Ava Faulk Dan Josiah Duncan
Bocah mungil itu melihat orang yang membutuhkan pertolongan. Dia mendatanginya. Dia telah memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga.
Josiah Duncan. Inilah bocah
lima tahun yang telah membuat seisi restoran Waffle House di
Prattville-Millbrook, Alabama, Amerika Serikat, menangis. Bukan karena
kenakalan --sebagaimana lumrahnya anak-anak. Tangis orang-orang itu
tumpah karena kebaikan bocah ini.
Kisah itu bermula saat Josiah dan sang bunda, Ava Faulk, membeli
makanan di restoran itu. Namun Josiah kemudian tertarik dengan
keberadaan seorang pria di luar restoran yang tengah membawa tas dan
sepeda kayuh.
"Kami melihat pria yang kumal memegang sebuah tas dan sepeda di luar restoran," tutur Faulk sebagaimana dikutip Dream dari wbtv.com, Rabu 20 Mei 2015.
Melihat pria itu, Josiah menghujani sang bunda dengan berbagai
pertanyaan. Dia rupanya penasaran dengan pria asing tersebut. "Dia
gelandangan," tutur Faulk memberikan penjelasan kepada sang anak.
Mendapat penjelasan, bukan membuat Josiah diam. Penjelasan singkat
Faulk itu seolah malah membakar rasa penasaran sang putra. "Itu artinya
apa?" tanya Josiah.
Dan Faulk kembali memberikan penjelasan kepada Josiah. "Itu artinya dia tidak punya rumah."
Josiah masih saja sibuk dengan berbagai pertanyaan seputar pria itu.
Faulk dengan sabar meladeni setiap tanya itu. Sampailah Faulk
menjelaskan kepada anaknya itu bahwa pria yang tidak mereka kenal itu
tidak punya sesuatu untuk dimakan. "Dia (pria itu) tidak punya makanan
sama sekali," ujar Faulk kepada anaknya.
Mendengar penjelasan itu, Josiah merasa perlu melakukan sesuatu.
Josiah kemudian merengek kepada ibundanya untuk membeli makanan untuk
pria asing tersebut. Dan Faulk pun menuruti permintaan anaknya itu.
"Dia (pria itu) masuk dan duduk, dan tak ada orang yang peduli,"
tutur Faulk. Melihat pria asing itu masuk ke restoran, Josiah melompat
dan menuju ke kursi tempat duduk pria itu. Josiah kemudian melompat dan
bertanya kepada pria itu apakah butuh makan yang bisa dibelikan.
Mendapat tawaran itu, pria asing itu memesan hamburger paling murah.
Namun pria itu diyakinkan bahwa dia bisa memesan apapun yang diinginkan.
"Bisakah saya memesan daging?" tanya pria itu sebagaimana ditirukan
Faulk. Dan Ava pun memastikan pria itu bisa memesan apapun di restoran
itu untuk dimakan.
Tak seberapa lama, pesanan pun sudah diantar. Namun, sebelum pria itu
mulai menyuap makanan ke mulut, Josiah melompat mendekatinya. "Saya
ingin mendoakannya," tutur Faulk menirukan sang putra.
Dan Josiah pun berdoa. Lantunan doa itu dia kumandangkan dengan suara
lembutnya. Sementara pria asing itu mulai menyuap makanan ke mulut.
Mengisi perut yang sudah keroncongan.
Tindakan bocah itu disaksikan oleh banyak pengunjung. Dan semua
menangis haru. "Pria itu menangis. Saya menangis. Semua orang menangis,"
tutur Faulk.
Pria asing itu kemudian menyantap habis makanannya. Lahap. Tanpa
sisa. Dia lantas pergi meninggalkan restoran itu dengan perut penuh.
Sementara Faulk meningalkan restoran itu dengan hati penuh pelajaran
hidup.
"Anda tidak tahu siapa malaikat di muka Bumi, dan ketika kesempatan
itu datang, Anda seharusnya tidak meninggalkannya," tutur Faulk.
Ya, bocah mungil itu melihat orang yang membutuhkan pertolongan. Dia
mendatanginya. Dia telah memberikan pelajaran hidup yang sangat
berharga.
Sumber: dream.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar