Setelah beberapa kali pergi ke Hong Kong, saya akhirnya berkesempatan mengunjungi Tian Tan Buddha, sebuah patung Buddha terbesar di Hong Kong yang terletak di Ngong Ping, Pulau Lantau. Patung ini merupakan salah satu tempat wajib yang dikunjungi turis.
(Mengapa baru sekarang? Bukan apa-apa, minat saya sih ada tetapi kadang sering kalah oleh nafsu berbelanja di Hong Kong. Apalagi, kalau menginap di Kowloon. Yah, bawaan kaki pasti menelusuri Nathan Road dan Harbor Front).
Patung Buddha raksasa Tian Tan.
Salah satu hal yang menunda niat saya mengunjungi Tian Tan adalah lokasinya yang cukup jauh sehingga tidak bisa sekali naik dengan kereta bawah tanah. Perlu sekitar 35 menit dari stasiun Hong Kong ke stasiun Tung Chung. Dan setelah turun dari stasiun kereta Tung Chung, mesti meneruskan dengan transportasi lain.
Jika kantong tebal, bisa memilih kereta gantung dengan waktu tempuh sekitar 25 menit. Tetapi, kalau keuangan terbatas (seperti saya waktu itu), bisa naik bus (NLB) selama satu jam.
Yang memilih bus, harus siap-siap obat anti mabuk karena jalanan menuju puncak cukup berkelok-kelok. Terkadang jalanan sedang diperbaiki sehingga hanya satu jalur. Jadi, siap-siap deg-degan saat bus antri di jalan yang menanjak. Berharap saja rem bus super pakem.
Pemandangan perbukitan di Pulau Lantau.
Walau deg-degan, pemandangan di sekitar cukup menenangkan. Terkadang pemandangan bukit-bukit. Terkadang vila mewah, kolam renang dan pantai pasir putih yang menggiurkan. Terkadang kebun teh. Mata pun segar menikmati pemandangan.
Setiba di lokasi, untuk melihat patung Buddha raksasa saya pun tetap harus berjuang sekali lagi. Yaitu, siap-siap menapaki ratusan tangga (tepatnya 268) ke puncak. Kalau tiba di sana siang-siang, piknik pun terasa seperti sedang membakar lemak di pusat kebugaran. Panasnya minta ampun!
Untung, pada saat itu, saya cukup cerdas membawa payung sehingga bisa sedikit mengurangi sengatan panas dan tentunya menghilangkan kerinyitan dahi dan mata yang semakin sipit saat difoto.
Satu dari lima patung terbesar di Tiongkok.
Pengorbanan cucuran keringat dan kelelahan saat menaiki tangga langsung terbayar setelah melihat patung Buddha. Patung ini diberi nama Tian Tan karena dibangun mengikuti patung yang terdapat di Temple of Heaven di Beijing. Patung ini merupakan lima patung terbesar di Tiongkok.
Sang Buddha di sini digambarkan sedang duduk di bunga teratai dengan tangan kanan yang terangkat dan tangan kiri yang diletakkan di pangkuannya. Mengeliling Buddha, ada enam patung yang posisinya menghadap ke Buddha seolah-olah sedang memberi upeti kepada sang Buddha. Keenam patung ini dikenal sebagai The Offering of the Six Devas. Masing-masing menawarkan bunga, dupa, lampu tempel, minyak, buah, dan musik.
Patung Offering of Six Devas.
Patung Buddha ini terbuat dari perunggu yang memiliki tinggi 34 meter dan berat 250 ton. Di tahun 2007, patung ini dinobatkan sebagai patung yang berada di luar ruangan tertinggi. Bahkan kabarnya, patung ini bisa terlihat dari Makau.
Selain mengagumi keindahan pahatan patung raksasa ini, saya juga menarik napas melihat keindahan di sekelilingnya. Pemandangan hijau dari pegunungan sekitar — sering disebut Lantau Peak — dan juga laut luas warna biru dari lautan Tiongkok Selatan benar-benar membuat perut mulas.
Belum lagi, langit biru yang bebas polusi. Indah sekali. Di satu sisi, terlihat juga landasan lapangan terbang bandara internasional Hong Kong.
Foto-foto kuil Po Lin, kuil terbesar di Hong Kong.
Setelah puas menikmati pemandangan di atas, di bawah telah menunggu kuil Po Lin yang merupakan kuil terbesar di Hong Kong dan berdiri sejak 1924. Seperti kebanyakan kuil, di dalamnya pun banyak beberapa patung dimana para penganut bisa berdoa. Sedangkan di halaman kuil terdapat barisan bunga dengan berbagai warna yang cukup nikmat untuk dipandang.
(Mengapa baru sekarang? Bukan apa-apa, minat saya sih ada tetapi kadang sering kalah oleh nafsu berbelanja di Hong Kong. Apalagi, kalau menginap di Kowloon. Yah, bawaan kaki pasti menelusuri Nathan Road dan Harbor Front).
Patung Buddha raksasa Tian Tan.
Salah satu hal yang menunda niat saya mengunjungi Tian Tan adalah lokasinya yang cukup jauh sehingga tidak bisa sekali naik dengan kereta bawah tanah. Perlu sekitar 35 menit dari stasiun Hong Kong ke stasiun Tung Chung. Dan setelah turun dari stasiun kereta Tung Chung, mesti meneruskan dengan transportasi lain.
Jika kantong tebal, bisa memilih kereta gantung dengan waktu tempuh sekitar 25 menit. Tetapi, kalau keuangan terbatas (seperti saya waktu itu), bisa naik bus (NLB) selama satu jam.
Yang memilih bus, harus siap-siap obat anti mabuk karena jalanan menuju puncak cukup berkelok-kelok. Terkadang jalanan sedang diperbaiki sehingga hanya satu jalur. Jadi, siap-siap deg-degan saat bus antri di jalan yang menanjak. Berharap saja rem bus super pakem.
Pemandangan perbukitan di Pulau Lantau.
Walau deg-degan, pemandangan di sekitar cukup menenangkan. Terkadang pemandangan bukit-bukit. Terkadang vila mewah, kolam renang dan pantai pasir putih yang menggiurkan. Terkadang kebun teh. Mata pun segar menikmati pemandangan.
Setiba di lokasi, untuk melihat patung Buddha raksasa saya pun tetap harus berjuang sekali lagi. Yaitu, siap-siap menapaki ratusan tangga (tepatnya 268) ke puncak. Kalau tiba di sana siang-siang, piknik pun terasa seperti sedang membakar lemak di pusat kebugaran. Panasnya minta ampun!
Untung, pada saat itu, saya cukup cerdas membawa payung sehingga bisa sedikit mengurangi sengatan panas dan tentunya menghilangkan kerinyitan dahi dan mata yang semakin sipit saat difoto.
Satu dari lima patung terbesar di Tiongkok.
Pengorbanan cucuran keringat dan kelelahan saat menaiki tangga langsung terbayar setelah melihat patung Buddha. Patung ini diberi nama Tian Tan karena dibangun mengikuti patung yang terdapat di Temple of Heaven di Beijing. Patung ini merupakan lima patung terbesar di Tiongkok.
Sang Buddha di sini digambarkan sedang duduk di bunga teratai dengan tangan kanan yang terangkat dan tangan kiri yang diletakkan di pangkuannya. Mengeliling Buddha, ada enam patung yang posisinya menghadap ke Buddha seolah-olah sedang memberi upeti kepada sang Buddha. Keenam patung ini dikenal sebagai The Offering of the Six Devas. Masing-masing menawarkan bunga, dupa, lampu tempel, minyak, buah, dan musik.
Patung Offering of Six Devas.
Patung Buddha ini terbuat dari perunggu yang memiliki tinggi 34 meter dan berat 250 ton. Di tahun 2007, patung ini dinobatkan sebagai patung yang berada di luar ruangan tertinggi. Bahkan kabarnya, patung ini bisa terlihat dari Makau.
Selain mengagumi keindahan pahatan patung raksasa ini, saya juga menarik napas melihat keindahan di sekelilingnya. Pemandangan hijau dari pegunungan sekitar — sering disebut Lantau Peak — dan juga laut luas warna biru dari lautan Tiongkok Selatan benar-benar membuat perut mulas.
Belum lagi, langit biru yang bebas polusi. Indah sekali. Di satu sisi, terlihat juga landasan lapangan terbang bandara internasional Hong Kong.
Foto-foto kuil Po Lin, kuil terbesar di Hong Kong.
Setelah puas menikmati pemandangan di atas, di bawah telah menunggu kuil Po Lin yang merupakan kuil terbesar di Hong Kong dan berdiri sejak 1924. Seperti kebanyakan kuil, di dalamnya pun banyak beberapa patung dimana para penganut bisa berdoa. Sedangkan di halaman kuil terdapat barisan bunga dengan berbagai warna yang cukup nikmat untuk dipandang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar