Salah satu peristiwa unik di dunia ini, mungkin sedikit yang tahu di Indonesia, tapi bagi orang-orang yang tinggal di Belahan Bumi Utara, hal ini sudah biasa. Permafrost adalah kejadian di mana suhunya begitu dingin sehingga tanah pun membeku. Dan pembekuan ini terjadi secara permanen.
Permafrost yang belum meleleh memperlihatkan isi di bawahnya, sebuah perangkap karbon.
Membangun bangunan di atas permafrost sulit karena suhu bangunan (atau pipa) bisa melelehkan permafrost dan tenggelam. Masalah ini punya tiga solusi: gunakan pondasi kayu; bangun di tanah kerikil padat (biasanya 1-2 meter tebalnya); atau gunakan pipa panas amonia. Sistem Pipa Trans-Alaska menggunakan pipa panas terinsulasi untuk mencegah pipa ini tenggelam. Rel Qingzang di Tibet dibangun menggunakan berbagai metode agar tanah tetap dingin.
Bila permafrost meleleh, maka lapisan permukaan aktif akan runtuh ke bawah.
Di bawah permafrost, terdapat bom waktu iklim yang bisa saja meledak. Metana, sebuah gas 23 lebih kuat daripada karbon dioksida. Bila permafrost meleleh, pelepasan metana dapat mengakibatkan efek rumah kaca semakin tak terkendali dengan konsekuensi tak terbayangkan.
(dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar