubasher, APTN Direct, al-Alam, Press TV, al-Manar dan al-Qods menyiarkan secara langsung pidato Rahbar di Konferensi Internasional Mendukung Intifada Palestina.

            Koran al-Safir cetakan Lebanon di situsnya hari ini (Sabtu 1/10) menulis, pagi ini Konferensi Internasional Mendukung Intifada Palestina dengan slogan "Palestina tidak mencari tempat tinggal, Palestina adalah tanah air mereka" secara resmi dibuka di Tehran. Lebanon juga mengirim delegasi 90 orang dan dipimpin langsung oleh Ketua Parlemen, Nabih Berri.

            Televisi al-Alam di breaking newsnya melaporkan, Konferensi Internasional Mendukung Intifada Palestina kelima dengan slogan "Palestina Bagi Rakyat Palestina" hari ini secara resmi dimulai dan diikuti lebih dari seratus negara dunia.

            Adapun al-Manar melaporkan, konferensi ini diikuti lebih dari 70 delegasi parlemen bersama tokoh dan partai politik lebih dari seratus negara dunia.

            Daily Star Lebanon dalam laporannya menyebutkan, Konferensi Internasional kelima Mendukung Intifada Palestina secara resmi telah dibuka. Hadir di konferensi ini cendikiawan, pengamat dan tokoh terkemuka dari 100 negara dunia. Di konferensi kali ini akan dibentuk empat sidang umum dan dua sidang tingkat komisi secara terpisah bagi lima komite. (IRIB/Mehr/MF)



            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18


            ================================================== ==============
            ************************************************** **************
            ================================================== ==============


            Gambar: Hamas Political Bureau Chief Khaled Meshaal in Tehran

            Meshal Ucapkan Selamat Kepada Muslim Dunia Karena Memiliki Pemimpin Seperti Rahbar Iran

            Seraya mengapresiasi pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, atau Rahbar pada pembukaan konferensi, Meshal menegaskan, "Saya mengucapkan selamat kepada bangsa Iran dan seluruh bangsa Muslim di dunia karena memiliki pemimpin yang brilian dan pemberani ini."

            _______________________________________

            Ketua Biro Politik Hamas, Khaled Meshal, mengapresiasi kebijakan Republik Islam Iran menggelar salah satu konferensi terpenting dalam membela banga Palestina seraya mengatakan, "Keberanian dan logika, merupakan dua unsur menonjol dan sangat penting yang tercermin dalam sikap tegas Iran menyangkut Palestina."

            IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan Meshal dalam pidato singkatnya sebelum penutupan Konferensi Internasional Intifada Palestina kelima di Tehran, kemarin (Ahad, 2/10). Meshal berpidato setelah mendengarkan pidato tegas Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad.

            Seraya mengapresiasi pidato Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, atau Rahbar pada pembukaan konferensi, Meshal menegaskan, "Saya mengucapkan selamat kepada bangsa Iran dan seluruh bangsa Muslim di dunia karena memiliki pemimpin yang brilian dan pemberani ini."

            "Sikap tegas seperti [Iran] ini membantu bangsa Palestina dalam memilih jalan yang benar untuk berjuang, namun sebaliknya sikap-sikap yang diambil sejumlah pemimpin dan pemeirntahan yang dilandasi ketakutan dan kebingungan, justru dapat membuat bangsa Palestina terjerumus memilih langkah yang keliru."

            Khaled Meshal menyatakan sebagai perwakilan seluruh rakyat Palestina, menyampaikan terima kasih kepada Rahbar dan para pejabat tinggi Iran serta seluruh bangsa pendukung Palestina.

            "Yakinlah, dukungan tersebut tidak akan sia-sia dan bangsa Palestina akan loyal kepada seluruh bangsa yang mendukungnya," tutur Meshal mengakhiri pidatonya.
            (IRIB/MZ)

             

            Komandan Senior Militer Iran: Bavar-373 Lebih Unggul dari S-300

            Seorang komandan senior militer Iran, Jenderal Shahram menyatakan bahwa Bavar-373 merupakan sistem yang lebih maju dari S-300 milik Rusia. Dikatakannya, Bavar-373 lebih unggul dalam sistem pertahanan anti-pesawat dan rudal jelajah.

            Wakil Kepala Eksekutif Khatam al-Anbia, Jenderal Shahram kepada Kantor Berita IRNA pada hari Sabtu, mengatakan, pembelian sistem S-300 diperlukan untuk melawan ancaman saat itu. Akan tetapi sistem S-300 tidak dapat memenuhi tuntutan pertahanan Iran saat ini.

            Jenderal Shahram mengatakan keputusan untuk memproduksi sistem anti-rudal dalam negeri yang bernama Bavar-373 dilakukan setelah penolakan Rusia untuk menjual sistem S-300 ke Iran.

            Komandan Iran itu juga mengatakan Bavar-373 adalah sistem rudal dari darat ke udara dan lebih maju dari sistem rudal S-300 milik Rusia.

            Berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada tahun 2007, Rusia berkewajiban memberikan setidaknya lima S-300 kepada Iran. Namun, penundaan terus menerus Moskow dalam memberikan sistem pertahanan menuai kritik dari Tehran.

            Rusia telah menolak memberikan sistem S-300 ke Iran dengan dalih resolusi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran. (IRIB/PressTV/AR)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18







            1. Rahbar: Iran Akan Mereaksi Konspirasi AS

              "Bangsa-bangsa di dunia akan menyadari penyebab utama berbagai problema yang ada, yakni kehinaan para pejabat Barat depan Zionis. Dapat dipastikan, api murka masyarakat akan menghanguskan kekuatan kapitalisme dan mengubahnya menjadi abu." (Rahbar~Ayatullah Sayid Ali Khamenei)
              _________________________________________
              Pemimpin Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatollah Al Udzma Sayyid Ali Khamenei, hari Ahad (16/10/2011), memperingatkan AS dan sekutu-sekutunya dalam setiap tindakan tidak bijaksana terhadap Tehran. Rahbar dalam pidatonya di hadapan ribuan mahasiswa Kermanshah, mengatakan, "Republik Islam Iran akan mereaksi segala konspirasi dan destruksi dengan segala kemampuan."

              Washington baru-baru ini menuding Iran terlibat dalam upaya untuk membunuh Duta Besar Arab Saudi, Adel al-Jubeir, dengan bantuan anggota yang diduga kartel narkoba Meksiko.

              Lebih lanjut Rahbar mengatakan, AS sengaja melempar isu kontroversial ini untuk menangani Gerakan Menempati Wall Street.

              "Masyarakat dari setidaknya 80 negara mendukung gerakan yang terus berkembang ini. Ini tentunya sangat pahit dan sulit bagi pemerintah AS," jelas Rahbar dalam pidatonya

              Rahbar kemudian menyinggung upaya AS dalam menangkap para pengunjuk rasa. Dikatakannya, "Pemerintah AS dapat menekan gerakan ini dengan bantuan pasukan polisi dan tentara. Akan tetapi gerakan ini tidak akan musnah, dan bertahan seperti api di dalam tanah."

              Rahbar menyinggung hegemoni jaringan zionisme atas para pejabat AS dan Eropa, dan memperingatkan, "Bangsa-bangsa di dunia akan menyadari penyebab utama berbagai problema yang ada, yakni kehinaan para pejabat Barat depan Zionis. Dapat dipastikan, api murka masyarakat akan menghanguskan kekuatan kapitalisme dan mengubahnya menjadi abu." (IRIB/Farsnews/PressTV/AR)


              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


              Rahbar: Wahai Syiah dan Sunni, Bersatulah!


              "Kita umat Islam, baik Syiah maupun Sunni, memiliki banyak kesamaan dalam agama dan akidah. Kita juga mempunyai banyak kepentingan yang sama. Akan tetapi musuh berusaha mengecilkan persamaan-persamaan yang ada untuk mewujudkan target hegemoni mereka." (Ayatullah Ali Khamenei)

              ________________________________________________
              Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar, Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei pada kunjungannya ke provinsi Kermanshah yang memasuki hari keenam, berbicara di hadapan masyarakat kota Paveh dan Uramanat. Dalam kesempatan itu, Rahbar mengingatkan upaya musuh yang terus menerus menebar perselisihan antara Syiah dan Sunni.

              "Bangsa Iran yang bersatu telah memadukan antara kesetiaan kepada Islam dan cita-cita Revolusi Islam dengan logika, kemajuan ilmu, ekonomi dan partisipasi di berbagai kancah politik dan sosial yang semuanya melahirkan parameter yang menjadi petunjuk arah bagi gerakan agung bangsa-bangsa di kawasan," jelas Rahbar dalam pidatonya, hari Senin (17/10/2011).

              Ayatolah al-Udzma Sayid Ali Khamenei juga menandaskan, "Berkat kemenangan Revolusi Islam, serta partisipasi dan keterlibatan rakyat dalam berbagai persoalan negara, dunia saat ini memandang bangsa Iran sebagai bangsa Muslim yang pandai dan arif serta bangsa yang terdepan dan maju di berbagai bidang. Dengan mengandalkan identitas kolektif ini, bangsa Iran bisa memainkan peran besar di era Kebangkitan Islam."

              Menurut Rahbar, pandangan antusias bangsa-bangsa di kawasan terhadap bangsa Iran ini merupakan kesempatan yang bagus untuk berperan lebih besar dalam membangun opini umum dunia Islam.

              Dalam pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa bangsa Iran dan Republik Islam Iran tidak mengklaim diri sebagai pemimpin bagi bangsa-bangsa di kawasan.

              "Setiap bangsa harus mengandalkan potensi, kemampuan dan jatidirinya masing-masing untuk memilih jalan yang dimaukan. Tapi tak diragukan bahwa bangsa-bangsa di kawasan menaruh perhatian yang khusus kepada bangsa Iran karena melihat potensi dan kapabilitas yang dimiliki bangsa Iran dalam 32 tahun terakhir," jelas beliau.
              Rahbar mengingatkan kembali bahwa musuh mengenal dengan baik potensi bangsa Iran untuk menjadi teladan. Karena itu, musuh-musuh Islam dan Iran berusaha keras mencegah terbentuknya persepsi yang memandang Republik Islam Iran sebagai panutan di kawasan.

              Beliau menyebut upaya menebar perselisihan antara Syiah dan Sunni baik di Dunia Islam maupun di dalam wilayah Iran sebagai agenda strategis musuh saat ini. Beliau menambahkan, "Kita umat Islam, baik Syiah maupun Sunni, memiliki banyak kesamaan dalam agama dan akidah. Kita juga mempunyai banyak kepentingan yang sama. Akan tetapi musuh berusaha mengecilkan persamaan-persamaan yang ada untuk mewujudkan target hegemoni mereka."

              Ayatollah al-Udzma Khamenei menyatakan bahwa keakraban dan solidaritas yang kuat antara Syiah dan Sunni di Iran ibarat pukulan telak atas muka para konspirator. Beliau menandaskan, kelestarian hubungan yang akrab dan bersaudara ini membawa pesan kepada musuh bahwa Iran bukan tempat untuk menebar perselisihan. Sama seperti sebelumnya, bangsa Iran yang bersatu maupun para pejabat negara, baik saat ini maupun di masa mendatang, tak akan mundur menghadapi siapapun dan tekanan apapun.

              Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut perlawanan dan muqamawah yang kontinyu dan sadar sebagai solusi tunggal untuk menggagalkan aksi musuh-musuh Islam dan umat Islam. Kepada umat Islam beliau mengatakan, "Tegarlah menghadapi musuh seperti ketegaran bangsa Iran. Sebab, jika tidak, musuh akan semakin berani. Setelah berhasil memecah-belah antara Syiah dan Sunni mereka akan mencerai-beraikan antara kelompok-kelompok di tubuh Sunni sendiri." (IRIB/Khamenei/AR)



              Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
            2. Reply With Quote

              Iran Tidak Perlu Lagi Produk Penyulingan Minyak dari Asing

              Direktur Logistik Produk Penyulingan Minyak Abadan menyatakan bahwa para teknisian Iran telah mampu memproduksi komponen yang diperlukan oleh pabrik penyulingan dan sudah tidak lagi mengimpor produk-produk tersebut.

              Fars News melaporkan (26/10), salah satu target penting Revolusi Islam Iran adalah pemutusan segala bentuk ketergantungan politik, budaya, dan ekonomi, terhadap negara-negara imperialis.

              Pejabat pabrik penyulingan minyak Abadan itu menambahkan, "Penguasaan pasar global memerlukan peningkatan kualitas produk dan standarisasi yang selama beberapa tahun terakhir, telah diambil langkah-langkah penting di dalam negeri."

              Ditambahkannya, meski boikot dan embargo, serta penolakan perusahaan-perusahaan asing menjual produk-produk mereka ke Iran, akan tetapi hal itu tidak menghambat tekad para ahli Iran untuk mencapai swasembada, dan bahkan kini acuan berikutnya adalah mengekspor produk-produk penyulingan minyak ke luar negeri.
              (IRIB/MZ/PH)


              http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18


          1. Pejabat AS Terang-Terangan Usulkan Teror Pejabat Iran

            Para pejabat Amerika Serikat dalam sebuah sidang secara resmi dan terang-terangan mengusulkan dilakukannya operasi rahasia untuk meneror para pejabat tinggi Iran.

            Fars News (27/10) melaporkan, belum lama Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad, berbicara mengenai budaya teror di Amerika Serikat dan sekutunya, pernyataan para pejabat Amerika Serikat dalam sidang Kongres itu membuktikan kebenaran pernyataan Ahmadinejad.

            Beberapa waktu lalu, Ahmadinejad mereaksi tudingan seraya menyatakan, budaya teror adalah milik Amerika Serikat dan pihak-pihak yang tidak beradab, bukan bangsa Iran.

            Setelah berbagai tekanan, sanksi, embargo, dan politik konfrontatif Barat dan Amerika Serikat anti-Iran dan sekutunya di kawasan termasuka Suriah dan Hizbullah Lebanon, para pejabat Amerika Rabu (26/10) secara resmi dalam sidang di Kongres mengusulkan teror sejumlah pejabat tinggi di Iran.

            AFP melaporkan, sejumlah pejabat tinggi militer dan pengamat militer Amerika Serikat mengusulkan teror sejumlah pejabat dan tokoh di Iran khususnya di Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) atau Pasdaran.

            Mantan panglima pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat, Jack Kean, dalam sidang dengar pendapat Kongres mengatakan, "Mengapa kita tidak bunuh saja mereka [pejabat Iran]? Mereka telah membunuh sekitar seribu warga Amerika Serikat, lalu mengapa kita tidak meneror mereka? Saya tidak mengatakan melancarkan operasi militer, akan tetapi saya mengusulkan operasi rahasia [teror]."

            Situs Aljazeera dalam hal ini melaporkan, "Setelah tuduhan para pejabat Amerika Serikat bahwa Pasdaran Iran terlibat dalam rencana teror Duta Besar Arab Saudi untuk Washington, kembali Amerika Serikat dan Iran saling bersitegang."

            Kean yang saat ini juga menjadi anggota Komisi Keamanan Dalam Negeri di Parlemen AS itu mengatakan, "Iran harus mendapat tekanan hebat."

            Reuel Marc Gerecht, mantan pengamat Timur Tengah di CIA dan anggota Lembaga Perjuangan Demokrasi, menjelaskan bahwa Pasdaran Iran tidak menggunakan logika yang digunakan oleh Amerika Serikat, dan bahwa Pasdaran tidak akan gentar kecuali salah satu pejabatnya ditangkap atau diteror.

            Gerecht bahkan secara langsung menyebut nama Qasem Soleimani, Panglima Pasukan Qods Iran, untuk ditahan atau diteror.

            Sebagian pengamat berpendapat bahwa setelah gagal melontarkan isu serangan militer ke Iran, sekarang Amerika Serikat mulai mencari alasan untuk menjustifikasi operasi rahasia teror para pejabat Iran. Langkah awalnya dengan melontarkan tudingan rencana teror Dubes Arab Saudi untuk Washington oleh Pasdaran Iran.
            (IRIB/MZ/PH)



            http://indonesian.irib.ir/index.php?...ticle&id=37252
            Reply With QuoteEmbargo Bank Sentral Iran, Ekonomi Eropa Rugi
          2. Kantor berita Fars melaporkan, Wakil Menteri Keuangan Amerika, David Cohen mengaku bahwa dunia dan Eropa akan rugi jika mengembargo Bank Sentral Iran. Berkaitan hal itu ia mengatakan, "Kita saat ini sedang mengevaluasi kemungkinan akibat embargo ini terhadap ekonomi dunia dan mitra-mitra kami."

            Berdasarkan laporan koran Amerika, The Wall Street Journal, melaporkan, Amerika berusaha menarik pendapat dan simpati Uni Eropa soal sanksi terhadap Bank Sentral Iran.

            Ahad kemarin (23/10) David Cohen berkunjung ke Eropa guna membahas masalah itu dengan sekutunya di Eropa.

            Sejak tahun 1979, Amerika telah memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran. Antara Amerika dan Iran tidak ada kerjasama ekonomi yang bisa diandalkan, sehingga mengembargo Bank Sentral Iran tidak akan berpengaruh apapun terhadap kondisi ekonomi Iran. Berbeda dengan Eropa, Eropa mempunyai hubungan dagang yang sangat luas dengan Iran. Tahun lalu transaksi antara Iran dan Uni Eropa mencapai 25 miliar euro.

            Berdasarkan laporan tersebut, para pejabat Eropa dan Amerika merasa khawatir akan terjadi kenaikan drastis terhadap harga minyak dunia jika diberlakukan sanksi terhadap Bank Sentral Iran. Karena Iran merupakan negara pengekspor minyak terbesar keempat di dunia.

            Berkaitan dengan masalah itu, Presiden Obama menggelar rapat bersama dengan para pejabat Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri dan para pejabat Gedung Putih.

            Disebutkan pula bahwa para pejabat Amerika dan Eropa tidak dapat berharap banyak kepada Cina, dan India untuk bergabung dengan mereka.

            Menurut rencana, Cohen akan berkunjung dari London ke kota-kota Eropa lainnya seperti Paris, Berlin, dan Roma. Kunjungan tersebut dalam rangka mencari dukungan untuk memberikan sanksi terhadap Iran. Anehnya rencana kunjungan tersebut telah diagendakan sebelum terjadi rencana kasus teror terhadap Duta Besar Arab Saudi di Washington, Adel al-Jubeir.

            Amerika berharap dengan cara menggelontorkan kasus rencana Iran meneror Dubes Saudi di Washington, Eropa akan mengikuti dan mendukung kebijakan anti-Irannya. Amerika telah mengklaim bahwa Iran berencana meneror Dubes Saudi di Washington, namun hingga kini tidak ada bukti yang membenarkan klaim teresebut. Bahkan Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu secara resmi menolak klaim Washington itu. (IRIB/RA/SL)



            http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18
            Reply With Quote


            Iran Pemenang Perang di Irak

            Koran USA Today dalam analisanya mengevaluasi capaian militer Amerika Serikat dalam pendudukannya selama sembilan tahun di Irak. Koran beroplah besar di Amerika Serikat itu mengakui bahwa Iran menjadi pemenang perang di Irak.

            Masalah penarikan mundur pasukan Amerika dari Irak dan dampaknya bagi kepentingan AS di Timur Tengah, dikupas dalam analisa tersebut.

            Di awal analisa itu disebutkan, "Di dunia fantasi dan ideal, perang Irak harus diakhiri dengan perdamaian, ketenteraman, stabilitas, dan demokrasi. Pada saat yang sama, Iran harus tergeser ke tepi, dan rakyat Irak seharusnya bersuka cita melupakan kegembiraan mereka di jalan-jalan dalam mengapreasi pengorbanan tentara Amerika Serikat dan tewasnya sekitar 4000 pasukan Amerika dalam proses penggulingan rezim zalim dan despotik."

            "Namun di dunia nyata, para arsitek perang tidak membayangkan akan menyaksikan hari seperti ini. Sejak George W. Bush dengan bangga menyatakan 'mission accomplished', hingga kini muncul pertanyaan soal bagaimana Amerika Serikat dapat meraih kemenangan "relatif" di Irak dan dapat keluar dari negara itu secepat mungkin. Sembilan tahun telah berlalu dari bencana itu. Dua kali lipat masa Perang Dunia Kedua."

            Sejumlah tokoh Republikan menuding pemerintah Obama bertanggung jawab atas kegagalan Amerika di Irak.

            Akan tetapi koran USA Today menyebutkan, "Kegagalan perang di Irak merupakan hasil dari politik keliru Bush dan Cheney. Bagaimana mungkin Amerika Serikat dapat menjaga kepentingannya di Timur Tengah dengan mengusung pasukan ke wilayah itu." Kini opini publik rakyat Muslim sangat membenci Amerika Serikat dan tidak seperti yang diharapkan, dukungan terhadap Iran semakin kuat. Iran yang menjadi pemenang dalam perang di Irak.

            Joe Lieberman, seorang senator AS pro-Israel, menentang keras penarikan mundur pasukan Amerika dari Irak. Menurutnya, Amerika harus mempertahankan sedikitnya 100 ribu pasukannya di Irak. Ia mengakui kegagalan pemerintah Obama dalam berinteraksi dengan pemerintah Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki. Namun demikian, Lieberman bersikeras agar Washington terus berusaha karena jika tidak maka apa yang selama ini telah dikorbankan Amerika di Irak hangus.

            Lieberman menuntut Obama harus kembali melakukan pendekatan persuasif lebih agresif dengan pemerintah Maliki soal keberadaan pasukan Amerika di Irak. Eskalasi pengaruh Iran di Irak, menjadi alasan utama Lieberman. (IRIB Indonesia/MZ)




            sumber: http://indonesian.irib.ir/


            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}


          3. Al-Azhar Mesir Membela Iran


            "setiap negara Islam yang bekerjasama dengan Amerika Serikat dan Israel dalam melawan Iran, maka negara tersebut telah dosa dan kejahatan terhadap Islam"
            (Mantan Ketua Komisi Fatwa al-Azhar Mesir, Syeikh Abdul Hamid al-Atrash)


            Mantan Ketua Komisi Fatwa al-Azhar Mesir, Syeikh Abdul Hamid al-Atrash, dalam fatwa terbarunya menyatakan, setiap negara Islam yang bekerjasama dengan Amerika Serikat dan Israel dalam melawan Iran, maka negara tersebut telah dosa dan kejahatan terhadap Islam.

            Koran al-Jumhuriyah terbitan Mesir (10/11) menulis, Syeikh al-Atrash menegaskan bahwa setiap setiap negara Arab yang bekerjasama dengan Amerika Serikat dalam melawan Iran, maka negara tersebut telah melakukan dosa dan kejahatan terhadap Islam, karena membantu musuh yang sama sekali tidak beriman kepada Allah Swt dan rasul-Nya.

            Syeikh al-Atrash menegaskan, "Karena Allah Swt berfirman bahwa kaum mukminin adalah bersaudara."

            Pejabat al-Azhar itu menambahkan bahwa negara-negara yang bungkam di hadapan fitnah Amerika Serikat juga sama-sama berdosa. Tidak hanya itu, Syeikh al-Atrash juga menegaskan bahwa negara-negara lain harus menghancurkan pihak mana pun yang membantu Amerika Serikat, Israel dan negara-negara lain yang berusaha menghancurkan sebuah negara Islam.

            "Ini merupakan kewajiban pokok untuk setiap negara dan setiap orang yang hanya bungkam dan tidak melakukan apapun juga terlibat dalam dosa tersebut," tuturnya.

            Dalam beberapa hari terakhir, akibat propaganda media massa mainstream dan para pejabat rezim Zionis anti-Iran, masalah serangan militer terhadap instalasi nuklir Iran atas tuduhan bohong Amerika Serikat kembali meningkat. Namun ancaman serangan terhadap Iran itu mendapat penentangan dari sejumlah negara termasuk Perancis, Rusia, dan Cina.
            (IRIB Indonesia/MZ/SL)


            sumber: http://indonesian.irib.ir


            Abad ini adalah abad kebangkitan kaum tertindas! {Ayatullah Ruhullah Al-Musawi Al-Khomeini}
            Reply With Quote


            AS Mengaku Tidak Siap Untuk Menyerang Iran


            Seorang pakar militer dan strategis Lebanon menilai pidato Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon Panetta di Institusi Brookings, sebagai pengakuan AS atas ketidakmampuannya untuk menyerang Iran dan sekaligus memperingatkan Israel untuk mengurungkan niatnya.

            Elias Farhat kepada televisi al-Alam pada Sabtu (3/12), mengatakan, "Pernyataan Kementerian Pertahanan Amerika akhir-akhir ini soal konsekuensi penyerangan militer ke Tehran, menunjukkan adanya kemungkinan reaksi Iran dan sekutunya di Timur Tengah yang akan mengakibatkan terganggunya transit minyak di kawasan."

            Farhat menambahkan, Leon Panetta sebelumnya menjabat sebagai Direktur Intelijen Pusat AS, sehingga dia benar-benar memahami kondisi Iran. Selain itu, dengan jabatan yang dia emban saat ini, Panetta memperoleh informasi lengkap soal Iran.

            "Panetta memperingatkan bahwa serangan militer ke Iran akan menimbulkan gelombang anti-Amerika oleh sekutu Tehran di Timur Tengah, dan bahkan ada kemungkinan negeri Persia itu akan menyerang pasukan Amerika di kawasan sebagai balasan Tehran. Selain itu, transit minyak di kawasan akan terganggu dan ekonomi dunia menghadapi masalah serius," lanjutnya.

            Di akhir pernyataannya, Farhat menegaskan bahwa pernyataan Panetta soal Iran di depan kalangan elit pendukung Israel di Brookings Institution, Amerika, dari satu sisi sebagai usaha untuk meyakinkan Tel Aviv bahwa Washington tidak siap menyerang Tehran, dan dari sisi lain memperingatkan rezim Zionis untuk tidak melakukan hal itu." (IRIB Indonesia/RA)


            sumber:
            http://indonesian.irib.ir/hidden-2/-..._col_count%3D1








Tidak ada komentar:

Posting Komentar