Jumat, Mei 06, 2011

Trichomoniasis




Spoiler:




1. Identifikasi

Penyakit protozoa persisten yang umum menyerang saluran urogenital pada wanita ditandai dengan timbulnya vaginitis dengan bercak-bercak berwarna merah seperti “strawberry”, disertai dengan discharge berwarna hijau dan berbau. Penyakit ini dapat menimbulkan uretritis atau cystitis dan umumnya tanpa geja; dapat menyebabkan terjadi komplikasi obstetrik dan dapat memfasilitasi terjadinya infeksi HIV.

Infeksi pada pria biaanya menyerang kelenjar prostate, uretra, vesikula seminalis, menimbulkan gejala ringan namun dapat menyebabkan terjadinya uretritis non gonokokal pada sekitar 5 –10% dari penderita.

Biasanya trichomoniasis berdampingan dengan gonorrhea; pada suatu studi ditemukan sekitar 40%. Oleh karena itu jika ditemukan trichomoniasis maka perlu dilakukan penilaian menyeluruh terhadap semua patogen penyebab “STD” (“STD Check”). Diagnosa ditegakkan dengan ditemukannya parasit yang bergerak pada pemeriksaan mikroskopis atau dari kultur discharge. Parasit juga dapat dilihat dengan pengecatan pap.

2. Penyebab Infeksi

Trichomonas vaginalis, protozoa dengan flagella. Trichomonas vaginalis, yang ditularkan khususnya melalui kontak seksual secara langsung. Penyakit ini juga dapat ditularkan melalui mutual masturbation dan berbagai sex toys (alat bantuk seks)

3. Distribusi Penyakit

Tersebar luas; penyakit yang sering terjadi hampir di seluruh benua dan menyerang semua ras bangsa, terutama menyerang orang dewasa dengan insidensi yang tinggi pada wanita usia 16 – 35 tahun. Secara keseluruhan sekitar 20% wanita terkena infeksi pada masa usia subur.

4. Reservoir: Manusia

5. Cara-cara Penularan:

Melalui kontak dengan vagina dan discharge uretra dari penderita pada waktu senggama.

6. Masa Inkubasi

Dari 4 sampai 20 hari, rata-rata 7 hari; kebanyakan adalah berupa karier tanpa gejala selama bertahun - tahun.
Perempuan yang terinfeksi parasit Trichomonas akan mengeluarkan cairan dari vagina berwarna kuning kehijauan atau abu-abu serta berbusa dalam jumlah banyak, kadangkala disertai pendarahan dan bau tidak sedap, gatal pada vulva sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.

Sering buang air kecil dan terasa sakit, pembengkakan vulva, rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual dan sakit di wilayah perut. pendarahan di serviks mungkin terjadi, namun ini bukan gejala umum.

Sementara gejala pada laki-laki jarang terjadi. Namun jika pasangan mengeluhkan keluarnya cairan dari fanis berwarna putih pucat dan merasa sakit atau sulit saat buang air kecil, besar kemungkinan dia terkena trichomoniasis. Namun sekali lagi hal ini harus dipastikan dengan pemeriksaan klinis.

Trichomoniasis yang tidak ditangani tuntas dihubungkan dengan meningkatnya risiko terinfeksi HIV (virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang akan berkembang menjadi AIDS). Perempuan hamil yang terinfeksi Trichomonas berisiko melahirkan bayi prematur, berat badan lahir rendah dan infeksi hingga pelepasan plasenta. Sedangkan peradangan pada prostat (prostatitis) dan saluran kencing (cystitis) kerap dikaitkan dengan trichomoniasis pada laki-laki.

7. Masa Penularan

Penderita tetap menular selama adanya infeksi yang persisten, dapat berlangsung bertahun - tahun.

8. Kerentanan dan Kekebalan

Semua orang rentan terhadap infeksi dan infeksi yang menimbulkan gejala klinis umumnya terjadi pada wanita.

9. Cara-cara Pemberantasan

A. Upaya pencegahan

Beri penyuluhan kepada masyarakat agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami kelainan berupa keluarnya discharge yang berlebihan dari alat kelamin mereka. Jangan melakukan hubungan seksual sebelum dilakukan pemeriksaan yang tuntas. Ajarkan masyarakat tentang perilaku seksual yang aman. Anjurkan pengunaan kondom bagi mereka yang suka berganti ganti pasangan.

B. Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitar

1) Laporan kepada institusi kesehatan setempat: Laporan resmi tidak diperlukan, Kelas 5.

2) Isolasi: Tidak ada. Hindari hubungan seks selama masa penularan dan selama dilakukan pengobatan

3) Disinfeksi: Tidak ada. Organisme tidak dapat bertahan hidup dalam keadaan kering

4) Karantina: Tidak dilakukan

5) Imunisasi kontak: Tidak ada

6) Penyelidikan terhadap kontak dan sumber infeksi:
Pasangan seks harus diperiksa untuk menemukan STD lainnya dan harus diobati.

7) Pengobatan spesifik: Metronidazole (Flagyl®), tinidazole (Fasigyn®) atau ornidazole (Tiberal®) oral efektif digunakan baik pada pasien pria maupun wanita; obat ini kontra indikasi jika diberikan selama trimester
pertama kehamilan. Dapat juga diberikan Clotrimazole, obat ini dapat menyembuhkan penderita sampai 50%, dan mengurangi gejala klinis. Pada saat yang sama pasangan seksual penderita
hendaknya juga diberi pengobatan.

Telah dilaporkan adanya penderita yang resisten terhadap metronidazole.
Untuk penderita yang resisten terhadap metronidazole diobati dengan paromomycin, intravaginal.

C. Penanggulangan Wabah/KLB: Tidak ada

D. Implikasi bencana: Tidak ada

E. Tindakan Internasional: Tidak ada.


Diagnosis

Membiakkan sampel cairan vagina/penis merupakan metode yang dapat diandalkan untuk menegakkan diagnosis trichomoniasis. Diperkirakan butuh waktu 10 hari untuk mendapat hasilnya. Pada perempuan untuk menegakkan diagnosis juga perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis cairan vagina, pap smear dan urinalysis. Leher rahim juga diperiksa jika terjadi pendarahan. Karena trichomoniasis sering terjadi bersama penyakit menular seksual lainnya, pasien perlu diperiksa untuk menentukan jenis infeksinya, apakah chlamydia, gonorrhea, syphilis, atau HIV.

Pengobatan

Sejauh ini metronidazole dikenal sebagai obat yang dapat mengobati trichomoniasis, yang diminum dalam dosis tunggal. Orang yang mengonsumsi metronidazole harus menghindari alkohol selama pengobatan, sebab reaksi kimia yang ditimbulkan dapat menyebabkan mual dan muntah. Efek samping yang timbul antara lain mual, sakit kepala dan kram bagian perut. Perempuan hamil yang hendak mengonsumsi obat ini harus konsultasi dulu ke dokter.

Meski gejala trichomoniasis pada laki-laki dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, namun karena laki-laki yang terinfeksi parasit Trichomonas bisa saja tak menunjukkan gejala sehingga dia dapat menularkannya ke orang lain, untuk itu sebaiknya rajin memeriksakan diri ke dokter dan meminum obatnya secara teratur untuk mematikan parasit ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar